Pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

• Tebar Hikmah Ramadan • Life Hack • Ekonomi • Ekonomi • Bisnis • Finansial • Fiksiana • Fiksiana • Cerpen • Novel • Puisi • Gaya Hidup • Gaya Hidup • Fesyen • Hobi • Karir • Kesehatan • Hiburan • Hiburan • Film • Humor • Media • Musik • Humaniora • Humaniora • Bahasa • Edukasi • Filsafat • Sosbud • Kotak Suara • Analisis • Kandidat • Lyfe • Lyfe • Diary • Entrepreneur • Foodie • Love • Viral • Worklife • Olahraga • Olahraga • Atletik • Balap • Bola • Bulutangkis • E-Sport • Politik • Politik • Birokrasi • Hukum • Keamanan • Pemerintahan • Ruang Kelas • Ruang Kelas • Ilmu Alam & Teknologi • Ilmu Sosbud & Agama • Teknologi • Teknologi • Digital • Lingkungan • Otomotif • Transportasi • Video • Wisata • Wisata • Kuliner • Travel • Pulih Bersama • Pulih Bersama • Indonesia Hi-Tech • Indonesia Lestari • Indonesia Sehat • New World • New World • Cryptocurrency • Metaverse • NFT • Halo Lokal • Halo Lokal • Bandung • Joglosemar • Makassar • Medan • Palembang • Surabaya • SEMUA RUBRIK • TERPOPULER • TERBARU • PILIHAN EDITOR • TOPIK Pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun • K-REWARDS • KLASMITING NEW • EVENT Konten Terkait • Pengamat Yakin Pemindahan IKN untuk Wujudkan Visi Indonesia 2045 • Membangun Generasi Emas dengan Literasi Ebook Sejak Dini • Tjeng Beng yang Sudah Dilupakan Generasi Muda?

• Kunyit, Rempah Emas Indonesia • Stefanny Imelda Cristy: Kartini Muda Menuju Pentas Dunia • Bisakah Indonesia Emas 2045 Terwujud? • Latar Belakang Indonesia akan menyentuh umur 100 tahun pada 2045 mendatang.

Tahun 2045 disebut sebagai jendela demografi (window of demography) yakni fase dimana jumlah usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun yang tidak produktif (di bawah 14 tahun atau di atas 65 tahun). Pada tahun 2020-2045, diprediksi bahwa angka penduduk usia produktif dapat mencapai 70%, sedangkan 30%-nya merupakan penduduk dengan usia yang tidak produktif. Sebaliknya, kutukan demografi akan terjadi jika jumlah penduduk yang berada pada usia produktif ini justru tidak memiliki kualitas yang baik sehingga menghasilkan pengangguran massal dan menjadi beban negara.

Baca juga : Cooperative Learning: Strategi Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045 Indonesia Emas 2045 telah menjadi impian besar untuk membentuk Indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yang mendasar di Tanah Air kita, seperti isu korupsi dan kemiskinan. Kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 berada pada kualitas sumber daya manusianya, terutama pemuda. Pada 30 tahun mendatang, pemuda yang kali ini masih menduduki bangku sekolah akan menjadi garda terdepan perkembangan bangsa ini, baik itu sebagai pemangku jabatan atau bukan.

Oleh karena itu, generasi pemuda harus menaikkan nilai sumber daya manusianya sehingga dapat menghasilkan kader terbaik bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Berdasarkan riwayat perjuangan bangsa Indonesia, pemuda menjadi salah satu pionir dalam proses perjuangan, pembaharuan, dan pembangunan bangsa. Lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tahun 1908 merupakan tombak dari kebangkitan nasional karena Budi Utomo merupakan awal kesadaran masyarakat Indonesia untuk menghapus perjuangan yang bersifat kedaerahan dan mulai bergerak bersama sebagai rakyat Indonesia.

Pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Soegondo membacakan pidato sumpah pemuda untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.  Tak hanya itu, pada tahun 1998, pergerakan mahasiswa mampu meruntuhkan kekuasaan orde baru selama 32 tahun sehingga berhasil membawa bangsa ini pada periode reformasi.

Ketiga hal tersebut menjadi bukti bahwa pemuda dapat menjadi sosok yang mampu menginspirasi dan mengiringi proses transisi yang terjadi. Navigasi kedua • Profil • Overview • Visi, Misi, Tujuan, dan Maklumat Pelayanan • Tugas dan Fungsi • Logo DJP • Kode Etik dan Kode Perilaku • Struktur Organisasi • Daftar Pejabat • Unit Kerja • Hasil Survei Kepuasan • Hasil Survei Penilaian Integritas • Peraturan • Peraturan • Kurs • Tarif Bunga • Unduh • Aplikasi Perpajakan • Formulir Perpajakan • Informasi Publik • Daftar Informasi Publik • Daftar Informasi yang Wajib Disediakan dan Diinformasikan Secara Berkala • Daftar Informasi yang Wajib Diumumkan Dengan Serta Merta • Daftar Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat • Anggaran dan Realisasi Keuangan • Rencana Kerja dan Anggaran • Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran • Realisasi Belanja • Laporan Keuangan DJP • Transparansi Kinerja Ditjen Pajak • Sasaran dan Rencana Strategis • Rencana Kerja Ditjen Pajak • Laporan Kinerja DJP • Laporan Tahunan DJP • Realisasi Pendapatan Pajak • PPID • Profil PPID DJP • Regulasi Informasi Publik • Prosedur Permohonan • Laporan PPID • Statistik Akses Informasi Publik • Jalur dan Waktu Layanan • Pengaduan Penyalahgunaan Wewenang • Penyediaan Pembicara, Pembahas, atau Moderator pada Kegiatan • Internasional • APA dan MAP • Pertukaran Informasi • CbCR • Informasi • Pelaporan • EOI • Informasi • Pelaporan • Pendaftaran • Piloting Pertukaran Data • Tax Treaty • Tema • UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan • Program Pengungkapan Sukarela • DJP Tanggap Covid-19 • Pajak Digital • Edukasi Pajak • Infografis • Survei Kepuasan • Jurnal Pajak • Kerja Sama dan Kemitraan • Klaster Kemudahan Berusaha Bidang Perpajakan • Penegakan Hukum • Reformasi Perpajakan Oleh: Teddy FerdianPegawai Direktorat Jenderal Pajak " Bangun pemudi pemuda.

Indonesia. Tangan bajumu singsingkan. untuk negara. Masa yang akan datang. kewajibanmulah. Menjadi tanggunganmu, terhadap nusa. Menjadi tanggunganmu, terrhadap nusa." Bait lirik di atas merupakan sepenggal lagu 'Bangun Pemudi Pemuda' karya Alfred Simanjuntak. Lagu yang ingin melecut dan menggerakkan semangat para pemuda untuk bangkit dan bergerak memberikan sumbangsih dalam memajukan Ibu Pertiwi.

Lagu yang menggambarkan bahwa masa depan Indonesia digantungkan di pundak para pemuda. Pemuda sering dianalogikan dengan gairah, semangat, berani, kreatif, dan inovatif.

Tidak salah memang apa yg dulu dipekikkan Bung Karno, "Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." Sejarah mencatat gerakan pemuda di tahun 1908, 1928, 1945, 1998 dan tahun-tahun berikutnya yang memberikan warna perjuangan dan kebangkitan bangsa.

Sedemikian kuat pengaruh pemuda, sehingga dengan kekuatannya mampu memberi perubahan pada suatu negara bahkan dunia. Pun begitu pada masa sekarang ini. Indonesia kembali menaruh harapan kepada generasi muda yang akan membawa perubahan dan kemajuan bangsa. Generasi emas Indonesia dicanangkan pada tahun 2045 saat Indonesia memperingati seabad kemerdekaan. Wacana ini menyeruak seiring dengan 'bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia di tahun 2045.

Pada rentang tahun 2020-2045, 70% penduduk Indonesia ada di usia produktif (15-64 tahun) dan hanya 30% penduduk usia tidak produktif (<15 tahun dan >64 tahun) Sejalan dengan hal tersebut, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mencanangkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia akan menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur dan menjadi 12 besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan per kapita US$15.000.

Kemudian pada tahun 2045 menjadi 7 besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan per kapita sebesar US$47.000. Bonus demografi pada tahun 2045 sebagaimana disebutkan tadi, menuntut negara untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. Para siswa SMP, SMA, dan mahasiswa sekarang, sekitar 27 tahun kemudian diharapkan menjadi pimpinan lembaga negara, kepala pemerintahan, usahawan, kaum intelektual yang mampu memajukan negara ini.

Kualitas pendidikan pun menjadi yang utama untuk dipikirkan. Tak heran jika tidak kurang 20% dari Rp2.220,7 triliun belanja negara berdasarkan APBN 2018 diproyeksikan untuk dunia pendidikan. Pendidikan pun tidak hanya menyasar keilmuan tekstual, namun jg moral dan akhlak untuk membangun generasi penerus yang bermoral, berakhlak mulia, dan berintektualitas tinggi. Ada satu hal yang sering luput dari perhatian, namun sebenarnya teramat sangat penting untuk menjadi perhatian pemerintah dalam hal membentuk karakter generasi muda bangsa yang berkualitas.

Jika tadi sudah disinggung sedikit tentang struktur APBN. Disadari atau tidak, ada satu sumber mayoritas dari pendapatan negara yang menyumbang tidak kurang 85% APBN Indonesia. Tanpa ada pendapatan, mustahil Indonesia dapat membiayai kebutuhan belanja sebesar Rp2.220,7 triliun tadi.

Bisa hutang? Ya bisa saja, namun hanya akan menjadi bom waktu bagi negara jika hutang terus membengkak. Darimana sumber pendapatan mayoritas itu? Jawabnya: Pajak. Ya. tidak dapat dipungkiri bahwa penerimaan pajak menyumbang 85% pendapatan negara pada APBN 2018. Oleh karena itu usaha mewujudkan pendapatan negara dari pajak itu harus menjadi prioritas negara.

Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah siapa yang bertanggung jawab mewujudkannya. Apakah semata tanggung jawab ada pada Direktorat Jenderal pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun Pajak? Secara teknis ya.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Namun Ditjen Pajak tidak dapat bergerak sendirian. Ditjen Pajak butuh dukungan. Dari siapa? Dari Instansi Pemerintah, Lembaga, Asosiasi, dan Pihak lain (ILAP).

Pihak-pihak di luar Ditjen Pajak ini yang diharapkan dapat menjadi agen-agen pajak yang mampu menyuarakan informasi positif tentang pajak. Pajak ini unik, karena masyarakat tidak merasakan reward langsung sebagai imbalan dari membayar pajak. Beda dengan retribusi. Masyarakat yang membayar retribusi parkir misalnya. Mereka merasakan manfaat langsung dari membayar retribusi. Pajak tidak seperti itu.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Yang ada justru komplain dari masyarakat yang mengatakan buat apa bayar pajak, toh jalan di dekat rumah saya tidak pernah diperbaiki, selalu dibiarkan rusak. Mengapa pernyataannya tidak dibalik menjadi "saya harus bayar pajak dan mengajak orang lain bayar pajak supaya semua masyarakat bisa menikmati jalan yang bagus". Kalau ada masyarakat yang berpikir seperti ini baru namanya T.O.P. B.G.T. Jika diambil sampel dari beberapa kantor pajak.

Perbandingan antara jumlah wajib pajak terdaftar wajib SPT yang melakukan kewajiban pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan bisa jadi di bawah 50%. Dan dari angka di bawah 50% tersebut mungkin hanya di bawah 20% yang melakukan pembayaran pajak. Ini masalah. Dan, jika dirunut ke belakang, masalah utama bisa jadi adalah kesadaran pajak yang belum melekat di hati sanubari masyarakat Indonesia. Nah sekarang berarti persoalan yang muncul adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran pajak di kalangan masyarakat.

Menyadari keterbatasan yang kita miliki. Untuk melaksanakan hal ini kita perlu mengerucutkan sasaran yang akan kita tuju. Kita kembali ke pembahasan generasi emas di awal tadi. Sepertinya akan sangat beralasan jika kita memprioritaskan sasaran kita pada calon generasi emas Indonesia.

Ya, para pemuda harapan bangsa. Menumbuhkan kesadaran pajak di kalangan generasi muda menjadi penting agar generasi emas Indonesia nantinya menjadi generasi emas yang sadar pajak.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Sadar pajak bukan berarti mereka harus kuliah di jurusan perpajakan atau menguasai ilmu pajak. Jika itu bisa terwujud memang lebih bagus, tetapi setidaknya mereka memahami pajak itu apa, apa manfaat pajak bagi negara dan masyarakat.

Mereka mengerti dipergunakan untuk apa uang masyarakat yang membayar pajak serta dapat menyebarkan informasi sadar pajak ke masyarakat luas.

Mereka menyadari sepenuhnya bahwa pajak itu penting bagi kelangsungan pembangunan bangsa dan negara, bukan hanya mengetahui teori tentang perpajakan. Dengan begitu, ketika mereka menjadi pemimpin lembaga negara nantinya, mereka menjadi pemimpin lembaga negara yang mengerti pentingnya pajak bagi pembangunan dan kemana akan digunakan uang hasil penerimaan pajak untuk mensejahterakan menjadi masyarakat. Ketika mereka menjadi usahawan, mereka menjadi usahawan yang taat pajak karena memahami bahwa pajak yang dibayarkan akan kembali ke masyarakat dalam bentuk fasilitas dan pembangunan infrastruktur.

Ketika mereka menjadi ilmuwan, mereka akan menjadi guru, mereka mampu mendarmabaktikan pengetahuan mereka untuk kemajuan bangsa dan mampu meneruskan tongkat estafet sadar pajak kepada murid-murid mereka. Untuk dapat merealisasikan hal tersebut tentu bukan hal yang mudah.

Tahun 2045 boleh dikatakan masih 27 tahun lagi. Namun ini bukan menjadi alasan kita untuk bersantai. Justru persiapan sejak dini perlu dilakukan.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Dan, sekarang adalah saat yang tepat. Di saat calon generasi emas Indonesia masih ada di bangku sekolah atau kuliah. Saat yang tepat untuk penanaman sadar pajak agar mereka dapat menjadi insan yang sadar pajak ke depannya. Dengan sadar pajak, diharapkan dapat membentuk pola pikir generasi muda bahwa pajak itu penting bagi negara. Bagaimana mungkin pembangunan dapat berjalan jika masyarakat masih ogah-ogahan berkontribusi dalam pembayaran pajak. Bagaimana mungkin negara bisa mandiri dari belenggu utang luar negeri jika kita tidak dapat memberdayakan potensi yang kita miliki untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Bayangkan jika 20 tahun lagi, pemimpin-pemimpin Indonesia diisi oleh orang-orang dengan pola pikir sadar pajak yang telah telah terbentuk sejak di usia muda. Orang-orang yang mampu menularkan semangat sadar pajak kepada seluruh masyarakat Indonesia. Indonesia saat itu akan menjadi negara mandiri, maju, dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Ditjen Pajak sendiri terus mempersiapkan segala hal untuk memasyarakatkan sadar pajak ini.

Pendekatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pun dilakukan. Ditjen Pajak saat ini memiliki program inklusi sadar pajak yang menyasar generasi muda di perguruan tinggi. Program yang mencoba meng’ insert’kan materi sadar pajak ke dalam kurikulum di mata kuliah dasar umum.

Mata kuliah dasar umum dipilih karena mata kuliah tersebut menjadi mata kuliah wajib yang harus diambil oleh semua mahasiswa dari semua jurusan.

Dalam melakukan hal tersebut, Ditjen Pajak menggandeng para dosen untuk bekerja sama menyusun bahan ajar mata kuliah yang akan diajarkan. Materi sederhana terkait pajak coba di’ insert’kan ke dalam materi perkuliahan.

Hal ini dilakukan sekaligus untuk mencari agen-agen pajak dari dunia pendidikan yang memiliki kepedulian terhadap ibu pertiwi dan ingin melihat Indonesia menjadi maju dan mandiri di masa depan.

Untuk melakukan hal ini, Ditjen Pajak telah melakukan pelatihan duta inklusi untuk lingkungan internal Ditjen Pajak yang melibatkan pegawai terpilih sebagai perwakilan kantor wilayah di seluruh Indonesia. Pelatihan yang telah dua kali dilakukan ini, terakhir dilakukan di Yogjakarta pada akhir Februari silam. Pelatihan yang diharapkan dapat menyamakan frekuensi dan visi misi dari setiap pegawai yang terlibat untuk bersama-sama menyusun rencana dan strategi dalam mencapai tujuan kita bersama untuk Indonesia yang lebih baik.

Selanjutnya, sinergi seluruh pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun mutlak diperlukan untuk kesuksesan program inklusi pajak. Semoga program tersebut dapat berjalan lancar dan sukses sesuai yang direncanakan. Jika benar begitu, maka mari bersiap menyambut Generasi emas Indonesia sadar pajak.(*) *) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi penulis bekerja.
Indonesia Emas 2045 Akhir-akhir ini sering sekali banyak pembicaraan mengenai ide pembangunan berkelanjutan yang ada di Indonesia dengan generasi emasnya.

Bahkan sampai saat ini sudah banyak seminar maupun workshop yang ada di berbagai lembaga membahas tentang Indonesia emas ini. Namun hanya saja pengertian tersebut masih menimbulkan banyak tanya apa sebenarnya pengertian Indonesia Emas 2045? dan bagimana perannya sebagai generasi muda dalam mewujudkannya.

Oleh karena alasan itulah maka, pada artikel ini akan menjabarkannya. Daftar Isi • 1 Pengertian Indonesia Emas 2045 • 1.1 Sukses Indonesia Emas 2045 • 1.2 Peran Pemerintah dalam Indonesia Emas 2045 • 1.3 Indonesia Emas 2045 • 1.4 Sebarkan ini: • 1.5 Posting terkait: Pengertian Indonesia Emas 2045 Indonesia Emas 2045 adalah suatu upaya dalam membangun generasi emas yang dimana adalah sebuah konsep penerapan untuk menyiapkan suatu generasi penerus bangsa Indonesia pada 100 tahun emas Indonesia merdeka antara tahun 1945 sampai tahun 2045.

Namun masih sangatlah di sayangkan visi yang sangat baik ini masih berbentuk opini yang dimana belum terdapat kerja atau karya nyata untuk membuktikan akan adanya Indonesia emas pada tahun 2045 nanti.

Pada hakekanya yang menjadi PR besar dalam mewujudkan impian ini adalah pemuda, sebagai generasi dan penerus bangsa. Kondisi masa kinipun sangatlah mengkhawatirkan, dimana pemuda sebagian besar hanya sibuk dengan urusan smartphonenya masing-masing dan terjebak dalam sifat individualisnya yang telah tertanam kuat pada pikiran mereka. Sukses Indonesia Emas 2045 Adapun salah satu cara atau kunci sukses mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang dapat dilakukan oleh pemuda dalam ketatnya persaingan di dunia global adalah dengan peningkatan produk-produk lokal sehingga bisa bersaing dengan produk-produk yang bukan berasal dari lokal.

Tapi sekali lagi masih sangat disayangkan pemuda sekarang masihlah bersifat malas dan enggan untuk membeli produk lokalnya sendiri sehingga ini membuat produk lokal tersebut kalah bersaing dengan produk yang berasal dari luar negeri, padahal kalau dilihat lagi bahwasanya produk lokal tidak kalah bagusnya dengan produk luar negeri pada umumnya Peran Pemerintah dalam Indonesia Emas 2045 Sehingga ini yang menjadi tugas bagi pemerintah agar bagaimana pun caranya supaya produk lokal di Indonesia ini sendiri bisa bersaing dengan produk-produk impor yang telah menjamur di negeri ini.

Padahal peningkatan kualitas produk bagi setiap negara memiliki dampak yang baik dan positif bagi negara itu sendiri, dan hal utama yang berdampak bagi negara yang bisa meningkatkan produk lokalnya adalah mampu untuk mendapatkan sejumlah keuntungan yang bahkan lebih dari kata cukup dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Oleh karena itu kontribusi pemuda dan peran pemerintah dalam menggapai sebuah impian agar tercapainya Indonesia emas pada tahun 2045 ini haruslah bisa berjalan dengan selaras agar tidak terjadinya ketimpangan sosial yang terjadi antara para pemuda dengan pemerintah yang mampu menghambat proses tercapainya Indonesia emas 2045, terutama dalam upaya peningkatan produksi lokal agar mampu bersaing dengan produk luar negeri dalam ketatnya daya saing di dunia global saat ini, sehingga negara Indonesia mampu untuk menunjukkan bahwa produk Indonesia tidaklah kalah bagusnya dibanding produk non lokal lainnya yang telah banyak beredar di negeri ini baik itu dari segi kualitas maupun segi kuantitasnya.

Indonesia Emas 2045 Maka dari itu kita sebagai pemuda haruslah bisa berkontribusi dan bangkit dari sifat kemalas-malasan dan sifat individualisme yang telah menjamur dipikiran pemuda-pemudi bangsa ini agar kita bisa mewujudkan suatu impian besar bangsa Indonesia ini yaitu Indonesia emas 2045 yang dimana impian ini tidak hanya menjadi sebuah khayalan atau impian belaka yanga tak memiliki arti karena kurangnya implementasi dan kepekaan dalam kehidupan sehari-hari pemuda. Kita pun sebagai pemuda haruslah bisa membuat impian Indonesia emas ini menjadi sebuah karya nyata yang benar-benar bisa terwujud dan terlaksanakan, sehingga kita bisa membuktikan bahwasannya pemuda mampu untuk mengubah negeri ini bisa lebih baik lagi dari sebelumnya dan mampu membuat negeri ini dari keterpurukan yang kian hari semakin parah terutama di bidang perekonomiannya.

Sebagaimana semangat perjuangan para pemuda zaman dahulu yang menginginkan sebuah kemerdekaan, mereka melakukannya dengan suatu kerja ataupun karya nyata melalui perjuangannya sehingga Indonesia pun pada saat itu mampu mencapai atau meraih kemerdekaannya. Dan perlu diingat lagi bahwasannya itu merupakan gerakan-gerakan para pemudanya yang memiliki jiwa semangat yang luar biasa.

Oleh karena itu kita sebagai pemuda yang sudah bisa menikmati kemerdekaan tanpa harus seperti pemuda zaman dahulu yang rela berkorban nyawanya hanya demi kerdekaan harusnya bisa membuat Indonesia ini bisa lebih bersinar lagi di mata dunia, terutama dibidang peningkatan produk lokalnya agar mampu bersaing dengan produk non lokal yang bisa dibilang produknya lebih baik dibanding produk lokal sehingga produk lokal pun memiliki daya tarik yang sedikit Namun perlu di ingat bahwasanya peran pemerintah pun disini juga sangat menentukan nasib akan tercapai atau tidaknya impian Indonesia emas 2045 ini, dan kita sebagai pemuda sangatlah dipacu agar bisa berpikir kreatif dan mampu berkontribusi agar mampu membuat produk lokal negeri ini bisa bersaing di saat semakin ketatnya daya saing global pada saat ini sehingga negara Indonesia mampu meningkatkan kualitas produknya sehingga memiliki dampak yang baik dan positif demi kesejahteraan masyarakatnya Demikianlah tulisan mengenai pengertian Indonesia Emas 2045 dan visinya yang ada.

Semoga dengan adanya tulisan ini dapat membikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca dalam memahami tentang Indonesia Emas. Posting terkait: • Pengertian Outsourcing, Tujuan, Kelebihan, Kekurangan, pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun 2 Contohnya • 10 Contoh Ekowisata di Indonesia dan di Dunia • Lingkungan Pengendapan dan Contohnya Posting pada Info Pendidikan, IPS Ditag arti Indonesia Emas, definisi Indonesia Emas, Indonesia Emas, Indonesia Emas adalah, makna Indonesia Emas, maksud Indonesia Emas, misi Indonesia Emas, Pengertian Indonesia Emas, pengertian Indonesia Emas 2045 menurut para ahli, tujuan Indonesia Emas, visi Indonesia Emas Navigasi pos Berbicara mengenai generasi emas, alangkah baiknya kita cari tahu terlebih dahulu apa itu generasi emas.

Menurut Sari (2014) “generasi emas sendiri merupakan generasi yang mampu bersaing secara global dengan bermodalkan kecerdasan yang komprehensif antara lain produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul”. Menurut Noberti (2013) “generasi emas adalah generasi penerus bangsa yang pada periode tersebut (periode emas) adalah sangat produktif, sangat berharga dan sangat bernilai, sehingga perlu dikelola, diarahkan, dan dimanfaatkan dengan baik agar menjadi insan yang berkarakter, insan yang berkualitas, insan yang cerdas, dan insan yang kompetitif, serta menjadi bonus demografi ”.

Generasi berkarakter menentukan kualitas moral dan arah dari setiap generasi muda dalam mengambil keputusan dan tingkah laku. Karena karakter merupakan bagian terpenting yang harus dibangun, agar generasi muda sebagai harapan bangsa, sebagai penerus bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa harus memiliki sikap dan pola pikir yang berlandaskan moral yang kokoh dan benar dalam upaya membangun bangsa.

Generasi emas yang memiliki kecerdasan tinggi, akan mampu memanipulasi unsur-unsur kondisi yang dihadapi untuk sukses mencapai tujuan. Generasi yang kompetitif akan mampu mencapai keunggulan skill dan memiliki daya saing dengan bangsa-bangsa lain serta akan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia. Sedangkan bonus demografi adalah kondisi dimana banyaknya jumlah penduduk dengan usia produktif dibandingkan dengan usia anak-anak maupun orang tua.

Bonus demografi ini sudah berlangsung mulai tahun 2010 dan diprediksi sampai tahun 2035. Jika semua ini terjadi maka bangsa ini akan menjadi bangsa dan negara yang besar, kuat, disegani dan dihormati keberadaannya di tengah-tengah bangsa lain di dunia.

Pemerintah Negara Indo nesia melalui Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) pada tahun 2012 (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Muhammad Nuh) mencanangkan bahwa Indonesia akan mengalami masa generasi keemasan pada tahun 2045 yang bertepatan dengan umur 100 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tesebut tentu akan menjadi kado yang istimewa bagi bangsa Indonesia ini apabila cita-cita ini dapat tercapai.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Untuk mewujudkan cita-cita­­ ini salah satunya dengan mengadakan revolusi mental. Menurut KOMINFO (2015) Revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.

Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu; merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional.

Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan kompetitif dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Sekarang mengapa membangun jiwa bangsa yang merdeka itu penting? Seperti kata Bung Karno, membangun suatu nega ra harus dari jiwa bangsanya terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan pembangunan fisik yang sifatnya material seperti jalan, irigasi, bandara, pelabuhan, pembangkit listrik, dan infrastruk tur yang lain.

Selanjutnya bagaimana penerapan revolusi mental pada kehidupan sehari-hari? Dalam kehidupan sehari-hari, praktek dari revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas tinggi, mau bekerja keras tidak hanya untuk dirinya sendiri mel ainkan untuk kepentingan bersama, dan punya semangat gotong royong yang mulai men ghilang di akhir-akhir ini. Praktek revolusi mental ini dapat dimulai dari para pemimpin dan aparat bangsa, mulai dari Kementerian/Lembaga (K/L).

sebagai pelopor gerakan revolusi mental ini, para pemerintah melalui K/L harus melakukan setidaknya tiga hal utama ini yaitu sebagai berikut : bersinergi, membangun manajemen isu, dan yang terakhir penguatan kapasitas aparat negara. Dalam perjalanan menyongsong generasi emas Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor pendukung dan juga faktor penghambat. Faktor pendukung adalah berbagai macam faktor yang mampu mendukung terlahirnya generasi emas Indonesia 2045.

Faktor pendukung ini terdiri dari beberapa hal antara lain sebagai berikut: pertama, telah disusun dan dijalankannya kurikulum 2013 sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dalam mewujudkan cita-cita generasi Indonesia emas. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis pada pengembangan pribadi para peserta belajar agar peserta belajar mampu menjadi insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan serta memiliki sikap, ketreampilan, dan pengetahuan.

Kedua, digencarkannya pendidikan anak usia dini (PAUD) atau PAUDisasi. Pendidikan anak usia dini memang diperlukan untuk membentuk karakter anak sejak dini agar anak tumbuh menjadi insan yang berkarakter dan berkepribadian yang mampu mengubah lingkungan disekitarnya menjadi lingkungan yang lebih baik. Ketiga, rehabilitasi gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai lagi dan pembangunan gedung-gedung sekolah secara besar-besaran. Langkah ini dianggap pantas karena untuk menjalankan proses menuju terbentuknya generasi Indonesia emas ini dibutuhkan tempat atau fasilitas yang layak dan juga memadai.

Fasilitas yang memadai akan membentuk rasa ingin belajar yang lebih dari para peserta didik. Keempat, meningkatkan kualitas dan kuantitas guru yang kompeten dibidangnya.

Menilik peraturan UU NO. 14 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Sedangkan hakikat guru menurut Bapak Pendidikan bangsa Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantoro adalah ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Dari tiga hal tadi masing-masing memiliki arti sendiri. Dimulai dari ing ngarso sung tulodho yang memiliki arti di depan menjadi contoh yang berarti guru harus mampu menjadi seorang figur yang mampu menjadi contoh yang baik bagi setiap peserta didik yang diajarnya.

Ing madya mangun karso yang memiliki arti di tengah membangkitkan hasrat belajar. Dalam hal ini guru harus mampu meberikan wejangan kepada para peserta didik agar seluruh peserta didik sadar akan pentingnya belajar dan menjadi lebih semangat dalam belajar.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Dan yang terakhir tut wuri handayani yang memilik arti dibelakang memberi dorongan. Guru diharapkan mampu memberikan motivasi kepada peserta didik agar mereka mampu menjadi insan yang diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia, insan yang mampu menguncang dunia. Hal-hal yang disebutkan di atas dapat terlaksana jika pemerintah mampu memberikan motivasi dan pengarahan kepada semua guru yang ada agar guru sebagai tenaga pendidik menjadi tenaga pendidik yang profesional dan kompeten supaya dapat menetaskan generasi emas yang ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia.

Namun, dibalik banyaknya faktor pendukung yang hadir tersimpan pula faktor penghambat dalam mewujudkan generasi emas 2045 ini. Pertama, pihak pemerintah yang dalam hal ini Kemendikbud atau Departemen Pendidikan maupun jajaran terkait lainnya, melaksanakan, merealisasikan cita-cita Indonesia Emas ini hanya sebatas proyek, proyek yang akan dikerjakan selama ada dana jika tidak ada dana maka proyek terhenti.

Hal ini cukup mengawatirkan karena proses untuk mewujudkan cita-cita ini harus berlangsung secara berkelanjutan tidak boleh setengah-setengah. Kedua, tingkat perencanaan cita-cita ini relatif rendah yang tampak menyolok sekali di tingkat pusat maupun daerah. Begitu tampak semangat sekedar berani dulu, baru nanti jika ada kesalahan yang tidak sesuai akan dibetulkan.

Hasilnya tampak pada tidak adanya perubahan yang signifikan pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun aplikasi pembelajaran dan kualitas outputnya. Ketiga, kurang bersinerginya seluruh institusi kenegaraan dalam menyikapi proses mewujudkan cita-cita generasi emas 2045 yang tercermin pada tindakan yang berjalan sendiri-sendiri.

Terkesan tidak ada kata sepakat untuk muwujudkan cita-cita ini. Seakan-akan cita-cita ini hanya tanggung jawab Kemendikbud, padahal kementerian yang lain juga harus terlibat dan harus menyamakan langkah untuk maju mewujudkan cita-cita besar ini, cia-cita Indonesia Emas 2045.

Begitulah sekiranya sedikit uaraian dari saya tentang Indonesia Emas 2045. Saya memiliki sebuah keinginan bahwa bangsa ini harus memiliki tekad yang utuh, tekad yang jelas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Mari kita lihat sejarah di Amerika Serikat, mereka memiliki tekad “American Growth” dan Jepang memiliki Restorasi Meiji untuk memajukan negaranya.

Sudah sepatutunya kita juga harus memiliki tekad yang harus dijalankan oleh segenap elemen bangsa ini, mulai dari puncak pimpinan tertinggi sampai golongan rakyat jelata agar Indonesia Emas 2045 tidak hanya menjadi cita-cita tapi mampu menjadi kado yang nyata bagi bangsa ini yang akan menginjak usia 100 tahun pada tahun 2045.

Mari wujudkan Indonesia Emas 2045. Sekian dari saya bila ada salah kata maupun ada kesamaan ide saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Saat Indonesia genap berusia 100 tahun, menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana dan gagasan tentang Generasi Emas 2045. Istilah ini digaungkan tanpa sebab, pasalnya ada satu harta karun yang sejatinya bisa menjadi modal untuk kelangsungan bangsa dan negara ini kedepannya, bernama bonus demografi. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Pemerintah sendiri melalui dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun oleh Menko Perekonomian dicanangkan bahwa Indonesia pada tahun 2025 akan menjadi negara maju, mandiri, makmur, dan adil dengan pendapatan per kapita sekitar 15000 dollar AS serta diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun dunia.

Kemudian pada tahun 2045 mendatang Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari 7 kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan pendapatan per kapita sebesar USD47000. Masterplan ini memang disiapkan untuk menghadapi bonus demografi yang mana 70% penduduk Indonesia adalah penduduk usia produktif yaitu 15-45 tahun atau bisa dikatakan didominasi oleh para pemuda.

Jadi untuk menghadapi fenomena ini tergantung bagaimana sikap semua pihak menyiapkan generasi muda. Masalahnya seperti apakah kualitas para pemuda Indonesia saat itu, dan sekali lagi para pemuda dipertanyakan kembali sudah siapkah mereka mengemban tanggung jawab mereka sebagai seorang pemuda?

Fenomena yang tengah dihadapi generasi muda Indonesia saat ini adalah maraknya generasi micin. Sebelum membahas lebih jauh, mari analogikan terlebih dahulu ‘sosok’ micin dalam artian sebenarnya. Micin (atau bahasa ilmiahnya monosodium glutamat alias MSG) merupakan senjata utama bagi kebanyakan pedagang kuliner mulai dari abang tukang bakso sampai abang tukang sempol.

Micin memiliki peran dalam proses memasak makanan. Karena jika misalnya semangkuk soto rasanya lezat, maka secara logika akan ada banyak yang membeli soto. Apabila banyak yang membeli soto, secara otomatis abang tukang soto akan memperoleh penghasilan yang banyak.

Dan dengan memiliki banyak uang, abang tukang soto akan dengan mudah untuk menyusul tukang bubur yang sudah naik haji dua kali. Jadi dapat disimpulkan bahwa micin adalah salah satu aspek penting dalam hal ini. Namun na’asnya, micin memiliki self-concept yang rendah. Mengapa demikian? Lihat saja dari harganya yang hanya dijual sekian rupiah di pasaran. Hal tersebut akan mempermudah masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkannya.

Selain itu, ternyata micin tidak mempunyai rasa sendiri. Micin hanya bertugas untuk memperkuat cita rasa suatu makanan dan memberi stimulus dari rasa yang dapat diterima oleh lidah (manis, pahit, asin, dan asam).

Lantas, siapa yang disebut generasi micin? Akhir-akhir ini, berbagai postingan yang bersifat memamerkan kemesraan, provokatif, bully-ing, dan sebagainya sedang marak di berbagai media sosial.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Oknum-oknum yang mem-posting simbol kebobrokan moral tersebut pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yakni hanya untuk mencari sensasi semata. Sebagian orang menghubungkan fenomena tersebut dengan penggunaan micin yang juga sehari-harinya ‘menuntut’ untuk semakin banyak dipakai dalam berbagai hasil makanan agar diminati konsumernya.

Sebutan “generasi micin” biasa dialamatkan pada remaja tanggung maupun anak-anak usia sekolah yang yang menuntut perhatian lebih sehingga mereka berlagak dewasa dan melakukan hal-hal di luar batas wajar mereka. Generasi inilah yang terkadang sangat meresahkan khalayak karena perbuatan mereka sedikit-banyak bertentangan dengan nilai moral yang berlaku di Indonesia. Di samping itu, istilah micin bisa jadi merupakan gambaran sebagian besar manusia yang notabene berperan sebagai “pengguna” daripada “pencipta”.

Ibarat micin yang memperkuat rasa makanan, manusia masa kini terutama pemuda tidak lebih hanya memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang sudah ada.

Bukannya tidak ada, namun berkurangnya pemuda kekinian yang ber-inovasi untuk membuat gagasan baru. Padahal ilmuwan-ilmuwan terdahulu kebanyakan sukses di usia muda dengan berbagai penemuan maupun sesuatu yang mereka ciptakan sendiri. Namun bukan berarti hal tersebut sepenuhnya buruk, hanya saja ada perbedaan kontras antara anak zaman sekarang dengan anak generasi milenial.

Jika sudah demikian, maka pertanyaan diatas harus jawab dengan optimis bahwa Indonesia bisa menciptakan pemuda-pemudi berkualitas unggul yang mampu menjawab tantangan zaman menuju 100 tahun Indonesia. Lantas anak zaman sekarang harus ditanggapi serius perihal moral, pendidikan dan konsumsi konten dalam media online menyangkut teknologi yang semakin tak bisa lepas dari generasi muda milenial maupun Z.

Generasi Emas 2045 pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun visi mulia yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat. Maka disinilah khususnya institusi pendidikan memegang peranan untuk menyiapkan masa transisi generasi muda di kemudian hari. Namun yang lebih penting adalah peran keluarga dalam menyiapkan generasi emas ini.

Dengan berbasis kepada keluarga, diharapkan muncul generasi masa depan Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.
TERPOPULER • Anies Izinkan Gunakan JIS untuk May Day, Said Iqbal: Kami Sudah Terlanjur Putuskan Gunakan Istora • Tersebar Surat Edaran Anies Wajibkan PNS DKI Salat Id di JIS, MUI: Tak Masalah, Itu Tak Mengurangi Keikhlasan • Ungkit Lagi Luhut Brutus Istana, Masinton PDIP: Bukan Lagi Ditikam Pakai Pisau • Dimensi JAKARTA, JITUNEWS.COM - Wakil Ketua DPD RI, Darmayanti Lubis, mencanangkan Gerakan Indonesia Emas 2045.

Hal ini dilakukan karena pada tahun 2045 mendatang, diperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Jumlah penduduk Indonesia usia muda lebih banyak dibandingkan dengan usia tua “Oleh karena itu, kita semua mempunyai tanggung jawab untuk menyiapkan anak-anak muda sebagai sumber daya manusia agar menjadi generasi unggul yang berkarakter,” ujar Darmayanti melalui siaran pers yang diterima Jitunews.com pada hari Rabu (7/2). Menurut Darmayanti, pada tahun 2010-2045 Indonesia telah memasuki periode bonus demografi sehingga Indonesia berpeluang untuk menjadi negara yang kuat.

Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara maju di Asia Tenggara di semua sektor. Darmayanti Lubis Tegaskan DPD RI Dukung Pejuang Honorer K2 “Semua itu harus didukung dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan dan karakter bangsa,” tuturnya.

Senator asal Sumatera Utara ini menambahkan, program Gerakan Indonesia Emas 2045 juga dijadikan momentum Indonesia menjadi negara maju.

Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus mempersiapkan diri dan bersinergi agar gerakan ini menjadi gerakan nasional. “Dunia saat ini telah berubah seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi yang tanpa disadari mengubah cara pandang, gaya hidup dan peradaban,” tambahnya. Darmayanti mencontohkan, kekerasan dan pelanggaran terhadap hak anak cenderung meningkat.

Bahkan, berita tentang penganiayaan pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun kekerasan seksual yang dilakukan keluarga dekat selalu terdengar setiap saat. Hal tersebut diperparah dengan fenomena kejahatan di dunia maya saat ini yang sangat memprihatinkan. “Oleh karena itu, pencanangan Gerakan Indonesia Emas 2045 merupakan salah satu solusi dalam menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Tolak Rencana Pemerintah Impor Jagung, DPD RI: Ini Masalah SeriusAgustus 2018 yang lalu, pemuda dan pemudi dari 34 provinsi di Indonesia dan dari organisasi Diaspora Indonesia berkumpul dalam sebuah konferensi untuk merancang visi Indonesia 2045.

Ketua Indonesian Diaspora Network Global (IDN Global), Dino Patti Djalal yang ikut membimbing anak-anak muda ini mengatakan visi, ini melanjutkan Sumpah Pemuda.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Sumpah Pemuda ada 3 aspirasi yang ingin dicapai yaitu satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, itu semua sudah tercapai. Nanti pada usia 100 tahun, apa yang harus diisi? Inilah yang harus dilakukan generasi muda, pemuda terbaik dari 34 provinsi dan komunitas Diaspora.

Pada 2045 mendatang, generasi milenial saat ini akan berada pada puncak usia produktif mereka. Mereka akan berumur 40-51 tahun. Artinya, nasib Indonesia mendatang ditentukan oleh generasi milenial hari ini. Oleh karena itu, mereka harus disiapkan dan diasah kepekaannya dalam merespon isu-isu strategis hari ini dan yang akan datang. Mereka harus disiapkan sedini mungkin, karena peluang dan tantangan ke depan akan semakin kompleks.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Maka dibutuhkan pemahaman yang kompleks dan multi-disiplin ilmu untuk menjawab permasalahan yang kompleks tersebut. Ada 7 poin dari visi Indonesia Emas 2045, 1) demokrasi Indonesia, 2) supremasi hukum, 3) emansipasi pendidikan, 4) akses layanan kesehatan, 5) jadi bangsa entrepreneur, 6) jadi kekuatan maritim dunia, dan 7) pengentasan kemiskinan.

Ketujuh visi tersebut akan menjadi peluang dan tantangan bagi generasi milenial hari ini dan mendatang. Namun ketujuh visi tersebut seperti dua mata pisau yang bisa saja menjadi berbahaya bagi generasi milenial pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun ini ketika mereka tidak bisa berkutik mengatasi segala prolematika kehidupan yang semakin kompleks.

Visi Indonesia 2045 mencatat harapan generasi muda atas terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas, didukung dengan pemilihan umum yang adil dan berintegritas. Pemilu ini akan menghasilkan pemimpin yang bersih, akuntabel, dan berbobot. Tentunya sosok pemimpin yang diharapkan memiliki orientasi pada kepentingan rakyat. Perjalanan demokrasi Indonesia ke depan harus memperkokoh perlindungan dan pemenuhan hak manusia di lndonesia dan juga di kancah internasional.

Generasi muda milenial ingin pada tahun 2045 menikmati supremasi hukum yang murni, konsisten, dan absolut. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu dan bebas kepentingan politik. Untuk itu, reformasi hukum, guna memberikan hukum yang progresif dan berkeadilan bagi rakyat Indonesia harus terus ditempatkan sebagai agenda utama perjalanan bangsa dalam tiga dekade ke depan.

Di tahun 2045 harapan generasi muda yaitu terjadinya emansipasi pendidikan bagi seluruh masyarakat. Di mana pun, setiap warga negara harus punya akses mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan keinginan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sistem pendidikan Indonesia (kurikulum, sumber daya pengajar, infrastruktur) juga harus menghasilkan manusia Indonesia yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan berdaya saing global.

Kalau hari ini program pendidikan di Indonesia wajib belajar 12 tahun, ke depan paling tidak program pendidikan Indonesia yaitu wajib belajar hingga bangku kuliah dengan biaya yang sangat terjangkau. Akses terhadap layanan kesehatan menjadi kebutuhan yang utama bagi seluruh warga negara, oleh karena itu harapannya seluruh masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan berkualitas tanpa melihat kondisi ekonomi dan geografis.

Indonesia 2045 tentunya memiliki wajah berupa majunya infrastruktur dan layanan kesehatan yang murah dan mudah dijangkau. Semangat untuk menjadi entrepreneur harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda di masa yang akan datang sudah bisa mandiri secara finansial. Generasi muda menginginkan agar Indonesia jadi bangsa entrepreneur pada tahun 2045. Hal menjadi penting karena Indonesia di saat yang bersamaan dihadapkan pada bonus demografi. Artinya, pangsa pasar di Indonesia semakin bagus, tentu kita tidak rela pangsa pasar tersebut direbut oleh warga negara asing.

Selain itu generasi muda juga menggarisbawahi bahwa  entrepreneur yang menjadi pelopor anti-korupsi. Indonesia mendatang memiliki ekonomi yang unggul dalam Revolusi Industri 4.0 dan seterusnya serta menjadi bangsa pemenang globalisasi. Sebagai negara dengan luasan lautan yang terhampar dari ujung Sabang hingga Merauke tentu sudah menjadi impian bahwa di masa yang akan datang Indonesia akan menjadi negara kekuatan maritim dunia.

Untuk mencapai itu, Indonesia harus memiliki kekuatan militer yang memadai untuk melindungi kepentingan nasional. Terlebih dengan dibangunnya Blue Water Navy yang dapat membantu menjaga stabilitas keamanan kawasan. Industri pertahanan maritim Indonesia juga harus mampu menjadi yang terdepan di Asia.

Pengentasan kemiskinan menjadi pekerjaan yang tiada ujungnya. Generasi muda juga ingin kemiskinan hilang dari Indonesia pada 2045. Setidaknya, ada target untuk pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun nasib 60 persen masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini juga berkaitan dengan kasus stunting saat ini. Mereka berharap tidak ada lagi kasus serupa pada 2045.

Selain itu, masalah-masalah sosial yang erat kaitannya dengan kemiskinan. Tidak ada lagi kerja paksa anak dan perbudakan modern, tidak ada lagi perkawinan usia anak, tidak ada Iagi buta huruf, tidak ada lagi kelaparan dan kurang gizi, tidak ada lagi desa tertinggal.

Dengan segala keinginan Indonesia yang lebih baik tentu dibutuhkan persiapan yang sangat matang. Problematika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak bisa kita hindari seiring dengan berjalannya waktu, mulai dari masalah sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, dan arus globalisasi yang tiada terbendung. Status warga negara tidak hanya terhenti pada cakupan negara ini saja, kita juga sebagai warga negara dunia. Kompetisinya sangat ketat, tidak lagi kompetisi antar anak bangsa, melainkan antar warga dunia dimana pun mereka berada.

Meskipun masa depan Indonesia Emas 2045 berada di tangan generasi milenial atau pemuda hari ini, wajah mereka di masa mendatang sangat ditentukan oleh orang tua, guru, pejabat, dan semua orang yang menjadi contoh bagi anak muda hari ini. Oleh karena itu pentingnya para orang tua untuk mendidik, mengarahkan putra-putrinya untuk memantaskan diri sebagai sosok yang membawa Indonesia lebih maju dan bermartabat.

Tugas orang tua di hari ini adalah mengawal anak-anak milenial untuk terus berada pada cita-cita luhur bangsa negara ini. Anak milenial juga jangan berpangku diri, diam dan bermalas-malasan. Jangan sampai Indonesia di tahun 2045 menjadi bangsa penonton atas keberhasilan dan prestasi negara lain. Pastikan Indonesia menjadi aktor dari perubahan dunia yang semakin maju, berkeadaban, dan menyejukkan kehidupan umat manusia. Tentu banyak sekali yang harus disiapkan, dibenahi, dan dipelajari.

Masih cukup banyak waktu untuk menyiapkan semua itu. Kalau dahulu Sumpah Pemuda itu menyatukan semua anak bangsa untuk tujuan yang suci yakni Indonesia merdeka dan bebas dari belenggu penjajahan. Kalau hari ini, siapkah generasi milenial Indonesia bersatu, bertekad kuat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045?
• Tebar Hikmah Ramadan • Life Hack • Ekonomi • Ekonomi • Bisnis • Finansial • Fiksiana • Fiksiana • Cerpen • Novel • Puisi • Gaya Hidup • Gaya Hidup • Fesyen • Hobi • Karir • Kesehatan • Hiburan • Hiburan • Film • Humor • Media • Musik • Humaniora • Humaniora • Bahasa • Edukasi • Filsafat • Sosbud • Kotak Suara • Analisis • Kandidat • Lyfe • Lyfe • Diary • Entrepreneur • Foodie • Love • Viral • Worklife • Olahraga • Olahraga • Atletik • Balap • Bola • Bulutangkis • E-Sport • Politik • Politik • Birokrasi • Hukum • Keamanan • Pemerintahan • Ruang Kelas • Ruang Kelas • Ilmu Alam & Teknologi • Ilmu Sosbud & Agama • Teknologi • Teknologi • Digital • Lingkungan • Otomotif • Transportasi • Video • Wisata • Wisata • Kuliner • Travel • Pulih Bersama • Pulih Bersama • Indonesia Hi-Tech • Indonesia Lestari • Indonesia Sehat • New World • New World • Cryptocurrency • Metaverse • NFT • Halo Lokal • Halo Lokal • Bandung • Joglosemar • Makassar • Medan • Palembang • Surabaya • SEMUA RUBRIK • TERPOPULER • TERBARU • PILIHAN EDITOR • TOPIK PILIHAN • K-REWARDS • KLASMITING NEW • EVENT Pemuda!

Nama yang begitu gagah didengar, begitu kharismatik dibayangan. Pemuda, sebuah definisi yang begitu indah bila dijelaskan. Ir. Soekarno pernah berkata “beri aku sepuluh orang pemuda maka akan ku guncang dunia!”.

Jadi jika kita mendeskripsikan apa itu pemuda dari pernyataan Soekarno, maka pemuda adalah tangan tangan yang akan mengguncang dunia. Adalah generasi yang akan membangun peradaban melalui semangat dan juangnya, melalui prestasi dan ide cemerlangnya. Betapa hebatnya manusia atas nama pemuda. Ada yang tahu dengan Benjamin Franklin, George Washington, John Adams, Thomas Jefferson, John Jay, James Madison dan Alexander Hamilton? Tentu tahu! Mereka semua adalah pemuda.

Negara adidaya dibangun oleh mereka. Revolusi kemerdekaan Amerika lahir pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun tangan-tangan pemuda.

Gerakan perlawanan dan upaya membangun bangsa dan negara pada paruh kedua abad 18 itu telah mempengaruhi gerakan serupa di Eropa. Di paruh abad ke 20 kita menyaksikan John Fitzgerald Kennedy menjadi pemimpin muda di Era 1960an, menjadi harapan Amerika dan warga dunia yang dicekam oleh ketakutan Perang Dingin. Perjalanan sejarah, kita kenal Muhammad Al Fatih, seorang pemuda yang masih terbilang muda berhasil memperbesar pengaruh Turki Utsmaniah di abad ke-15.

Ia baru berusia 21 tahun ketika bersama pasukannya tiba di Konstantinopel yang kini dikenal dengan nama Istanbul. Sebagai raja yang memimpin pasukan perang, Fatih sangat cerdas dalam mengatur strategi. Setelah menguasai Konstantinopel, ia tidak merusak simbol-simbol agama Nasrani, sebaliknya ia menjaga bangunan-bangunan itu dan memberikan kebebasan kepada kaum Nasrani dan umat agama lain untuk tetap memeluk dan menjalankan ibadah agama mereka.

Pada Era kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno atau yang akbar disapa Bung Karno lahir sebagai penggerak, sebagai proklamator dan pelopor lahirnya bangsa Indonesia.  Kemampuan pidatonya di khalayak umum mulai ia perlihatkan ketika menyampaikan pembelaannya yang berjudul “Indonesia Menggugat” di depan Pengadilan Pemerintah Hindia Belanda di Bandung pada akhir Desember 1931.

Keahlian Bung Karno dipertegas ketika ia berpidato tanpa teks yang menyampaikan pemikirannya tentang dasar-dasar negara merdeka Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945, momen tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pertanyaannya adalah, Apakah masih ada pemuda seperti mereka? Dimana? Ada di dalam diri masing-masing! Hidup adalah pilihan, menjadi pemenang atau menjadi pecundang. Akan tetap terpuruk atau tergerak dan mencoba bergerak.

Bangsa Indonesia khususnya rakyat Indonesia saat ini tahun 2016 sedang mengalami situasi keterperukan dalam pedoman hidup. Bung Karno mengatakan "Suatu bangsa apabila kehilangan jati dirinya, maka bangsa tersebut tidak akan mampu bertahan hidup, bahkan akan punah". Rakyat Indonesia mulai buta akan namanya persatuan Indonesia. Korupsi semakin menjalar bahkan dari pusat pemerintahan hingga ke badan pemerintahan terkecil. Â Bangsa Indonesia semakin dipenuhi dengan masyarakat-masyarakat yang hanya ingin mementingkan kepentingan dan tujuan kelompoknya.

Illegal Logging, pembakaran hutan untuk pengalihan fungsi lahan, bahkan mereka tak sungkan untuk mencuri hasil-hasil dari pertanian masyarakat kecil yang ada.

Pemuda sibuk dengan dunianya, apatis, tawuran, Napza, kebebasan menjadi tidak terarahkan atas nama hak asasi manusia dan karya seni.

pemerintah mencanangkan indonesia emas kepada generasi muda mendatang pada tahun

Menyeramkan! Jika kita kembali melihat ke masa lalu, betapa jayanya Indonesia. Rakyat Indonesia di melenium pertama, leluhur kita berhasil membangun sebuah Candi, yang sekarang menjadi Candi terbesar dan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban di dunia yaitu, Candi Borobudur.

Di melenium kedua rakyat Indonesia, dibawah naungan Kerajaan Majapahit berhasil menguasai dan menjadi pelaku penting  dunia. Semua itu mulai luntur ketika Bangsa Belanda mulai datang. Mereka menjadi tuan ditanah Nusantara. Seluruh rakyat Indonesia harus menurut apa yang mereka inginkan. Diikuti oleh masuknya Jepang yang menjajah negara kita dengan kebijakan yang tidak manusiawi. Masuk ke akhir masa-masa penjajahan di Indonesia. Para penjajah mulai mendapatkan perlawanan dari segala penjuru Indonesia.

Hingga mulai muncul tokoh-tokoh pemikir dan penggerak massa. Seperti Oemar Said Tjokroaminoto, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Tan Malaka, Sutan Syahrir, Kiai Hasyim Ashari, Moh Yamin, Prof.

Soepomo, Ki Hajar Dewantara, dll. Rakyat Indonesia mulai bergerak dan para pemikir mulai mencanangkan sebuah dasar negara Indonesia. Kemerdekaan pun didapatkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia yang lahir, lalu berkembang dan berjaya yang sempat terpuruk lalu bangkit kembali melalui kemerdekaan, semua itu tidak terlepas dari peran pemuda.

Akankah Indonesia kembali berjaya? Jawabannya adalah “tergantung peran pemudanya” Di dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun oleh Menko Perekonomian, dicanangkan bahwa pada 2025 Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur berpendapatan per kapita sekitar 15.000 dollar AS.

Saat itu, Indonesia diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar dunia. Lebih jauh, pada 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi satu dari tujuh kekuatan ekonomi di dunia dengan pendapatan per kapita 47.000 dollar AS. Â Selain itu, di dalam kurun 2015-2045 piramida penduduk Indonesia akan sangat ideal dengan penduduk mayoritas berusia 15-45 tahun, usia produktif. Indonesia saat itu akan menikmati apa yang disebut jendela demografi.

Masalahnya, seperti apa kualitas mereka, penduduk usia produktif itu, kelak? Lagi-lagi peran pemuda dipertanyakan. Jika kunci dari bagaimana menjadi Indonesia emas 2045 ada pada bagaimana peran pemuda, maka pemuda tersebut tentu bukanlah pemuda yang biasa saja, tapi pemuda tersebut adalah pemuda yang hebat seperti tertera di atas. Pemuda yang hebat tidak lahir begitu saja, tentunya butuh bimbingan, butuh dorongan, butuh pembelajaran dan butuh proses.

Salah satunya proses dalam bidang pendidikan sebagai pondasi utama. Karena seorang pemuda yang hebat adalah pemuda dengan wawasan yang luas, yang cerdas dan inovatif, yang mampu membuat karya nyata serta mandiri.

PIDATO!!! Membangkitkan Generasi Muda Penerus Bangsa




2022 www.videocon.com