Motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

A. Pengertian Ragam Hias Setiap karya seni memiliki keunikan dan keindahan yang dapat dinikmati. Demikian juga dengan karya seni rupa berupa kerajinan. Karya seni kriya atau kerajinan umumnya memiliki hiasan-hiasan yang indah. Hiasan-hiasan tersebut dibuat dengan tujuan memperindah suatu karya, seperti pakaian, topeng, perabotan rumah tangga, candi, dan dekorasi ruang.

Hiasan pada karya seni kerajinan disebut dengan istilah ragam hias atau ornamen. Ragam hias atau ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata "ornare" yang artinya hiasan atau perhiasan. Ragam hias adalah bentuk-bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun sesuai pola tertentu secara berulang-ulang yang diterapkan pada karya seni kriya/ kerajinan.

Ragam hias mulai berkembang sejak jaman prasejarah. Ragam hias yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat ditemukan dengan mudah pada hasil tenunan, kulit, motif batik, tembikar, ayaman, ataupun ukiran kayu dan pahatan batu. Meskipun bentuk dasar ragam hias antara yang satu dengan yang lain memiliki kemiripan, namun masing-masing memiliki ciri khas yang secara simbolis memiliki makna yang berbeda-beda.

Ragam Hias Flora dan Fauna Ragam hias flora dan fauna adalah jenis motif ragam hias yang dikembangkan dari objek flora dan fauna. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik dan keunikan flora, fauna yang cukup beragam. Keberadaan flora dan fauna tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dalam proses penciptaan motif ragam hias suatu daerah. Sebagai contoh misalnya kerajinan batik papua yang menggunakan burung cenderawasih sebagai ciri khas motif ragam hiasnya.

Selanjutnya ada pula batik bengkulu yang menggunakan objek flora yaitu bunga raflesia arnoldi sebagai motif ragam hiasnya. Dan beberapa daerah lainnya yang menjadikan objek flora dan fauna daerahnya sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan motif ragam hias.

Berikut ini pengertian dari jenis-jenis motif ragam hias yang dikembangkan dari objek flora, fauna, geometris, dan figuratif. Berikut motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar contoh gambar motif ragam hias flora dan fauna dari yang mudah digambar hingga yang cukup rumit namun memiliki bentuk yang indah dan menarik.

B. Jenis-jenis Motif Ragam Hias Kekayaan flora, fauna, dan alam Nusantara sangat mempengaruhi karya-karya yang dihasilkan oleh para seniman Nusantara.

Terdapat banyak sekali nama-nama motif ragam hias, namun secara umum motif ragam hias dikelompokkan menjadi empat, yaitu motif flora, fauna, figuratif, dan geometris. 1. Ragam Hias Flora Ragam hias flora adalah jenis ragam hias yang menggunakan bentuk-bentuk flora/ tumbuhan sebagai objek motif ragam hias. Penggambaran ragam hias flora dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik stilasi, deformasi, maupun penggabungan keduanya sesuai dengan keinginan senimannya.

Demikian juga dengan jenis tumbuhan yang dijadikan objek/inspirasi juga berbeda tergantung dari lingkungan alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu serta tempat motif tersebut diciptakan. Ragam hias flora dapat dijumpai hampir di semua daerah. Bentuk ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni kerajinan daerah, seperti kain batik, tenun, dan ukiran. Bentuk gubahan motif tumbuh-tumbuhan biasanya jarang dikenali berasal dari jenis tumbuhan apa, karena telah mengalami gubahan/ stilasi yang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan bentuk aslinya.

Pengambilan objek flora berasal dari gubahan pada bagian akar tumbuhan, daun, bunga, tunas, biji, ranting, buah, maupun pohonnya. Sebagai contoh, misalnya motif hias pohon kehidupan (kalpataru) yang diterapkan pada gunungan wayang.

Motif tersebut mengandung nilai simbolik, yang artinya dunia tempat tinggal manusia saat ini dibagi menjadi dunia atas sebagai tempat para dewa bertahta, dan dunia bawah tempat mahluk biasa tinggal. 2. Ragam Hias Fauna Ragam hias fauna adalah jenis ragam hias yang menggunakan bentuk-bentuk fauna/ hewan sebagai objek motif ragam hias.

Ragam hias fauna merupakan bentuk motif ragam hias yang diambil dari bagian-bagian bentuk tubuh hewan. Penggambaran fauna pada motif ragam hias pada umumnya merupakan hasil gubahan/ stilasi, jarang berupa bentuk binatang secara natural/ nyata, namun pada umumnya hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk aslinya.

Dalam visualisasinya bentuk-bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian-bagian tertentu (tidak sepenuhnya) dan dikombinasikan dengan motif lainnya. Jenis binatang yang sering distilasi dan dijadikan ornamen antara lain burung, ular, gajah, singa, kera, dan lain-lain. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan dengan bentuk motif lainnya seperti motif flora, motif fauna, maupun motif geometris yang hasilnya sering disebut motif ragam hias campuran.

Motif ragam hias fauna dapat dijumpai pada berbagai produk kerajinan daerah seperti batik, ukiran, anyaman, sulaman, tenun, dan kain bordir.

Bentuk motif ragam hias fauna juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah di Indonesia seperti komodo di Nusa Tenggara Timur, cenderawasih di Papua, dan gajah di Lampung.

3. Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris adalah jenis ragam hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris yang digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris adalah bentuk ragam hias tertua.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Ragam hias ini dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris, seperti titik, garis, atau bidang (persegi, lingkarang, segitiga, dll) yang disusun secara berulang-ulang membentuk pola tertentu dari yang sederhana sampai yang rumit.

Motif geometris dapat ditemui hampir di seluruh wilayah nusantara, seperti di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias dengan pola tertentu. Motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti titik-titk, garis-garis, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, bentuk pilin, dan lain-lain.

Pada mulanya ragam hias ini dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias, dalam perkembangannya motif ini dapat diterapkan di berbagai tempat dan teknik (digambar, dipahat, dicetak).

4. Ragam Hias Figuratif Ragam hias figuratif adalah jenis ragam hias yang menggunakan objek manusia sebagai motif ragam hias. Manusia sebagai salah satu objek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik menyatu maupun secara terpisah. Contoh motif figuratif yang terpisah adalah topeng, sedangkan yang secara utuh adalah bentuk-bentuk dalam pewayangan. Baca juga: Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil C.

Pola Ragam Hias Penyusunan motif-motif ragam hias biasanya dengan cara kombinasi atau penggabungan lebih dari satu jenis motif. Untuk menghasilkan ragam hias yang baik diperlukan cara penyusunan motif yang disebut dengan istilah pola. Pola ragam hias adalah hasil susunan motif sesuai prinsip komposisi dan aturan tertentu. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut biasanya berupa penyusunan dan pengulangan motif.

Di bawah ini merupakan tujuh macam pola ragam hias: 1.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Pola Simetris Pola pada ragam hias yang terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam setiap susunannya antara kanan dan kiri 2. Pola Asimetris Pola ragam hias yang terbentuk dari komposisi yang tidak sama antara kanan dan kiri 3.

Pola Tepi Pola ragam hias yang bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan digunakan untuk menghias bagian tepi pada bagian tertentu 4. Pola Menyudut Pola ragam hias yang membentuk pola segitiga. Umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada 5.

Pola Memusat/ Gabungan Pola ragam hias yang bentuk coraknya merupakan gabungan dari beberapa motif dan pola yang dipusatkan di tengah 6. Pola Beraturan Pola ragam hias yang tersusun dari motif-motif yang sama secara teratur 7. Pola Tidak Beraturan Pola ragam hias sebaran dari beberapa motif yang berbeda dengan penyusunan yang tidak teratur D.

Cara Menggambar Ragam Hias Flora Sesuai namanya, ragam hias bersifat menghias/dekoratif, sehingga semua bentuknya cenderung dibuat indah. Motif-motif ragam hias dibuat menggunakan teknik realis/natural, stilasi dan deformasi. Realis/natural adalah teknik menggambar ragam hias dengan cara objek dibuat mirip, apa adanya dengan objek aslinya tanpa banyak perubahan.

Teknik ini biasanya diterapkan pada pahatan batu dan ukiran kayu, namun untuk ragam hias pada tekstil biasanya tidak digunakan. Stilasi adalah penggayaan atau pengembangan bentuk untuk memperindah bentuk sebelumnya. Deformasi adalah suatu teknik mengubah, menyederhanakan atau memisahkan beberapa bagian bentuk. Cara membuat ragam hias melalui beberapa tahapan.

Langkah-langkah menggambar ragam hias flora, fauna, geometris, dan figuratif secara umum adalah sebagai berikut: • Persiapkan alat dan bahan misalnya kertas, pensil, penghapus, dan pensil warna • Tentukan motif yang akan dibuat misalnya motif bunga, ikan, manusia, segitiga, atau Iainnya • Buatlah sketsa motif menggunakan teknik deformasi, stilasi, atau gabungan keduanya • Susunlah motif sesuai salah satu pola yang ditentukan, misalnya simetris, tak beraturan, atau Iainnya • Lakukan pewarnaan kemudian tambahkan isian-isian (isen-isen) berupa garis-garis tipis atau titik titik untuk memperindah Daftar Isi • Jenis Ragam Hias Nusantara • Ragam Hias Geometris • Ceplokan • Kawung • Pilin • Tumpal • Swastika • Meander • Ragam Hias Flora • Pepatraan • Kekaranagan • Keketusan • Ragam Hias Fauna • Kekarangan • Motif Garuda • Motif Naga Asoq • Ragam Hias Figuratif • Ragam Hias Poligonal • Pola Ragam Hias Nusantara • Pola Simetris • Pola Asimetris • Pola Tepi • Pola Menyudut • Ciri Pola Menyusut • Pola Beraturan dan Tidak Beraturan • Teknik Menggambar Ragam Hias • Contoh Ragam Hias • Fungsi Ragam Hias • Sejarah Ragam Hias • Pengertian Ragam Hias Menurut Para Ahli • Kesimpulan Pengertian Ragam Hias merupakan sebuah bentuk dasar hiasan yang pada dasarnya menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu kerajinan seni.

Ragam hias berasal dari sebuah kata Yunani yakni “ ornane” yang berarti menghias. Selain itu ragam Hias juga disebut dengan kata ornamen atau kata untuk membuat suatu motif bentuk dengan tujuan dan makna tertentu. Suatu pola pada ragam hias umumnya memepunyai pola dan kaidah tertentu yang ada pada suatu bidang sehingga mampu menciptakan bentuk yang indah.

Sesuai dengan namanya, ragam hias geometris adalah sebuah sebuah unsur-unsur garis, sudut, bidang, dan ruang. Garis yang but dapat berupa bentuk garis lurus, melengkung, spiral, dan zig-zag. Ada juga dengan bentuk bidang, seperti lingkaran, persegi, segitiga, dan layang-layang. Garis dan bidang tersebut dikombinasikan sehingga terciptalah sebuah ragam hias geometris yang amat indah.

Ragam hias geometris dapat disebut juga sebagai ragam hias yang paling tertua, karena ragam hias geometris sudah berkembang sejak zaman dahulu.

Dinusantara sendiri terdapat beragam hias geometris, berikut adalah penjelasannya dan contoh ragam hias yang ada dinusantara. Ceplokan Ceplokan atau yang disebutnya dengan “ ceplok”, yakni sebuat bulatan untuk hiasan. Motif ceplokan terdiri dari satu motif yang disusun secara berulang-ulang. Berikut adalah dari beberapa motif ceplokan yang mungkin sudah kita kenal: • Ceplok cakra kusuma • Ceplok nogosari • Ceplok truntum • Ceplok supit urang Seperti yang kita lihat pada gambar diatas, bahwa ragam hias geometris mempunyai beberapa jenis dari ragam hias, salah satunya yakni ragam hias geometris ceplokan.

Pada jenis ragam hias ceplokan ini juga memiliki beberapa motif diantaranya seperti diatas. Kawung Motif kawung atau dalam Bahasa sundanya yang dikenal denga kolang-kaling. Apabila diperhatikan motif kawung ini hampir mirip dengan buah aren atau buah kolang-kaling. Selain itu motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar pula yang mengatakan bahwa motif kawung terinspirasi dari binatang kuwangwung.

Ragam hias motif kawung termasuk motif kuno yang buat oleh Sultan Mataram pada abad 13. Pada zaman itu, motif kawung hanya bisa dipakai oleh keluarga kerajaan saja. Namun, dari beberapa sumber menyebutkan, bahwa motif kawung memiliki makna khusus, makna tersebut mengartikan bahwa manusia adalah makhluk yang sangatlah sempurna dan sangatlah berguna, layaknya seperti pohon aren yang semuanya dapat digunakan. Makna lain dari motif kawung, menurut adat jawa menyebutkan bahwa motif kawung adalah satu titik dari pusat keraton.

Motif kawung juga disebut dengan papat madhep limo pancer; yakni empat titik membentuk motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar dan menghadap satu titik yang berarti sebagai salah satu pusat kekuatan.

Pilin Ragam hias pilin yang bentuknya mirip dengan huruf S. Selain bentuknya yang mirip dengan huruf S, terdapat juga bentuk dengan huruf SS atau yang sering disebutnya dengan pilin ganda. Ragam hias jenis ini juga hampir mirip dengan motif parang. Tidak jarang, jika ragam hias pilin lebih terlihat seperti bentuk spiral, bahkan seiringnya motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar ragam hias nusantara. Kini ragam hias pilin mempunyai bentuk menyerupai pita, berumbai, untaian, atau pusaran.

Selain itu motif ragam hias umumnya digunakan sebagai tambahan hiasan, yang ukurannya lebih kecil dari pada ragam hias seperti pada umunya. Tidak hanya dijadikan sebagai hiasan pinggiran saja, terkadang ada juga ragam hias pilin yang dijadikan sebagi motif utama. Ragam hias jenis pilin ini dapat dilihat pada kain-kain batik dan hiasan pada rumah-rumah tradisional. Tumpal Ragam hias tumpal dengan bentuk segitiga sama kaki, selain itu ragam hias tumpal sudah ada pada zaman prasejarah yang pada zaman itu melambangkan hal yang magis.

Ragam hias tumpal disebut dengan dengan motif pucuk rebung. Motif pucuk rebung ini dulunya dianggap sebagai lambang pertumbuhan. Ada pula yang menyebutnya bahwa konsep ragam hias tumpal merupakan konsep kesatuan. Konsep kesatuan tersebut.

Kemudian dianggap sebagai kosmos yang berisi mengenai keselarasan antara 3 hal, yakni terdiri atas manusia, semesta, dan dunia lain. Motif tumpal mempunyai motif tersendiri. Pada motif tumpal dapat disusun dengan cara berderetan, dengan posisi motif tumpal yang berujung runcing dan dibuat terbalik dengan ujung runcing dibawahnya. Selain itu motif tumpal dapat dibuat dengan polos, namun dapat diberi hiasan pada bagian tengahnya, seperti halnya dengan bintang, garis-garis, bunga, dan sulur-suluran lainya.

Yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan motif pilin, ragam hias tumpal biasa dijadikan sebagai hiasan pada pinggiran-pinggiran. Hal ini dapat dilihat pada ukiran candi atau pada kain-kain batik lainya. Swastika Motif swastika merupaka motif yang memiliki simbol yang paling suci dalam agama Hindu. Selain itu motif swastika merupakan simbol yang dipercaya sebagai warisan sejarah budaya hindu.

Ragam hias swastika dapat dikatakan sebagai salah satu motif yang tertua, pada tahun 4000.n yang lal. Bentuk dasar motif swastika menyerupai huruf Z atau zig-zag yang saling berlawanan. Selain itu ada juga motif swastika yang saling berkaitan satu dengan motif lain, motif itu disebutnya dengan motif banji.

Kata swastika merupakan sebuah terapan dari kata Swastyastu, yang bermakna semoga dalam keadaan baik. Tidak Cuma dapat menempati posisi sacral saja, namun pada motif swastika juga dapat dijadikan motif-motif hiasan arsitektur kuno atau juga modern. Motif swastika pertama kali ditemukan pada benda-benda bersejarah seperti contoh koin, keramik, senjata, perhiasan, dan altar. Motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar Meander atau yang dikenal dengan “ meandros”, yang berarti berkelok-kelok.

Pada jenis ragam hias meander ini merupakan sebuah garis batasan yang terdiri atas garis yang saling berkaitan, dan tersusun dengan berulang-ulang. Berdasarkan menurut sejarah, ragam hias meander berasal dari Yunani Kuno. Dikala itu motif mender tidak hanya digunakan di Yunani saja, melainkan juga di Romawi dan Cina kuno. Motif meander ini merupakan hal yang terpenting pada zaman Yunani Kuno, karena motif meander ini juga melambangkan ketidak terbatasan atas kesatuan-kesatuan.

Dizaman yunani kuno memang banyak terdapat bangunan yang menggunakan motif meander yakni sebagai hiasannya. Penggunaan ragam hias meander ini mulai tersebar luas karena hal itu adanya sebuah vas khas Yunani Kuno, yang sangat terkenal di zaman geometris. Ragam Hias Flora Ragam hias flora merupakan sebuah jenis ragam hias yang menggunakan flora atau bahan tumbuh-tumbuhan yang sebagai obyek motifnya. Motif flora dapat dibuat sesuai dengan aslinya, namun terkadang ada pula seniman yang membuat ragam hias flora sesuai dengan imajinasinya sendiri.

Jenis ragam hias flora ini dapat kita temukan hampir di setiap Indonesia, baik itu pada kain batik, kain sulam, tenun, seni pewayangan, atau rumah-rumah tradisional. Berikut contoh-contoh ragam hias flora diiantaranya seperti: Pepatraan Motif pepatraan dibuat sesuai dengan keindahan bentuk flora, yakni menyerupai bentuk dedaunan dan bunga-bunga indah lainya.

Biasanya kebanyakan para seniman meniru bentuk menyerupai dedaunan, bunga, putik, dan ranting-ranting flora, lalu dibuat dengan berulang-ulang.

Pepatraan merupakan sebuah motif yang memanga sangat beragam, dari setiap masing-masing pepatran mempunyai ciri tersendiri. Misal pepatraan yang biasa dikenal di Indonesia seperti patra sari, patra samblung, patra cina, dan patra punggel. Patra sari ini hampir mirip dengan bentuk flora yang menjalar, selain itu pada sari bunga ini merupakan motif yang paling ditonjolkan, sehingga patra jenis ini disebutnya dengan patra sari.

Berikutnya adalah patra cina, yang dapat dipercaya sebagai jenis patra yang dipengaruhi oleh budaya Cina. Patra cina merupakan sebuah motif tiruan kembang sepatu, yang batang, daun, dan bunganya dibuat dengan menggunakan garis tegas. Selain itu patra punggel juga merupakan hasil tiruan dari potong-potongan tumbuhan, yang menyerupai dengan ujung daun paku yang masih muda. Patra samblung juga merupakan sebuah hasil tiruan dari tanaman menjalar yang daunya berbentuk melebar dan dibentuk secara melengkung.

Kekaranagan Ragam hias kekarangan merupakan suatu obyek yang dibuat mirip dengan aslinya. Selain bentuk yang mirip dengan aslinya. Seseorang seniman biasanya akan menambahkan hiasan-hiasan kreasi lainnya guna untuk memperlihatkan akan keindahan dari ragam hias kekarangan ini. Obyek yang ditiru dalam ragam hias kekarangan ini adalah flora dan fauna. Pada umunya hasil karya kekarangan ini dapat meniru satu obyek saja.

Lalu ditambahkan pula dengan kreasi seniman-seniman lain, sehingga terciptalah ragam hias kekaranagan yang indah. Berikut adalah contoh ragam hias kekarangan yang menyerupai bentuk flora yakni seperti karang simbar dan karang bunga.

Karang simbar ini merupakan sebuah hasil tiruan flora yang daunnya menjuntai ke bawah dan berbentuk mirip tanduk menjangan. Karang bunga merupakan sebuah hasil tiruan yang menyerupai bunga beserta kelopak dan daunnya. Karang bunga ini umunya dibuat pada penjolan bidang pada suatu bangunan.

Keketusan Motif keketusan merupakan sebuah motif yang dibuat dengan cara meniru pada bagian-bagian dari suatu flora. Bagian flora yang biasa ditiru seperti bunga, sulur, dan daun. Setelah dapat meniru dari salah satu bagian flora tersebut, selanjutnya hasil tiruan itu dibuat dengan cara berulang-ulang dan terakhir ditambah dengan bentuk-bentuk indah lainya yang sesuai dengan kreasi seniman.

Motif keketusan yang paling dikenal yakni seperti keketusan wangga, keketusan bungan tuwung, dan keketusan bun-bunan. Keketusan wangga adalah sebuah hasil tiruan bunga besar yang mekar, dan berdaun lebar. Keketusan bungan tuwung ini juga meniru bentuk bunga terung yang dibuat dengan cara berliku-liku dan berulang-ulang.

Pada ragam hias dengan motif keketusan ini bertujuan untuk mengisi pepalihan, yang pada bagianya berbentuk persegi panjang. Pada bagian ini yang dimaksudnya adalah pundan berundak atau contoh dapat kita lihat pada pura atau candi-candi. Ragam Hias Fauna Jenis ragam hias fauna merupakan sebuah bentuk fauna yang motifnya menyerupai hewan. Selain itu motif ragam hias fauna ini yang paling sering dijadikan sebagai obyek adalah seperti burung, singa, gajah, dan ikan.

Pada ragam hias fauna ini sering sekali dikombinasikan dengan motif bentuk flora, sehingga dengan demikian hasil yang di dapat bisa jadi lebih beragam.

Nah, berikut adalah beberapa dari contoh ragam hias fauna: Kekarangan Kekarangan merupakan salah satu hasil dari ragam hias denga cara meniru dari bentuk fauna.

Motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar dasarnya yakni seperti fauna khayalan, bahkan terkadang juga lebih cenderung abstrak. Contoh-contoh kekarangan fauna diantaranya seperti karang asti, karang goak, dan karang sae. Dari masing-masing bentuk kekarangan fauna ini semua menirukan dari satu jenis fauna, umumnya untuk bagian kepala fauna, terkadang ada juga yang dikombinasikan dengan kekarangan flora. Karang asti merupakan sebuah hasil tiruan dari bentuk gajah yang dibuat dengan sedemikian rupa.

Pada bagian yang ditiru dalam kekarangan asti ialah kepala gajah yang disertai dengan gading dan mata gajah yang bulat. Sedangkan karang goak merupakan sebuah hasil tiruan dari kepala burung gagak, yang terkadang disebutnya dengan karang manuk, karena hal ini nampak seperti kepala ayam.

Dan bentuk karang goak umunya dikombinasikan dengan karang simbar. Selain itu Karang sae juga merupakan sebuah meniruan dari bentuk kepala kelelawar beserta tambahan yang menyerupai tanduk dan gigi runcing. Baca juga: +1001 Teknik Menggambar Terlengkap Motif Garuda Menurut sejarah motif garuda merupakan motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar yang dianggap yang mempunyai kedudukan paling penting dalam pandangan masyarakat adat Jawa.

Munculmya burung garuda dalam cerita naiknya Bhatara Wisnu ke nirwana, yang dikala itu burung garuda diyakini sebagai burung tunggangan Sang Dewa. Karena Bhatara Wisnu menurutnya sebagai dewa matahari, maka burung garuda juga dianggap sebagai lambang matahari. Hal itu dianggap karena burung garuda adalah sebagai tungganganya. Selain sebagai lambang matahari, burung garuda juga dianggap sebagai simbol kejantanan. Selain itu motif garuda adalah motif yang paling sederhana, karena tidak begitu banyak variasinya.

Motif garuda ini terdiri atas bagian ekor, dua sayap, dan badan burung garuda. Karena pentingnya dalam lambang garuda ini selanjutnya dibentuklah sebuah adopsi dalam bentuk motif kain batik. Motif Naga Asoq Motif naga asoq merupakan sebuah motif tradisional yang berasal dari suku dayak Bahau Kalimantan. Motif naga asoq ini adalah sebuah motif kombinasi dari bentuk naga dan anjing.

Pada bagian kepala dari motif asoq ini lebih menyerupai kepala naga, sedangkan untuk badannya sangat menyerupai badan anjing. Kata asoq juga berasal dari sebutan suku dayak dahau kalimantan. Naga asoq ini juga merupakan kepercayaan yang sudah dianut oleh suku Dayak Bahau. Pada motif naga asoq umumnya dibuat dari suku Dayak Bahau yang di pajang pada pintu-pintu rumah mereka, contoh seperti pada rumah lamin.

Selain itu naga asoq juga dipercaya bisa manjuahkan dari mala petaka seperti kejahatan dan lainya, sedangkan untuk ragam hiasnya dipercaya bahwa katanya dapat penyelamat atau bisa penunjuk jalan menuju alam setelah kematian.

Motif naga asoq ini juga dikondisikan seperti sedang berenang; hal ini bentuk dari penghormatan suku Dayak Bahau terhadap sungai, yang dianggapnya sudah memberi kehidupan pada suku Dayak bahau.

Baca juga: 13 Alat Musik Ritmis Lengkap dengan Pengertian, Fungsi dan Cara Memainkannya Ragam Hias Figuratif Ragam hias figuratif merupakan motif yang menggunakan manusia sebagai obyeknya.

Biasanya seorang seniman akan menirukan bentuk tubuh sesuai dengan bentuk tubuh manusia. Mulai dari kepala hingga ujung kaki, lalu seorang seniman akan membuat tiruan manusia dengan gaya tertentu. Selain itu seorang seniman juga biasanya akan menambahkan motif-motif lain seperti motif flora guna untuk meningkatkan daya keindahannya. Ragam hias figuratif dapat berbentuk 2 dimensi atau 3 dimensi sesuai tujauan pembuatanya.

Dalam bentuk 2 dimensi contohnya seperti pada lukisan atau gambar yang menggunakan software tertentu. Sedangkan untuk bentuk 3 dimensi dari ragam hias figuratif dapat berupa patung, topeng, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk ragam hias figuratif tradisional biasanya berasal dari daerah papua. Pada ragam hias figuratif ciri khas papua, khusunya yakni suku Asmat, umumnya berupa seperti patung, dan lainya.

Ada pun ragam hias figuratif modern dibuat dengan menggunakan software tertentu contoh seperti soffware Adobe Photoshop dan lainya. Ragam Hias Poligonal Ragam hias poligonal merupakan sebuah bentuk yang sifatnya mempersatukan dari beberapa motif atau dari beberapa pola menjadi satu bentuk. Ragam hias poliginal ini juga merupakan sebuah motif hias yang tersusun dari pola garis lurus yang saling terhubung. Sehingga dengan begitu akan dapat terjalin hubungan rangkaian yang menyatu, selain itu ragam hias polygonal juga memiliki sudut dalam bentuk dasar atau yang sering disebutnya dengan convex.

Biasanya untuk ragam hias ini digunakan oleh para arkeolok. Baca juga: Apa Saja Perbedaan Musik Tradisional Dan Musik Modern Pola Ragam Hias Nusantara Pola ragam hias flora dan fauna nusantara adalah suatu bentuk yang memiliki pola yang terdiri dari beberapa susunan yang di ulang-ulang. Pola ragam hias tersebut tampilanya memiliki pola yang teratur. Selain itu setiap Ragam hias nusantara juga memiliki pola-pola tersendiri misal seperti: Pola Simetris Pola semetris mempunyai bentuk dan motif yang sama, serta peletakannya seimbang antara sisi kanan dan kiri.

Pola Asimetris Pola asimetris adalah motif yang polanya diletakan tidak sama antar sisi kanan dan kiri, namun tetap memiliki keindahan dari suatu komposisinya.

Pola Tepi Pola tepi biasanya di gunakan untuk tepi pada bagian bahan-bahan tertentu, selain itu pola tepi juga berupa sebuah pengulangan dari bentuk yang sebelumnya.

Pola Menyudut Pola menyudut adalah sebuah pola yang bentuknya segi tiga dan mempunyai bentuk yang dapat menyesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada. Ciri Pola Menyusut Ciri pola ragam hias menyudut dapat berdiri sendiri, dan polanya juga gabungan dari ragam hias lama dan baru. Baca juga: 24 Alat Musik Petik Tradisional dan Modern Pola Beraturan dan Tidak Beraturan • Pola Beraturan: adalah sebuah pola pengulangan yang berasal dari bentuk yang sebelumnya menggunakan ukuran yang sama.

• Pola Tidak Beraturan: adalah Pola ragam hias yang tidak beraturan seperti sebaran yang melalui beberapa motif yang tidak sama dan tidak seimbang. Baca juga: +1001 Teknik Pencampuran Warna Terlengkap Teknik Menggambar Ragam Hias Teknik gambar ragam hias flora dan fauna tentunya memiliki banyak variatif, mulai dari bentuk flira, fauna, manusia, hingga bentuk-bentuk lainnya. Dalam menggambar ragam hias ada beberapa hal penting yang harus di perhatikan contoh seperti: • Mempersiapkan alat dan bahan media gambar • Memperhatikan pola yang akan di gambar • Menentukan pola yang ingin di gambar • Membuat seketsa • Membuat bentuk yang sama atau (menjiplak, copy) dengan bidang lain • Mewarnai gambar yang sudah jadi Contoh Ragam Hias Setelah anda mengetahui apa arti ragam hias.

Nah, berikut adalah beberapa contoh ragam hias tersebut. • Contoh Ragam Hias Flora (Tumbuhan) • Contoh Ragam Hias Fauna (Hewan) • Contoh Ragam Hias Figuratif • Contoh Ragam Hias Geometris • Contoh Ragam Hias Non Geometris • Contoh Ragam Hias Poligonal Fungsi Ragam Hias Adapun banyak fungsi dari ragam hias flora dan fauna, beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut: • Fungsi utama ragam hias: dapat menambah nilai-nilai estetis atau keindahan pada suatu benda atau bidang.

• Fungsi lain ragam hias: dapat mengisi kekosongan pada suatu bidang atau benda agar nantinya dapat terlihat lebih proporsional. • Fungsi simbolik: merupakan sebuah fungsi ragam hias yang berkaitan dengan makna di balik motif yang bersumber dari norma atau kaidah tertentu.

Contoh fungsi simbolik seperti • Fungsi lain ragam hias: dapat menambah nilai ekonomis dari suatu benda atau bidang. Selain itu nilai keindahan yang dimunculkan ragam hias dapat menjadikan seuatu nilai dalam barang atau bidang. Sejarah Ragam Hias Sejarah ragam hias flora dan fauna atau yang dikenalnya dengan ornament, adalah sebuah bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman dahulu yakni zaman prasejarah.

Indonesia adalah salah satunya sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan alam seperti flora dan fauna, dan budaya-budaya dari berbagai daerah. Kemauan yang ingin menghias merupakan sebuah naluri atau insting yang ada pada setiap manusia.

Selain itu, dalam pembuatan ragam hias juga didasari dari kebutuhan-kebutuhan manusia, baik yang bersifat praktis atau yang terkait dengan kepercayaan agama. Ada banyak ragam hias yang memiliki makna atau simbolis, karena semua itu mengandung nilai-nilai budaya indonesia.

Baca juga: Pengertian Seni Lukis, Teknik, Contoh, Beserta Penjelasan Lainya Lengkap ! Pengertian Ragam Hias Menurut Para Ahli Menurut para ahli pengertian ragam hias merupakan suatu bentuk dasar hiasan yang biasa diulang-ulang hingga dapat menjadi pola atau karya kerajinan.

Ragam hias dapat dihasilkan dari berbagai proses mulai dari menggambar, memahat, mencetak dan masih banyak lagi. Tujuan ini guna untuk meningkatkan sebuah mutu dan nilai dari suatu benda atau karya seni. Kesimpulan Bahwa ragam hias flora dan fauna memiliki banyak pola atau bentuk gambar serta pengulangan yang teratur atau tidak teratur namun masih tetap seimbang.

Pada pola teratur akan mampu menghasilkan gambar yang rapi, harmonis dan dapat memberikan kesan yang menenangkan. Sedangkan pola tidak teratur akan mampu menghasilkan ragam ornamen (hias) yang tentunya sifatnya ekspresif dan dinamis. Selain itu juga terdapat beberapa jenis ragam pola hias diantaranya seperti: • Flora: yang berarti motif dibuat dengan cara mengikuti bentuk dedaunan, bunga dan tumbuhan-tumbuhan lain. • Fauna, yang terinspirasi dari binatang.

• Geometris, yang buat dari bidang-bidang seperti segitiga, persegi dan lingkaran. Yang dibuat mengikuti wujud manusia. Pada kesenian diatas banyak ditemukan di daerah-daerah Indonesia seperti di pulau Jawa, Sumatra, Kalimatan, Sulawesi, Madura, Bali dan Papua. Dari beberapa masyarakat Indonesia hingga saat ini masih menciptakan ragam hias yang sebagai salah satui bentuk penghormatan kepada nenek moyang kita. Fungsi dari kesenian itu sendiri adalah sebagai fungsi praktis, fungsi estetis, hingga fungsi yang berkepentingan sebagai simbol dari kepercayaan masyarakat adat daerah.

Gambar-gambar ragam hias tersebut dapat ditemukan terutama pada dinding rumah adat, anyaman, kain batik dan benda-benda kerajinan kriya lainnya. Demikianlah artikel kali ini tentang pengertian ragam hias dan contoh-contohnya yang lengkap. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semua rekan-rekan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang ragam hias, terutama yang ada di Indonesia. Baca juga: • Kerajinan Limbah Kayu yang Unik dan Keren • Berbagai Kerajinan dari Bambu yang Menarik • Pakaian Adat Kalimantan Utara dan Fakta yang Harus Kamu Ketahui Temukan pilihan rumah seperti pada perumahan Griya Bintang Mekarsari dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome.

Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang! Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti.

Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
Keanekaragaman kain tradisional Indonesia semakin lengkap dengan adanya batik Papua. Meski dari segi sejarah Papua sebenarnya tidak mengenal budaya dan teknologi membatik namun soal kualitas dan keunikan, batik Papua ini justru terkenal sangat indah dan tidak kalah menarik dengan batik lainnya.

Sejarah Batik Papua Berkembangnya budaya dan teknologi membatik di Papua sendiri bermula saat pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari The United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1985.

Bantuan yang dimaksud yaitu berupa pemberdayaan kebudayaan di daerah Indonesia bagian Timur yakni Papua. Sumber : https://www.gotravelly.com/ Untuk memberikan pelatihan membatik di Papua pemerintah kala itu mendatangkan langsung pelatih batik dari Jawa khususnya dar kota Yogyakarta.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Setelah mendapatkan pelatihan membatik, para pengerajin batik dari Papua lama kelamaan mulai terbiasa membatik bahkan menghasilkan motif batik khas mereka sendiri. Sumber : https://bobo.grid.id/ Berbagai macam suku-suku di daerah Papua juga turut andil dalam mengembangkan ragam motif batik, mulai dari suku yang tinggal dipegunungan hingga pesisir pantai. Jadi jangan heran kalau sebagian motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar motif-motif batik Papua merupakan penggambaran dari kondisi alam sekitar baik itu flora dan fauna.

Sumber : http://batik-online-shop.blogspot.com/ Untuk sentra produksinya sendiri Papua juga memiliki sentra batik yang terletak di wilayah Jayapura yang juga merupakan ibukota Propinsi Papua Barat.

Biasanya pekerjaan membatik di Papua juga dibagi-bagi, untuk perempuan mengerjakan batik tulis sedangkan untuk laki-laki membuat batik cap. Karakteristik Batik Papua Ditinjau dari karakteristik yang dimilikinya batik Papua sebenarnya hampir sama dengan berbagai jenis batik lain di Nusantara, hanya saja motif dan kombinasi warna yang digunakan berbeda. Bila sebagian besar motif batik di Jawa dibuat simetris maka batik di Papua malah kerap dibuat dalam bentuk asimetris. • Batik Papua banyak menampilkan motif yang berwarna terang atau warna-warna ceria seperti kuning, merah dan hijau.

• Kombinasi warna cerah yang dipadukan dengan motif etnik Papua membuat batik Papua terlihat sangat eksotis. • Sebagian besar motif batik Papua banyak menampilkan motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar alam dan peninggalan arkeologi yang tersebar di daerah Papua.

• Batik khas Papua tidak hanya melambangkan budaya masyarakat yang ada di sekitar, namun juga menorehkan lambang sejarah dan arkeolog di dalamnya. • Kekhasan batik Papua juga terletak ketika siapapun yang mengenakannya akan terlihat lebih anggun dan menarik. • Penambahan corak khas Papua biasa dilakukan untuk mengikuti perkembangan pasar, sekaligus memperkenalkan beragam budaya yang banyak terdapat di Papua. Motif Batik Papua Sama halnya dengan kain batik yang berkembang di pulau Jawa, batik Papua sebenarnya juga mempunyai nyawa tersendiri yang begitu dekat dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat papua.

Sebagian besar motif batik inipun juga menampilkan beberapa unsur dari alam dan kebudayaan daerah setempat. Beberapa motif batik papua yang paling terkenal diantaranya ada motif asmat, motif cendrawasih, motif kamoro, motif prada, motif tifa honai, motif sentani papua, serta motif asimetris. 1. Motif Asmat Motif asmat termasuk ke dalam jenis motif batik yang paling populer di Papua. Motif batik ini umumnya didominasi oleh corak ukiran khas suku Asmat seperti ukiran patung yang menjadi suku asli penghuni Papua.

• • Kebudayaan dari suku asmat yang mengakar di Papua membuat motif batik Papua juga memiliki pengaruh besar dari suku asmat. • Gambar motifnya biasanya berupa patung-patung kayu khas suku asmat dan alat-alat musik khas kebudayaan asmat. • Motif batik asmat juga memiliki ciri warna yang khas yaitu coklat yang dipadukan dengan warna terakota atau warna batu bata. Sumber : https://batik-tulis.com/ 2. Motif Cendrawasih Burung cendrawasih menjadi salah satu motif batik yang sangat berdekatan dengan suasana alam.

Motif batik Cendrawasih ini biasanya dipadukan dengan gambar tumbuhan dan bunga-bunga cantik khas Papua. • • Burung cendrawasih dengan bulu dan ekor yang indah menjadi khas tersendiri bagi batik cendrawasih dari Papua. • Warna-warna yang bisa dipakai yaitu warna hijau, merah, maupun kuning yang keemasan. • Batik bermotif burung cendrawasih yang gagah bisa memberi kesan tegas dan anggun pada penampilan orang yang memakainya.

• Siapa pun yang menggunakan motif batik ini juga akan terlihat elegan dengan keindahan gambar serta warnanya. Sumber : https://batik-tulis.com/ 3. Motif Kamoro Motif kamoro merupakan motif batik khas Papua yang memiliki ciri sangat khas dengan motifnya yang asimetris.Sebagian besar banyak menggambarkan keindahan alam serta keunikan seni ukir suku kamoro yang mendiami tanah Papua.

• • Motif batik kamoro biasanya hadir berupa simbol patung berdiri yang setiap pembuatan biasanya memiliki perbedaan dari gaya, ekspresi, baju dan aksesoris. • Motif kamoro sering dikombinasikan dengan tambahan gambar tumbuhan khas Papua. • Warna-warna yang ditampilkan dari motif batik kamoro umumnya terkesan lebih berani dan cerah.

• Selain digunakan sebagai bahan pakaian, motif batik kamoro juga terus mengalami perkembangan fungsi misalnya saja sebagai bahan pembuatan bed cover. Sumber : https://batik-tulis.com/ 4. Motif Sentani Papua Motif batik Sentani merupakan motif batik yang berasal dari Sentani kabupaten Jayapura. Motif batik umumnya memiliki gambar alur melingkar seperti alur batang kayu yang dengan satu atau perpaduan dua warna. • • Kesederhanaan motif Sentani bisa dilihat pada alur batang kayu yang melingkar.

• Filosofi yang terkandung di dalam batik ini yaitu menggambarkan tanah Papua yang masih subur dan dipenuhi hutan-hutan lebat serta segala kekayaan alamnya. Sumber : https://batik-tulis.com/ 5. Motif Prada Motif batik Prada sebenarnya hampir menyerupai batik cendrawasih, hanya saja pada motif prada ini terdapat sentuhan garis emas yang dibuat dari benang emas dengan kualitas terbaik.

Sumber : https://batik-tulis.com/ 6. Motif Tifa Honai Motif tifa honai termasuk ke dalam jenis motif batik yang memiliki makna filosofis sangat tinggi. Bila diterjemahkan motif ini sebenarnya memiliki arti rumah kebahagiaan yakni rumah yang dipenuhi dengan kebahagiaan. • • Dalam motif batik tifa honay terdapat gambar Honai sebagai rumah adat Papua dan tifa sebagai alat musik khas Papua.

• Gambar honai pada motif batik ini melambangkan sebuah keluarga, kemudian tifa melambangkan kebahagiaan. • Kombinasi keduanya menggambarkan tempat untuk berpulang dan berlindung dalam kebersamaan keluarga yang bahagia. • Selain itu motif tifa honai juga banyak terinspirasi dari banyak hal yang ada di tanah Papua seperti sumber mata air dan pemandangannya yang indah.

Sumber : https://batik-tulis.com/ Bahan Kain Batik Papua Bahan kain yang dipakai dalam pembuatan batik umumnya cukup beragam, tetapi karena cuaca di Papua yang cukup panas, maka dalam produksinya lebih banyak memakai bahan katun dan sutra. Selain itu masyarakat Papua ada juga yang terkadang menggunakan bahan kain shantung.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

1. Kain Katun Kain katun merupakan sejenis bahan kain yang diperoleh dari pengolahan buah tanaman kapas. Kain dari bahan kapas ini umumnya memiliki ciri yang sangat khas yakni bersifat menghangatkan di kala dingin dan mampu menyejukkan di kala panas. 2.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Kain Sutra Kain sutra yang biasa digunakan untuk membuat batik sebagian besar diambil dari kain sutra asli dengan kualitas super yang cukup tipis. Dalam bentuk batik, kain sutra sangat bagus untuk menyerap keringat dan cocok dikenakan dalam berbagai kesempatan. 3. Kain Shantung Kain shantung merupakan kain yang memiliki tekstur sangat halus, lembut dan dingin. Kain ini juga terbagi dalam beberapa tingkatan dari yang tipis hingga tebalsehingga sangat cocok digunakan untuk pembuatan kain batik baik itu batik tulis maupun cap.

Zat Pewarna Batik Papua Dalam hal pewarnaan, batik papua awalnya memakai pewarna alami yang berasal dari buah pinang. Akan tetapi karena permintaan konsumen semakin meningkat dan proses produksinya juga harus cepat maka pewarna yang digunakan untuk batik Papua inipun mulai bergeser ke pewarna sintesis.

1. Pewarna Alami Pewarna alami (natural dyes) merupakan jenis zat warna yang diperoleh dari alam baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan pewarna alami untuk batik ini biasanya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan seperti daun, buah, kulit kayu, kayu, akar, biji dan bunga. 2. Pewarna Sintetis Pewarna sintetis (synthetic dyes) merupakan jenis zat warna yang dibuat menurut reaksi kimia tertentu sehingga sifatnya lebih stabil dan dan mudah digunakan.

Pewarna sintetis untuk kain ini sebenarnya lumayan banyak, namun hanya beberapa yang dapat digunakan sebagai pewarna batik. Butuh bahan pewarna sintetis dan juga alat batik berkualitas untuk menunjang kegiatan membatik anda?.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Sahabat Fitinline bisa mendapatkannya Di Sini. Proses Pembuatan Batik Papua Ditinjau dari cara pembuatannya batik Papua sebenarnya bisa dibuat dengan dicap ataupun ditulis. Khusus untuk batik Papua yang dibuat dengan teknik tulis yang mengerjakan biasanya adalah para wanita, sementara untuk batik papua yang dibuat dengan teknik cap yang mengerjakan adalah para pria.

1. Teknik Batik Tulis Teknik batik tulis merupakan metode pembuatan batik yang biasa dilakukan dengan menuliskan cairan “malam” pada permukaan kain dengan alat yang disebut “canting”. Desain pada batik tulis umumnya tidak ada pengulangan yang jelas, karena itulah corak yang ditampilkan lebih beragam.

Sumber : https://publicinsta.com/ Proses pembuatan batik Papua dengan teknik canting tulis secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut. • • Tahap paling awal yang harus di lakukan untuk membuat batik tulis yaitu mempersiapkan bahan kain polos. Bisa memakai katun, sutra ataupun kain shantung. • Bahan kain yang sudah disiapkan harus dipola lebih dulu dengan pensil.

Pada proses pembuatan batik tulis, pola bisa dibuat langsung pada kain dan bisa juga menyalin dari pola yang sudah ada. • Selesai di pola selanjutnya dilakukan tahapan membatik garis-garis pola yang sudah digambar pada kain dengan menggunakan lilin atau malam yang sudah dicairkan. • Buat isian motif atau ornamen-ornamen pada bagian dalam motif batik yang telah terbentuk pada tahap sebelumnya.

• Tutup bagian putih kain dengan menggunakan lilin lalu celupkan kain yang sudah diberi lilin ke dalam pewarna tertentu. Setelah itu keringkan dengan cara dijemur. • Lukis kembali kain dengan menggunakan canting untuk mempertahankan warna batik yang terbentuk pada tahap pewarnaan pertama, setelah itu celupkan ke pewarna kedua.

• Hilangkan lilin motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar menempel pada kain dengan cara mencelupkan kain pada air yang sudah dipanaskan di atas tungku.

• Setelah kain bersih dari lilin anda bisa menulangi kembali proses membuka dan menutup lilin berulang kali, tergantung seberapa banyak warna yang ingin anda tampilkan pada kain batik. • Rebus kain yang sudah berubah warnanya menggunakan air panas, sehingga motif yang sudah dibuat pada kain akan terlihat dengan jelas. • Setelah semua tahapan selesai, kain batik tinggal dicuci bersih dan dijemur sampai kering baru bisa digunakan. Pada kain batik tulis yang halus, motif batikannya kebanyakan bisa dilihat bolak balik pada kedua sisi kain.

Warna dasar kainnya pun juga cenderung lebih muda dan setiap potongan ragam hias yang diulang pada lembaran kain tidak akan pernah sama persis bentuk dan ukurannya. Sumber : https://www.facebook.com/ 2. Teknik Batik Cap Teknik batik cap merupakan metode pembuatan kain batik yang dilakukan dengan menggunakan canting cap sebagai alat bantunya. Sepintas canting cap ini memiliki bentuk yang cenderung mirip seperti stempel tapi dimensinya lebih besar karena ukuran rata-rata canting cap itu 20 cm x 20 cm.

Sumber : http://batiksabrinapekalongan.blogspot.com/ Proses pembuatan batik Papua dengan teknik canting cap secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.

• • Letakkan bahan kain yang maish polos di atas meja cap yang telah dilapisi dengan alas yang lunak.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

• Untuk membuat malam cair yang siap dicetak pada kain mori, panaskan malam terlebih dahulu dengan menggunakan loyang yang diletakkan di atas kompor dalam keadaan api menyala. • Setelah malam mencair masukkan kurang lebih 1 cm bagian bawah canting cap ke dalam cairan malam yang sudah direbus sebelumnya. • Kibaskan canting yang sudah dicelupkan ke dalam cairam malam supaya cairan malam yang terangkat dalam permukaan canting cap tidak terlalu banyak dan hasil cap-capan yang dihasilkan jadi makin sempurna.

• Letakkan canting cap di atas kain lalu tekan dengan tangan agar cairan malam dapat meresap ke dalam pori-pori kain hingga tembus ke sisi lain permukaan kai. • Untuk membuat batik cap yang bagus, pengecapan malam ini bisa dilakukan dari pinggiran kain maupun dari tengah kain, tapi pastikan garis cap yang satu dengan yang lain harus ketemu agar rapi dan tidak berantakan.

• Setelah proses pengecapan selesai, kain mori selanjutnya di proses lebih lanjut ke tahap pewarnaan dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam wadah yang berisi cairan pewarna. • Usai diberi pewarna cairan malam harus dihilangkan sehingga akan nampak dua warna, yaitu warna dasar kain mori dan warna yang telah ditambahkann pada proses pewarnaan.

• Proses terakhir dari pembuatan batik cap yaitu pembersihan dan pencerahan warna dengan soda. • Setelah warna batik dicerahkan anda bisa melakukan tahap penyelesaian yakni dengan cara mengeringkan kain batik cap dan menyetrikanya. Secara umum cara kerja canting cap yang dipakai untuk membuat kain batik kurang lebih hampir sama dengan stempel, hanya saja bahan pencapnya berbeda.

Jika sebuah stampel biasa dipasangkan dengan tinta, maka untuk membuat batik cap bahan yang digunakan adalah cairan lilin (malam). Sumber : https://fasnina.com/ Meski sepintas pembuatan batik Papua ini tidak berbeda dari batik tulis atau batik cap dari daerah lainnya, namun pada dasarnya tiap motif batik yang berkembang di Papua masing-masing tetap memiliki kekhasan tersendiri karena terinspirasi dari banyak hal-hal yang ditemukan oleh masyarakat setempat.

Demikian pembahasan singkat mengenai sejarah, ciri khas, ragam hias serta gambaran mengenai cara pembuatan kain batik Papua yang dapat kami bagikan untuk anda. Kalau sahabat Fitinline mau tahu lebih detail lagi tentang cara pembuatan batiknya anda bisa mendownload video tutorial membatik kami Di Sini. Semoga bermanfaat. Ragam hias fauna – Hewan adalah contoh motif ragam hias yang sering di pakai sebagai motif.

Mislnya batik, batik banyak yang menggunakan ragam hias fauna sebagai motifnya. Sebelumnya kita sudah membahas mengenai orgamen geometris, dan gambar motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar hias geometris.

Kali ini kita akan membahas mengenai ragam hias fauna, simak penjelasan berikut ini. Ragam hias fauna memiliki motif yang terinspirasi dari hewan tertentu. Tidak semua hewan bisa di jadikan motif hanya beberapa misalnya burung, merak, gajah, ikan dan lainnya. Daerah yang biasaya menggunakan motif fauna yaitu bali, Yogyakarta, Sumatra, dan papua.

Contoh Ragam Hias Fauna Berikut ini adalah beberapa contoh ragam hias fauna antara lain: Baca Juga: GAMBAR RAGAM HIAS FIGURATIF - Gambar Motif Ragam Hias ORNAMEN GEOMETRIS - Pengertian, Contoh, Motif, Gambar GAMBAR RAGAM HIAS Geometris - Gambar Motif Ragam Hias Terima kasih banyak yaa sudah membaca artikel kami.

Semoga kalian mendapatkan apa yang kalian cari pada artikel ini. Salam hangat dari penulis Pelajarindo.com. Jika artikel kami sangat membantu kalian kami merasa senang sekali. Mari kita lebih giat lagi belajar agar kita mendapatkan apa yang kita mau. Terdapat kolom komentar di bawah, kalian dapat bertanya, memberi respon terkait artikel ini, dan bisa juga memberikan saran bagi penulis kami. Thank you so much, see you next artikel.
Daerah yang biasaya menggunakan motif fauna yaitu bali, yogyakarta, sumatra, dan papua.

Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di indonesia seperti burung cendrawasih di papua, komodo di nusa tenggara timur, dan gajah di lampung. Hasil Gambar Untuk Ragam Hias Flora Mudah Art Projects Art Art Inspiration Sebagai contoh misalnya kerajinan batik papua. Contoh motif ragam hias fauna.

Itulah yang dapat kami bagikan terkait contoh motif ragam motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar flora dan fauna. Sedangkan, karang bunga bentuknya mirip bunga dengan kelopak serta daun. Motif ragam hias hewan atau fauna dapat ditemukan pada beberapa karya seperti ukiran, anyaman, batik, kain tenun, kain sulam, dan kain bordir. Download now 20 flora dan fauna langka asli indonesia beserta penjelasannya.

Download now apakah gambar diatas merupakan ragam hias fauna brainly co id. Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya.

Download now 25 contoh gambar ragam hias flora dan fauna yang mudah digambar. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. 1) membuat gambar kontur burung dengan penggayaan tertentu sebagai pola gambar ragam hias. Ragam hias fauna ini mempunyai motif yang terinspirasi oleh binatang tertentu. Dalam membuat motif ragam hias fauna dapat digabung dengan motif ragam hias flora atau motif ragam hias geometrik. Ragam hias fauna yaitu ragam hias yang berupa binatang yang sudah mengalami penyederhanaan bentuk maupun distorsi bentuk (perubahan prosporsi).

Download now menggambar dan mewarnai fauna ikan dengan sederhana bagi pemula dan anak anak. Untuk ragam hias fauna, gambar motif diambil atau terinspirasi dari hewan tertentu. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan dengan. Intinya, ragam hias fauna ialah ragam hias yang objeknya menggunakan hewan.

Gambar ragam hias fauna ikan paling keren. Contoh ragam hias kekarangan yang terkenal yaitu karang simbar dan karang bunga. Biasanya ini merupakan binatang yang mengalami perubahan dalam bentuk badan dan juga gaya. Ragam hias fauna pengertian jenis contoh cara 25 ragam hias flora dan fauna jenis beserta gambar dan contohnya by arifin saddoen ragam hias flora fauna wikipedia mengatakan jika ragam hias merupakan sebuah bentuk dasar hiasan yang umumnya akan menjadi pola yang di ulang ulang di gambar batik motif bunga 40 contoh gambar ragam hias.

Download now menggambar fauna ikan. Tidak semua hewan bisa di jadikan motif hanya beberapa misalnya burung, merak, gajah, ikan dan lainnya. Salah satunya ialah penerapan sketsa. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Motif ragam hias fauna tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Ada ikan koi, ikan layang, ikan arwana, ikan emas, dan lainnya. Sekarang ini, ragam hias telah mengalami deformasi tapi tidak meninggalkan bagaimana bentuk aslinya. Ragam hias fauna ini memiliki motif yang terinspirasi oleh hewan tertentu.

25 contoh gambar ragam hias flora dan fauna yang mudah 21 12 2019 2 ragam hias fauna untuk ragam hias fauna gambar motif diambil atau terinspirasi dari hewan tertentu umumnya adalah hewan yang mengalami perubahan bentuk tubuh atau gaya sebagai contoh seperti kupu kupu kadal burung ikan atau gajah Karang simbar berbentuk seperti flora yang mirip dengan tanduk menjangan, daunnya menjuntai ke bawah.

Ragam hias hewan umumnya digunakan untuk mengenalkan kearifan lokal suatu daerah seperti komodo dari pulau komodo ntt, cendrawasih dari papua, gajah dari lampung, dan elang dari flores.

Contoh ragam hias flora fauna geometris figuratif dan ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif ragam hias yang diambil dari bentuk hewan tertentu serta sudah mengalami perubahan gaya dan bentuk dari pola hewan tersebut fauna atau hewan sebagai sumber inspirasi ragam hias fauna yang biasa digunakan sebagai objek ragam hias seperti.

Motif ragam hias yang kedua adalah ragam hias fauna atau animal. Biasanya ini merupakan hewan yang mengalami perubahan dalam bentuk tubuh dan juga gaya. Ragam hias fauna memiliki motif yang terinspirasi dari hewan tertentu. Ragam hias flora dan fauna adalah jenis motif ragam hias yang dikembangkan dari objek flora dan fauna. Setiap daerah di indonesia memiliki karakteristik dan keunikan flora, fauna yang cukup beragam. Umumnya adalah hewan yang mengalami perubahan bentuk tubuh atau gaya.

Keberadaan flora dan fauna tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dalam proses penciptaan motif ragam hias suatu daerah. Untuk teknik menggambarnya, kita perlu memerhatikan beberapa ketentuan. Download now flora dan fauna maluku the colour of indonesia. Demikianlah, beberapa penjelasan mengenai ragam hias fauna. Download now 25 contoh gambar ragam hias flora dan fauna yang mudah digambar.

Download now 25 gambar motif batik indonesia lengkap dengan penjelasannya. Contoh Menggambar Ragam Hias Fauna Kupu Kupu Untuk Pembelajaran Seni Budaya Smp – Youtube Ragam Hias Pengertian Contoh Motif Flora Fauna Geometris Figuratif – Kerajinan Prakarya Ragam Hias Fauna Pengertian Jenis Contoh Cara Menggambar Motif Ragam Hias Flora Fauna Geometris Figuratif Lengkap 15 Motif Ragam Hias Abstack Barong Dll Super Lengkap Motif Ragam Hias Ragam Hias Flora Dan Fauna Geometris Figuratif Beserta Contoh Gambarnya – Seni Budayaku Contoh Motif Ragam Hias Dalam Membuat Kerajinan – Seni Rupa Dan Sejarah Ragam Hias Fauna Pengertian Jenis Contoh Cara Menggambar Jenis Jenis Motif Ragam Hias Mikirbaecom Ragam Hias Flora Contoh Dan Penjelasan Setiap Jenisnya Updated 2021 Bukareview Ragam Hias Fauna Contoh Gambar Dan Penjelasannya – Pelajarindocom Motif Ragam Hias Fauna Seni Rupa – Harmoni Seni Ragam Hias Fauna Pengertian Jenis Contoh Cara Menggambar Ragam Hias Fauna Contoh Gambar Dan Penjelasannya – Pelajarindocom Ragam Hias Flora Dan Fauna Yang Terdapat Di Budaya Indonesia Sangat Banyak Umumnya Sering Diaplikasikan Ke Kain Batik Dan Menjadi Ciri K Fauna Flora Moose Art Ragam Hias Flora Dan Fauna Geometris Figuratif Beserta Contoh Gambarnya – Seni Budayaku Ragam Hias Fauna Ilusualcom Ragam Hias Fauna Ilusualcom
Daftar Isi • Jenis Ragam Hias Nusantara • Ragam Hias Geometris • Ceplokan • Kawung • Pilin • Tumpal • Swastika • Meander • Ragam Hias Flora • Pepatraan • Kekaranagan • Motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar • Ragam Hias Fauna • Motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar • Motif Garuda • Motif Naga Asoq • Ragam Hias Figuratif • Ragam Hias Poligonal • Pola Ragam Hias Nusantara • Pola Simetris • Pola Asimetris • Pola Tepi • Pola Menyudut • Ciri Pola Menyusut • Pola Beraturan dan Tidak Beraturan • Teknik Menggambar Ragam Hias • Contoh Ragam Hias • Fungsi Ragam Hias • Sejarah Ragam Hias • Pengertian Ragam Hias Menurut Para Ahli • Kesimpulan Pengertian Ragam Hias merupakan sebuah bentuk dasar hiasan yang pada dasarnya menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu kerajinan seni.

Ragam hias berasal dari sebuah kata Yunani yakni “ ornane” yang berarti menghias. Selain itu ragam Hias juga disebut dengan kata ornamen atau kata untuk membuat suatu motif bentuk dengan tujuan dan makna tertentu. Suatu pola pada ragam hias umumnya memepunyai pola dan kaidah tertentu yang ada pada suatu bidang sehingga mampu menciptakan bentuk yang indah.

Sesuai dengan namanya, ragam hias geometris adalah sebuah sebuah unsur-unsur garis, sudut, bidang, dan ruang.

motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar

Garis yang but dapat berupa bentuk garis lurus, melengkung, spiral, dan zig-zag. Ada juga dengan bentuk bidang, seperti lingkaran, persegi, segitiga, dan layang-layang. Garis dan bidang tersebut dikombinasikan sehingga terciptalah sebuah ragam hias geometris yang amat indah. Ragam hias geometris dapat disebut juga sebagai ragam hias yang paling tertua, karena ragam hias geometris sudah berkembang sejak zaman dahulu.

Dinusantara sendiri terdapat beragam hias geometris, berikut adalah penjelasannya dan contoh ragam hias yang ada dinusantara. Ceplokan Ceplokan atau yang disebutnya dengan “ ceplok”, yakni sebuat bulatan untuk hiasan. Motif ceplokan terdiri dari satu motif yang disusun secara berulang-ulang.

Berikut adalah dari beberapa motif ceplokan yang mungkin sudah kita kenal: • Ceplok cakra kusuma • Ceplok nogosari • Ceplok truntum • Ceplok supit urang Seperti yang kita lihat pada gambar diatas, bahwa ragam hias geometris mempunyai beberapa jenis dari ragam hias, salah satunya yakni ragam hias geometris ceplokan.

Pada jenis ragam hias ceplokan ini juga memiliki beberapa motif diantaranya seperti diatas. Kawung Motif kawung atau dalam Bahasa sundanya yang dikenal denga kolang-kaling. Apabila diperhatikan motif kawung ini hampir mirip dengan buah aren atau buah kolang-kaling. Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa motif kawung terinspirasi dari binatang kuwangwung. Ragam hias motif kawung termasuk motif kuno yang buat oleh Sultan Mataram pada abad 13.

Pada zaman itu, motif kawung hanya bisa dipakai oleh keluarga kerajaan saja. Namun, dari beberapa sumber menyebutkan, bahwa motif kawung memiliki makna khusus, makna tersebut mengartikan bahwa manusia adalah makhluk yang sangatlah sempurna dan sangatlah berguna, layaknya seperti pohon aren yang semuanya dapat digunakan. Makna lain dari motif kawung, menurut adat jawa menyebutkan bahwa motif kawung adalah satu titik dari pusat keraton. Motif kawung juga disebut dengan papat madhep limo pancer; yakni empat titik membentuk garis dan menghadap satu titik yang berarti sebagai salah satu pusat kekuatan.

Pilin Ragam hias pilin yang bentuknya mirip dengan huruf S. Selain bentuknya yang mirip dengan huruf Due south, terdapat juga bentuk dengan huruf SS atau yang sering disebutnya dengan pilin ganda. Ragam hias jenis ini juga hampir mirip dengan motif parang.

Tidak jarang, jika ragam hias pilin lebih terlihat seperti bentuk spiral, bahkan seiringnya perkembangan ragam hias nusantara. Kini ragam hias pilin mempunyai bentuk menyerupai pita, berumbai, untaian, atau pusaran. Selain itu motif ragam hias umumnya digunakan sebagai tambahan hiasan, yang ukurannya lebih kecil dari pada ragam hias seperti pada umunya.

Tidak hanya dijadikan sebagai hiasan pinggiran saja, terkadang ada juga ragam hias pilin yang dijadikan sebagi motif utama. Ragam hias jenis pilin ini dapat dilihat pada kain-kain batik dan hiasan pada rumah-rumah tradisional. Tumpal Ragam hias tumpal dengan bentuk segitiga sama kaki, selain itu ragam hias tumpal sudah ada pada zaman prasejarah yang pada zaman itu melambangkan hal yang magis. Ragam hias tumpal disebut dengan dengan motif pucuk rebung. Motif pucuk rebung ini dulunya dianggap sebagai lambang pertumbuhan.

Ada pula yang menyebutnya bahwa konsep ragam hias tumpal merupakan konsep kesatuan. Konsep kesatuan tersebut. Kemudian dianggap sebagai kosmos yang berisi mengenai keselarasan antara 3 hal, yakni terdiri atas manusia, semesta, dan dunia lain. Motif tumpal mempunyai motif tersendiri. Pada motif tumpal dapat disusun dengan cara berderetan, dengan posisi motif tumpal yang berujung runcing dan dibuat terbalik dengan ujung runcing dibawahnya.

Selain itu motif tumpal dapat dibuat dengan polos, namun dapat diberi hiasan pada bagian tengahnya, seperti halnya dengan bintang, garis-garis, bunga, dan sulur-suluran lainya. Yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan motif pilin, ragam hias tumpal biasa dijadikan sebagai hiasan pada pinggiran-pinggiran.

Hal ini dapat dilihat pada ukiran candi atau pada kain-kain batik lainya. Swastika Motif swastika merupaka motif yang memiliki simbol yang paling suci dalam agama Hindu. Selain itu motif swastika merupakan simbol yang dipercaya sebagai warisan sejarah budaya hindu. Ragam hias swastika dapat dikatakan sebagai salah satu motif yang tertua, pada tahun 4000.northward yang lal. Bentuk dasar motif swastika menyerupai huruf Z atau zig-zag yang saling berlawanan. Selain itu ada juga motif swastika yang saling berkaitan satu dengan motif lain, motif itu disebutnya dengan motif banji.

Kata swastika merupakan sebuah terapan dari kata Swastyastu, yang bermakna semoga dalam keadaan baik. Tidak Cuma dapat menempati posisi sacral saja, namun pada motif swastika juga dapat dijadikan motif-motif hiasan arsitektur kuno atau juga modern. Motif swastika pertama kali ditemukan pada benda-benda bersejarah seperti contoh koin, keramik, senjata, perhiasan, dan chantry. Meander Meander atau yang dikenal dengan “ meandros”, yang berarti berkelok-kelok.

Pada jenis ragam hias meander ini merupakan sebuah garis batasan yang terdiri atas garis yang saling berkaitan, dan tersusun dengan berulang-ulang. Berdasarkan menurut sejarah, ragam hias meander berasal dari Yunani Kuno. Dikala itu motif mender tidak hanya digunakan di Yunani saja, melainkan juga di Romawi motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar Cina kuno.

Motif meander ini merupakan hal yang terpenting pada zaman Yunani Kuno, karena motif meander ini juga melambangkan ketidak terbatasan atas kesatuan-kesatuan. Dizaman yunani kuno memang banyak terdapat bangunan yang menggunakan motif meander yakni sebagai hiasannya.

Penggunaan ragam hias meander ini mulai tersebar luas karena hal itu adanya sebuah vas khas Yunani Kuno, yang sangat terkenal di zaman geometris. Ragam Hias Flora Ragam hias flora merupakan sebuah jenis ragam hias yang menggunakan flora atau bahan tumbuh-tumbuhan yang sebagai obyek motifnya.

Motif flora dapat dibuat sesuai dengan aslinya, namun terkadang ada pula seniman yang membuat ragam hias flora sesuai dengan imajinasinya sendiri. Jenis ragam hias flora ini dapat kita temukan hampir di setiap Indonesia, baik itu pada kain batik, kain sulam, tenun, seni pewayangan, atau rumah-rumah tradisional.

Berikut contoh-contoh ragam hias flora diiantaranya seperti: Pepatraan Motif pepatraan dibuat sesuai dengan keindahan bentuk flora, yakni menyerupai bentuk dedaunan dan bunga-bunga indah lainya. Biasanya kebanyakan para seniman meniru bentuk menyerupai dedaunan, bunga, putik, dan ranting-ranting flora, lalu dibuat dengan berulang-ulang.

Pepatraan merupakan sebuah motif yang memanga sangat beragam, dari setiap masing-masing pepatran mempunyai ciri tersendiri. Misal pepatraan yang biasa dikenal di Republic of indonesia seperti patra sari, patra samblung, patra cina, dan patra punggel. Patra sari ini hampir mirip dengan bentuk flora yang menjalar, selain itu pada sari bunga ini merupakan motif yang paling ditonjolkan, sehingga patra jenis ini disebutnya dengan patra sari.

Berikutnya adalah patra cina, yang dapat dipercaya sebagai jenis patra yang dipengaruhi oleh budaya Cina. Patra cina merupakan sebuah motif tiruan kembang sepatu, yang batang, daun, dan bunganya dibuat dengan menggunakan garis tegas.

Selain itu patra punggel juga merupakan hasil tiruan dari potong-potongan tumbuhan, yang menyerupai dengan ujung daun paku yang masih muda. Patra samblung juga merupakan sebuah hasil tiruan dari tanaman menjalar yang daunya berbentuk melebar dan dibentuk secara melengkung. Kekaranagan Ragam hias kekarangan merupakan suatu obyek yang dibuat mirip dengan aslinya. Selain bentuk yang mirip dengan aslinya.

Seseorang seniman biasanya akan menambahkan hiasan-hiasan kreasi lainnya guna untuk memperlihatkan akan keindahan dari ragam hias kekarangan ini. Obyek yang ditiru dalam ragam hias kekarangan ini adalah flora dan beast.

Pada umunya hasil karya kekarangan ini dapat meniru satu obyek saja. Lalu ditambahkan pula dengan kreasi seniman-seniman lain, sehingga terciptalah ragam hias kekaranagan yang indah. Berikut adalah contoh ragam hias kekarangan yang menyerupai bentuk flora yakni seperti karang simbar dan karang bunga. Karang simbar ini merupakan sebuah hasil tiruan flora yang daunnya menjuntai ke bawah dan berbentuk mirip tanduk menjangan.

Karang bunga merupakan sebuah hasil tiruan yang menyerupai bunga beserta kelopak dan daunnya. Karang bunga ini umunya dibuat pada penjolan bidang pada suatu bangunan. Keketusan Motif keketusan merupakan sebuah motif yang dibuat dengan cara meniru pada bagian-bagian dari suatu flora.

Bagian flora yang biasa ditiru seperti bunga, sulur, dan daun. Setelah dapat meniru dari salah satu bagian flora tersebut, selanjutnya hasil tiruan itu dibuat dengan cara berulang-ulang dan terakhir ditambah dengan bentuk-bentuk indah lainya yang sesuai dengan kreasi seniman. Motif keketusan yang paling dikenal yakni seperti keketusan wangga, keketusan bungan tuwung, dan keketusan bun-bunan.

Keketusan wangga adalah sebuah hasil tiruan bunga besar yang mekar, dan berdaun lebar. Keketusan bungan tuwung ini juga meniru bentuk bunga terung yang dibuat dengan cara berliku-liku dan berulang-ulang.

Pada ragam hias dengan motif keketusan ini bertujuan untuk mengisi pepalihan, yang pada bagianya berbentuk persegi panjang. Pada bagian ini yang dimaksudnya adalah pundan berundak atau contoh dapat kita lihat pada pura atau candi-candi. Ragam Hias Beast Jenis ragam hias beast merupakan sebuah bentuk fauna yang motifnya menyerupai hewan. Selain itu motif ragam hias creature ini yang paling sering dijadikan sebagai obyek adalah seperti burung, singa, gajah, dan ikan.

Pada ragam hias fauna ini sering sekali dikombinasikan dengan motif bentuk flora, sehingga dengan demikian hasil yang di dapat bisa jadi lebih beragam. Nah, berikut adalah beberapa dari contoh ragam hias fauna: Kekarangan Kekarangan merupakan salah satu hasil dari ragam hias denga cara meniru dari bentuk fauna. Bentuk dasarnya yakni seperti fauna khayalan, bahkan terkadang juga lebih cenderung abstrak.

Contoh-contoh kekarangan fauna diantaranya seperti karang asti, karang goak, dan karang sae. Dari masing-masing bentuk kekarangan fauna ini semua menirukan dari satu jenis fauna, umumnya untuk bagian kepala beast, terkadang ada juga yang dikombinasikan dengan kekarangan flora. Karang asti merupakan sebuah hasil tiruan dari bentuk gajah yang dibuat dengan sedemikian rupa. Pada bagian yang ditiru dalam kekarangan asti ialah kepala gajah yang disertai dengan gading dan mata gajah yang bulat.

Sedangkan karang goak merupakan sebuah hasil tiruan dari kepala burung gagak, yang terkadang disebutnya dengan karang manuk, karena hal ini nampak seperti kepala ayam. Dan bentuk karang goak umunya dikombinasikan dengan karang simbar.

Selain itu Karang sae juga merupakan sebuah meniruan dari bentuk kepala kelelawar beserta tambahan yang menyerupai tanduk dan gigi runcing. Baca juga: +1001 Teknik Menggambar Terlengkap Motif Garuda Menurut sejarah motif garuda merupakan suatu yang dianggap yang mempunyai kedudukan paling penting dalam pandangan masyarakat adat Jawa. Munculmya burung garuda dalam cerita naiknya Bhatara Wisnu ke nirwana, yang dikala itu burung garuda diyakini sebagai burung tunggangan Sang Dewa.

Karena Bhatara Wisnu menurutnya sebagai dewa matahari, maka burung garuda juga dianggap sebagai lambang matahari. Hal itu dianggap karena burung garuda adalah sebagai tungganganya. Selain sebagai lambang matahari, burung garuda juga dianggap sebagai simbol kejantanan. Selain itu motif garuda adalah motif yang paling sederhana, karena tidak begitu banyak variasinya. Motif garuda ini terdiri atas bagian ekor, dua sayap, dan badan burung garuda. Karena pentingnya dalam lambang garuda ini selanjutnya dibentuklah sebuah adopsi dalam bentuk motif kain batik.

Motif Naga Asoq Motif naga asoq merupakan sebuah motif tradisional yang berasal dari suku dayak Bahau Kalimantan. Motif naga asoq ini adalah sebuah motif kombinasi dari bentuk naga dan anjing. Pada bagian kepala dari motif asoq ini lebih menyerupai kepala naga, sedangkan untuk badannya sangat menyerupai badan anjing.

Kata asoq juga berasal dari sebutan suku dayak dahau kalimantan. Naga asoq ini juga merupakan kepercayaan yang sudah dianut oleh suku Dayak Bahau. Pada motif naga asoq umumnya dibuat dari suku Dayak Bahau yang di pajang pada pintu-pintu rumah mereka, contoh seperti pada rumah lamin.

Selain itu naga asoq juga dipercaya bisa manjuahkan dari mala petaka seperti kejahatan dan lainya, sedangkan untuk ragam hiasnya dipercaya bahwa katanya dapat penyelamat atau bisa penunjuk jalan menuju alam setelah kematian. Motif naga asoq ini juga dikondisikan seperti sedang berenang; hal ini bentuk dari penghormatan suku Dayak Bahau terhadap sungai, yang dianggapnya sudah memberi kehidupan pada suku Dayak bahau.

Baca juga: 13 Alat Musik Ritmis Lengkap dengan Pengertian, Fungsi dan Cara Memainkannya Ragam Motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar Figuratif Ragam hias figuratif merupakan motif yang menggunakan manusia sebagai obyeknya.

Biasanya seorang seniman akan menirukan bentuk tubuh sesuai dengan bentuk tubuh manusia. Mulai dari kepala hingga ujung kaki, lalu seorang seniman akan membuat tiruan manusia dengan gaya tertentu. Selain itu seorang seniman juga biasanya akan menambahkan motif-motif lain seperti motif flora guna untuk meningkatkan daya keindahannya. Ragam hias figuratif dapat berbentuk 2 dimensi atau 3 dimensi sesuai tujauan pembuatanya.

Dalam bentuk 2 dimensi contohnya seperti pada lukisan atau gambar yang menggunakan software tertentu. Sedangkan untuk bentuk 3 dimensi dari ragam hias figuratif dapat berupa patung, topeng, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk ragam hias figuratif tradisional biasanya berasal dari daerah papua.

Pada ragam hias figuratif ciri khas papua, khusunya yakni suku Asmat, umumnya berupa seperti patung, dan lainya. Ada pun ragam hias figuratif modern dibuat dengan menggunakan software tertentu contoh seperti soffware Adobe Photoshop dan lainya.

Ragam Hias Poligonal Ragam hias poligonal merupakan sebuah bentuk yang sifatnya mempersatukan dari beberapa motif atau dari beberapa pola menjadi satu bentuk. Ragam hias poliginal ini juga merupakan sebuah motif hias yang tersusun dari pola garis lurus yang saling terhubung. Sehingga dengan begitu akan dapat terjalin hubungan rangkaian yang menyatu, selain itu ragam hias polygonal juga memiliki sudut dalam bentuk dasar atau yang sering disebutnya dengan convex. Biasanya untuk ragam hias ini digunakan oleh para arkeolok.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Musik Tradisional Dan Musik Modern Pola Ragam Hias Nusantara Pola ragam hias flora dan fauna nusantara adalah suatu bentuk yang memiliki pola yang terdiri dari beberapa susunan yang di ulang-ulang. Pola ragam hias tersebut tampilanya memiliki pola yang teratur.

Selain itu setiap Ragam hias nusantara juga memiliki pola-pola tersendiri misal seperti: Pola Simetris Pola semetris mempunyai bentuk dan motif yang sama, serta peletakannya seimbang antara sisi kanan dan kiri.

Pola Asimetris Pola asimetris adalah motif yang polanya diletakan tidak sama antar sisi kanan dan kiri, namun tetap memiliki keindahan dari suatu komposisinya. Pola Tepi Pola tepi biasanya di gunakan untuk tepi pada bagian bahan-bahan tertentu, selain itu pola tepi juga berupa sebuah pengulangan dari bentuk yang sebelumnya.

Pola Menyudut Pola menyudut adalah sebuah pola yang bentuknya segi tiga dan mempunyai bentuk yang dapat menyesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada. Ciri Pola Menyusut Ciri pola ragam hias menyudut dapat berdiri sendiri, dan polanya juga gabungan dari ragam hias lama dan baru.

• Pola Beraturan: adalah sebuah pola pengulangan yang berasal dari bentuk yang sebelumnya menggunakan ukuran yang sama. • Pola Tidak Beraturan: adalah Pola ragam hias yang tidak beraturan seperti sebaran yang melalui beberapa motif yang tidak sama dan tidak seimbang.

Baca juga: +1001 Teknik Pencampuran Warna Terlengkap Teknik Menggambar Ragam Hias Teknik gambar ragam hias flora dan fauna tentunya memiliki banyak variatif, mulai dari bentuk flira, fauna, manusia, hingga bentuk-bentuk lainnya. Dalam menggambar ragam hias ada beberapa hal penting yang harus di perhatikan contoh seperti: • Mempersiapkan alat dan bahan media gambar • Memperhatikan pola yang akan di gambar • Menentukan pola yang ingin di gambar • Membuat seketsa • Membuat bentuk yang sama atau (menjiplak, copy) dengan bidang lain • Mewarnai gambar yang sudah motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar Contoh Ragam Hias Setelah anda mengetahui apa arti ragam hias.

Nah, berikut adalah beberapa contoh ragam hias tersebut. • Contoh Ragam Hias Flora (Tumbuhan) • Contoh Ragam Hias Fauna (Hewan) • Contoh Ragam Hias Figuratif • Contoh Ragam Hias Geometris • Contoh Ragam Hias Non Geometris • Contoh Ragam Hias Poligonal Fungsi Ragam Hias Adapun banyak fungsi dari ragam hias flora dan fauna, beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut: • Fungsi utama ragam hias: dapat menambah nilai-nilai estetis atau keindahan pada suatu benda atau bidang.

• Fungsi lain ragam hias: dapat mengisi kekosongan pada suatu bidang atau benda agar nantinya dapat terlihat lebih proporsional. • Fungsi simbolik: merupakan sebuah fungsi ragam hias yang berkaitan dengan makna di balik motif yang bersumber dari norma atau kaidah tertentu. Contoh fungsi simbolik seperti • Fungsi lain ragam hias: dapat menambah nilai ekonomis dari suatu benda atau bidang. Selain itu nilai keindahan yang dimunculkan ragam hias dapat menjadikan seuatu nilai dalam barang atau bidang.

Sejarah Ragam Hias Sejarah ragam hias flora dan fauna atau yang dikenalnya dengan ornament, adalah sebuah bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman dahulu yakni zaman prasejarah. Indonesia adalah salah satunya sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan alam seperti flora dan animate being, dan budaya-budaya dari berbagai daerah. Kemauan yang ingin menghias merupakan sebuah naluri atau insting yang ada pada setiap manusia.

Selain itu, dalam pembuatan ragam hias juga didasari dari kebutuhan-kebutuhan manusia, baik yang bersifat praktis atau yang terkait dengan kepercayaan agama. Ada banyak ragam hias yang memiliki makna atau simbolis, karena semua itu mengandung nilai-nilai budaya indonesia. Baca juga: Pengertian Seni Lukis, Teknik, Contoh, Beserta Penjelasan Lainya Lengkap ! Menurut para ahli pengertian ragam hias merupakan suatu bentuk dasar hiasan yang biasa diulang-ulang hingga dapat menjadi pola atau karya kerajinan.

Ragam hias dapat dihasilkan dari berbagai proses mulai dari menggambar, memahat, mencetak dan masih banyak lagi. Tujuan ini guna untuk meningkatkan sebuah mutu dan nilai dari suatu benda atau karya seni.

Kesimpulan Bahwa ragam hias flora dan animal memiliki banyak pola atau bentuk gambar serta pengulangan yang teratur atau tidak teratur namun masih tetap seimbang. Pada pola teratur akan mampu menghasilkan gambar yang rapi, harmonis dan dapat memberikan kesan yang menenangkan. Sedangkan pola tidak teratur akan mampu menghasilkan ragam ornamen (hias) yang tentunya sifatnya ekspresif dan dinamis.

Selain itu juga terdapat beberapa jenis ragam pola hias diantaranya seperti: • Flora: yang berarti motif dibuat dengan cara mengikuti bentuk dedaunan, bunga dan tumbuhan-tumbuhan lain. • Creature, yang terinspirasi dari binatang. • Geometris, yang motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar dari bidang-bidang seperti segitiga, persegi dan lingkaran. Yang dibuat mengikuti wujud manusia. Pada kesenian diatas banyak ditemukan di daerah-daerah Indonesia seperti di pulau Jawa, Sumatra, Motif fauna pada ragam hias dari papua biasanya menggunakan gambar, Sulawesi, Madura, Bali dan Papua.

Dari beberapa masyarakat Indonesia hingga saat ini masih menciptakan ragam hias yang sebagai salah satui bentuk penghormatan kepada nenek moyang kita.

Fungsi dari kesenian itu sendiri adalah sebagai fungsi praktis, fungsi estetis, hingga fungsi yang berkepentingan sebagai simbol dari kepercayaan masyarakat adat daerah. Gambar-gambar ragam hias tersebut dapat ditemukan terutama pada dinding rumah adat, anyaman, kain batik dan benda-benda kerajinan kriya lainnya. Demikianlah artikel kali ini tentang pengertian ragam hias dan contoh-contohnya yang lengkap. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semua rekan-rekan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang ragam hias, terutama yang ada di Indonesia.

Baca juga: • Kerajinan Limbah Kayu yang Unik dan Keren • Berbagai Kerajinan dari Bambu yang Menarik • Pakaian Adat Kalimantan Utara dan Fakta yang Harus Kamu Ketahui Temukan pilihan rumah seperti pada perumahan Griya Bintang Mekarsari dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome.

Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Shop sekarang! Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti.

Pinhome – PINtar jual beli sewa properti. Nama Lain Dari Ragam Hias Fauna Adalah Source: https://www.pinhome.id/blog/ragam-hias-flora-fauna-geometris-figuratif-nusantara/ Terbaru • Cara Mengembalikan Postingan Yang Disenyapkan Di Instagram • Cara Menentukan Ternak Potong Yang Baik • Jelaskan Gerakan Menangkap Bola Pada Permainan Kasti • Cara Mengembalikan Akun Yang Disenyapkan Di Instagram • Manfaat Kerang Totok Untuk Pakan Ternak Ayam • Cara Agar Ayam Cepat Besar Dan Tinggi • Format Surat Rekomendasi Seda Untuk Kelompok Ternak Sapi • Bagaimanakah Cara Menangkap Bola Lambung Pada Permainan Kasti • Tata Cara Pernikahan Adat Jawa Dalam Bahasa Jawa Kategori • Aplikasi • Berkebun • Bisnis • Budidaya • Cara • News • Pelajaran • Serba-serbi • SIM Keliling • Soal • Ternak • UncategorizedRagam Hias Flora Fauna – Wikipedia mengatakan, jika ragam hias merupakan sebuah bentuk dasar hiasan yang umumnya akan menjadi pola yang di ulang-ulang di dalam sebuah kerajinan maupun sebuah karya seni.

Karya seni inilah yang dapat berupa tulisan atau batik, songket, ukiran, tenun, serta ukiran maupun pahatan yang ada di kayu atau batu. Jika saja kita bisa menelusuri lebih jauh lagi mengenai ragam hias maka dapat di distilasi bahkan dapat menghasilkan beraneka macam variasi. Pastinya variasi yang ada pada ragam hias ini biasanya akan menjadi sebuah ciri khas dari unit budaya yang ada di daerah tertentu.

Atau yang ada di era tertentu, ragam hias itu dapat menjadi sebuah petunjuk untuk para sejarawan maupun arkeolog pada saat melakukan penelitian misteri di masa lalu. Indonesia sendiri mempunyai banyak sekali karya seni dan juga adat yang akan menjadi sebuah ciri khas dari masing- masing daerah. Misalnya saja pada lirik lagu yang ada di daerah dengan menggunakan bahasanya sendiri. bahkan rumah adat pada setiap daerah provinsi pun berbeda.

Daftar Isi • 1 Ragam hias flora dan fauna • 2 Jenis-jenis ragam hias • 2.1 Ragam hias flora dan fauna • 3 Contoh gambar ragam hias flora • 4 Contoh gambar ragam hias fauna Ragam hias flora dan fauna Ragam hias memang dapat disebut sebagai ornamen, ini merupakan sebuah bentuk dari karya seni rupa yang telah berkembang dari sejak zaman prasejarah.

Di Negara Indonesia sendiri yang adalah Negara kepulauan maka sudah pasti akan di pengaruhi oleh aneka faktor, dimulai dari flora, fauna, manusia yang tinggal di dalamnya dan juga lingkungan alamnya. Keinginan untuk menghias itu menjadi naluri pada manusia, faktor dari kepercayaan juga akan ikut serta dalam mendukung berkembangnya aneka ragam hias sebab adanya perlambangan pada setiap gambarnya.

Ragam hias juga dapat mempunyai makna sebab telah di sepakati oleh para penggunanya. Menggambar ragam hias juga bisa dilakukan dengan cara stilasasi atau di gayakan yang meliputi adanya penyederhanaan dari bentuk serta deformasi atau perubahan bentuk. Jenis-jenis ragam hias sen1budaya.blogspot.com Nah, untuk saat ini kita akan membahas mengenai jenis atau aneka macam dari ragam hias yang tersebar di seluruh Indonesia. Penasaran seperti apa?, berikut ini penjelasannya: Ragam hias flora dan fauna Ragam hias ini merupakan sebuah karya seni rupa yang terinspirasi dari bentuk- bentuk yang ada pada alam raya seperti tumbuh- tumbuhan serta binatang.

Bukan hanya itu saja, ragam hias pun juga ada yang memiliki bentuk figuratis dan geometris dan bisa di aplikasikan dalam media dua dimensi maupun tiga dimensi. Berikut ini ialah 4 jenis ragam hias untuk Anda: • Ragam hias flora satujam.com Flora maupun tumbuhan adalah inspirasi serta sumber objek motif ragam hias yang hampir bisa kita jumpai di seluruh pulau yang ada di Indonesia.

Ragam hias dengan motif flora ini juga bisa di peroleh dengan mudah, bahkan kita bisa menjumpai pada barang seni seperti ukiran, tenunan dan kain batik. • Ragam hias fauna www.berbagaireviews.com Ragam hias fauna ini memiliki motif yang terinspirasi oleh hewan tertentu. Biasanya ini merupakan hewan yang mengalami perubahan dalam bentuk tubuh dan juga gaya. Contohnya saja kadal, kupu-kupu, gajah, burung dan ikan.

Sekarang ini, ragam hias telah mengalami deformasi tapi tidak meninggalkan bagaimana bentuk aslinya. Ragam hias fauna ini di kombinasikan dengan ragam hias flora dengan bentuk yang di variasi. Banyak sekali daerah di Indonesia yang memakai hewan sebagai objek ragam hias.

Contohnya saja Bali, Sumatera, Yogyakarta, Sulawesi, Kalimantan dan juga Papua. Sama seperti ragam hias flora, dimana motif fauna ini kerap di jumpai pada kain batik, ukiran, tenunan dan anyaman. • Ragam hias geometris www.mikirbae.com Motif ini di kembangkan dari bentuk yang geometrik kemudian di gayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris ini bisa dijumpai pada seluruh daerah Indonesia.

ragam hias ini juga perlu digabungkan dengan bentuk-bentuk geometris yang lain sehingga bisa tercipta satu motif ragam yang unik. • Ragam hias figuratif maudisini.com Ragam hias ini memakai objek manusia yang kemudian di gayakan dengan sedemikian rupa. Ragam hias figuratif ini biasanya ada pada bahan tekstil atau kayu yang pembuatannya dilakukan menggunakan cara menggambar.

Untuk ragam hias ini banyak ditemukan di daerah timur seperti Papua. Contoh gambar ragam hias flora anikniken.blogspot.com sen1budaya.blogspot.com ardikaryautama.blogspot.com anggyaramadhini1.blogspot.co.id klinikdesain.com blogsuyuno.com parasakti7970.blogspot.co pzdjt.net kursusjahityogya.blogspot.com youtube amilafitriani.blogspot.com astimusman.blogspot.com Ragam hias flora memang kerap dijumpai pada kain yang digunakan kaum hawa, mereka memakai kain ini sebagai salah satu pakaian adat di dalam keseharian saja.

Contoh gambar ragam hias fauna anikniken.blogspot.com kursusjahityogya.blogspot.com el4nk.blogspot.com phunsukhwang.blogspot.com satujam.com batiklasemida.blogspot.com parasakti7970.blogspot.com fadlanbahar99.blogspot.com richo-docs.blogspot.com attyelmir.wordpress.com disparbud.jabarprov.go.id Untuk pemakaian ragam hias fauna juga sama seperti halnya ragam flora. Dimana jenis kainnya kerap dipakai menjadi media yang dapat di bilang khusus serta tidak sembarangan dipakai sehingga hasil lebih maksimal.

Nah, demikianlah sekilas info yang bisa di ulas mengenai ragam hias flora dan fauna. Semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat untuk Anda. 19 Hiasan Kelas Yang Kreatif, Unik, Menarik Beserta Gambarnya 18 Hiasan Dinding Kamar : Unik, Menarik, Simple beserta Gambarnya 18 Hiasan Rumah : Unik, Menarik, Elegan beserta Gambarnya Mengenal Banyak Hal Dari Gambar Bunga Tulip dan Sejarahnya 31+ Gambar Ilustrasi Pemandangan, Hewan, Buah, Manusia, Karikatur 60 Gambar Hello Kitty, Wallpaper, Foto, Lucu, Cantik Dan Menggemaskan

Gambar Ragam Hias Fauna Yang Mudah




2022 www.videocon.com