Pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Kejadian 1:14 Konteks TB (1974) © SABDAweb Kej 1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang l pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. m Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda n yang menunjukkan 1 masa-masa o yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, p AYT (2018) Kemudian, Allah berfirman, “Biarlah ada penerang di cakrawala langit untuk memisahkan siang dari malam, dan biarlah itu ada untuk tanda-tanda dan untuk musim-musim, dan untuk hari-hari serta tahun-tahun, TL (1954) © SABDAweb Kej 1:14 Maka firman Allah; Hendaklah ada beberapa benda terang dalam bentangan langit, supaya diceraikannya siang dengan malam dan menjadi tanda dan ketentuan masa dan hari dan tahun, BIS (1985) © SABDAweb Kej 1:14 Kemudian Allah berkata, "Hendaklah ada benda-benda terang di langit untuk menerangi bumi, untuk memisahkan siang dari malam, dan untuk menunjukkan saat mulainya hari, tahun, dan hari raya agama." Maka hal pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam terjadi.

TSI (2014) berkatalah Allah, “Hendaklah ada berbagai benda penerang di langit supaya sinarnya terpancar ke bumi. Biarlah benda-benda itu menunjukkan perbedaan antara siang dan malam, dan menjadi tanda untuk menentukan hari, tahun, dan musim.” Maka jadilah demikian. TSI3 (2014) berkatalah Allah, “Hendaklah ada berbagai benda penerang di langit supaya sinarnya terpancar ke bumi.

Biarlah benda-benda itu menunjukkan perbedaan antara siang dan malam, serta menjadi tanda untuk menentukan hari, tahun, dan musim.” Maka jadilah demikian. MILT (2008) Dan Allah Elohim 0430 berfirman, "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala di langit untuk menjadi pemisah antara siang dan malam, dan akan menjadi tanda-tanda dan penentu waktu-waktu, dan hari-hari, serta tahun-tahun.

Shellabear 2011 (2011) Berfirmanlah Allah, "Jadilah penerang-penerang di langit untuk memisahkan siang dari malam. Hendaklah semua itu menjadi tanda yang menentukan musim, hari, serta tahun, AVB (2015) Berfirmanlah Allah, “Jadilah penerang-penerang mengisi cakerawala untuk memisahkan siang daripada malam dan jadilah tanda-tanda yang menunjukkan pelbagai musim dan hari serta tahun, [+] Bhs. Inggris TB (1974) © SABDAweb Kej 1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang l pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.

m Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda n yang menunjukkan 1 masa-masa o yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, p TB +TSK (1974) © SABDAweb Kej 1:14 3Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang 1 2 pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.

Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, Catatan Full Life Kej 1:14 1 Nas : Kej 1:14 Allah bermaksud agar matahari, bulan, dan bintang-bintang menjadi tanda yang mengarah kepada-Nya dan juga menandai berlalunya waktu, musim, dan tahun. Astrologi telah memutarbalikkan maksud-maksud bagi bintang-bintang ini dengan menganjurkan teori palsu bahwa bintang dan planet mengatur kehidupan manusia.

FirasatMimpi.com – 6 Arti Mimpi Hari Kiamat Menurut Islam & Al-Quran Salah satu mimpi yang cukup membuat pikiran terganggu adalah bermimpi mengenai hari kiamat. Biasanya, orang-orang akan mencari arti mimpi tersebut karena selalu teringat. Arti mimpi kiamat sendiri sebenarnya bermacam-macam tergantung dengan detail mimpi tersebut.

Selain bermacam-macam arti, setiap mimpi juga membawa pesan kepada Anda dari sisi keagamaan. Agar lebih jelas dalam memahami mimpi mengenai kiamat, maka Anda bisa simak informasi di bawah ini. 6 Tafsir Mimpi Hari Kiamat Menurut Islam & Al-Quran 1.

Arti mimpi melihat dunia kiamat Mimpi melihat dunia kiamat memiliki arti bahwa Anda akan mengalami masa sulit atau musibah dalam waktu dekat. Masa sulit ataupun musibah tersebut bisa datang dalam bentuk apapun. Namun bisa juga setelahnya akan mendapatkan kebaikan. Tentu arti ini memiliki makna untuk memperingatkan Anda untuk berubah menjadi lebih baik. Selain itu, arti ini memiliki makna Anda perlu menyadari bahwa dunia ini tidaklah kekal.

Akan lebih baik jika Anda membuat perubahan yang baik. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang tertuang dengan jelas melalui Surat Al-Imran ayat 196-197.

Baca Juga 5 Arti Mimpi Gempa Bumi Menurut Islam - Rumah, Tsunami, Besar, Kecil Bunyinya yaitu “ Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah jahannam dan jahannam itu adalah tempat yang seburuk buruknya.” 2. Arti mimpi melihat dunia kiamat banjir Mimpi kali ini lebih spesifik terhadap peristiwa kiamat yang disebabkan oleh banjir besar.

Arti mimpi kiamat yang satu ini adalah bahwa apa yang biasanya menjadi jalan rezeki bagi Anda akan terganggu bahkan mati. Jelas, arti ini menunjukkan peringatan. Maksudnya ialah jika ha itu terjadi, Anda tetap berlapang dada dan sabar.

Ajaran islam sangat menganjurkan untuk mempraktikkan keduanya. Pembahasan mengenai berlapang dada dan sabar ada Surat Thaha ayat 25-28. 3. Arti mimpi melihat dunia kiamat dengan langit terbelah Apakah Anda pernah memimpikan melihat kiamat dengan langit terbelah? Hal ini mungkin menjadi pikiran karena sedikit mengerikan. Namun ternyata, arti mimpi melihat dunia kiamat yang berhubungan dengan langit ini membawa kabar bagus bagi Anda.

Baca Juga 12 Arti Mimpi Banjir Menurut Islam - Melihat, Bandang, Besar, Rumah Mimpi ini memiliki arti bahwa pintu rezeki anda mungkin akan terbuka lebar.

Meskipun kabar ini sangat menggembirakan, namun juga tersirat akan peringatan. Peringatannya adalah agar Anda tidak menjadi sombong, tetap rendah hati serta bersyukur. Dalam Islam, ajarannya ada dalam Surat Al-Baqarah ayat 172 dan 212 beserta Surat Al’Imran ayat 37. 4. Arti mimpi melihat dunia kiamat dengan meteor berjatuhan Jika Anda bermimpi melihat kiamat dengan detail banyak meteor atau benda langit pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam berjatuhan, maka itu berarti akan ada seorang pemimpin besar yang meninggal.

Tidak hanya pemimpin, bisa juga seorang tokoh besar atau orang terkenal yang berpengaruh secara luas. Dibalik arti tersebut, terdapat pesan bahwa kematian hanyalah milik Allah semata.

Hal ini sesuai dengan ajaran Al-Qur’an melalui surat Al-Baqarah 28 serta Al-Imran 102.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

5. Arti mimpi melihat dunia kiamat dan menyelamatkan dunia Mimpi yang satu ini tergolong unik karena Anda menolong orang lain ketika kiamat terjadi. Arti mimpi kiamat sekaligus menyelamatkan orang-orang memiliki arti bahwa Anda memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk terus maju. Baca Juga 5 Arti Mimpi Tsunami Menurut Islam - Melihat, Selamat, Terkena Hal ini berkaitan terhadap tujuan dan arah hidup Anda.

Untuk itu, mimpi ini mengandung pesan agar Anda selalu maju jika hal tersebut positif dan baik sesuai ajaran agama. Ini sangat berkaitan dengan ajaran islam yang sudah ditulis dalam Al-Quran dalam Surat Fathir ayat 30 serta Surat Ibrahim ayat 7. 6.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Arti mimpi melihat dunia kiamat gunung meletus Arti mimpi kiamat dengan gunung meletus adalah berhubungan dengan akan adanya kemakmuran atau rezeki yang melimpah ruah dalam waktu dekat. Meskipun ini kabar bahagia, tampaknya juga mengandung pesan agar Anda selalu bersyukur dan membagikan sedikit harta. Ajaran Islam melalui surat Al-Lukman ayat 12 menyebutkan untuk bersyukur atas rezeki yang dilimpahkan.

Dari keseluruhan arti di atas, yang paling penting adalah bagaimana menyikapi arti mimpi melihat kiamat dari sudut pandang yang positif seperti ajaran agama. Semua artikel yang dituliskan oleh blog FirasatMimpi.com hanyalah untuk menyediakan informasi bagi para pembaca. Semua artikel yang dituliskan pada blog ini dirangkum dari berbagai sumber yang ada di internet, dan bukanlah hasil tulisan dari para pakar di bidangnya.

Oleh sebab itu, situs FirasatMimpi.com tidak bertanggung jawab atas kelengkapan dan ketepatan dari informasi yang disajikan. Artikel dituliskan oleh banyak penulis dari berbagai latar belakang, jika ada informasi yang tidak tepat, mohon diinfokan.
Pengertian Kiamat Kubra dan Tanda-Tandanya – Percaya akan datangnya hari akhir terdapat pada rukun iman yang kelima.

Dengan demikian, sebagai umat Islam kita wajib mempercayai dengan sepenuh hati bahwa seluruh alam akan hancur. Tidak ada seorang hamba yang mengetahui kedatangan hari akhir. Oleh karea itu, mempersiapkan bekal untuk siap menghadapi hari akhir. Dalam hal ini, bekal yang dimaksud adalah amalan-amalan baik di dunia.

Hari akhir dalam Islam dikenal dengan istilah “Kiamat Kubra”. Simak ulasan lebih lanjut tentang pengertian kiamat kubra dan tanda-tanda kiamat kubra. Daftar Isi • Pengertian Kiamat Kubra • Dalil Kiamat Menurut Surah di Al-Qur’an • 1.

Surah Al-Mu’Min ayat 59 • 2. Surah Az-Zumar 68 • Anda Mungkin Juga Menyukai • 3. Surah Al-A’Raf ayat 187 • 4. Surah Ash-Shura ayat 47 • 5. Surah Ad-Dukhan ayat 41 • Dalil Kiamat Menurut Hadist • 1. HR. Bukhari dan Muslim • 2. HR. Bukhari dan Muslim • Tanda-Tanda Kiamat kubra • 1.

Munculnya Api • 2. Rusaknya Ka’bah • 3. Matahari Terbit dari Sebelah Barat • 4. Munculnya Imam Mahdi • 5. Munculnya Dajjal • 6. Turunnya Nabi Isa. A. S • 7. Munculnya Binatang Melata • 8. Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj • 9. Terjadinya Gempa Bumi Dahsyat • 10. Munculnya Kabut Asap • Kesimpulan Pengertian Kiamat Kubra Kata “kubra’ berasal dari bahasa Arab yang artinya besar. Dengan kata lain, kiamat kubra bisa diartikan sebagai kiamat besar.

Dalam hal ini, kiamat kubra berarti hancurnya alam semesta yang mengakibatkan kemusnahan atau kebinasaan pada manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Hal-hal yang akan terjadi pada kiamat kubra adalah air laut yang meluap seperti tsunami, benda-benda langit akan berjatuhan, gunung-gunung berapi pada meletus. Semua kehancuran alam itu akan membuat semua manusia berusaha mencari keselamatan, tetapi tidak ada pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam berhasil selamat.

Dengan demikian, kiamat kubra atau hari akhir atau hancurnya alam semesta adalah kebinasaan pada semua makhluk hidup dan akan mendapatkan kehidupan yang abadi di akhirat.

Baca juga : Pengertian Hari Kiamat dan Jenis-jenisnya Dalil Kiamat Menurut Surah di Al-Qur’an 1. Surah Al-Mu’Min ayat 59 وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ ۙ Artinya: Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang.

Tidak ada keraguan tentangnya, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (Q.S. Al-Mu’Min (40):59). 2. Surah Az-Zumar 68 وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ Rp 78.000 Artinya: Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah.

Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah). (Q.S. Al-Mu’Min (39):68). 3. Surah Al-A’Raf ayat 187 يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku.

Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi.

Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” 4.

Surah Ash-Shura ayat 47 Penuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari (Kiamat) yang tidak dapat ditolak. Pada hari itu kamu tidak akan mempunyai tempat berlindung dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).

5. Surah Ad-Dukhan ayat 41 يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۙ Artinya: (yaitu) hari (ketika) seorang teman setia sama sekali tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan. Dalil Kiamat Menurut Hadist 1. HR.

Bukhari dan Muslim Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah tabaraka wa ta’ala menggenggam bumi pada hari kiamat, Allah melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah berkata; ‘Aku lah Sang Raja, manakah para raja yang dahulu berkuasa di bumi?” 2.

HR. Bukhari dan Muslim Dari Abdullah bin Mas’ud dan Abu Musa radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pada saat dekat hendak terjadi kiamat akan ada hari-hari dimana ketika itu kebodohan merata, ilmu diangkat, dan banyak terjadi al-harj.” Yang dimaksud al-harj adalah pembunuhan.

Tanda-Tanda Kiamat kubra Bagi umat Islam mengetahui tanda-tanda kiamat kubra adalah suatu hal yang wajib. Dengan mengetahui tanda-tanda kiamat kubra membuat seorang umat Islam semakin percaya bahwa hari akhir akan datang. Berikut tanda-tanda kiamat kubra. 1. Munculnya Api Tanda kiamat kubra yang pertama yaitu munculnya api yang akan mengumpulkan seluruh umat manusia. Api ini keluar atau muncul dari kawah Aden. Kawah Aden sendiri berada di atas lereng gunung berapi yang berada di negara Yaman.

Tanda kiamat terdapat pada Kitab Shahih Al-Bukhari bab keutamaan Orang Anshar VII h 272 dari Anas RA disebutkan: Artinya: Abdullah ibn Salam mengetahui kedatangan Rasulullah SAW ke Madinah (Hijrah). Ia pun menemui Nabi pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam menanyakan untuk beberapa hal. Dia berkata, “saya akan menanyakan tiga masalah: apa tanda pertama kiamat?” Rasulullah SAW menjawab, “tanda pertamanya adalah api yang menghimpunkan manusia dari timur ke barat.” 2.

Rusaknya Ka’bah Abdullah ibn Amr pernah mengatakan, “aku mendengar Rasulullah SAW.berkata bahwa Zul Suwayqatayn dari Abyssinia akan menghancurkan ka’bah dan menucuri harta dan kiswah.” Ia berkeinginan untuk menyerang da menghancurkan Ka’bah menggunakan sekop.

Dengan demikian, dengan kehancuran pada ka’bah maka bisa menyebabkan ham-hamba yang menyebutkan nama Allah SWT menjadi berkurang. Meskipun yang menyebut nama Allah SWT semakin berkurang kiamat kubra tidak akan terjadi.

Hal seperti itu diperkuat dengan hadist Shahih Muslim “hal ini tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi orang yang mengucapkan Allah.” 3. Matahari Terbit dari Sebelah Barat Tanda kiamat kubra yang ketiga yaitu matahari terbit terbit dari sebelah barat. Jika pada suatu hari matahari sudah terbit dari barat maka semua pintu amalan manusia sudah ditutup.

Peristiwa ini hanya terjadi selama satu hari saja. Apa yang akan kamu rasakan ketika bangun pagi dan melihat matahari pagi sudah terbit dari barat? Jika mempercayai akan datangnya hari kiamat maka kita tidak akan bingung dan sudah siap menerima bahwa itu adalah tanda-tanda hari kiamat.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Peristiwa matahari terbit dari barat juga terdapat pada sebuah hadist yang artinya : Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.

(HR Bukhari dan Muslim, Ahmad, serta Abu Dawud, dari Abu Hurairah). 4. Munculnya Imam Mahdi Kemunculan Imam Mahdi menjadi tanda kiamat kubra yang keempat. Imam Mahdi adalah seorang yang sangat adil dan tidak ingin ada kezaliman dan permusuhan di dunia. Imam Mahdi adalah seseorang yang berasal dari keturunan Fatimah binti Muhammad dari garis Hasan bin ‘Ali RA. Dahi yang dimiliki Imam Mahdi sangat lebar serta mempunyai hidung yang mancung karena ia juga berasal dari garis keturunan Rasulullah SAW.

Pada masa kepemimpinan Imam Mahdi maka setiap umat manusia akan merasakan keadilan dan kemakmuran. Hal ini diperkuat dengan Hadist tentang kepimimpinan Imam Mahdi yang artinya: “Akan ada pada umatku Al Mahdi. Jika masanya pendek (dia memerintah) selama 7 tahun, jika tidak maka 9 tahun.

Pada masa itu umatku akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka tidak akan menyimpannya.

Pada saat itu, harta begitu melimpah. Ada seseorang yang mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu.’ Lalu beliau mengatakan, ‘Ambillah’.” (HR. Ibnu Majah) 5. Munculnya Dajjal Kemunculan Dajja menjadi tanda kiamat kubra yang kelima. Kemunculan dajjal bisa dikatakan sebagai ujian paling besar yang akan dihadapi manusia menjelang datangnya hari kiamat. Dajjal adalah seorang laki-laki yang berasal dari keturunan Nabi Adam yang keluar di akhir zaman.

Dajjal sendiri memiliki ciri fisik, seperti kedua matanya tertulis ka-fa-ra. Tulisan itu hanya bisa dibaca oleh orang-orang yang beriman. Selain itu, mata kanan dajjal buta dan biji matanya seperti buah anggur.

Ketika pertama kali muncul di dunia, ia akan mengaku sebagai seorang yang saleh, kemudian mengaku sebagai nabi, dan yang terakhir mengaku sebagai tuhan. Oleh karena itu, bagi umat Islam sudah semestinya untuk beriman dan meminta perlindungan kepada Allah SWT dari fitnah Dajjal. Selain itu, kita juga harus berusaha menjauhi pertemuan dengan Dajjal agar tidak terpengaruh dengan fitnahnya, seperti yang terdapat pada hadist berikut. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa saja mendengar tentang Dajjal, maka menjauhlah darinya.

Demi Allah, sesungguhnya seseorang mendatanginya dan mengira bahwa dia adalah orang yang beriman, lantas dia mengikutinya disebabkan syubhat yang dibawanya.” (HR Abu Dawud dari Imran bin Hushain).

6. Turunnya Nabi Isa. A. S Setelah munculnya Dajjal di bumi yang menyebarkan fitnah dan membuat kerusakan di bumi maka Allah SWT mengutus Nabi Isa untuk turun ke bumi melawan Dajjal. Turunnya Nabi Isa ke Bumi menjadi tanda kiamat kubra yang keenam. Turunnya Nabi Isa ke bumi sudah terdapat di dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat 55.

Artinya (Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku mengambilmu, mengangkatmu kepada-Ku, menyucikanmu dari orang-orang yang kufur, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu lebih unggul daripada orang-orang yang kufur hingga hari Kiamat.

Kemudian, kepada-Kulah kamu kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang selalu kamu perselisihkan. Seseorang yang beriman akan percaya dengan turunnya Nabi Isa ke bumi untuk memimpin dan memberikan arah yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam. Seperti yang terkandung di dalam surah Az-Zukhruf ayat 61. وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ Artinya: “Dan sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat.

Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah petunjuk-KU. Ini adalah jalan yang lurus.” 7. Munculnya Binatang Melata Tanda kiamat kubra yang ketujuh yaitu munculnya binatang melata yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Munculnya binatang melata sudah terdapat pada Al-Quran surah An-Naml ayat 82. Artinya: Apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami mengeluarkan makhluk bergerak dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia selama ini tidak yakin pada ayat-ayat Kami.

Menurut para ahli tafsir, munculnya binatang melata ke bumi karena Allah SWT ingin memberikan hukuman kepada orang-orang kafir. Dengan kata lain, seseorang yang tidak beriman kepada Allah SWT mereka akan disiksa. 8. Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj Tanda kiamat kubra yang kedelapan yaitu kemunculan Ya’Juj dan Ma’Juj.

Ya’juj dan Ma’juj adalah suatu kaum yang sangat senang berbuat keburukan dan kerusakan di bumi. Dalam Al-Quran, Ya’juj dan Ma’juj sudah dikurung di dalam tembok atau benteng logam yang telah dibuat oleh Zulqarnain.

Hal ini tercantum dalam Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 94. Artinya: Mereka berkata, “Wahai Zulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj adalah (bangsa) pembuat kerusakan di bumi, bolehkah kami memberimu imbalan agar engkau membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka?” 9. Terjadinya Gempa Bumi Dahsyat Tanda kiamat kubra yang kesembilan yaitu gempa bumi yang dahsyat serta bencana alam lainnya.

Tanda kiamat ini juga dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan dari Abdullah bin Hawalah Al-Azdi R A, Rasulullah bersabda: Artinya: “Wahai Ibnu Hawaalah jika engkau telah melihat khilafah tersebar dari Madinah hingga Syam, terjadi gempa-gempa, bala bencana serta hal-hal menggetarkan lainnya.

Maka pada saat itu, terjadinya hari kiamat lebih dekat daripada jarak antara tangan dan kepalamu.” (HR Bukhari). 10. Munculnya Kabut Asap Tanda kiamat kubra yang kesepuluh yaitu munculnya kabut asap. Kabut asap dimunculkan oleh Allah SWT untuk memberikan azab atau siksaan kepada manusia-manusia yang tidak beriman dan suka berbuat maksiat.

Hal ini juga tercantum di dalam Al-Quran surah Ad-Dukhan ayat 10-11. Artinya: Maka, nantikanlah hari (ketika) langit mendatangkan kabut asap yang tampak jelas.

(yang) meliputi manusia (durhaka). Ini adalah azab yang sangat pedih. Baca juga artikel terkait “Pengertian Kiamat Kubra” : • Pengertian Ulul Azmi • Tata Cara Sholat Dhuha • Ciri-ciri Orang Munafik • Tata Cara Berwudhu • Pengertian Al-Qur’an dan Hadits • Perilaku Jujur dalam Islam • Pengertian Zakat • Rukun Haji • Pengertian Aurat • Daftar 99 Asmaul Husna dan Artinya – Memaknai Nama Baik Allah SWT • Sifat-sifat Mulia • Tata Cara Berwudhu • Pengertian Al-Quran dan Hadits • Pengertian Akhlak Kesimpulan Kiamat adalah rukun iman yang kelima.

Selain itu, hari kiamat atau hari akhir juga terkandung di dalam Al-Quran dan Hadist. Dengan demikian, bagi umat Islam hukumnya wajib untuk mempercayai akan datangnya hari kiamat atau hari akhir.

Kategori • Administrasi 5 • Agama Islam 126 • Akuntansi 37 • Bahasa Indonesia 95 • Bahasa Inggris 59 • Bahasa Jawa 1 • Biografi 31 • Biologi 101 • Blog 23 • Business 20 • CPNS 8 • Desain 14 • Design / Branding 2 • Ekonomi 152 • Environment 10 • Event 15 • Feature 12 • Fisika 30 • Food 3 • Geografi 62 • Hubungan Internasional 9 • Hukum 20 • IPA 82 • Kesehatan 18 • Kesenian 10 • Kewirausahaan 9 • Kimia 19 • Komunikasi 5 • Kuliah 21 • Lifestyle 9 • Manajemen 29 • Marketing 17 • Matematika 20 • Music 9 • Opini 3 • Pendidikan 35 • Pendidikan Jasmani 32 • Penelitian 5 • Pkn 69 • Pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam Ekonomi 15 • Profesi 12 • Psikologi 31 • Sains dan Teknologi 30 • Sastra 32 • SBMPTN 1 • Sejarah 84 • Sosial Budaya 98 • Sosiologi 53 • Statistik 6 • Technology 26 • Teori 6 • Tips dan Trik 57 • Tokoh 59 • Uncategorized 31 • UTBK 1 Gambaran Hari Kiamat-Kiamat adalah suatu hal yang pasti terjadi, kita sebagai seorang muslim harus meyakini tentang adanya hari kahir ini.

Salah satu cara untuk menambah keyakinan kita terhadap hari akhir adalah dengan mempelajari sesuatu yang berkenaan dengan hari akhir. salah satu yang wajib kita ketahui adalah tanda tanda hari kiamat baik kiamat kecil maupun kiamat besar.

Contents • 1 Gambaran Hari Kiamat di dalam Alquran • 1.1 Matahari Digulung • 1.2 Langit Tebelah dan Bintang-bintang Berjatuhan • 1.3 Gunung-gunung Dihancurkan • 1.4 Harta Kekayaan Ditinggalkan, Tidak Dipedulikan • 1.5 Lautan Dipanaskan • 1.6 Bagikan ini: • 1.7 Terkait Gambaran Hari Kiamat di dalam Alquran Di dalam alquran, allah menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan hari kiamat.

Mulai dari nama lain dari hari kiamat hingga proses terjadinya hari kiamat. Banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan tentang terjadinya hari kiamat di dalam Al-Quran.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيَ عَيْنٍ فَلْيَقْرَأْ (إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ) وَ (إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ) و (إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ) “Barangsiapa yang ingin melihat hari kiamat seakan-akan melihatnya (langsung) dengan mata kepala (sendiri) hendaknya ia membaca surah (إِذَاالشَّمْسُكُوِّرَتْ)” yakni surah at Takwir “dan surah (إِذَاالسَّمَاءُانْفَطَرَتْ)” yakni surah al Infithar, “dan (إِذَاالسَّمَاءُانْشَقَّتْ)” yakni surah al Insyiqaq.(HR.

Ahmad, at-Tirmidzi dan al-Hakim dari shahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma). Apa yang beliau sabdakan memang benar adanya. Jika kita lihat pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam ketiga surat tersebut, kandungan ayat-ayatnya memang menyangkut rincian terjadinya hari kiamat.

Pada surat-surat lain di dalam alquran juga masih banyak terdapat ayat yang menjelaskan tentang terjadinya hari kiamat yang begitu mengerikan. Menurt Imam Al-Alusi kata “kuwwirat” berasal dari kata “kara” yang berarti melipat kain menjadi surban di kepala. Pada bangsa arab, memakai surban adalah tardisii yang telah berlangsung lama.

Dari situlah Allah ingin menjelaskan betapa mudahnya menggulung matahari sebagaimana orang arab menggulung surban. Allah tidak menejelaskan dengan detail apa yang akan terjadi dengan matahari. Namun kita paham bahwa matahari adalah sesuatu yang paling vital di alam semesta. Jika saja pergerakan matahari berbeda sedikit daripada biasanaya, boleh jadi matahari tidak lagi memberikan kehangatan dan semua makhluk di bumi pasti kedinginan. Atau sebaliknya, matahari bisa memancarkan panas yang terik sehingga bumi menjadi sangat panas.

Pada intinya, matahari adalah sumber daya bagi kehidupan kita. Jika saja matahari bergerak keluar dari siklus maka sudah pasti ada sesuatu yang tidak kita harapkan.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Di ayat ini Allah menggambarkan bahwa pada hari kiamat nanati matahari seperti digulung. Dari kalimatnya saja kita sudah paham bahwa akan terjadi sesuatu yang dahsyat luar biasa. • Langit Tebelah dan Bintang-bintang Berjatuhan pixabay.com Penggambaran ini terdapat di ayat dua dalam surat at-takwir : وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ Dan apabila bintang-bintang berjatuhan.

Allah menggambarkan bahwa pada hari kiamat nanti langit akan terbelah dan bintang-bintang akan berjatuhan menimpa bumi. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Shaleh dari Ibnu Ab bas, bahwasanay Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “pada hari itu “kiamat”, tidak tersisa satu pun bintang dilangit.

Seluruhnya berjatuhan di atas bumi”. Bintang gemerlapnya menghiasi malam, yang jumlahnya tak terhitung itu, ketika hari kiama nanti akan berjatuhan. Menghancurkan seluruh isi bumi dan penduduknya. • Gunung-gunung Dihancurkan www.goodnewsfromindonesia.id Allah menggambarkan bahwa di hari kiamat nanti gunung-gunung yang berfungsi sebagain pasak bumi akan hancur.

Kondisi diterangkan di surat at-takwir ayat 3. وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ “Dan apabila gunung-gunung dihancurkan” Kiat ambil sebuah contoh. Gunung krakatau yang meletus pada tahun 1883 bisa dikatakan sebagai letusan yang paling dahsyat dalam sejarah manusia modern.

Suara letusannya bisa terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan atau bisa disimpulkan bahwa ledakanya dapat didengar 1/8 penduduk bumi saat itu. Pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam ini kemudian dicatat di dalam The Guiness Book of Records sebagai letusan yang paling dahsyat dalam dunia modern. Jika satu gunung saja letusannya bisa menggegerkan dunia, bisakah anda bayangkan jika yang meletus bukan hanya satu gunung, melainkan seluruh gunung yang ada di dunia.

Penggambaran ini Allah perjelas di dalam surat al-kahfi yang artinya : “dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS Al-Kahfi 47) • Harta Kekayaan Ditinggalkan, Tidak Dipedulikan pixabay.com Allah berfirman di ayat berikutnya untuk lebih memeperjelas kondisi hari kiamat nanti.

Bunyinya adalah : وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ “Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan)” Allah menggunakan kata “isyar” untuk merujuk makna unta. Padahal, dalam bahsa arab unta bisa juga disebut jamal atau ibil. “isyar” sendiri artinya adalah unta yang sedang bunting.

Bahkan menurut imam Al-Qurthubi, Isyar itu menunjukkan bahwa kehamilannya sudah mencapai bulan sepuluh. Dalam kehidupan bangsa arab tradisional, unta adalah harta yang paling berharga. Apalagi ketika unta itu dalam keadaan hamil, harga dari unta akan semakin mahal. Jika kita pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam pada masa sekarang, “unta hamil” bisa diartikan sebagai harta kekayaan yang sangat bernilai. Allah memberikan gambaran bahwa pada hari kiamat nanti, orang-orang tidak akan memikirkan harta kesayangan mereka.

Itu karena saking dahsyatnya dan ngerinya hari kiamat. Orang-orang akan sibuk mencari tempat aman daripada mengurusi harta kesayanganya. • Lautan Dipanaskan www.mizutex.com Allah menjelaskan di dalam ayat 6 bahwa ketika hari kiamat nanti, lautan akan diluapkan. وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ “Dan apabila lautan dijadikan meluap” Di dalam tafsir jalalain disebutkan bahwa “sujjirat” ini bermakna dinyalakan.

Yang artinya lautan itu kan dinyalakan sehingga berubah menjadi lautan api. Makna ini senada dengan yang Allah jelaskan di dalam surat at-tur ayat 6 bahwa di dibawah dasar laut ada api. Ini artinya bahwa nanti ketika hari kiamat, lautan yang luas itu akna dipanaskan, sehingga berubah menjadi api yang menyala dengan hebatnya. Dan saat itu bumi akan menjadi kering dan tidak ada air yang tersisa karena lautan yang berisi air sudah menjadi api. Itu tadi adalah gambaran mengenai hari kiamat yang ada di dalam Surat At-Takwir.

Sebenarnya masih banyak ayat di dalam Al-quran yang menjelaskan tentang proses terjadinya hari kiamat. Berhubung ini adalah artikel mungkin saya cukupkan sampai disini dulu. Dengan gambaran terjadinya hari kiamat sebagaimana penjelasan diatas, kita tahu bahwa hari kiamat adalah hari hancurnya alam semesta. Kita sebagai seorang muslim sangat meyakini bahwa hari kiamat pasti akan terjadi. Marilah kita gunakan waktu dari sisa hidup kita ini dengan banyak beramal tanpa harus menghitungnya.

Karena di akherat nanti adalah waktunya perhitungan tanpa ada amal lagi. Demikin apa yang bisa saya tulis, semoga bermanfaat bagi saya pribadi dan umumnya kepada pembaca sekalian. Sekian.

Wallahu a’lam bisshowab.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Add a Comment Batalkan balasan Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Comment: * Name: * Email Address: * Website: Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment. Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.
PENGERTIAN hari kiamat menurut agama Islam adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya hingga seluruh makhluk hidup di dalamnya pun akan binasa. Beriman dan meyakini akan adanya hari kiamat termasuk dalam rukun iman yang ke lima. Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Aris Abi Syaifullah, dkk, hari kiamat ditandai dengan bunyi terompet sangkakala Malaikat Israfil atas perintah dari Allah SWT.

Seseorang tidak dapat disebut dengan mukmin bila mengingkari keberadaan hari akhir. Hari kiamat akan datang secara tiba-tiba, tidak ada orang yang mengetahui kedatangan hari kiamat, kecuali Allah SWT yang mengetahuinya. Seperti dijelaskan dalam Al Quran surat Al A’raf ayat 187, يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.

Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Walaupun kedatangan hari akhir tidak dapat diketahui, namun sebagai umat Islam kita wajib bagi kita untuk mempercayai bahwa hari akhir akan benar-benar terjadi dan dialami oleh seluruh umat manusia.

Dikutip dari halaman Popbela, berikut ayat-ayat Al-Quran tentang Hari AKhir/hari kiamat. Ayat-ayat Al-quran tentang Hari Kiamat: Surat Az-Zumar ayat 68 وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.

Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” BACA JUGA: Keutamaan Ayat Kursi Setelah Shalat dan 3 Keagungannya Ayat-ayat Al-quran tentang Hari Kiamat: Surat Al-Qori’ah ayat 1-5 Ilustrasi.

foto: unplash ٱلْقَارِعَةُ. مَا ٱلْقَارِعَةُ. وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ. يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ. وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ. “Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran,dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” Ayat-ayat Al-quran tentang Hari Kiamat: Surat Al-Zalzalah ayat 1-8 إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا.

وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا. بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا. يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ.

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: ‘Mengapa bumi (menjadi begini)?’, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” Ayat-ayat Al-quran tentang Hari Kiamat: Surat Al-Ahzab ayat 63 Loading. يَسْـَٔلُكَ ٱلنَّاسُ عَنِ ٱلسَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ ٱلسَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا “Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah’.

Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” Ayat-ayat Al-quran tentang Hari Kiamat: Surat An-Naml ayat 87 pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَٰخِرِينَ “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.

Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” BACA Pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam 8 Zikir Sebelum Tidur yang Bisa Diamalkan Ayat-ayat Al-quran tentang Hari Kiamat: Surat Al-Hajj ayat 7 Ilustrasi.

foto: unplash وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِ “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” Itulah dia ayat-ayat Al-Quran tentang hari akhir.

Semoga dengan mengetahui hal ini dapat meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT.[] SUMBER: POPBELA
Jakarta - Gambaran kiamat kubraterdapat pada Al Quran surat Al Hajj ayat 7.

Dengan dalil ini, muslim wajib meyakini tentang kedatangan kiamat kubra. Berikut ayatnya, وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ Bacaan latin: Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụr Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." Dikutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, kiamat kubra adalah saat hancurnya alam semesta beserta isinya atas kehendak Allah SWT.

Kiamat kubra ini akan terjadi setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang pertama. Kehancuran yang dimaksud seperti, terjadinya kematian pada makhluk hidup, dunia menjadi porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia pun akan berganti dengan alam yang baru, yakni alam akhirat. Baca juga: Pengertian Hari Akhir Menurut Agama Islam dan Tanda-tandanya Selain Al Hajj, gambaran kiamat kubra juga terdapat dalam beberapa surat lain dalam Al Quran.

Berikut daftarnya: 1. QS. Az Zumar ayat 5 Ayat ini menjelaskan saat malaikat Israfil mulai meniupkan sangkakala. Dikutip dari buku Pengantar Studi Akidah Islam karya Umar Sulaiman Al Asyqar, tiupan ini menyudahi kehidupan di bumi dan langit.

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." 2. QS. Yasin ayat 49-50 Surat yasin ayat 49-50 menceritakan tentang tiupan sangkakala yang menakutkan dan menghancurkan.

Saat itu, semua orang dapat mendengarnya namun mereka tidak sempat berwasiat atau pun kembali pada keluarganya. (49) مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ (50) فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَىٰ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ Artinya: "Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya." 3.

QS. Al Insyiqaq ayat 1-4 Melansir dari tafsir Kemenag, Allah menggambarkan kiamat kubra yang terdapat pada surah Al Inssyiqaq ayat 1-4 sebagai bumi yang benar-benar hancur. Baik karena terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, atau pun hilang atau kacaunya gaya gravitasi. Kemudian, gunung-gunung pun ikut hancur dan mengeluarkan apa yang dikandungnya. إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ Artinya: "Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong," 4.

QS. Al Infithar ayat 2-3 Senada dengan tafsir pada ayat sebelumnya, surah Al Infithar ayat 2-3 juga menggambarkan kekacauan alam semesta akibat hilangnya gaya gravitasi. Hingga bintang-bintang jatuh berserakan, tidak lagi pada posisinya. Bahkan pada hari kiamat datang, batas antara satu laut dengan lainnya terbelah sehingga air menjadi meluap. Lautan tersebut pun menenggelamkan semua daratan. وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ Artinya: "dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap," 5.

QS. Al Zalzalah ayat 1-2 Gambaran kiamat kubra selanjutnya terdapat pada surah Al Zalzalah ayat 1-2.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Digambarkan bahwa bumi mengalami goncangan yang dahsyat. Hal itu menyebabkan bumi menghamburkan isi perutnya yang terpendam berupa logam, harta simpanan, bahkan mayat-mayat dari kubur. إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا Artinya: "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya," Baca juga: Jelaskan 4 Hikmah Mempercayai Hari Kiamat: Apa Saja Ya Jawabannya?

6. QS. Al Qariah ayat 4 Ketika hari kiamat tiba, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Hal ini untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dengan arah tujuannya. يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ Artinya: "Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan," Itulah beberapa gambaran kiamat kubra yang terdapat pada beberapa surat dalam Al Quran. Semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya agar semakin berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan.

Amin. Simak Video " Penampakan Bungker 'Anti-Kiamat' yang Super Mewah" [Gambas:Video 20detik] (rah/row)Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad pada saat datangnya hari Kiamat, yaitu ketika langit pecah dan benda-benda langit pun saling bertabrakan dengan sangat dahsyatnya, sehingga mengeluarkan kabut putih semuanya menjadi debu yang beterbangan dan akhirnya menghilang. Dan ketika itu para malaikat pun diturunkan secara bergelombang dalam jumlah yang sangat banyak.

Mereka membawa catatan amal setiap manusia. Merekalah yang menjadi saksi atas semua tindakan manusia di dunia. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Muhammad untuk menjelaskan kepada kaumnya kedahsyatan hari Kiamat. Ketika itu, langit akan pecah, dan semua benda angkasa yang berada di dalamnya akan hancur bagaikan kabut yang beterbangan, akibat benturan planet-planet dan bintang-bintang yang tidak lagi mengorbit menurut ketentuannya masing-masing, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah: Dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu, dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.

(an-Naba'/78: 19-20) Apabila langit terbelah; dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan; dan apabila lautan dijadikan meluap; dan apabila kuburan-kuburan dibongkar; (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

(al-Infithar/82: 1-5) Pada hari yang dahsyat itu, malaikat diturunkan secara bergelombang sambil membawa kitab-kitab yang berisi catatan semua amal hamba-hamba Allah yang mereka saksikan dan catat ketika di dunia. Kitab-kitab itu menjadi bahan bukti ketika mereka diadili Allah di Padang Mahsyar. Menurut para ilmuwan, ayat ini, seperti banyak ayat lainnya dalam Al-Qur'an, menegaskan adanya kejadian-kejadian astronomis yang luar biasa kedahsyatannya yang akan terjadi pada hari Kiamat.

Semuanya menunjukkan adanya kerusakan dan kehancuran secara menyeluruh dalam sistem yang mengaitkan bagian-bagian dari alam semesta. Termasuk perubahan total dalam kedudukan, bentuk, dan kaitan-kaitan antar elemen dalam semesta jagad raya ini. Suatu gambaran akhir dan perubahan total yang tidak hanya terjadi di bumi, tetapi juga mencakup keseluruhan benda-benda langit yang ada di alam semesta ini. Bintang-bintang 'berjatuhan, saling bertabrakan, karena rusaknya (hilangnya) gaya gravitasi, langit pecah-belah dan planet-planet saling berbenturan dan berhamburan.

Kabut putih menggambarkan semua benda-benda langit yang jumlahnya triliunan, seolah terlihat seperti kabut. Kala itu benda-benda langit tersebut "melejit" keluar dari langit seperti didesak dari dalam oleh tekanan besar yang memaksa mereka keluar dari "balon" langit.

Bintang, planet, dan benda langit lainnya tak ubahnya seperti debu yang kecil dan ringan “ yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Keseimbangan dan keteraturan antar komponen sistem dalam semesta pada saat itu sudah tidak ada lagi. Benda-benda langit saling berbenturan dan meledak. Bisa jadi kabut putih pun adalah awan-awan yang terkumpul dari uap-uap yang dihasilkan dari ledakan-ledakan tersebut. Keterangan mengenai QS. Al-Furqan Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran.

Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik. Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' secara berjamaah, itu seperti beribadah setengah malam.

Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' dan Subuh secara berjamaah, maka ia seperti beribadah semalam penuh. (HR. Sunan Abu Dawud No. 468) ARTIKEL LAINNYA • Hadits Nabi tentang Lingkaran Azab yang Ditimpakan kepada Kaum Ad • Surat Ali Imran Ayat 38: Nabi Zakariya dan Doa Mohon Anak yang Saleh • Surat Yusuf Ayat 37: Dakwah Nabi Yusuf Mulai Diterima Penghuni Penjara • Surat Yusuf Ayat 15-16: Ini Doa Nabi Yusuf Saat Dimasukkan ke Sumur • Punya Pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam dan Sering Susah?

Amalkan Doa Nabi Ini • Memahami Ayat Penyembuhan dalam Al-Quran • Surat Al-Jumuah Ayat 9, Dalil Perintah Sholat Jumat • Amalan Doa untuk Ibu yang Bersumber dari Ayat-ayat Al-Qur'an • Surat Terpendek di Al Qur'an : Surat Al-Kautsar, 3 Ayat yang Memiliki Banyak Faedah • Tadabur Surat Ar-Rahman Ayat 5-8, Berikut Hikmahnya • more
MuslimahNews.com, TAFSIR AL-QUR’AN- إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتۡ, وَإِذَا ٱلۡكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتۡ, وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ فُجِّرَتۡ, وَإِذَا ٱلۡقُبُورُ بُعۡثِرَتۡ, عَلِمَتۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ وَأَخَّرَتۡ “Jika langit terbelah, jika bintang-bintang jatuh berserakan, jika lautan dijadikan meluap, dan jika kuburan-kuburan dibongkar, maka setiap jiwa akan mengetahui apa saja yang telah dia kerjakan dan yang telah dia tinggalkan.” (QS Al-Infithar [82]: 1-5) Tidak ada ikhtilaf di kalangan ulama bahwa surah ini tergolong sebagai Makiyyah.[1] Surah yang terdiri dari 19 ayat ini diawali dengan berita tentang beberapa peristiwa yang terjadi pada Hari Kiamat.

Dalam ayat terakhir disebutkan bahwa pada Hari Kiamat, semua urusan menjadi milik Allah Swt. Tentang surah ini, Rasulullah saw. bersabda, مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْىُ عَيْنٍ فَلْيَقْرَأْ (إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ) وَ (إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ) وَ (إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ) “Siapa saja yang ingin menyaksikan hari kiamat seolah-olah melihat dengan mata kepala sendiri, hendaklah membaca surah At-Takwir, Al-Infithar, dan Al-Insyiqaq.” (HR al-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak) Tafsir Ayat Allah Swt.

berfirman, “ Idz as-samâ‘ [i]nfatharat (Jika langit terbelah).” Yang pertama kali disebutkan dalam ayat adalah kejadian pada langit, yakni saat langit mengalami [i]nfatharat. Kata [i]nfatharat berasal dari kata al-fithr. Artinya, asy-syaqq (belahan). Dikatakan: Fathartuhu fa [i]nfathara (Aku membelahnya sehingga ia pun terbelah). Juga perkataan: fathara nâb al-ba’îr (Gigi taring unta itu terbelah). [2] Pengertian ini pula yang diambil oleh para mufasir dalam memahami ayat ini.

Menurut mereka, kata [i]nfatharat dalam ayat ini bermakna insyaqqat (terbelah). Demikian menurut para mufasir seperti Ibnu Jarir ath-Thabari, al-Khazin, al-Alusi, al-Baghawi, al-Jazairi, dan lain-lain.[3] Oleh karena itu keseluruhan ayat ini bermakna, “ Ketika langit terbelah.” Menurut Imam al-Qurthubi, Al-Wahidi, Al-Alusi, dan lain-lain, langit terbelah lantaran para malaikat diturunkan (QS al-Furqan [25]: 25).[4] Kemudian Allah Swt.

berfirman, “Wa idzâ al-kawâkiba [i]ntatsarat (jika bintang-bintang jatuh berserakan).” Kejadian besar lainnya juga terjadi pada benda-benda langit, yakni saat al-kawâkib mengalami [i]ntatsarat. Kata al-kawâkib adalah bentuk jamak dari kata al-kawkab.

Menurut Dr. Ahmad Mukthar, al-kawkab adalah benda langit yang beredar di sekitar matahari dan bercahaya dengan cahayanya sendiri.[5] Adapun [i]ntatsarat berasal dari kata natsr. Menurut Ar-Raghib al-Asfahani, natsr asy-syay‘ bermakna nasyruhu wa tafrîquhu (menyebarkan dan mencerai-beraikannya).[6] Saat kata tersebut disandingkan dengan kata al-kawâkibu dan dalam konteks kejadian pada hari kiamat, oleh para mufasir ditafsirkan dengan: tasâqathat mutafarriqah (berjatuhan dan bercerai-berai).

Demikian menurut Asy-Syaukani, Al-Baidhawi, Al-Alusi, dan lain-lain.[7] Kemudian Allah Swt. berfirman, “Wa idza al-bihâr fujjirat (jika lautan dijadikan meluap).” Kejadian besar juga terjadi di bumi, yakni: al-bihâr fujjirat. Kata al-bihâr merupakan bentuk jamak dari kata al-bahr. Menurut Ar-Raghib al-Asfahani, pada asalnya al-bahr adalah semua tempat luas yang menghimpun air yang banyak. Lalu kadang digunakan untuk mengungkapkan luas tertentu.[8] Ada juga yang mengatakan bahwa pada asalnya kata al-bahr menunjuk pada air yang asin, bukan air tawar.[9] Adapun fujjirat berasal dari kata al-fajr.

Secara bahasa, makna al-fajr adalah syaqq asy-syay‘ syaqq[an] wâsi’[an] (membelah sesuatu dengan belahan yang luas).[10] Menurut Al-Qurthubi, sebagian laut meluapi sebagian lainnya, sehingga laut menjadi satu.[11] Al-Alusi juga berkata, “Laut dibuka dan dibelah sisi-sisinya, lalu dinding-dinding pembatasnya hilang, kemudian bercampurlah air tawar dengan air asin sehingga menjadi laut yang satu.”[12] Al-Jazairi pun berkata, “Airnya bercampur satu sama lain, yang asin dan yang tawar, karena runtuhnya pembatas yang memisahkan satu sama lain disebabkan karena guncangan dahsyat pada bumi yang menandakan kehancuran dunia.”[13] Pendapat sedikit berbeda dikemukakan oleh Al-Hasan yang berkata, “ Fujjirat berarti airnya hilang sehingga menjadi kering.

Awalnya, air laut dalam keadaan tenang dan berkumpul. Ketika dibelah, airnya pun berhamburan. Itu terjadi pada Hari Kiamat.” Selanjutnya Allah Swt. berfirman, “Wa idzâ al-qubûr bu’tsirat (jika kuburan-kuburan dibongkar).” Kata al-qubûr merupakan bentuk jamak dari kata al-qabr. Artinya, madfa’ al-insân (tempat penguburan manusia). Demikian penjelasan Ibnu Manzhur.[14] Adapun bu’tsirat merupakan al-mabnî al-majhûl dari kata ba’tsara. Menurut Ahmad Mukhtar, kalimat ba’tsara al-amwâl wa ghayrahâ berartibaddadahâ wafarraqahâ (dia memorakporandakan dan menceraiberaikannya).

Kalimat ba’tsara al-kutub wa nahwahâ berarti dia membolak-balikkan bagian-bagiannya secara tidak teratur.[15] Pengertian itu pula yang dipahami oleh para mufasir tentang ayat ini. Menurut Al-Qurthubi dan Ath-Thabari, makna ayat ini adalah kuburan tersebut dibalik dan dikeluarkan penghuninya dalam keadaan hidup.[16] Al-Baidhawi juga berkata, “Dibalik tanahnya dan dikeluarkan mayat-mayatnya.”[17] Menurut Al-Baghawi, “Digali, dibalik tanahnya, dan dibangkitkan kembali mayat-mayat di dalamnya dalam keadaan hidup.”[18] Dengan demikian ayat ini memberitakan tentang manusia yang telah mati dalam kuburan, yang kemudian dihidupkan kembali.

Kuburnya dibongkar, mayatnya dikeluarkan, dan dihidupkan kembali. Kemudian Allah Swt. berfirman, “‘Alimat nafs[un] mâ qaddamat wa akhharat (maka setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dia kerjakan dan yang dia tinggalkan).” Menurut Al-Qurthubi, ayat ini merupakan jawab dari ayat sebelumnya, “ Idzâ al-samâ` [i]nfatharat.“[19] Dalam ayat ini digunakan kata nafs[un] yang merupakan ism al-jins (kata jenis). Oleh karena itu, kata tersebut menunjuk pada semua jiwa.

Al-Jazairi berkata tentang ayat ini, “Yakni setiap jiwa yang mukalaf (mendapatkan taklif).”20 Menurut Ibnu Athiyah, disebutkan dalam bentuk tunggal untuk menjelaskan kepada benak pendengar tentang kehinaan, kekurangan dan kelemahan zatnya; kecuali orang-orang yang dirahmati Allah Swt. [21] Menurut Asy-Syaukani, jiwa-jiwa itu mengetahui saat pembagian lembaran (catatan amal), bukan pada saat dibangkitkan.

Sebab, itu merupakan satu waktu, yaitu mulai jiwa dibangkitkan hingga penghuni surga kembali ke surga dan penghuni neraka kembali ke neraka. Menurut ayat ini, saat itu semua jiwa mengetahui mâ qaddamat dan mâ akhkharat. Ada beberapa penjelasan tentang makna dua kata tersebut. Menurut Qatadah mâ qaddamat (mengerjakan) kebaikan, sedangkan wa akhkharat (meninggalkan) perkara yang menjadi hal Allah atasnya dan tidak dia kerjakan.[22] Ibnu Zaid menafsirkan mâ qaddamat dalam ayat ini sebagai ‘ amilat (apa yang dikerjakan).

Adapun mâ akhkharat adalah tarakat wa dhayy’at (apa yang ditinggalkan dan diabaikan). Mengabaikan amal saleh yang diserukan Allah SWT.[23] Akan tetapi, penafsiran ini tidak dipilih sebagian besar mufasir.

Dikatakan Ibnu Athiyah, sebagian besar para mufasir berpendapat tentang ayat ini, “Sesungguhnya ini merupakan ungkapan untuk menyebut seluruh amal perbuatan. Sebab, pembagian ini mencakup semua ketaatan yang dikerjakan maupun yang ditinggalkan. Demikian pula dengan kemaksiatan.”[24] Kemudian mufasir tersebut mengutip Ibnu Abbas dan al-Qurazhi Muhammad bin Kaab yang berkata, “ Mâ qaddamat adalah (amal yang dikerjakan) di dalam hidupnya, sedangkan mâ akhharat adalah adat kebiasaannya, lalu dikerjakan (orang lain) setelah matinya.”[25] Menurut Asy-Syaukani, mâ qaddamat adalah semua perbuatan yang dikerjakan, yang baik maupun yang buruk.

Adapun mâ akhkharat adalah sunah hasanah aw sayy’ah (kebiasaan yang baik maupun yang buruk). Sebab, orang tersebut memperoleh pahala dari kebiasaan baik yang dia kerjakan dan pahala orang yang ikut mengerjakannya; juga mendapatkan dosa kebiasaan buruk yang dia lakukan dan dosa orang-orang yang ikut mengerjakannya.[26] Menurut Al-Alusi, ini juga merupakan pendapat Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud.[27] Setelah memaparkan beberapa penafsiran, Ibnu Jarir ath-Thabari juga memilih penafsiran ini.

Mufasir tersebut berkata, “Karena semua perbuatan hamba, yang baik maupun yang buruk, adalah termasuk mâ qaddamat. Semua hak Allah yang diabaikan dan dilalaikan, sehingga tidak dia kerjakan, termasuk dalam keburukan mâ qaddamat (yang dikerjakan). Maka dari itu, apa yang tidak dikerjakan adalah keburukan qaddamâ (yang dikerjakan). Karena itu kami mengatakan bahwa mâ akhkhara adalah semua adat kebiasaan, yang baik maupun yang buruk, jika dikerjakan oleh orang lain sehingga dia mendapatkan semisal pahala dan dosa orang yang mengikutnya.”[28] Ragam Kejadian pada Hari Kiamat Ayat-ayat ini memberitakan berbagai peristiwa yang akan terjadi pada Hari Kiamat.

Yang pertama kali disebutkan adalah peristiwa yang terjadi pada langit. Ibarat bangunan, langit laksana atap raksasa yang menaungi bumi tempat berpijak manusia.

Meskipun tanpa tiang, langit terlihat kokoh. Tak terlihat sama sekali terdapat lubang atau belahan besar. Akan tetapi, suatu saat langit itu akan terbelah, yakni saat Hari Kiamat terjadi. Dalam QS Al-Haqqah[69]: 14—15 diberitakan bahwa bumi dan gunung-gunung diangkat, lalu dibenturkan, kemudian ditegaskan bahwa hari itu adalah Hari Kiamat.

Selanjutnya dinyatakan bahwa langit terbelah (QS Al-Haqqah [69]: 16). Demikian pula dengan bintang-bintang yang bertebaran menghiasi langit. Benda langit yang jumlahnya amat banyak itu semuanya berjalan dengan teratur mengikuti garis edarnya masing-masing, yang pada malam hari terlihat bagaikan mutiara bertebaran tertata rapi.

Akan tetapi, pada Hari Kiamat, atas kehendak Allah Swt. bintang-bintang itu akan jatuh berserakan. Tak bisa dibayangkan, betapa dahsyat saat benda-benda langit yang amat banyak jatuh dan menghantam bumi (Lihat juga: QS at-Takwir [81]: 2). Peristiwa mengerikan juga terjadi di bumi. Laut, danau, sungai, dan semacamnya airnya meluap dan tumpah ruah hingga semuanya bertemu menjadi satu lautan yang amat luas.

Tak terbayangkan betapa dahsyat pula kejadian tersebut. Itulah sebagian penggalan kejadian di hari kiamat. Setelah semua kejadian besar itu berlangsung, ada peristiwa amat penting bagi manusia. Itulah saat semua kuburan manusia dijungkirbalikkan dan dikeluarkan semua mayat yang ada di dalamnya. Jasad dan ruhnya disatukan lagi sehingga mereka hidup kembali. Dari manusia pertama hingga yang terakhir, semuanya dihidupkan kembali (Lihat: QS al-Waqi’ah [56]: 49-40). Tak ada satu pun yang bisa mengelak dari kejadian tersebut, termasuk orang-orang yang ketika di dunia mengingkari peristiwa tersebut.

Episode selanjutnya adalah saat mereka harus mempertanggungjawabkan semua amal yang mereka lakukan di dunia. Dalam ayat ini diberitakan, setiap orang mengetahui semua amal yang dikerjakan selama di dunia. Dalam ayat lainnya juga diterangkan, saat itu manusia dapat melihat amal perbuatannya, yang baik maupun yang buruk, walau seberat biji dzarrah (Lihat: QS Al-Zalzalah [99]: 7—8; QS Al-Qiyamah [75]: 12).

Inilah peristiwa yang pasti terjadi. Maka dari itu, sudah seharusnya kita menata langkah hidup kita agar senantiasa berada dalam agama-Nya; meyakini akidah-Nya dan tunduk patuh pada syariat-Nya. WalLâh a’lam bi ash-shawâb. [MNews/Rgl] Catatan kaki: 1 Asy-Syaukani, Fat-h al-Qadîr, vol. 5 (Damaskus: Dar Ibnu Katsir, 1994), 478.

2 Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, vol. 19 (Kairo: Dar al-Kurub al-Mishriyyah, 1964), 244; Asy-Syaukani, Fat-h al-Qadîr, vol. 5, 478. 3 Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur’ân, vol. 24 (tt: Muassah al-Risalah, 2000), 267; Al-Khazin, Lubâb at-Ta’wîl fî Ma’ânî at-Tanzîl, vol.

4 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1995), 401; Al-Alusi, Rûh al-Ma’ânî, vol. 15 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1995), 267; al-Baghawi, Ma’âlim at-Tanzîl, vol. 5 (Beirut: Dar Ihya‘ al-Turats, 1420 H), 219; Al-Jazairi, Aysar at-Tafâsîr, vol.

5 (Madinah: Maktabah al-‘Ulûm wa al-Hikam, 2003), 529. 4 Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, vol. 19, 244; Asy-Syaukani, Fat-h al-Qadîr, vol. 5, 478; Al-Alusi, Rûh al-Ma’ânî, vol. 15 (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1995), 267. 5 Ahmad Mukhtar, Mu’jam al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Mu’âshirah, vol.

3 (tt: ‘Alam al-Kitab, 2008), 1971. 6 Al-Asfahani, Al-Mufradât fî Gharîb al-Qur’ân (Damaskus: Dar al-Qalam, 1992), 790. 7 Asy-Syaukani, Fat-h al-Qadîr, vol. 5, 478; al-Baidhawi, Anwâr at-Tanzîl wa Asrâr at-Ta‘wîl, vol. 5 (Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arabi, 1998), 292; Al-Alusi, Rûh al-Ma’ânî, vol. 15, 267. 8 Al-Asfahani, Al-Mufradât fî Gharîb al-Qur’ân, 109. 9 Al-Asfahani, Al-Mufradât fî Gharîb al-Qur’ân, 109. 10 Al-Asfahani, Al-Mufradât fî Gharîb al-Qur’ân, 109.

11 Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, vol. 19, 244. 12 Al-Alusi, Rûh al-Ma’ânî, vol. 15, 267. 13 Al-Jazairi, Aysar at-Tafâsîr, vol. 5, 530. 14 Ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, vol. 5 (Beirut: Dar Shadir, tt), 68. 15 Ahmad Mukhtar, Mu’jam al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Mu’âshirah, vol.

3, 1971. 16 Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’an, vol. 19, 244; Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur’ân, vol. 24, 267. 17 Al-Baidhawi, Anwâr at-Tanzîl wa Asrâr at-Ta‘wîl, vol.

5, 292. 18 Al-Baghawi, Ma’âlim at-Tanzîl, vol. 5, 219. 19 Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, vol. 19, 244 20 Al-Jazairi, Aysar at-Tafâsîr, vol.

5, 530. 21 Ibnu Athiyah, Al-Muharrar al-Wajîz fî Tafsîr al-Kitâb al-‘Azîz, vol 5 (Berut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2001), 446. 22 Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur’ân, vol. 24, 268. 23 Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur’ân, vol.

24, 268. 24 Ibnu Athiyah, Al-Muharrar al-Wajîz, vol 5, 446. 25 Ibnu Athiyah, Al-Muharrar al-Wajîz, vol 5, 446. 26 Asy-Syaukani, Fat-h al-Qadîr, vol. 5, 479. 27 Al-Alusi, Rûh al-Ma’ânî, vol. 15, 268. 28 Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur’ân, vol. 24, 268. Baca juga • [Resensi Buku] Hari Gini Menolak Khilafah, Masih Zaman? • Parenting Moderasi Beragama, Mampukah Mewujudkan Generasi Bertakwa?

• [Opini] Fenomena “No Viral No Justice”, Muhasabah untuk Penegak Hukum • [News] RUU TP-KS Kental Nuansa Liberal, Cendekiawan Muslim: Liberalisasi Seksual Mengancam Peradaban Manusia • [Keluarga] Menjadi Sosok Ibu Dambaan, Harus Bagaimana? (Bagian 2/2) Editorial Bukankah membiarkan aktivitas seksual yang dilakukan dengan persetujuan dan tanpa pemaksaan, alias zina, yang sudah fenomenal juga berarti membuka celah kerusakan moral generasi penerus peradaban?

Apakah yang ia maksud dengan kampus merdeka adalah kampus yang “bebas merdeka”?
Tiupan Sangkakala Allah akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila waktu kehancuran dunia dan alam semesta (kiamat) telah tiba.

Penjelasan tentang 3 tiupan itu adalah sebagai berikut: 1.Tiupan Pertama, Tiupan Guncangan Hal pertama yang mengetuk pendengaran penduduk dunia setelah datangnya tanda-tanda Kiamat kubro adalah nafkhatul faza’ (tiupan kekagetan) yang mengalir dari tiupan sangkakala. Tidak seorang pun mendengarnya kecuali mengangkat lehernya untuk mendengar perkara besar ini. Inilah makna firman-Nya Taala, “Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.” (QS.

Al-Muddatstsir: 8-10). Allah berfirman: “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri.” (An Naml: 87) Tiupan yang pertama ini adalah panjang dan menyebabkan keguncangan dan kepanikan semua yang berada di langit dan di bumi, kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah, yaitu para Nabi dan para syahid.

Tiupan ini akan menggetarkan dan membuat panik semua yang hidup, sedangkan para Rasul dan Syahid adalah hidup disisi Tuhan mereka, maka Tuhanpun melindungi mereka dari guncangan tiupan ini. Tiupan ini akan mengguncangkan bumi seguncang-guncangnya, mendatarkan gunung dengan bumi selumat-lumatnya, meletuskan gunung-gunung dengan sangat sehingga menjadi debu yang bertebaran, membuat laut-laut saling beradu dan mengeluarkan api yang menyala, langit akan pecah secara luar biasa dan hilanglah hukum grafitasi yang biasa kita kenal, bintang-bintang berjatuhan, planet-planet saling bertubrukan, bersatulah matahari dengan bulan dan hilanglah cahaya benda tersebut, setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti sebelum Allah menciptakannya yaitu hanya berupa kabut dan gas (asap).

Allah berfirman: ”Hai manusia, bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan ini; lalai lah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah semua kandungan seluruh wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka semua tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat kerasnya.” (Al Hajj: 1-2) 2.Tiupan Kedua, Tiupan Kejutan (Pingsan) dan Kematian Malaikat Israfil akan diperintahkan oleh Allah untuk meniupkan ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila kiamat telah tiba.

Setelah tiupan pertama, Allah memerintahakan ‘Shur’ pada kali yang kedua. Pada tiupan kedua ini, maka terkejutlah (pingsan) dan matilah semua makhluk yang berada di langit dan di bumi (termasuk para nabi dan syahid) kecuali mereka-mereka yang dikehendaki oleh Allah, yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan empat malaikat pembawa Arsy. Malaikat para pembawa ‘Arsy adalah berjumlah empat malaikat, maka apabila telah berdiri hari kiamat bergabunglah mereka kepada empat malaikat yang lain.

Allah berfirman: “Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah.

Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).” (Az Zumar: 68) Kemudian Allah memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil dan para malaikat pembawa Arsy yang empat, maka tidak ada yang tersisa kecuali Allah dan malaikat maut. Kemudian Allah berkata kepada malaikat maut: “Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu dari makhluk-makhluk Ku, maka sekarang matilah kamu”, dengan demikian matilah malaikat maut dan tidak ada yang tersisa kecuali Allah Yang Maha Perkasa, Yang Hidup, Yang tidak pernah mati, Yang Awal Yang tidak ada sebelumnya sesuatu apa pun, Yang Akhir Yang tidak ada sesudahnya pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam apapun.

Kemudian Allah berkata: “Akulah raja, Akulah Penguasa, Dimanakah raja-raja bumi? Dimakah para penguasa? Dimanakah orang-orang yang sombong? Dan untuk siapakah kekuasaan pada hari ini? Maka Dzat menjawab dengan berkata: “Bagi Allah yang Maha Esa lagi Perkasa.” Keadaan alam semesta akan tetap seperti diatas selama 40 hari sebagaimana yang diterangkan oleh hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Abi Hurairah: “Antara dua tiupan adalah 40”, orang-orang bertanya: “40 harikah wahai Abu Hurairah?”, ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 tahunkah?”, Abu Hurairah menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 bulankah?”, Ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab.” Kemudian setelah itu Allah menurunkan hujan dari langit seperti gerimis atau bayangan (naungan), yangmana dengannya tumbuhlah semua jasad makhluk dan sesungguhnya semua manusia akan hancur kembali kecuali “ekor yang terakhir” (tulang yang ada dipunggung paling bawah), darinyalah tumbuh tubuh atau jasad dan tersusun kembali.

Setelah sempurna penciptaan tersebut kemudian Allah menghidupkan Israfil sebagai makhluk yang dihidupkan, kemudian memerintahkan untuk berseru dengan mengatakan: “wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendi yang terputus, bagian-bagian yang terpisah dan rambut-rambut yang tercabik sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk bersatu kembali untuk keputusan keadilan.” (Lihat bab: Hasyiyat Asshary terhadap Tafsir Jalalain, 3:328 pada ayat 53, surat Yasin, yaitu yang berarti: “Sesungguhnya ia hanyalah sekali tiupan saja, maka tiba-tiba mereka sudah dihadirkan di hadapan kami) 3.Tiupan Ketiga, Tiupan Kebangkitan Pada ‘Shur’ (terompet sangkakala) terdapat lobang-lobang yang banyak sesuai dengan jumlah roh atau nyawa semua makhluk, maka Israfil pun meniupnya dan terbanglah semua roh ke jasadnya masing-masing.

Arwah kaum Mukminin akan terbang dengan memancarkan nur (cahaya) sedangkan arwah kaum kafir akan menimbulkan kegelapan, kemudian Allah berkata: “Demi kebesaran dan keperkasaanku semua roh harus benar-benar kembali kepada jasadnya yang dulunya ia huni di dunia”. Dengan demikian bersemayamlah setiap roh di jasadnya dan setiapnya akan bangun dari kuburnya masing-masing sedangkan kepalanya masih bergelimang tanah, dan pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam orang-orang kafir: “Inilah adalah hari yang sulit”, sedangkan orang-orang Mu’min berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami”.

Seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam berkata: “Hai Muhammad atau hai Abul Qasim!

Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari.

Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: ‘Akulah Raja, Akulah Raja!’” Rasulullah tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Shahih Muslim No. 4992) Sumber: http://tanda-kiamat.blogspot.com/2010/11/terompet-sangkakala-bag1.html
VIVA – Dalil tentang hari kiamat berikut ini jangan diabaikan.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Bagi umat muslim, terdapat rukun iman yang harus dipercaya yaitu iman kepada hari kiamat. Dalam rukun iman yang kelima tersebut, sebagai umat islam harus mempercayai bahwa suatu saat nanti akan terjadi hari akhir atau kiamat. Dimana hari tersebut alam semesta akan hancur tak tersisa. Tidak ada seorang manusia yang mengetahui kedatangan hari kiamat. Oleh karenanya, sebagai umat muslim perlu mempersiapkan bekal untuk siap menghadapi hari akhir. Dalam hal ini, bekal yang dimaksud yaitu amalan-amalan baik selama hidup di dunia.

Kiamat Kubra Hari akhir dalam pandangan Islam dikenal dengan istilah “Kiamat Kubra”. Kata “kubra’ berasal dari bahasa Arab yang artinya besar. Dengan kata lain, kiamat kubra bisa diartikan sebagai kiamat besar.

Artinya, kiamat kubra akan menhancurkan alam semesta yang mengakibatkan kemusnahan atau kebinasaan seluruh makhluk hidup. Hal-hal yang akan terjadi pada kiamat kubra yaitu air laut yang meluap seperti tsunami, benda-benda langit akan berjatuhan, gunung-gunung berapi akan meletus.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Semua kehancuran alam itu akan membuat semua manusia berusaha mencari keselamatan, tetapi tidak ada yang berhasil menyelamatkan diri. Hancurnya alam semesta adalah kebinasaan pada semua makhluk hidup dan akan mendapatkan kehidupan yang abadi di akhirat.

pada hari kiamat benda-benda langit berjatuhan hal itu diterangkan dalam

Dalil tentang hari Kiamat Menurut Surah di Al-Quran

KIAMAT - HANCURNYA DUNIA




2022 www.videocon.com