Grojogan lepo dlingo

grojogan lepo dlingo

Hutan Pinus Mangunan merupakan salah satu tempat wisata yang populer di kalangan wisatawan, sekaligus menjadi wisata alam andalan Kabupaten Bantul.

grojogan lepo dlingo

Dulu kawasan hutan yang terletak di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, ini hanyalah tempat tandus. Pihak pengelola hutan kemudian melakukan penghijauan dengan menanam pepohonan, seperti pohon pinus, akasia, dan mahoni. Setelah hijau, kawasan hutan ini pun menjadi ramai dan pengelola membangun beberapa fasilitas penunjang demi kenyamanan pengunjung. Kepopuleran Hutan Pinus Mangunan rupanya berdampak pada tempat-tempat di sekitarnya.

Setidaknya ada 15 tempat wisata di Hutan Pinus Mangunan yang ikut populer dan wajib kamu kunjungi minimal sekali seumur hidup. Berikut daftar lengkapnya!

grojogan lepo dlingo

Berita Terpopuler • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Potret Liburan Ayu Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • 10 Potret Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya Kebangetan • Kamu Workaholic? Waspadai 7 Tanda Kamu Terlalu Keras ke Diri Sendiri • Kemenag Sebut Kriteria Jemaah Haji Reguler yang Berangkat Tahun Ini • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • PPKM Seluruh Indonesia Berakhir Hari Ini, Pemerintah Akan Umumkan Evaluasi • BMKG: Waspada, Suhu Panas Terik Terjadi hingga Pertengahan Mei • 9 Potret Atta Halilintar di Singapura, Berlibur sambil Momong Anak!

Kabupaten Bantul (Indonesia) Tampilkan peta Indonesia Koordinat: 7°53′05″S 110°20′03″E  /  7.88461°S 110.33411°E  / -7.88461; 110.33411 Negara Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tanggal berdiri 8 Agustus 1950 Dasar hukum UU No.15 Tahun 1950 Hari jadi 20 Juli 1831 (umur 190) Ibu kota Bantul Jumlah satuan pemerintahan • Agama Islam 96,00% Kristen 3,89% - Katolik 2,60% - Protestan 1,29% Hindu 0,08% Buddha 0,02% Lainnya 0,01% [2] • Bahasa Indonesia (resmi) Jawa (utama) • IPM 80,28 ( 2021) Sangat Tinggi [3] Zona waktu UTC+07:00 ( WIB) Kode area telepon 0274 Pelat kendaraan AB xxxx B*/G*/J*/K*/T* Kode Kemendagri 34.02 DAU Rp 1.025.870.924.000,- ( 2020) [4] Semboyan daerah Projotamansari (Produktif-Professional, Ijo Royo-royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri) Slogan pariwisata The Harmony of Nature and Culture Flora resmi Sawo Kecik Fauna resmi Dederuk jawa Situs web www .bantulkab .go .id Bantul ( bahasa Jawa: ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀, pengucapan bahasa Indonesia: [ˈbantʊl]) merupakan salah satu kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Ibu kotanya berada di kapanewon Bantul. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, jumlah penduduk kabupaten Bantul sebanyak 954.706 jiwa. Penduduk tersebut dengan wilayah terbanyak ada di Kapanewon Banguntapan berjumlah 113.298 jiwa, dan paling sedikit berada di Kapanewon Srandakan berjumlah 31.082 jiwa.

[1] [5] Semboyan pembangunan kabupaten ini adalah Projotamansari, yang merupakan singkatan dari Produktif-Profesional, Ijo royo royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri. Kabupaten Bantul berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di sebelah utara, Kabupaten Gunung Kidul di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah Selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di sebelah Barat.

Bagian selatan kabupaten ini berupa pegunungan kapur, yakni ujung barat dari Pegunungan Sewu. Sungai besar grojogan lepo dlingo mengalir di antaranya Kali Progo (membatasi kabupaten ini dengan Kabupaten Kulon Progo, Kali Opak, Kali Tapus, beserta anak-anak sungainya. Kabupaten Bantul terkenal akan wisata alam dan pantainya yang indah, hal ini yang membuat objek wisata di Kabupaten Bantul sering dikunjungi dan dicari banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.

Beberapa pantai yang terkenal di Kabupaten Bantul adalah Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo, kedua pantai tersebut telah menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta sejak lama. [6] Pada 27 Mei 2006, gempa bumi besar berkekuatan 5,9 skala Richter mengakibatkan kerusakan yang besar terhadap daerah ini dan kematian sedikitnya 3.000 penduduk Bantul. Daerah yang terkena dampak terparah dari gempa tersebut adalah Pundong dan Imogiri. Daftar isi • 1 Sejarah • 2 Pusaka dan Identitas Daerah • 3 Geografi • 3.1 Batas Wilayah • 3.2 Topografi • 3.3 Iklim dan Cuaca • 4 Pemerintahan • 4.1 Daftar Bupati • 4.2 Dewan Perwakilan • 4.3 Kapanewon • 5 Penduduk • 6 Transportasi • 7 Pariwisata • 7.1 Wisata Pantai • 7.2 Wisata Alam • 7.3 Wisata Religi/Sejarah • 7.4 Desa Wisata • 7.5 Perayaan (Event) • 7.6 Media Massa • 8 Olahraga • 8.1 Stadion • 8.1.1 Stadion Sultan Agung • 8.1.2 Stadion Dwi Windu • 9 Kesehatan • 9.1 Puskesmas • 9.2 Rumah sakit • 10 Kuliner Khas • 11 Seni dan Budaya • 11.1 Kesenian • 11.1.1 Sholawat Montro • 11.1.2 Jathilan Diponegaran • 11.1.3 Reog Wayang • 11.1.4 Pek Bung • 11.2 Motif Batik • 11.2.1 Batik Ceplok Kembang Kates • 11.2.2 Batik Gringsing • 12 Julukan • 12.1 Kota Geplak • 12.2 Kota Gerabah • 12.3 Sahara van Java • 13 Pendidikan • 14 Bahasa • 15 Tokoh Terkenal • 15.1 Pahlawan Nasional • 16 Lihat pula • 17 Referensi • 18 Pranala luar Sejarah [ sunting - sunting sumber ] Bantul memang tak bisa dilepaskan dari sejarah Yogyakarta sebagai kota perjuangan dan sejarah perjuangan Indonesia pada umumnya.

Bantul menyimpan banyak kisah kepahlawanan, seperti perlawanan Pangeran Mangkubumi di Ambarketawang, upaya pertahanan Sultan Agung di Pleret, grojogan lepo dlingo perjuangan Pangeran Diponegoro di Selarong. Kisah perjuangan pionir penerbangan Indonesia yaitu Adisucipto, pesawat yang ditumpanginya jatuh ditembak Belanda di Desa Ngoto. Sebuah peristiwa penting yang dicatat dalam sejarah adalah Perang Gerilya melawan pasukan Belanda.

Saat itu, pasukan Indonesia berada di bawah kepemimpinan Jenderal Sudirman (1948) dan mereka banyak bergerak di sekitar wilayah Bantul. Wilayah ini pula yang menjadi basis, " Serangan Oemoem 1 Maret" (1949) yang dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Tolok awal pembentukan wilayah Kabupaten Bantul adalah perjuangan gigih Pangeran Diponegoro melawan penjajah bermarkas di Selarong sejak tahun 1825 hingga 1830.

Seusai meredam perjuangan Diponegoro, Pemerintah Hindia Belanda kemudian membentuk komisi khusus untuk menangani daerah Vortenlanden. Komisi tersebut bertugas menangani pemerintahan daerah Mataram, Pajang, Sokawati, dan Gunung Kidul. Kontrak kasunanan Surakarta dengan Yogyakarta dilakukan baik dalam hal pembagian wilayah maupun pembayaran ongkos perang, penyerahan pemimpin grojogan lepo dlingo, dan pembentukan wilayah administratif.

Pemerintah Hindia Belanda dan sultan Yogyakarta pada tanggal 26 dan 31 Maret 1831 mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru dalam kasultanan disertai penetapan jabatan kepala wilayahnya.

Saat itu Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu Bantulkarang untuk kawasan selatan, Denggung untuk kawasan utara, dan Kalasan untuk kawasan timur. Menindaklanjuti pembagian wilayah baru Kasultanan Yogyakarta, tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 Sapar tahun Dal 1759 (Jawa) secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya dikenal bernama Bantulkarang tersebut di atas.

Seorang nayaka Kasultanan Yogyakarta bernama Raden Tumenggung Mangun Grojogan lepo dlingo kemudian dipercaya Sri Sultan Hamengkubuwono V untuk memangku jabatan sebagai bupati Bantul. Berdasarkan peristiwa tersebut, tanggal 20 Juli setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Bantul. Selain itu, tanggal 20 Juli juga memiliki nilai simbol kepahlawanan dan kekeramatan bagi masyarakat Bantul mengingat Perang Diponegoro dikobarkan tanggal 20 Juli 1825.

Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan berdasarkan pada Usamu Seirei nomor 13 sedangkan stadsgemente grojogan lepo dlingo dihapus. Kabupaten memiliki hak mengelola rumah tangga sendiri (otonom). Kemudian setelah kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite Nasional Daerah untuk melaksanakan UU No 1 tahun 1945.

Akan tetapi, Yogyakarta dan Surakarta undang-undang tersebut tidak diberlakukan hingga dikeluarkannya UU Pokok Pemerintah Daerah No 22 tahun 1948. dan selanjutnya mengacu UU Nomor 15 tahun 1950 yang isinya pembentukan Pemerintahan Daerah Otonom di seluruh Indonesia.

Pusaka dan Identitas Daerah [ sunting - sunting sumber ] Tombak Kyai Agnya Murni Tombak Kiai Agnya Murni berasal dari kata agnya berarti perintah atau pemerintahan dan murni adalah suci/bersih. Sehingga dengan tegaknya pusaka itu membawa pesan ditegakkannya nilai kehidupan berperadaban sebagai pilar utama membangun pemerintahan yang bersih. Tombak pusaka Kiai Agnya-murni mengisyaratkan pamoring kawula Gusti.

Dalam khazanah Jawa, dikenal istilah budaya berpamor agama. Sehingga dalam dimensi vertikal memiliki makna pasrah diri dan tunduk patuh insan ke haribaan Sang Khalik. Dalam dimensi horizontal mengisyaratkan luluhnya pemimpin dengan rakyat.

Tombak pusaka ini diberikan oleh sultan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Peringatan Hari Jadi ke-169 Kabupaten Bantul, Kamis 20 Juli 2007.

Tombak ini memiliki grojogan lepo dlingo Pleret, yang mengisyaratkan Kabupaten Bantul agar mengingat keberadaan Pleret sebagai historic landmark yang menandai titik awal pembaruan pemerintahan Mataram Sultan Agungan yang cikal bakalnya berada di Kerta Wonokromo. Tombak yang memiliki pamor wos wutah wengkon (melimpahnya kemakmuran bagi seluruh rakyat), dapat eksis bila ditegakkan pada landeyan (dasar) kayu walikukun.

Landeyan itu simbul keluhuran budaya berbasis ilmu berintikan keteguhan iman. Geografi [ sunting - sunting sumber ] Peta administrasi Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul terletak antara 07° 44′ 04″ – 08° 00′ 27″ Lintang Selatan dan 110° 12′ 34″ – 110° 31′ 08″ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten adalah Bantul 508,85 Km2, berarti 15,90% dari luas Daerah Istimewa Yogyakarta. Batas Wilayah [ sunting - sunting sumber ] Batas wilayah kabupaten Bantul antara lain; Utara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman Timur Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman Selatan Samudra Hindia Barat Kabupaten Kulonprogo Topografi [ sunting - sunting sumber ] Sungai Oyo Dilihat dari Kebun Buah Mangunan Topografi sebagai dataran rendah 40% dan lebih dari separuhnya (60%) daerah perbukitan yang kurang subur, secara garis besar terdiri dari: • Bagian Barat, adalah daerah landai yang kurang serta perbukitan yang membujur dari Utara ke Selatan seluas 89,86 km2 (17,73 % dari seluruh wilayah).

• Bagian Tengah, adalah daerah datar dan landai merupakan daerah pertanian yang subur seluas 210.94 km2 (41,62 %). • Bagian Timur, adalah daerah yang landai, miring dan terjal yang keadaannya masih lebih baik dari daerah bagian Barat, seluas 206,05 km2 (40,65%).

• Bagian Selatan, adalah sebenarnya merupakan bagian dari daerah bagian Tengah dengan keadaan alamnya yang berpasir dan sedikit berlaguna, terbentang di Pantai Selatan dari Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek. Kabupaten Bantul dialiri 6 Sungai yang mengalir sepanjang tahun dengan panjang 114 km2. Yaitu: • Sungai Oyo: 35,75 km • Sungai Opak: 19,00 km • Sungai Code: 7,00 km • Sungai Winongo: 18,75 km • Sungai Bedog: 9,50 km • Sungai Progo: 24,00 km Iklim dan Cuaca [ sunting - sunting sumber ] Menurut klasifikasi iklim Koppen, wilayah Kabupaten Bantul memiliki iklim muson tropis ( Am).

Sama seperti kabupaten lain di Indonesia, musim hujan di Bantul dimulai bulan November hingga April dan musim hujan ini dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat yang bersifat lembab dan basah.

grojogan lepo dlingo

Sementara itu, musim kemarau yang diakibatkan oleh angin muson tenggara–timur yang bersifat kering dan dingin berlangsung pada bulan Mei hingga Oktober. Curah hujan di Bantul adalah 1942 mm per tahun dengan hari hujan berkisar antara 100–130 hari hujan, dan bulan paling tinggi curah hujannya adalah Januari dan Februari. Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata berkisar pada 22° hingga 31° derajat Celsius. Data iklim Bantul, DIY, Indonesia Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.4 (86.7) 30.7 (87.3) 31 (88) 31.7 (89.1) 31.5 (88.7) 31.3 (88.3) 30.5 (86.9) 31 (88) 31.2 (88.2) 32 (90) 31.8 (89.2) 30.6 (87.1) 31.14 (88.13) Rata-rata harian °C (°F) 26.8 (80.2) 27 (81) 27.2 (81) 27.7 (81.9) 27.3 (81.1) 26.5 (79.7) 25.6 (78.1) 26 (79) 26.6 (79.9) 27.4 (81.3) 27.1 (80.8) 27 (81) 26.85 (80.42) Rata-rata terendah °C (°F) 23.3 (73.9) 23.2 (73.8) 23.4 (74.1) 23.6 (74.5) grojogan lepo dlingo (73.6) 21.8 (71.2) 20.8 (69.4) 21 (70) 22 (72) 23 (73) 23.4 (74.1) 23.3 (73.9) 22.66 (72.79) Presipitasi mm (inci) 345 (13.58) 353 (13.9) 294 (11.57) 178 (7.01) 86 (3.39) 55 (2.17) 26 (1.02) 16 (0.63) 31 (1.22) 101 (3.98) 220 (8.66) 322 (12.68) 2.027 (79,81) Rata-rata hari hujan 22 20 17 14 8 5 2 1 3 9 16 19 136 % kelembapan 86 86 86 84 83 82 79 78 80 81 83 85 82.8 Rata-rata sinar matahari harian 5.7 6.2 6.5 7.5 7.8 7.8 8.3 8.4 7.8 7.7 6.7 6.3 7.23 Sumber #1: Climate-Data.org [7] & BMKG [8] Sumber #2: Weatherbase [9] Pemerintahan [ sunting - sunting sumber ] Daftar Bupati [ sunting grojogan lepo dlingo sunting sumber ] Artikel utama: Daftar Bupati Bantul No.

Foto Bupati Mulai Menjabat Akhir Menjabat Wakil Bupati Ref. 1. Raden Tumenggung Mangun Negoro 20 Juli 1831 2. Raden Tumenggung Jayadiningrat 1845 1851 3. Raden Tumenggung Tirtonegara 1851 1852 4.

grojogan lepo dlingo

Raden Tumenggung Nitinegara 1852 1855 5. Raden Tumenggung Danukusuma 1855 1878 6. Raden Tumenggung Djojowinoto 1878 7. Raden Tumenggung Djojodipuro 1878 8. Raden Tumenggung Surjokusumo 9. Raden Tumenggung Mangunyudo 1899 1913 10. K.R.T. Purbadiningrat 1913 1918 11. K.R.T. Dirdjokusumo 1918 1943 12. K.R.T. Djojodiningrat 1943 1947 Masa Pemerintahan Indonesia 13. K.R.T. Tirtadiningrat 1947 1951 14. K.R.T.

grojogan lepo dlingo

Purwaningrat 1951 1955 15. K.R.T. Partaningrat 1955 1958 16. K.R.T. Wiraningrat 1958 17. K.R.T. Setyosudono 1958 1960 18.

K.R.T. Sosrodiningrat 1960 1969 19. K.R.T. Prodjohardjono (Pejabat) 1969 1970 20. R. Sutomo Mangkusasmito, S.H. 1970 1980 21. Suherman Partosaputro 1980 1985 22. K.R.T. Suryo Padmo Hadiningrat (Moerwanto Suprapto) 1986 1991 23. K.R.T. Yudadiningrat (Sri Roso Sudarmo) 1991 1998 24. Drs. H. Kismosukirdo (Pejabat) 1998 1999 25. Drs. HM. Idham Samawi 1998 2004 26. Drs. Mujono NA (Penjabat) Desember 2004 Januari 2005 27. Drs. HM. Idham Samawi (Terpilih kembali melalui pilkada) 2005 2010 Drs. Sumarno, Prs.

28. Hj. Sri Surya Widati 2010 2015 Drs. Sumarno, Prs. 29. Sigit Sapto Rahardjo (Pejabat) 2015 2016 30. Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Bantul dalam empat periode terakhir. Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2004–2009 2009–2014 2014–2019 2019–2024 Grojogan lepo dlingo 16 grojogan lepo dlingo 12 11 Gerindra (baru) 3 6 8 PKB 6 3 4 6 PAN 7 7 6 5 Golkar 5 5 5 5 PKS 5 5 4 4 PPP 3 4 4 2 Demokrat (baru) 1 5 1 2 NasDem (baru) 2 1 PBB 0 0 1 1 PKPB (baru) 2 2 Jumlah Anggota 45 45 45 45 Jumlah Partai 8 9 10 10 Kapanewon [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul memiliki 17 kapanewon dan 75 kalurahan.

Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 931.356 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 508,13 km² dengan tingkat kepadatan penduduk 1.832 jiwa/km². [10] [11] Daftar kapanewon dan kalurahan di Kabupaten Bantul, adalah sebagai berikut: Kode Kemendagri Kapanewon Jumlah Kalurahan Daftar Kalurahan 34.02.05 Bambanglipuro ꦧꦩ꧀ꦧꦁꦭꦶꦥꦸꦫ grojogan lepo dlingo • Poncosari • Trimurti TOTAL 75 Kabupaten Bantul terdiri atas 17 kapanewon, yang dibagi lagi atas sejumlah kalurahan dan kelurahan.

Pusat pemerintahan di Kepanewon Bantul, sekitar 11 km sebelah selatan Kota Yogyakarta. Kapanewon di Kabupaten Bantul Kapanewon Ibukota Sanden Gadingharjo Kretek Donotirto Pundong Srihardono Imogiri Imogiri Dlingo Dlingo Pleret Pleret Jetis Trimulyo Bambanglipuro Sumbermulyo Pandak Gilangharjo Pajangan Sendangsari Bantul Bantul Sewon Panggungharjo Banguntapan Banguntapan Piyungan Srimulyo Sedayu Argorejo Kasihan Tirtonirmolo Srandakan Trimurti Penduduk [ sunting - sunting sumber ] Tiga anak perempuan di Bantul, sekitar tahun 2011.

Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2017 adalah 995.264 jiwa dengan kepadatan 1.963,62 jiwa/km2, [5] Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dan terpadat di Kabupaten Bantul adalah Kecamatan Banguntapan dengan jumlah penduduk 120.123 jiwa dengan kepadatan 4.218 jiwa/km2.

grojogan lepo dlingo

Mayoritas mata pencaharian penduduk di bidang pertanian (25 %), perdagangan (21 %), industri (19 %) dan jasa (17 %). Transportasi [ sunting - sunting sumber ] Kabupaten Bantul dilintasi oleh Jalan Nasional sebagai jalan arteri primer, di antaranya Jalan Grojogan lepo dlingo (Dalam Pembangunan) melewati kecamatan Srandakan, Sanden, dan Kretek. Jalan Nasional penghubung Kota Yogyakarta melewati Jalan Bantul segmen utara, Jalan Lingkar timur Kota Bantul, Jalan Bakulan, dan Jalan Parangtritis segmen selatan.

Dan juga Jalan Nasional penghubung Kota Yogyakarta dan Jakarta di kawasan Jalan Wates segmen Sedayu, serta sebagian segmen Jalan Nasional di ring road Yogyakarta. Untuk jalan provinsi di antaranya Jalan Srandakan, Jalan Bantul segmen selatan, Jalan Parangtritis segmen utara, Jalan Wonosari segmen Banguntapan dan Piyungan, Jalan Imogiri Timur, Jalan Imogiri Barat, dan Jalan Jogja outering road Sedayu - Pandak - Bantul - Imogiri - Jetis - Pleret - Banguntapan.

Jalur perkeretaapian di Bantul sudah dibangun sejak zaman kolonial Belanda. Jalur kereta api di Bantul terdiri atas jalur Yogyakarta - Bandung di Kecamatan Sedayu dengan Stasiun Rewulu (hanya digunakan untuk depo BBM), serta jalur rel kereta mati yang direncanakan akan dihidupkan kembali antara Yogyakarta - Bantul - Brosot dengan stasiun di Madukismo, Cepit, Bantul Kota, Palbapang, dan Srandakan, dan juga jalur mati Yogyakarta - Kotagede - Pleret - Grojogan lepo dlingo.

Pariwisata [ sunting - sunting sumber ] City branding Kabupaten Bantul, dirancang untuk mewakili Kabupaten Bantul melalui visualisasi kondisi geografis dan potensi unggulan wilayah. Dengan penggambaran ini, pembaca atau pengamat logo dapat mengasosiasikannya dengan Kabupaten Bantul dengan atributatribut fisik, lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budayanya.

[12] Wisata Pantai [ sunting - sunting sumber ] • Gua Selarong • Gua Cerme • Curug Pulosari • Curug Banyunibo • Air Terjun Randusari • Air Terjun Tuwondo • Air Terjun Kedung Pengilon • Air Terjun Kedung Tolok • Grojogan Lepo • Bukit Bego • Gardu Pandang Lemah Rubuh • Hutan Pinus Mangunan • Hutan Pinus Pengger • Hutan Pinus Asri • Hutan Pinus Sari • Seribu Batu Songgo Langit • Kebun Buah Mangunan • Puncak Pinus Becici • Bukit Lintang Sewu • Bukit Pangguk Kediwung • Jurang Tembelan Kanigoro • Tebing Watu Mabur • Tebing Watu Amben • Watu Goyang • Pintu Langit Dahromo • Bukit Bintang • Taman Glugut Wisata Religi/Sejarah [ sunting - sunting sumber ] Museum Sejarah Purbakala, di Pleret.

Selain wisata pantai dan wisata alam, Kabupaten Bantul juga memiliki wisata religi dan grojogan lepo dlingo. Wisatawan dapat mengunjungi objek wisata religi, wisata religi yang terkenal di Kabupaten Bantul adalah Pemakaman Imogiri.

Selain Pemakaman Imogiri, Kabupaten Bantul juga memiliki beberapa wisata religi/ sejarah lain dan beberapa museum diantaranya : • Masjid Agung Manunggal Bantul • Masjid Kauman Pleret • Masjid Pathok Negoro Taqwa Wonokromo • Masjid Pathok Negoro Nurul Huda • Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus • History of Java Museum • Museum Gumuk Pasir • Museum Soeharto • Museum Tani Jawa Indonesia • Museum Purbakala Pleret • Museum Rumah Budaya Tembi • Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala • Museum Wayang Kekayon Desa Wisata [ sunting - sunting sumber ] Gapura Desa Wisata Kasongan, penghasil gerabah di Kabupaten Bantul Sementara itu, terdapat berbagai desa wisata di Kabupaten Bantul yang umumnya merupakan desa penghasil kerajinan, kerajinan tersebut juga dapat diperoleh di Pasar Seni Gabusan yang berada di Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul.

Desa-desa wisata tersebut diantaranya : • Desa Wisata Kasongan, di Kasihan (penghasil gerabah) • Desa Wisata Pundong, di Pundong (penghasil gerabah) • Desa Wisata Pucung, di Imogiri (penghasil kerajinan kulit) • Desa Wiaata Gendeng, di Kasihan (penghasil kerajinan kulit, terutama wayang) • Desa Wisata Krebet, di Pajangan (penghasil kerajinan kayu, termasuk topeng) • Desa Wisata Giriloyo, di Imogiri (penghasil batik) • Desa Wisata Wijirejo, di Pandak (penghasil batik, salah satu batik terkenal adalah Batik Bantul) • Desa Wisata Manding, di Bantul (penghasil kerajinan kulit untuk barang sehari-hari, contohnya tas, jaket, sandal dan sebagainya) Perayaan (Event) [ sunting - sunting sumber ] Pawai HUT RI di Lapangan Trirenggo Kabupaten Bantul memiliki beberapa event, yaitu: • Kirab Budaya HUT RI • Kirab Budaya HUT Bantul • Lomba Pawai Paskibra HUT RI • Lomba Pawai Drumband HUT RI • Festival Layang-layang Bantul • Kirab Budaya Dlingo • Bantul Expo [13] Media Massa [ sunting - sunting sumber ] Terdapat beberapa stasiun radio di Bantul seperti Radio Persatuan 94.2 FM dan lain-lain Olahraga [ sunting - sunting sumber ] Stadion [ sunting - sunting sumber ] Stadion Sultan Agung [ sunting - sunting sumber grojogan lepo dlingo Stadion Sultan Agung Stadion Sultan Agung atau yang biasa disebut SSA atau Stadion Pacar, stadion grojogan lepo dlingo terletak di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Stadion Sultan Agung memiliki kapasitas kurang lebih 35.000 penonton. Stadion ini pertama diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 2007. Stadion Sultan Agung merupakan markas dari klub sepak bola Persiba Bantul (berdiri tahun 1967) dan klub amatir Protaba Bantul.

grojogan lepo dlingo

Stadion Dwi Windu [ sunting - sunting sumber ] Stadion Dwi Windu terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta atau tepatnya di sisi selatan Masjid Agung Manunggal Bantul. Stadion ini sering digunakan sebagai tempat untuk menggelar event-event tertentu di Kabupaten Bantul.

Stadion Dwi Windu juga sering juga digunakan untuk latihan atau pertandingan sepakbola di Kabupaten Bantul. Kesehatan [ sunting - sunting sumber ] Puskesmas [ sunting - sunting sumber ] Kabupaten Bantul memiliki beberapa Puskesmas, diantaranya adalah : • Puskesmas Srandakan, di Trimurti, Srandakan • Puskesmas Sanden, di Murtigading, Sanden • Puskesmas Kretek, di Donotirto, Kretek • Puskesmas Pundong, di Srihardono, Pundong • Puskesmas Bambanglipuro, di Sidomulyo, Bambanglipuro • Puskesmas Pandak 1, di Wijirerjo, Pandak • Puskesmas Grojogan lepo dlingo 2, di Triharjo, Pandak • Puskesmas Bantul 1, Palbapang, Bantul • Puskesmas Bantul 2, di Bantul, Bantul • Puskesmas Jetis 1, di Trimulyo, Jetis • Puskesmas Jetis 2, di Patalan, Jetis • Puskesmas Imogiri 1, di Karangtalun, Imogiri • Puskesmas Imogiri 2, di Sriharjo, Imogiri • Puskesmas Dlingo 1, di Terong, Dlingo • Puskesmas Dlingo 2, di Dlingo, Dlingo • Puskesmas Pleret, di Wonokromo, Pleret • Puskesmas Piyungan, di Srimulyo, Piyungan • Puskesmas Banguntapan 1, di Baturetno, Banguntapan • Puskesmas Banguntapan 2, di Tamanan, Banguntapan • Puskesmas Banguntapan 3, di Rejowinangun, Kotagede • Puskesmas Sewon 1, di Timbulharjo, Sewon • Puskesmas Sewon 2, di Bangunharjo, Sewon • Puskesmas Kasihan 1, di Bangunjiwo, Kasihan • Puskesmas Kasihan 2, di Tirtonirmolo, Kasihan • Puskesmas Pajangan, di Sendangsari, Pajangan • Puskesmas Sedayu 1, di Argomulyo, Sedayu • Puskesmas Sedayu 2, di Argorejo, Sedayu Rumah sakit [ sunting - sunting sumber ] • RSUD Panembahan Senopati, di Bantul • RSPAU Hardjolukito di, Banguntapan • RSK Paru Respira di, Bantul • RS PKU Muhammadiyah Bantul, di Bantul • RSKB Ringroad Selatan, di Sewon • RS Griya Mahardika, di Sewon • RS Patmasuri di, Sewon • RS Rajawali Citra, di Banguntapan • RS Permata Husada, di Pleret • RS Santa Elisabeth, di Bantul • RS Nur Hidayah, di Jetis • RS Rachma Husada, di Jetis • RSKIA Umi Khasanah, di Bantul • RS Universitas Islam Indonesia, di Pandak Kuliner Khas [ sunting - sunting sumber ] Sate Klathak Kabupaten Bantul memiliki makanan khas, yaitu: • Geplak • Gudeg Manggar • Sate Klathak • Miedes (Bakmi Pedes) • Bakmi Pentil • Bakmi Letheg • Tolpit • Peyek Undur-Undur • Peyek Tumpuk • Oseng-oseng Mercon • Karangan • Wedang Uwuh Seni dan Budaya [ sunting - sunting sumber ] Kesenian [ sunting - sunting sumber ] Kesenian Sholawat Montro.

Sholawat Montro [ sunting - sunting sumber ] Sholawat Montro adalah kesenian religius dari Kabupaten Bantul. Kesenian ini pertama kali ditemukan di Kauman, Pleret dan diciptakan oleh Grojogan lepo dlingo Pangeran Yudhonegoro, atau menantu dari Sultan Hamengkubuwono VIII.

Kesenian ini berisi sekelompok penampil dan pengiring grojogan lepo dlingo yang semuanya laki-laki, mereka menyanyikan puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dengan cara nembang, diiringi musik tradisional gamelan dan terbangan. Jathilan Diponegaran [ sunting - sunting sumber ] Jathilan Diponegaran adalah salah satu kesenian tradisional yang menjadi ikon Kabupaten Bantul. Kesenian ini mengisahkan perjuangan Pangeran Diponegoro saat perang.

Penarinya terdiri dari seorang pria yang menjadi Pangeran Diponegoro dan beberapa wanita yang membawa keris yang menjadi pasukannya. Reog Wayang [ sunting - sunting sumber ] Reog Wayang juga merupakan kesenian tradisional khas Kabupaten Bantul. Reog Wayang adalah kesenian tari yang dimainkan oleh beberapa orang yang berkostum dan memerankan tokoh dalam cerita pewayangan.

Reog Wayang biasanya dimainkan oleh 20 lebih penari, dengan mengangkat tema kisah-kisah pewayangan.

grojogan lepo dlingo

Pek Bung [ sunting - sunting sumber ] Pek Bung adalah kesenian yang seluruh alat musiknya berasal dari bambu. Nama tersebut berasal dari bambu yang dipukul dan berbunyi "pek", serta ban karet yang dipasang di tembikar (bahasa Jawa: grojogan lepo dlingo dan berbunyi "bung".

[14] Motif Batik [ sunting - sunting sumber ] Batik Ceplok Kembang Kates dalam tiga jenis warna; merah, hijau, dan biru.

Batik Ceplok Kembang Kates [ sunting - sunting sumber ] Batik Ceplok Kembang Kates merupakan motif batik yang identik dengan Kabupaten Bantul.

Motif ini menggunakan ide dasar grojogan lepo dlingo kates atau pepaya, motif utamanya biji dan bunga, dengan motif tambahan putik, terdapat isen-isen cecek dan sawut. Warna yang diterapkan pada motif ini merah, hijau, dan biru. Makna simbolik Ceplok Kembang Kates sebagai simbol semangat mempertahankan bangsa, negara, dan kesejahteraan masyarakat.

Batik Gringsing [ sunting - sunting sumber ] Batik Grigsing adalah salah satu motif batik khas Kabupaten Bantul. Motif batik Gringsing berupa bulatan-bulatan kecil seperti sisik ikan yang saling bersinggungan. Warna asli batik Gringsing adalah sogan, tetapi sekarang menggunakan warna-warna lain seperti merah, hijau, kuning atau lainnya.

Makna simbolik dari motif Gringsing adalah doa atau harapan agar terhindar dari pengaruh buruk dan kehampaan. Julukan [ sunting - sunting sumber ] Kota Geplak [ sunting - sunting sumber ] Kabupaten Bantul memiliki kuliner khas dan legendaris yaitu Geplak. Geplak terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa, rasanya yang manis membuat masyarakat dan wisatawan yang berkunjung suka akan makanan ini. Industri Geplak umumnya dapat ditemui di seluruh penjuru Kabupaten Bantul.

Geplak juga dapat ditemui di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Bantul dan sering juga dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke Kabupaten Bantul.

Geplak, yang dijual sebagai oleh-oleh di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta. Kota Gerabah [ sunting - sunting sumber ] Kabupaten Bantul memiliki daerah tujuan wisata yaitu Kasongan. Kasongan merupakan daerah industri gerabah terbesar di Kabupaten Bantul.

Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya berupa guci, pot, hiasan dinding, meja, kursi dan lain-lain.

Hasil kerajinan tersebut telah diekspor ke mancanegara seperti Eropa dan Amerika. Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Gerabah di kawasan Desa Wisata Kasongan. Sahara van Java [ sunting - sunting sumber ] Kabupaten Bantul memang layak dijuluki sebagai Sahara van Java, karena di Bantul terdapat objek wisata yang cukup terkenal yaitu Gumuk Pasir Parangkusumo. Tak jauh dari Gumuk Pasir Parangkusumo terdapat Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo, kedua pantai ini grojogan lepo dlingo pasir berwarna hitam yang mirip seperti gurun pasir, hal ini yang menambah kesan Bantul memang layak dijuluki Sahara van Java.

Gumuk Pasir Parangkusumo, yang ramai akan wisatawan. Gumuk Pasir ini sangat istimewa dan langka, karena hanya ada sedikit di dunia.

Karena tempatnyanya yang mirip Gurun Sahara di Afrika maka Kabupaten Bantul dijuluki Sahara van Java atau Saharanya Pulau Jawa. Pendidikan [ sunting - sunting sumber ] Kampus Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan terletak di kabupaten ini. Beberapa perguruan tinggi lain juga melakukan pembangunan kampusnya di wilayah Kabupaten Bantul, antara lain Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta.

Dan adapula kampus dibawah naungan Kementerian Perindustrian yaitu Politeknik ATK yang terdapat grojogan lepo dlingo Jalan Ringroad Selatan untuk Kampus 2 dan di Jalan Ateka untuk Kampus 1. Bahasa [ sunting - sunting sumber ] Menurut Badan Bahasa, bahasa Jawa dialek Yogya-Solo merupakan bahasa daerah yang dituturkan mayoritas penduduk Kabupaten Bantul. [15] Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kabupaten Bantul.

[16] Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Bantul adalah bahasa Indonesia.

grojogan lepo dlingo

Tokoh Terkenal [ sunting - sunting sumber ] • Soeharto, Mantan Presiden RI • Subagyo Hadi Siswoyo, Mantan KASAD • Lasiyah Soetanto, Mantan Menteri Negara Peranan Wanita • Ibnu Triwidodo, Kepala Staf Kodam Jaya • Probosutedjo, Pengusaha • Mohamad Sobary, Budayawan & Kolumnis • Suwarjono, Ketua Aliansi Jurnalis Independen • Aprilia Yuswandari, Pebulu tangkis Nasional • Nopendi, Grojogan lepo dlingo bola Nasional • Muhammad Rian Ardianto, Pebulu tangkis Nasional • Seno Nugroho, Pedalang Yogyakarta • Gadhing Pawukir Seno Saputro Putra Dalang Alm Seno Nugroho • Gadhang Prasetyo Dalang cilik Anak Angkat Dalang Seno Nugroho Pahlawan Nasional [ sunting - sunting sumber ] • Pangeran Diponegoro Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Lembaga Ombudsman Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual).

www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 29 Juli 2021. • ^ "Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kabupaten Bantul". www.kependudukan.jogjaprov.go.id. Pemprov Yogyakarta. Diakses tanggal 25 Februari 2020. [ pranala nonaktif permanen] • ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 4 Desember 2021. • ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A grojogan lepo dlingo (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 29 Juli 2021.

Periksa nilai tanggal di: -date= ( bantuan) • ^ a b "Kabupaten Bantul Dalam Angka 2019". www.bantulkab.bps.go.id. BPS Bantul. Diakses tanggal 25 Februari 2020. • ^ "Pantai Parangtritis Jogja, Ikon Wisata nan Eksotis di Ujung Selatan Kota Jogja". nyero.id. Diakses tanggal 13 April 2021. • ^ "Bantul, DIY, Indonesia".

Climate-Data.org. Diakses tanggal 17 September 2020. • ^ "Curah Hujan Kabupaten Bantul – ZOM 138, 140, 141, dan 142" (PDF). BMKG.

grojogan lepo dlingo

hlm. 58. Diakses tanggal 17 September 2021. • ^ "Bantul, Indonesia".

grojogan lepo dlingo

Weatherbase. Diakses tanggal 17 September 2020. • ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. • ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan".

Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. • ^ "Logo City Brand Bantul". ppid.bantulkab.go.id. • ^ Bantul Ekspo merupakan sebuah pameran pembangunan wilayah se kabupaten Bantul, even tahunan yang diadakan di kabupaten Bantul, diselenggarakan di Pasar Seni Gabusan (PSG), yang menampilkan produk-produk lokal juga sebuah ajang pameran dari instansi pemerintahan kabupaten Bantul. Bantul Ekspo atau sering disingkat dengan BE biasanya di adakan pada bulan Juli seminggu sehabis hari jadi Kbupaten Bantul, diselelnggarakan selama kurang lebih 10 hari.

• ^ "Musik Pek-Bung Mati Suri". KOMPAS.com. 2009-05-23. Grojogan lepo dlingo tanggal 2021-10-05. • ^ "Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020. • ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 4. ISBN 9786028449182. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Pranala luar [ sunting - grojogan lepo dlingo sumber ] • (Indonesia) Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Bantul • (Indonesia) Pemerintah Kabupaten Bantul di Instagram • (Indonesia) Explore Bantul di Instagram • (Indonesia) Bantul TV Diarsipkan 2021-06-15 di Wayback Machine.

• • (Indonesia) Informasi Seputar Bantul Kategori tersembunyi: • Halaman dengan argumen formatnum non-numerik • Artikel dengan pranala luar nonaktif • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen • Galat CS1: tanggal • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • Halaman yang menggunakan multiple image dengan pengubahan ukuran gambar otomatis • Artikel mengandung aksara Jawa • Artikel mengandung bahasa Jawa • Templat webarchive tautan wayback • AC dengan 0 elemen • Halaman dengan peta • Halaman ini terakhir diubah pada 2 Mei 2022, pukul 19.41.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •

Rasekso Buto Gedruk Part 2 - Grojogan Lepo Dlingo Bantul




2022 www.videocon.com