• Afrikaans • Alemannisch • አማርኛ • Aragonés • Ænglisc • العربية • ܐܪܡܝܐ • مصرى • Asturianu • Aymar aru • Azərbaycanca • Boarisch • Žemaitėška • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • Bislama • Brezhoneg • Bosanski • Català • Chavacano de Zamboanga • Cebuano • ᏣᎳᎩ • Corsu • Čeština • Kaszëbsczi • Словѣньскъ / ⰔⰎⰑⰂⰡⰐⰠⰔⰍⰟ • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Zazaki • Dolnoserbski • Ελληνικά • Emiliàn e rumagnòl • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Võro • Na Vosa Vakaviti • Føroyskt • Français apa itu dialek Arpetan • Furlan • Frysk • Gaeilge • Gàidhlig • Galego • Avañe'ẽ • गोंयची कोंकणी / Gõychi Konknni • Gaelg • 客家語/Hak-kâ-ngî • Hawaiʻi • עברית • हिन्दी • Fiji Hindi • Apa itu dialek • Hornjoserbsce • Magyar • Հայերեն • Արեւմտահայերէն • Interlingua • Interlingue • Iñupiak • Ido • Íslenska • Italiano • 日本語 • Jawa • ქართული • Kalaallisut • 한국어 • Перем коми • Ripoarisch • Kurdî • Коми • Kernowek • Кыргызча • Latina • Lëtzebuergesch • Lingua Franca Nova • Limburgs • Ligure • Ladin • Lombard • Lingála • Lietuvių • Latviešu • Мокшень • Malagasy • Ebon • Māori • Македонски • മലയാളം • Bahasa Melayu • မြန်မာဘာသာ • Эрзянь • Nāhuatl • Napulitano • Plattdüütsch • Nedersaksies • Li Niha • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Novial • Nouormand • Sesotho sa Leboa • Diné bizaad • Occitan • Pangasinan • Kapampangan • Picard • Deitsch • Polski • Piemontèis • Ποντιακά • Português • Pinayuanan • Runa Simi • Rumantsch • Romani čhib • Română • Armãneashti • Tarandíne • Русский • Русиньскый • Sardu • Sicilianu • Scots • Srpskohrvatski / српскохрватски • සිංහල • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Gagana Samoa • Soomaaliga • Shqip • Српски / srpski • SiSwati • Sesotho • Sunda • Svenska • Kiswahili • Ślůnski • தமிழ் • ತುಳು • ไทย • Tagalog • Türkçe • Xitsonga • Татарча/tatarça • ChiTumbuka • ئۇيغۇرچە / Uyghurche • Українська • اردو • Vèneto • Vepsän kel’ • Tiếng Việt • West-Vlams • Volapük • Walon • Winaray • 吴语 • IsiXhosa • Zeêuws • 中文 • 文言 • Bân-lâm-gú • 粵語 Lukisan James Tissot: The Lord's Prayer ("Doa Bapa Kami") (1886-1896) Doa Bapa Kami (kadang kala dikenal dengan kedua kata Latin pertama sebagai Pater Noster, dan dalam bahasa Yunani sebagai Πάτερ ἡμῶν; bahasa Inggris: The Lord's Prayer) adalah doa yang paling terkenal dalam agama Kristen.
Menurut Perjanjian Baru, doa ini diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa. Doa ini diambil dari kitab Injil Matius ( Matius 6:9-13), yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Sebuah doa yang mirip ada pula di kitab Injil Lukas ( Lukas 11:2-4).
Ada yang berpendapat bahwa Doksologi ( Sebab Engkaulah yang mempunyai Kerajaan dan kekuasaan dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) kemungkinan tidak ada dalam versi asli doa ini, tetapi ditambah kepada Injil karena merupakan penggunaannya dalam liturgi gereja awal.
Karena itu pada banyak terjemahan modern, doksologi ini dipindahkan ke catatan kaki. Daftar isi • 1 Teks Doa Bapa Kami • 1.1 Katolik • 1.2 Protestan • 1.3 Versi Bahasa Indonesia lama • 2 Versi Bahasa Latin • 3 Versi Bahasa Yunani • 4 Versi Bahasa Aram • 5 Versi Bahasa Inggris • 6 Kaitan dengan doa Yahudi • 7 Lihat pula • 8 Referensi • 9 Pranala luar Teks Doa Apa itu dialek Kami [ sunting - sunting sumber ] Meski Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa ini dalam bahasa Aram, teks-teks awal kemungkinan besar terdapat dalam bahasa Yunani.
Karena bahasa Latin merupakan bahasa yang resmi dipakai dalam agama Kristen Barat, maka versi apa itu dialek bahasa Latin atau Pater Noster, merupakan sebuah terjemahan penting dari doa dalam bahasa Yunani ini. Katolik [ sunting - sunting sumber ] Bapa Kami (1) sesuai yang tertulis dalam buku Puji Syukur no. 10: [1], namun versi ini tidak terdapat di terjemahan Alkitab bahasa Indonesia mana pun.
Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. [ Doksologi: Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.] Amin. Protestan [ sunting - sunting sumber ] (tertulis pada Injil Matius terjemahan versi Terjemahan Baru) Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan apa itu dialek kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.
{INSERTKEYS} [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Versi Bahasa Indonesia lama [ sunting - sunting sumber ] Teks Doa Bapa Kami telah diterjemahkan paling sedikit lima belas kali dalam sejarah Bahasa Indonesia, menjadikannya teks yang memiliki paling banyak variasi dalam sejarah Bahasa Indonesia. Versi Bahasa Latin [ sunting - sunting sumber ] Bagian awal Doa Bapa Kami dari Matius 6:9-11 dalam bahasa Latin ("Meister des Lehrbuchs Kaiser Maximilians I"), tahun 1500, Vienna.
Naskah doa Bapa Kami yang digunakan dalam liturgi ( Misa, Ibadat Harian, dll.) sedikit berbeda dengan naskah yang terdapat dalam Vulgata dan sangat mungkin berasal dari waktu sebelum penyusunan Vulgata.
Doksologi yang terkait dengan doa Bapa Kami tercantum dalam empat manuskrip Vetus Latina, hanya dua di antaranya yang mencantumkannya secara lengkap.
Manuskrip-manuskrip Injil-Injil Vetus Latina lainnya yang masih ada tidak mencantumkan doksologi. Versi Vulgata juga tidak mencantumkannya, dan dengan demikian bersesuaian dengan edisi-edisi kritis dari naskah Yunani.
Dalam liturgi Ritus Latin, doksologi tersebut tidak pernah dikaitkan dengan doa Bapa Kami. Satu-satunya penggunaan doksologi dalam liturgi Ritus Romawi adalah di dalam Misa revisi sesudah Konsili Vatikan II.
Doksologi dibacakan bukan segera sesudah doa Bapa Kami, melainkan sesudah imam berdoa, Libera nos, quaesumus..., yang menyambung permohonan terakhir dalam doa tersebut yakni, Libera nos a malo (Bebaskanlah kami dari yang jahat). Teks bahasa Latin: Pater noster, qui es in caelis: sanctificetur Nomen Tuum; adveniat Regnum Tuum; fiat voluntas Tua, sicut in caelo, et in terra. Panem nostrum cotidianum da nobis hodie; et dimitte nobis debita nostra, sicut et nos dimittimus debitoribus nostris; et ne nos inducas in tentationem; sed libera nos a Malo.
Doksologi: quia tuum est regnum, et potestas (atau potentia), et gloria, in saecula (atau per omnia saecula atau in saecula saeculorum) Versi Bahasa Yunani [ sunting - sunting sumber ] Codex Sinaiticus (~330-360 M), Injil Lukas 11:2, yaitu versi lain "Doa Bapa Kami" dalam Alkitab. Alkitab Perjanjian Baru mula-mula ditulis dalam bahasa Yunani.
Versi Yunani Doa Bapa Kami adalah sebagai berikut: Πάτερ ἡμῶν ὁ ἐν τοῖς οὐρανοῖς· Pater hêmôn ho en toes ouranoes ἁγιασθήτω τὸ ὄνομά σου· hagiasthêtô to onoma sou; ἐλθέτω ἡ βασιλεία σου· elthetô hê basileia sou; γενηθήτω τὸ θέλημά σου,· genêthêtô to thelêma sou, ὡς ἐν οὐρανῷ καὶ ἐπὶ τῆς γῆς· hôs en ouranô, kae epi tês gês. {/INSERTKEYS}
τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δὸς ἡμῖν σήμερον· ton arton hêmôn ton epiousion dos hêmin sêmeron; καὶ ἄφες ἡμῖν τὰ ὀφειλήματα ἡμῶν, kae aphes hêmin ta opheilêmata hêmôn, ὡς καὶ ἡμεῖς ἀφίεμεν τοῖς ὀφειλέταις ἡμῶν· hôs kae hêmeis aphiemen toes opheiletaes hêmôn; καὶ μὴ εἰσενέγκῃς ἡμᾶς εἰς πειρασμόν, kae mê eisenenkês hêmas eis peirasmon, apa itu dialek ῥῦσαι ἡμᾶς ἀπὸ τοῦ πονηροῦ.
alla rhysae hêmas apo tou ponerou. [Ὅτι σοῦ ἐστιν ἡ βασιλεία καὶ ἡ δύναμις hoti sou estin hê basileia kae hê dynamis καὶ ἡ δόξα εἰς τοὺς αἰῶνας. ἀμήν.] kae hê doxa eis tous aeônas. amên. Versi Bahasa Aram [ sunting - sunting sumber ] Doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram terdapat dalam versi Pesyita Bahasa Syria dari Perjanjian Baru.
Dialek Syria yang digunakan bukanlah dialek yang mungkin digunakan oleh Yesus dari Nazaret atau para pengikutnya. [2] Dengan demikian pernyataan-pernyataan bahwa doa Bapa Kami Pesyita adalah versi yang "asli" tidaklah benar: versi Pesyita pun diambil dari Matius 6:9-13 versi Yunani. Banyaknya "terjemahan" dari "Doa Bapa Kami Bahasa Aram" yang berasal dari berbagai tradisi mistik dan sedikit atau tidak memiliki keterkaitan dengan makna sebenarnya dari naskah Aram, beredar luas di Internet.
Sebagian besar "terjemahan" itu mengangkat berbagai tema New Age dan menginterpretasikan doa tersebut di luar apa yang diyakini para sarjana dan pakar linguistik sebagai makna yang mungkin atau makna yang sejujurnya.
[3] Adapun bunyi Doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram adalah sebagai berikut: Abwoon d'bwashmaya, Nethqadash shmakh, Teytey malkuthakh. Nehwey tzevyanach aykanna d'bwashmaya aph b'arha. Hawvlan lachma d'sunqanan yaomana. Washboqlan khaubayn (wakhtahayn) aykana daph khnan shbwoqan l'khayyabayn. Wela tahlan l'nesyuna. Ela patzan min bisha. Metol dilakhie malkutha wahayla wateshbukhta l'ahlam almin. Amen. Versi Bahasa Inggris [ sunting - sunting sumber ] Teks Doa Bapa Kami telah diterjemahkan dan disesuaikan juga dalam bahasa Inggris.
Terdapat beberapa versi Doa Bapa Kami dalam bahasa Inggris, versi berikut merupakan rumusan dari English Language Liturgical Consultation tahun 1998. Our Father in heaven, Hallowed be your name, Your kingdom come, Your will be done, On earth as in heaven. Give us today our daily bread. Forgive us our sins as we forgive those who sin against us. Save us from the time of trial, And deliver us from evil.
For the kingdom, the power, and the apa itu dialek are yours, Now and forever. Amen Kaitan dengan doa Yahudi [ sunting - sunting sumber ] Ada beberapa kemiripan antara doa Bapa Kami dengan materi doa Yahudi, baik yang alkitabiah maupun pasca-alkitabiah. "Dikuduskanlah namaMu" tercermin dalam Kaddish. "Janganlah membawa kami ke dalam dosa" digemakan dalam " doa berkat pagi" dari ritual doa harian Yahudi. Suatu berkat yang diucapkan oleh beberapa komunitas Yahudi sesudah Syema mencakup sebait kalimat yang sungguh mirip dengan permulaan doa Bapa Kami: "Allah kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu, dirikanlah kerajaanMu selamanya, dan berkuasalah atas kami selama-lamanya." Juga terdapat paralel dalam 1 Tawarikh 29:10-18.
[4] Rabbi Aron Mendes Chumaceiro pernah berkata [5] bahwa hampir semua unsur doa ini mempunyai pasangan dalam Alkitab Ibrani serta kitab-kitab Deuterokanonika: bagian pertama terkait dengan Yesaya 63:15–16 ("Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung! . Bukankah Engkau Bapa kami?.") dan Yehezkiel 36:23 ("Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar .") and Yehezkiel 38:23 ("Aku akan menunjukkan kebesaran-Ku dan kekudusan-Ku dan menyatakan diri-Ku di hadapan bangsa-bangsa yang banyak ."), bagian apa itu dialek terkait dengan Obaja 1:21 ("Penyelamat-penyelamat akan naik ke atas gunung Sion untuk menghukumkan pegunungan Esau; maka T UHANlah yang akan empunya kerajaan itu.") and 1 Samuel 3:18 (".
Dia T UHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik."), bagian ketiga terkait dengan Amsal 30:8 (". peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup." TL), bagian keempat terkait dengan Sirakh 28:2 ("Ampunilah sesamamu kesalahan yang telah diperbuatnya, dan kemudian dosa-dosamu juga akan diampuni ketika engkau berdoa"). "Lepaskanlah kami dari yang jahat" dapat dibandingkan dengan Mazmur 119:133 (".
janganlah segala kejahatan berkuasa atasku."). Chumaceiro berkata bahwa, apa itu dialek pikiran bahwa Allah membawa orang ke dalam pencobaan berlawanan dengan kesalehan dan kasih Allah, "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan" tidak mempunyai pasangan dalam Alkitab Ibrani/Perjanjian Lama Kristen.
Namun, kata "πειρασμός", yang diterjemahkan sebagai "pencobaan", dapat pula diterjemahkan sebagai "tes" atau "ujian", membuat jelas sikap hati seseorang. Contoh-contoh yang terkenal dalam Perjanjian Lama adalah Allah menguji Abraham ( Kejadian 22:1), Ia "menggerakkan" (kata Ibrani bermakna secara dasar "menusuk, seperti semak duri") Daud untuk melakukan sensus penduduk yang kemudian diakuinya sebagai dosa ( 2 Samuel 24:1–10; lihat pula 1 Tawarikh 21:1–7), dan Kitab Ayub.
Adapun bunyi Doa Bapa Kami dalam Bahasa Ibrani adalah sebagai apa itu dialek Avinu Avinu shebashamayim, yitkadash shemekha. Tavo malkhutekha ye’aseh r’tsonekha ba’arets ka’asher na’asah vashamayim. Ten-lanu haiyom lechem chukeinu.
u’selach-lanu et-ashmateinu ka’asher solechim anachnu la’asher ashmu lanu. Ve’al-tevieinu lidei massah, ki im-hatsileinu min-hara. Ki lakha hamamlakha vehagevurah vehatiferet l’olemei olamim. Amen. Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] Wikisource memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini: • ^ Komisi Liturgi KWI.
Puji Syukur (edisi ke-2010). Jakarta: Penerbit OBOR. hlm. 13. ISBN 978-979-565-009-6. • ^ Casey, Maurice. (1998). The Aramaic Sources of Mark's Gospel. Cambridge University Press. p. 4. • ^ O Father-Mother Birther of the Cosmos? - Suatu investigasi atas apa yang disebut-sebut sebagai "terjemahan" doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram. • ^ Clontz, pp. 8, 451 • ^ "Verdediging is geen aanval" pp. 121–122 Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • Doa Bapa Kami dalam berbagai versi bahasa Indonesia • Wikisource.
• Catholic Encyclopedia Reference to the Lord's Prayer • The Lord's Prayer in Hebrew (with audio) • The Lord's Prayer in 1,310 languages • The Lord's Prayer in Aramaic including sound clip Diarsipkan 2004-10-09 di Wayback Machine.
• Doa Bapa Kami versi Berbagai Bahasa Daerah • Doa Bapa Kami Kristen Berbagai Bahasa • Doa Bapa Kami Lengkap Kristen Protestan • Amanat Agung • Aturan Emas/Etika timbal balik • Berilah pipimu yang lain juga • Bintang Natal • Ciuman Apa itu dialek • Doa Bapa Kami • Hidup oleh pedang, mati oleh pedang • Hukum Kasih • Imanuel • Kerajaan Sorga • Khotbah di atas Bukit Zaitun • Khotbah di Bukit • Makam kosong • Mimpi Yusuf • Orang Majus • Pelarian ke Mesir • Pembinasa keji • Pembunuhan anak-anak • Perjamuan Malam • Silsilah Yesus Kristus • Tiga puluh keping perak • Transfigurasi Kristus • Ucapan bahagia Tokoh • Berilah pipimu yang lain juga • Berjalan di atas air • Doa Bapa Kami • Hukum Kasih • Kelahiran Yohanes Pembaptis • Kidung Maria ( Magnificat) • Kidung Simeon ( Nunc dimittis) • Kidung Zakharia ( Benedictus) • Khotbah di atas Bukit Zaitun • Khotbah di Tempat Datar • Makam kosong • Penampakan ke Emaus • Perjamuan Malam Terakhir • Transfigurasi Kristus • Ucapan bahagia Tokoh Pemimpin: Yesus Kristus • Yohanes Pembaptis Perjanjian Baru: Alfeus • Barabas • Bartimeus • Orang buta dari Betsaida • Elisabet • Gabriel • Hana • Hanas • Iblis • Kayafas • Kleopas • Lazarus • Legion (roh jahat) • Lukas • Marta • Maria Magdalena • Maria ibu Yesus • Maria saudari Marta • Maria (isteri Klopas) • Anak janda dari Nain • Nikodemus • Salome (murid Yesus) • Simeon • Simon dari Kirene • Simon (saudara Yesus) • Simon si kusta • Susana • Teofilus • Putri Yairus • Yakobus muda (saudara Yesus) • Yohana (isteri Khuza) • Yusuf (saudara Yesus) • Yudas (saudara Yesus) • Yusuf Arimatea • Yusuf (suami Maria) · Zakheus • Zakharia • Zebedeus Pejabat Romawi: Herodes Agung • Herodes Antipas • Herodes Arkhelaus • Herodes Filipus II • Herodias • Lisanias • Pontius Pilatus dan istrinya • Kirenius • Salome anak Herodias • Tiberius Kelompok: Malaikat • Penginjil • Herodian • Orang Farisi • Orang Saduki • Orang Samaria • Orang Zelot • Sanhedrin • 70 Murid Perjanjian Lama: Elia • Elisa • Naaman Tempat • Halaman ini terakhir diubah apa itu dialek 5 April 2022, pukul 13.57.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • • MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan apa itu dialek Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) 5.3.
Sebarkan ini: Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa yang resmi bagi Republik Indonesia serta bahasa untuk persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunanya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada hari sesudahnya, persamaan dengan itu, mulai pula berlaku konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia bersetatus sebagai bahasa kerja. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Komunikasi Verbal Dan Nonverbal (Contoh, Ciri, Faktor Juga Fungsinya) Dilihat dari liguistiknya, bahasa Indonesia merupakan salah satu dari berbagai ragam bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai ialah bahasa Melayu Riau (kepulauan Riau sekarang) sejak abad ke-19. Dalam perkembagannya banyak sekali perubahan akibat penggunaan “Bahasa Indonesia” jika nama bahasa Melayu tetap dipakai. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari berbagai bahasa Melayu yang dipakai di Riau ataupun Semenanjung Malaya. Sampai sekarang, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik dari pencipaan ataupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Penutur Bahasa Indonesia sering kali memakai versi sehari-hari (kolakial) serta mencampuradukan dengan dialek melayu yang lainnya atau juga memakai bahasa ibunya. Walau demikian, Bahasa Indonesia dipakai sangat luas diperguruan-perguruan, sastra, media massa, surat-menyurat resmi, perangkat lunak, serta bermacam forum publik lainnya, sehingga bisa dikatakan bahasa Bahasa Indonesia dipakai semua warga Indonesia.
Pengertian Bahasa Indonesia Menurut Para Ahli Fonologi serta tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar bisa dipelajari hanya dalam waktu beberapa minggu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Pranata Sosial Beserta Cirinya Lengkap • Penyempurnaan Ejaan Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut: • Ejaan van Ophuijsen Ejaan ini adalah ejaan bahasa Melayu dengan memakai huruf latin.
Charles Van Ophuijsen apa itu dialek dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudia dikenal dengan nama ejaan van ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
Dengan ciri-ciri sebagai berikut: • • Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf apa itu dialek seperti dalam Soerabaïa. • Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb. • Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
• Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb. • Ejaan Republik Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu: • • Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb. • Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
• Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an. • Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya. • Ejaan Melindo (Melayu Indonesia) Konsep ejaan ini juga dikenak pada akhir tahun 1959. Sebab perkembangan apa itu dialek selama tahun-tahun selanjutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
Perubahan Bahasa Indonesia • Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada apa itu dialek 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ 25+ Contoh Surat Pengunduran Diri (Resign) Yang Baik Dan Benar Kaidah Dasar Bahasa Indonesia Untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar kita terlebih dahulu harus mengetahui kaidah dasar dalam bahasa Indonesia, yaitu : • Kata yang penting dituliskan atau disebutkan lebih dahulu Setelah itu baru keterangannya. Atau kata yang diterangkan didepan kata yang menerangkan. Dengan istilah lain bahasa indinesia mengikuti hokum DM (Diterangkan Menerangkan) Tetapi seperti umumnya kaidah bahas itu tidak mutlak sifatnya, dalam hal inipun susunan Diterangkan Menerangkan tersebut juga mempunyai kekecualiaan dalam penggunaan kata depan, kata bilangan, kata keterangan, kata bantu ( mau, pasti, hendak) dan kata majemuk.
• Tidak mengenal perubahan bentuk kata benda sebagai akibat penjamakan. untuk menyatakan jamak atau banyak, bahasa Indonesia menggunakan kata bilangan tertentu maupun tidak. Disamping itu dalam bahasa Indonesia dikenal pula kata – kata yang mengandung arti jamak misalnya :rombongan, ikatan, gabungan, perserikatan dll.
Oleh sebab itu apabila sudah ada salah satu kata penunjuk jamak tersebut, kata benda dibelakannya tidak boleh diulang. Benar Salah Banyak teman Banyak teman teman Tidak sedikit barang Tidak apa itu dialek barang barang Hadirin Para hadirin Dalam hal itu sering juga ditemukan susunan seperti : para alumni, kaum politisi, dan para medisi dan sebagainya, karena kata – kata : alumni, politisi dan medisi sudah menunjukkan makna jamak dari alumnus,politikus dan medikus, maka menurut aturan bahasa Indonesia yang benar, seharusnya cukup dikatakan para alumnus atau alumni,para politikus atau politisi dan para medikus atau medisi saja.
Mudah ditebak bahwa susunan seperti diatas dipengaruhi oleh adat susunanbahasa Indo – German. Pada bahasa – bahasa tersebut, perubahan kata apa itu dialek dibelakang kata – kata penunjuk jamak memang merupakan keharusan, karena memang seperti itulah ketentuan yang berlaku.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ Ilmu Komunikasi: Teori, Pengertian, Macam Dan Jenisnya • Tidak mengenal tingkatan dalam pemakaian. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang demokratis, ia tidak mengenal tingkatan dalam pemakaian. Tidak mengenal perubahan bentuk kata kerja sehubungan dengan orang yang melakukan pekerjaan tersebut.
Berbeda halnya dengan adat bahasa – bahasa daerah. Dalam bahasa jawa misalnya, tingkatan bahasa itu ada. hal tersebut harus dipahami benar – benar oleh sipemakai bahasa itu apabila menginginkan bahasabya dikatakan baik dan sopan. Pemakai bahasa Indonesia yang baik selalu menggunkan kata yang dianggap sopan tersebut untuk lawan berbicaranya yang lebih tua atau lebih tinggi derajatnya. Sebagai akibat pengaruh bahasa ibu tersebut, banyak pemakai bahasa Indonesia dari suku jawa menyelipkan kata – kata terhormat dari bahasa jawa bila mereka berbicara dengan lawan bicara yang dianggapnya lebih tua atau lebih tinggi derajatnya misalkan : Atas kerawuhan bapak – bapak saya menghaturkan terima kasih seharusnya Atas kedatangan bapak – bapak ,saya ucapkan terimakasih.
Pengertian Bahasa Indonesia Baku Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan apa itu dialek bahasa tulisan.
Ciri – Ciri Ragam Bahasa Baku Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut. • Penggunaan kaidah tata bahasa normatif.
Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti. • Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
• Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini. • Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
• Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya. Fungsi Bahasa Indonesia Baku Penggunaan bahasa baku lazim dipakai dalam situasi dan konsidi sebagai berikut di bawah ini : Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Humas ( Hubungan Masyarakat )” Pengertian & ( Tugas – Tujuan – Prinsip – Fungsi – Manfaat ) • Komunikasi Resmi (Tertulis) Contoh : Surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-undang, peraturan, dan lain-lain.
• Pembicaraan Formal Di Depan Umum (Lisan) Contoh: Pidato, ceramah, khotbah, mengajar sekolah, mengajar kuliah, dan lain sebagainya. • Wacana Teknis (Tertulis) Contoh: Karangan ilmiah, skripsi, tesis, buku pelajaran, laporan resmi, dan lain-lain • Pembicaraan Formal (Lisan) Contoh: Murid kepada guru, bawahan kepada atasan, layanan pelanggan kepada pelanggan, menteri kepada presiden, dsb. Tidak hanya terbatas kepada orang yang dihormati saja karena presiden umumnya berbicara pada rakyat jelata dengan bahasa formal.
Pemakaian Huruf EYD Berikut Adalah Pemakaian Huruf EYD. • Huruf abjad. Ada 26 yang masing-masing memiliki jenis huruf besar dan kecil. • Huruf vokal. Ada 5: a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan. • Huruf konsonan. Ada 21: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
• • Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata. • Huruf x tidak punya contoh di tengah kata.
• Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu. • Ada 3: ai, au, dan oi. • Gabungan konsonan. Ada 4: kh, ng, ny, dan sy. • Pemenggalan kata • Huruf kapital • Huruf pertama pada awal kalimat • Huruf pertama petikan langsung • Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan • Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang (tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang) • Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat (tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat) • Huruf pertama unsur-unsur nama orang (tidak berlaku untuk nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran) • Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa (tidak berlaku untuk nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan) • Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (tidak berlaku untuk peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama) • Huruf pertama nama geografi (tidak berlaku untuk istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri dan nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis) • Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti “dan” yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna • Huruf pertama kata apa itu dialek dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti “dan” yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna • Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Gelar akademik: Kepmendikbud 036/U/1993. • Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam apa itu dialek dan pengacuan (tidak berlaku jika tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan) • Huruf pertama kata ganti Anda • Huruf miring • Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan • Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata yang ditegasan atau dikhususkan • Kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Wartawan” Pengertian & ( Tujuan – Jenis – Tugas ) Pengertian Paragraf Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai apa itu dialek baris baru.
Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. Syarat Sebuah Paragraph Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni : • Kalimat Pokok Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf.
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. • Kalimat Penjelas Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf. • Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik • • Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
• Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar. Jenis Paragraf Dilihat Berdasarkan Tentang Pikiran Utama • deduktif: inti paragraf di awal paragraf. • induktif: inti paragraf di kalimat terakhir. • campuran: inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir. • ineratif: inti paragraf di tengah¬tengah paragraf.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Komunikasi Non Verbal” Pengertian & ( Jenis-Jenis ) Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Bahasa Indonesia, S1, Sejarah, SMA, SMK, SMP Ditag apa itu bahasa indonesia menurut para ahli, artikel pengertian bahasa indonesia, asal usul bahasa indonesia, aspek bahasa, bahasa indonesia menjadi bahasa nasional, bahasa indonesia yang baik dan benar pdf, ciri ciri bahasa, ciri ciri bahasa indonesia baku, contoh bahasa indonesia yang baik dan benar, contoh kalimat ejaan lama, Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), fungsi bahasa indonesia, fungsi bahasa menurut para ahli, indonesia bahasa resmi indonesia, jelaskan arti indonesia raya, jenis bahasa, karakteristik bahasa, kedudukan bahasa indonesia, macam macam bahasa, makalah pengertian bahasa, makalah pengertian bahasa indonesia, makalah sejarah perkembangan bahasa indonesia, makna bahasa indonesia bagi bangsa indonesia, memahami hakikat dan peranan bahasa, pengertian bahasa daerah, Pengertian Bahasa Indonesia, pengertian bahasa indonesia brainly, Pengertian Bahasa Indonesia Menurut Para Ahli, pengertian bahasa indonesia pdf, pengertian bahasa indonesia secara umum, pengertian bahasa menurut para ahli, pengertian bahasa menurut para ahli pdf, pengertian pelajaran bahasa indonesia, pengertian sejarah bahasa indonesia, pengertian sistem pengetahuan, penjelasan menggunakan kata kata yang sopan, perbedaan bahasa yang baik dan benar, perkembangan bahasa indonesia, Sejarah Bahasa Indonesia, sejarah bahasa indonesia pada masa kerajaan, tujuan bahasa menurut para ahli, wicara Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Penjelasan Ciri-Ciri Bacillus Anthracis Dalam Biologi • Penjelasan Ciri-Ciri Helicobacter Pylori Dalam Apa itu dialek • Pengertian Kata Berimbuhan • Pengertian Coelentarata – Ciri, Habitat, Reproduksi, Klasifikasi, Cara Hidup, Peranan • Pengertian Gerakan Antagonistic – Macam, Sinergis, Tingkat, Anatomi, Struktur, Contoh • Pengertian Dinoflagellata – Ciri, Klasifikasi, Toksisitas, Macam, Fenomena, Contoh, Para Ahli • Pengertian Myxomycota – Ciri, Siklus, Klasifikasi, Susunan Tubuh, Daur Hidup, Contoh • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
• Afrikaans • አማርኛ • Ænglisc • العربية • ܐܪܡܝܐ • مصرى • Asturianu • تۆرکجه • Boarisch • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • བོད་ཡིག • Brezhoneg • Bosanski • Català • Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄ • Cebuano • Čeština • Kaszëbsczi • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Dolnoserbski • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Na Vosa Vakaviti • Français • Furlan • Frysk • Gaeilge • Gàidhlig • Galego • गोंयची कोंकणी / Gõychi Konknni • 𐌲𐌿𐍄𐌹𐍃𐌺 • ગુજરાતી • Hausa • 客家語/Hak-kâ-ngî • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Hornjoserbsce • Kreyòl ayisyen • Magyar • Հայերեն • Interlingua • Italiano • 日本語 • Jawa • ქართული • Қазақша • 한국어 • Latina • Lombard • Lingála • Lietuvių • Latviešu • Malagasy • Македонски • മലയാളം • Монгол • Bahasa Melayu • မြန်မာဘာသာ • Plattdüütsch • Oshiwambo • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Nouormand • Occitan • Papiamentu • Picard • Polski • پنجابی • Português apa itu dialek Runa Simi • Română apa itu dialek Русский • Ikinyarwanda • Sicilianu • Srpskohrvatski / српскохрватски • සිංහල • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Gagana Samoa • Shqip • Apa itu dialek / srpski • Svenska • Kiswahili • தமிழ் • ไทย • Tagalog • Türkçe • Twi • ئۇيغۇرچە / Uyghurche • Українська • اردو • Tshivenda • Tiếng Việt • Walon • Winaray • 吴语 • IsiXhosa • Yorùbá • Zeêuws • 中文 • Bân-lâm-gú • 粵語 • IsiZulu • l • b • s Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB).
Injil secara tradisi disalin dalam apa itu dialek dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan Yohanes. Bersama-sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil sinoptis. Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel) bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami.
Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya.
Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia. Daftar isi • 1 Penulis • 2 Waktu penulisan dan Tema • 2.1 Injil Matius sebagai Injil yang pertama kali ditulis • 2.2 Injil Matius pertama ditulis dalam bahasa Ibrani • 2.3 Injil Matius ditulis sebelum Injil Markus • 3 Bahasa penulisan • 4 Latar Belakang • 5 Tujuan • 6 Ayat-ayat terkenal • 7 Detail isi • 7.1 Cerita kelahiran • 7.2 Pembaptisan dan pelayanan mula-mula • 7.3 Khotbah di Bukit (5–7) • 7.4 Penyembuhan dan Mujizat • 7.5 Instruksi untuk para murid sebagai misionaris • 7.6 Respon untuk Yesus • 7.7 Perumpamaan Yesus • 7.8 Kehidupan dalam komunitas Kristen • 7.9 Yesus di Yerusalem • 7.10 Kotbah tentang akhir zaman • 7.11 Yesus dihakimi, disalib, mati, dikuburkan, lalu dibangkitkan • 8 Ciri-ciri Injil Matius • 9 Lihat pula • 10 Referensi • 11 Pustaka tambahan • 12 Pranala luar Penulis [ sunting - sunting sumber ] Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius.
Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada yang menduga ditulis oleh Matius lain yang hidup 80 tahun setelah Yesus wafat. Namun, penemuan naskah papirus yang sekarang disimpan di Magdalen College, Oxford, Inggris, menunjukkan bahwa Injil Matius ini sudah selesai ditulis sebelum tahun 66.
Irenaeus menulis: " Matius, sekali lagi, mengisahkan penjelmaan-Nya (Yesus) sebagai seorang manusia, katanya, ‘Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham;’ dan juga, ‘ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut.’ Jadi, ini adalah Injil Kemanusiaan-Nya; dengan alasan itu juga (karakter) manusia yang rendah hati dan lembut ini terus dinyatakan dalam seluruh Injil." ( Melawan Ajaran Sesat 3.11.8) Epifanius (atau Epiphanius; ~320-403 M) yang hidup sezaman dengan Hieronimus (=Jerome) menulis dalam catatannya " Panarion" bahwa Matius menulis Injil dalam bahasa Yunani yang dikutipnya dan dengan jelas ia menggunakan frasa baku yang menyatakan status pengarang.
[1] • Epiphanius Panarion 8.2 “Karena St. Matius mendaftarkan generasi-generasi (dari Silsilah Kristus) dalam tiga paragraf, dan mengatakan ada empat belas generasi dari Abraham sampai Daud, empat belas dari Daud sampai ke pembuangan, dan empat belas dari pembuangan sampai ke Kristus.” [1] • Epiphanius Panarion 51.5.4 “Dan ia menulis pada awalnya, ‘Kitab generasi (=silsilah) Yesus Kristus, putra Daud,’ dan kemudian mengatakan ‘putra Abraham.’ Kemudian, kembali ke poin utamanya, ia mengatakan “Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut.
Ketika ibunya Maria bertunangan dengan Yusuf, sebelum mereka berkumpul bersama ia didapati mengandung anak oleh Roh Kudus.” [1] • Epiphanius Panarion 51.6.2 “Bukankah Allah memberikan setiap penulis Injil tugas tersendiri, sehingga masing-masing dari empat penulis Injil yang kewajibannya adalah mengabarkan Injil dapat menemukan apa yang harus dilakukan dan menyampaikan hal-hal yang bersesuaian dan mirip untuk menunjukkan bahwa semuanya dari sumber yang sama, tetapi juga menulis apa yang tidak dimuat oleh yang lain, karena masing-masing menerima bagian yang disediakan dari Roh?” [1] Eusebius menulis: " (5) Dan pengikut-pengikut sisanya dari Juruselamat kita, keduabelas rasul, ketujuh puluh murid, dan yang lain yang tak terhitung, bukannya tidak tahu akan hal-hal tersebut.
Namun, dari semua murid-murid Tuhan, hanya Matius dan Yohanes, yang meninggalkan kenangan tertulis, dan mereka, menurut tradisi, didorong untuk menulis hanya karena tekanan kebutuhan. (6) Karena Matius, yang mulanya memberitakan kepada orang Ibrani, ketika ia hendak pergi ke bangsa lain, menekadkan untuk menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya, sehingga mengkompensasi mereka yang harus ditinggalkannya atas kehilangan kehadirannya. (7) Dan ketika Markus dan Lukas sudah menerbitkan Injil-injil mereka, mereka berkata bahwa Yohanes, yang telah menggunakan seluruh waktunya untuk memberitakan Injil secara lisan, akhirnya terdorong untuk menuliskannya dengan alasan berikut.
Ketiga Injil tersebut sebelumnya telah sampai ke tangan semua orang dan ke tangannya juga, mereka berkata ia menerima mereka dan memberi kesaksian atas kebenaran mereka; tetapi ada kekurangan dalam mereka kisah perbuatan yang dilakukan oleh Kristus pada permulaan pelayanan-Nya. (8) Dan ini memang benar. Karena terbukti bahwa ketiga penginjil hanya mencatat perbuatan yang dilakukan sang Juruselamat setahun setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, dan mengindikasikan hal ini pada catatan mereka.
(9) Karena Matius, setelah empat puluh hari puasa dan pencobaan yang mengikutinya, mengindikasikan kronologi pekerjaan-Nya ketika ia berkata: "Maka ketika Ia mendengar bahwa Yohanes dipenjarakan Ia meninggalkan Yudea dan pergi ke Galilea.
(10) Markus juga mengatakan yang sama: "Maka setelah Yohanes dipenjarakan Yesus datang ke Galilea." Dan Lukas, sebelum memulai kisahnya mengenai perbuatan Yesus, mencatat waktu sedemikian, ketika ia berkata bahwa Herodes, "menambah semua perbuatan jahat yang telah dilakukannya, memasukkan Yohanes ke dalam penjara." (Eusebius Church History 3.24.5-8) Jika diteliti, dapat dilihat bahwa Eusebius merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Ibrani pada ayat 5-7 sebagai salah satu dari “ketiga Injil tersebut sebelumnya” tetapi ia merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Yunani ketika ia berkata, “ telah sampai ke tangan semua orang.” Satu-satunya kemungkinan adalah Eusebius menganggap kedua versi itu sebagai satu karya, versi Ibrani dan Yunani dari satu Injil Matius.
Dapat dipahami benar jika Injil Matius bahasa Yunani merupakan terjemahan yang dikembangkan dari Injil Matius bahasa Ibrani, keduanya ditulis oleh Matius. [2] Pada ayat 9-10, ia membandingkan tulisan-tulisan Matius dengan Markus dan Lukas menggunakan frasa serupa yang menyatakan kepengarangan semua empat penginjil sementara mengutip dari Injil Matius bahasa Yunani.
Thomas dan Farnell setuju dengan kesimpulan ini ketika mereka berkomentar tentang nas Eusebius ini (3.24.5-10), “Meskipun Eusebius menyebutkan bahwa Matius pertama kali menulis dalam bahasa Ibrani, ia juga menganggap Injil Matius bahasa Yunani juga sampai ke tangan sang rasul (Yohanes).
Ia mencatat bahwa Yohanes tahu mengenai Injil Matius, Markus dan Lukas, serta mengakui keakuratan mereka ketika ia menyusun Injilnya sendiri. Eusebius merujuk apa itu dialek bagian-bagian Injil Matius bahasa Yunani dan menyebut sang rasul (Matius) sebagai pengarangnya." [3] Waktu penulisan dan Tema [ sunting - sunting sumber ] Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan.
Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria, meskipun ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip langsung Injil Matius, yang berarti Injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi. Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford Papyri", oleh Prof.
Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil Apa itu dialek ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan Yesus di rumah Simon si kusta di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas Iskariot.
Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M.
Sejumlah sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.
[4] Injil Matius sebagai Injil yang pertama kali ditulis [ sunting - sunting sumber ] Selama 1500 tahun pertama Kekristenan, Gereja secara mutlak meyakini bahwa keempat Injil itu dalam sejarahnya ditulis sesuai urutan yang didapati dalam kanon Alkitab: Matius yang pertama, Markus kedua, Lukas ketiga, dan Yohanes yang terakhir dari semuanya. Alasan mempercayai bahwa Injil Matius ditulis terdahulu cukup sederhana: kesaksian dari para saksi kuno yang menegaskan bahwa Injil Matius yang pertama ditulis dan juga ditulis dalam bahasa Ibrani/Aram.
Santo Agustinus menulis pada tahun 420-an M demikian: [4] " Maka, keempat penulis Injil tersebut yang namanya mendapatkan penyebaran yang menakjubkan ke seluruh dunia, dan yang jumlahnya telah ditetapkan hanya empat.
. diyakini telah menulis apa itu dialek urutan sebagai berikut: pertama Matius, kemudian Markus, ketiga Lukas, terakhir Yohanes." " Dari keempatnya, jika benar, hanya Matius yang dicatat telah menulis dalam bahasa Ibrani; yang lain dalam bahasa Yunani.
Dan bagaimanapun mereka tampaknya masing-masing memegang urutan pengisahan tertentu, hal ini tentunya tidak dapat dianggap bahwa masing-masing penulis memilih untuk menulis dengan mengacuhkan apa yang telah dilakukan para pendahulunya." [5] Ada pula alasan lain mengapa Matius mungkin merupakan yang pertama menuliskan Injil Kristus - ia memiliki kertas dan tinta! Para Rasul lain kebanyakan adalah para nelayan. Matius adalah seorang pemungut cukai, artinya ia merupakan pencatat apa itu dialek dan akuntan keuangan.
Pada masa di mana penulisan, kertas perkamen, dan tinta adalah komoditas langka, sangat tepat jika seorang Rasul yang mempunyai akses apa itu dialek hal-hal tersebut merupakan yang pertama menuliskan riwayat kehidupan Kristus. [4] Injil Matius pertama ditulis dalam bahasa Ibrani [ sunting - sunting sumber ] Dua bapa gereja dan sejarawan pada masa awal gereja, Eusebius dan Origen, menulis bawa ada rasul lain yaitu Bartolomeus yang juga pergi ke India dan membawa serta suatu teks Injil besertanya, menurut penemuan Samuel Moffett, sarjana dan pengarang dari Princeton.
Dalam bukunya, A History of Christianity in Asia, Moffett menyatakan bahwa seorang sejarawan dan misionaris bernama Pantaenus pergi ke India tahun 180 M, dan menemukan sebuah salinan Injil Matius dalam bahasa Ibrani yang dulu dibawa oleh Bartolomeus ke sana.
Eusebius (abad ke-4) menulis bahwa Pernah dilaporkan di antara orang-orang yang mengenal Kristus, (Pantaenus) menemukan Injil menurut St. Matius (yang tiba lebih dari seabad sebelum tibanya Pantaenus). Karena Bartolomeus, salah satu dari para rasul telah mengabarkan Injil kepada mereka dan meninggalkannya (di India) tulisan Matius dalam bahasa Ibrani yang mereka lestarikan.
[6] Moffett menulis, Fakta apa itu dialek Pantaenus adalah . seorang Yahudi . menjelaskan ketertarikannya secara khusus pada salinan bahasa Ibrani Injil Matius. Fakta bahwa ia kembali ke Aleksandria membawa salinan Injil itu menambah validitas penemuan ini.
[6] Sarjana George Howard, dalam bukunya, The Gospel of Matthew According to a Primitive Hebrew Text, mengutip tulisan dari awal abad ke-2 oleh Papias (~ 60-130 M), uskup Hierapolis di Asia Minor, yang menyatakan bahwa Matius mengumpulkan perkataan-perkataan dalam bahasa Ibrani.
Sejarawan Epiphanius dan Eusebius, keduanya dari abad ke-4 menulis bahwa Matius menerbitkan Injilnya dalam bahasa Ibrani dan bahwa ia menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya. [6] Injil Matius ditulis sebelum Injil Markus [ sunting - sunting sumber ] Bahwa Injil Matius kemungkinan bukan Injil yang pertama ditulis baru muncul akhir-akhir ini karena sejumlah pakar mengajukan keraguan atas kebangkitan Yesus dan Ketuhanan-Nya, sehingga muncul dugaan bahwa ada pesan Kristen yang dipalsukan.
Dengan demikian muncul anggapan bahwa Injil yang paling pendek dan sederhana mungkin adalah yang tertua.
Pakar-pakar ini mengusulkan bahwa Injil Markus yang paling pendek itu adalah yang paling awal ditulis karena tidak banyak memuat pengajaran Kristus dan kisah kebangkitan di dalamnya paling sederhana.
Kemudian, diajukan pula dugaan bahwa ada satu sumber tak dikenal yang memuat perkataan-perkataan Yesus (disebut “Q” dari bahasa Jerman "Quelle" artinya "sumber") yang dipakai untuk “mengisi” kekosongan informasi akan pengajaran-pengajaran Kristus.
Ini semua hanyalah spekulasi dan tidak memiliki dasar sejarah. Teori ini sendiri masih terus diperdebatkan dan terbagi-bagi, sementara bukti-bukti sejarah tidak mendukung Injil Markus sebagai Injil yang pertama ditulis. [4] Ide bahwa Injil Markus menjadi sumber dari Injil Matius dan Markus tidaklah sejelas yang dikemukakan sebagai argumen. Bisa jadi Markus yang mengambil bahan dari Matius dan Lukas, mengikuti urutan mereka jika sepakat, tetapi memutuskan untuk mengikuti salah satu jika berbeda.
Ini didukung oleh fakta bahwa pada gereja mula-mula, yang lebih dekat pada tarikh penerbitan keempat Injil, secara mutlak memilih komposisi Matius sebagai yang pertama, tanpa ada bukti bahwa Injil Markus ditulis terlebih dulu.
Lebih lagi, Matius adalah seorang saksi mata, tidaklah perlu untuk tergantung pada Markus, yang bukan seorang saksi mata, untuk mengumpulkan informasi mengenai kehidupan Kristus, termasuk pertobatan Matius sendiri!
[7] Bahasa penulisan [ sunting - sunting sumber ] Catatan para bapa gereja mengindikasikan bahwa Injil Matius awalnya ditulis dalam bahasa Aram/ bahasa Ibrani, yaitu bahasa sehari-hari pada zaman itu di Israel, dengan tulisan Ibrani. Kemudian Matius juga membuat terjemahan bahasa Yunani yang dikenal saat ini. [2] • Pada tahun 130-an, Papias, uskup apa itu dialek Hieropolis di Asia Minor, menulis, "Matius menyusun perkataan-perkataan-Nya [Tuhan] dalam bahasa Aram, dan setiap orang menerjemahkannya sebisanya" [8] • Sekitar tahun 180 Irenaeus dari Lyons menulis bahwa: Maka Matius menerbitkan suatu Injil tertulis di antara orang-orang Ibrani dalam bahasa dialek mereka, sementara Petrus dan Paulus apa itu dialek (Injil) di Roma dan meletakkan dasar Gereja.
Setelah keberangkatan (kematian) mereka, Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga menyerahkan kepada kita dalam tulisan apa yang dikotbahkan Petrus. Juga Lukas, teman seperjalanan Paulus, mencatat dalam satu kitab, Injil yang disampaikan kepadanya. Setelahnya, Yohanes, murid Tuhan, yang pernah pula bersandar di dada-Nya, menerbitkan sendiri sebuah Injil selama Ia tinggal di Efesus di Asia.
[9] • Beberapa waktu setelah tahun 244 peneliti Kitab Suci, Origen menulis, "Di antara empat Injil, yaitu yang tak terbantahkan dalam Gereja Allah di kolong langit, aku mempelajari dari tradisi bahwa yang pertama ditulis oleh Matius, yang pernah menjadi pemungut cukai, tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, dan [Injil] itu dipersiapkan untuk orang yang beralih kepercayaan ( converts) dari Yudaisme dan menerbitkannya dalam bahasa Ibrani." [10] • Eusebius sendiri menyatakan bahwa "Matius mulai dengan mengabarkan (Injil) kepada orang Ibrani, dan ketika ia membulatkan tekad untuk pergi ke orang-orang (bangsa) lain juga, ia menurunkan Injilnya sendiri dalam tulisan bahasa asalnya [bahasa Aram], supaya bagi mereka yang akan apa itu dialek kekosongan yang diakibatkan oleh kepergiannya dapat diisi dengan apa yang ditulisnya." [11] Namun, Eusebius juga menyatakan bahwa Matius menerjemahkan Injilnya ke dalam bahasa Yunani: "Karena di satu sisi penginjil Matius menyampaikan Injil dalam bahasa Ibrani.
Di sisi lain, setelah mengubahnya ke dalam bahasa Yunani, ia mengatakan ‘waktu menjelang fajar pada hari Tuhan, setelah berakhirnya Sabat.' Jadi, Matius menyebut waktu menjelang fajar hari Tuhan, ‘setelah berakhirnya Sabat-sabat [jamak]’ bukannya mengatakan ‘sore hari Sabat’, maupun apa itu dialek Sabat [singular].’” [12] Selain itu Eusebius juga menulis: " Kata-kata, ‘Allahku, sendengkanlah telingamu untukku, mengapa Engkau meninggalkan aku?’ diucapkan pada permulaan Mazmur ( Mazmur 22), dicatat oleh Matius sebagai telah dikatakan oleh Juruselamat kita pada waktu kesengsaraan-Nya: ‘Dan pada jam keenam (=jam 12 siang), kegelapan menyelimuti seluruh bumi sampai jam kesembilan (=jam 3 siang), dan pada jam kesembilan Yesus berkata dengan suara nyaring, Eloim, Eloim, lama sabachthani, dengan kata lain, dapat diterjemahkan, Allahku, Allahku, mengapa Engkau menginggalkan Aku?’” (Eusebius Demonstratio Evangelica 10.8) [13] John Owen setuju dengan hal ini ketika ia menulis: “Kata-kata yang diucapkan-Nya diambil dari Mazmur 22:1, di mana ‘Eli, Eli, lama’ adalah dari bahasa Ibrani, dan ‘sabachthani’ adalah dalam bahasa Aram atau Syro-Chaldaic, yang merupakan bahasa umum pada waktu itu …’Dengan kata lain, yaitu yang dapat diterjemahkan.’ Ini adalah kata-kata sang Penginjil, yang menulis Injil-Nya dalam bahasa Yunani, tetapi mempertahankan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus, agar dapat menunjukkan mengapa orang Yahudi mengira Ia memanggil Elia ( Elias).
Mereka yang percaya bahwa Injil Matius ditulis pertama kali dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram, menganggap kata-kata ‘dengan kata lain,’ berasal dari penerjemah.” [14] Latar Belakang [ sunting - sunting sumber ] Jika Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi.
Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk: • ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan; • hal merunut garis silsilah Yesus, bermula dari Abraham ( Matius 1:1-17); • pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" ( Matius 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45); • penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan • petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).
Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (misalnya Matius 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20). Secara umum, kitab ini bertemakan Yesus, Raja Mesianis.
Tujuan [ sunting - sunting sumber ] Matius menulis Injil ini • untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus, • untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan • untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa: • Hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.
• Hanya pada akhir zaman, Apa itu dialek akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.
Ayat-ayat terkenal [ sunting - sunting sumber ] • Matius 5-7: Khotbah di bukit, yang berisi antara lain: • Matius 5:44: "Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." • Matius apa itu dialek Doa Bapa Kami • Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." • Matius 7:12: ( Etika timbal balik) Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. • Matius 28:18-20: ( Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Apa itu dialek Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Detail isi [ sunting - sunting sumber ] Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian: • Berisi silsilah, kelahiran, dan masa pertumbuhan Yesus ( Matius 1; 2). • Ajaran dan tindakan Yohanes Pembaptis persiapan terhadap misi umum Yesus Kristus ( Matius 3; 4: 11). • Ajaran dan tindakan Yesus di Galilea ( Matius 4: 12- 20: 16). • Penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus ( 20: 17-28).
Menurut judul perikop LAI Terjemahan Baru [15] Cerita kelahiran [ sunting - sunting sumber ] • Silsilah Yesus Kristus ( 1: 1–17) • Kelahiran Yesus Kristus ( 1: 18–25) • Orang-orang majus dari Timur ( 2: 1–12) • Penyingkiran ke Mesir ( 2: 13-15) • Pembunuhan anak-anak di Betlehem ( 2: 16–18) • Pelarian ke Mesir ( 2: 19-23) Pembaptisan dan pelayanan mula-mula [ sunting - sunting sumber ] • Yohanes Pembaptis ( 3: 1–12, 11: 2-19, 14: 1–12) • Yesus dibaptis Yohanes ( 3: 13–17) • Pencobaan di padang gurun ( 4: 1–11) • Yesus tampil di Galilea ( 4: 12–17) • Yesus memanggil murid-murid yang pertama ( 4: 18–22) • Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang ( 4: 23-25) Khotbah di Bukit ( 5 –7) [ sunting - sunting sumber ] • Ucapan bahagia ( 5: 1-12) • Garam dan terang dunia ( 5: 13-16) • Yesus dan hukum Taurat ( 5: 17-48) • Hal memberi sedekah ( 6: 1-4) • Hal berdoa ( 6: 5-14) • Hal berpuasa ( 6: 16-18) • Hal mengumpulkan harta ( 6: 19-24) • Apa itu dialek kekuatiran ( 6: 25-34) • Hal menghakimi ( 7: 1-5) • Hal yang kudus dan berharga ( 7: 6) • Hal pengabulan doa ( 7: 7-11) • Jalan yang benar ( 7: 12-14) • Hal pengajaran yang sesat ( 7: 15-23) • Dua macam dasar ( 7: 24-27) • Kesan pendengar ( 7: 28-29) Penyembuhan dan Mujizat [ sunting - sunting sumber ] • Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta ( 8: 1-4) • Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum ( 8: 5-13) • Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain ( 8: 14-17) • Hal mengikut Yesus ( 8: 18-22, 16: 21-26, 17: 22-23, 20: 18-19) • Angin ribut diredakan ( 8: 23–27) • Dua orang yang kerasukan disembuhkan ( 8: 28–34) • Orang lumpuh disembuhkan ( 9: 1-8) • Matius pemungut cukai mengikut Yesus ( 9: 9–13) • Hal berpuasa ( 9: 14–17) • Anak kepala rumah ibadat Perempuan yang sakit pendarahan ( 9: 18-26) • Yesus menyembuhkan mata dua orang buta ( 9: 27-31) • Seorang bisu disembuhkan ( 9: 32-34) • Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak ( 9: 35-38) Instruksi untuk para murid sebagai misionaris [ sunting - sunting sumber ] • Yesus memanggil kedua belas rasul ( 10: 1–4) • Yesus mengutus kedua belas rasul ( 10: 5-15) • Penganiayaan yang akan datang dan pengakuan akan Yesus ( 10: 16-33) • Yesus membawa pemisahan - Bagaimana mengikut Yesus( 10: 34–42, 11: 1) Respon untuk Yesus [ sunting - sunting sumber ] • Yesus dan Yohanes Pembaptis ( 11: 2-19) • Yesus mengecam beberapa kota ( 11: 20-24) • Ajakan Juru Selamat ( 11: 25-30) • Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat ( 12: 1–8) • Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat ( 12: 9-15a) • Yesus Hamba Tuhan ( 12: 15b-21) • Yesus dan Beelzebul ( 12: 22–37) • Tanda Yunus ( 12: 38–42; 16: 1–4) • Kembalinya roh jahat ( 12: 43-45) • Yesus dan sanak saudara-Nya ( 12: 46-50) Perumpamaan Yesus [ sunting - sunting sumber ] • Perumpamaan tentang seorang penabur ( 13: 1-23) • Perumpamaan tentang lalang di antara gandum ( 13: 24-30) • Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi ( 13: 31-35) • Penjelasan perumpamaan tentang lalang di antara gandum ( 13: 36-43) • Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga ( 13: 44-46) • Perumpamaan tentang pukat ( 13: 47-52) • Yesus ditolak di Nazaret ( 13: 53–58) • Yohanes Pembaptis dibunuh ( 14: 1-12) • Yesus memberi makan lima ribu orang ( 14: 13–21) • Yesus berjalan di atas air ( 14: 22–33) • Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret ( 14: 34-36) • Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi ( 15: 1–20) • Perempuan Kanaan yang percaya ( 15: 21-28) • Yesus menyembuhkan banyak orang sakit ( 15: 29-31) • Yesus memberi makan empat ribu orang ( 15: 32–39) • Orang Farisi dan Saduki meminta tanda ( 16: 1-4) • Tentang ragi orang Farisi dan Saduki ( 16: 5-12) • Pengakuan Petrus ( 16: 13–20) • Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia ( 16: 21-28) • Yesus dimuliakan di atas gunung ( 17: 1–13) • Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan ( 17: 14-20) • Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus apa itu dialek 17: 22-23) • Yesus membayar bea untuk Bait Allah ( 17: 24-27) Kehidupan dalam komunitas Kristen [ sunting - sunting sumber ] • Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga ( 18: 1–7) • Siapa yang menyesatkan orang ( 18: 8-11) • Perumpamaan tentang domba yang hilang ( 18: 12–14) • Tentang menasihati sesama saudara ( 18: 15-20) • Perumpamaan tentang pengampunan ( 18: 21-35) Yesus di Yerusalem [ sunting - sunting sumber ] • Perceraian ( 19: 1–12) • Yesus memberkati anak-anak ( 19: 13–15) • Orang muda yang kaya ( 19: 16–26) • Upah mengikut Yesus ( 19: 27-30) • Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur ( 20: 1–16) • Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus ( 20: 17-19) • Permintaan ibu Yakobus dan Yohanes Bukan memerintah melainkan melayani ( 20: 20–28) • Yesus menyembuhkan dua orang buta ( 20: 29-34) • Yesus dielu-elukan di Yerusalem ( 21: 1–11) • Yesus menyucikan Bait Allah ( apa itu dialek 12–17) apa itu dialek Yesus mengutuk pohon ara ( 21: 18–22) • Pertanyaan mengenai kuasa Yesus ( 21: 23-27) • Perumpamaan tentang dua orang anak ( 21: 28–32) • Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur ( 21: 33-46) • Perumpamaan tentang perjamuan kawin ( 22: 1-14) • Tentang membayar pajak kepada Kaisar ( 22: 15–22) • Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan ( 22: 23-33) • Hukum yang terutama apa itu dialek 22: 34–40) • Hubungan antara Yesus dan Daud ( 22: 41-46) • Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ( 23: 1-36) • Keluhan terhadap Yerusalem ( 23: 37-39; Lukas 13: 34-35; Lukas 19: 41-44) Kotbah tentang akhir zaman [ sunting apa itu dialek sunting sumber ] • Bait Allah akan diruntuhkan ( 24: 1-2) • Permulaan penderitaan ( 24: 3-14) • Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu ( 24: 15-28) • Kedatangan Anak Manusia Perumpamaan tentang pohon ara ( 24: 29-36) • Nasihat supaya berjaga-jaga ( 24: 37-44) • Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat ( 24: 45-51) • Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh ( 25: 1-13) • Perumpamaan tentang talenta ( 25: 14-30) • Penghakiman terakhir ( 25: 31-46) • [ Perumpamaan domba dan kambing ] ( 25: 31-34) Yesus dihakimi, disalib, mati, dikuburkan, lalu dibangkitkan [ sunting - sunting sumber ] • Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus dan rencana untuk membunuh Yesus ( 26: 1-5) • Yesus diurapi ( 26: 6–13) • Yudas mengkhianati Yesus ( 26: 14-16) • Yesus makan Paskah dengan murid-muridNya ( 26: 17–25) • Penetapan Perjamuan Malam ( 26: 26-29) • Petrus akan menyangkal Yesus ( 26: 30-35,69–75) • Di taman Getsemani ( 26: 36–46) • Yesus ditangkap ( 26: 47-56) • Yesus di hadapan Mahkamah Agama ( 26: 57–68) • Petrus menyangkal Yesus ( 26: 69–75) • Yesus diserahkan kepada Pilatus Kematian Yudas ( 27: 1–10) • Yesus di hadapan Pilatus ( 27: 11-26) • Yesus diolok-olokkan ( 27: 27-31) • Yesus disalibkan ( 27: 32–44) • Yesus mati ( 27: 45-56) • Yesus dikuburkan ( 27: 57–61) • Kubur Yesus dijaga ( 27: 62–66) • Kebangkitan Yesus ( 28: 1-10) • Dusta Mahkamah Agama ( 28: 11-15) • Perintah untuk memberitakan Injil ( 28: apa itu dialek Ciri-ciri Injil Matius [ sunting - sunting sumber ] Tujuh ciri utama menandai Injil ini: • Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
• Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
• Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus: • selama pelayanan-Nya di Galilea dan • mengenai hal-hal terakhir ( eskatologi). • Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam apa itu dialek Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
• Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru. • Matius menekankan: • standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7) • kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan • kejayaan kerajaan itu pada masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
• Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17). Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Matius • Perjanjian Baru • ^ a b c d The Panarion of Epiphanius of Salamis, Terjemahan: Frank Williams, BRILL, Boston, Mass. 1987. • ^ a b The Hebrew and Greek Gospels Written by Matthew the Apostle of Jesus Christ. The Main Evidence.
("Injil bahasa Ibrani dan Yunani ditulis oleh Matius rasul Yesus Kristus. Bukti Utama.) oleh Rev. Ron Jones dan the Titus Institute. • ^ Thomas, Robert L.
and Farnell, F. David, Jesus Crisis, Kregel Publications, 1998, 53. • ^ a b c d Why Matthew is the First Gospel – and not Mark (or Q) oleh Dr Taylor Marshall • ^ St. Augustine, The Harmony of the Gospels, 2. • ^ a b c Old texts make case that Matthew wrote first gospel Diarsipkan 2014-11-29 di Wayback Machine.
("Teks kuno memberi kesaksian bahwa Matius yang pertama menulis Injil") • ^ "Was Mark the First Gospel? - Josh McDowell Ministry". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-14. Diakses tanggal 2014-06-17. • ^ Papias. Explanation of the Sayings of the Lord [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 3:39].
• ^ Irenaeus. Melawan Ajaran Sesat 3:1:1. • ^ Origen. Commentaries on Matthew [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 6:25]. • ^ Eusebius. History of the Church 3:24 [inter 300-325]. • ^ Eusebius, Questiones Ad Marinum (Membandingkan Mat 28:1 dengan Yoh 20:1) • ^ Kutipan ini dari "Bukti-bukti Injil" ("Proof of the Gospel Being The Demonstratio Evangelica of Eusebius of Caesarea"), Tr.
W.J. Ferrar, Vol.1 The Macmillan Company, New York, 1920 (CCEL). • ^ Owen, John, A commentary, critical, expository and practical, on the Gospels of Matthew and Mark, New York, Leavitt and Allen, 1857, 398 • ^ Judul perikop Matius Pustaka tambahan [ sunting - sunting sumber ] • (Indonesia) Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002 • (Indonesia) Pengantar Kitab Matius di Situs Web Sabda.org • (Inggris) Albright, W.F.
and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971. • (Inggris) Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Apa itu dialek in Apa itu dialek and Luke. London: G. Chapman, 1977. • (Inggris) France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary. Leicester: Inter-Varsity, 1985. • (Inggris) Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.
• (Inggris) Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981 • (Inggris) Jones, Alexander. The Gospel According to St.
Matthew. London: Geoffrey Chapman, 1965. • (Inggris) McLaughlin, Ra. "The Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-25". Reformed Perspectives Magazine, vol. 7, no. 35. 2005. • (Inggris) Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975 Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • Teks Injil Matius versi Terjemahan Baru • Teks Injil Matius versi Bahasa Indonesia Sehari-hari • (Inggris) Early Christian Writings: texts and introductions • (Inggris) James W.Deardorff, "Dependence of Mark upon Matthew" a synopsis of the evidence • (Inggris) Article from the Catholic Encyclopedia • (Inggris) A textual commentary on the Gospel of Matthew Diarsipkan 2005-04-13 di Wayback Machine.
Detailed text-critical discussion of the 300 most important variants of the Greek text (PDF, 438 halaman) • (Inggris) Commentary on the Gospel of Saint Matthew Diarsipkan 2012-01-20 di Wayback Machine. An interpretation of the inner, practical meaning of the Gospel, oleh Swami Nirmalananda Giri.
• Amanat Agung • Aturan Emas/Etika timbal balik • Berilah pipimu yang lain juga • Bintang Natal • Ciuman Yudas • Doa Bapa Kami • Hidup oleh pedang, mati oleh pedang • Hukum Kasih • Imanuel • Kerajaan Sorga • Khotbah di atas Bukit Zaitun • Khotbah di Bukit • Makam kosong • Mimpi Yusuf • Orang Majus • Pelarian ke Mesir • Pembinasa keji • Pembunuhan anak-anak • Perjamuan Malam • Silsilah Yesus Kristus • Tiga puluh keping perak • Transfigurasi Kristus • Ucapan bahagia Tokoh • Kejadian • Keluaran • Imamat • Bilangan • Ulangan • Yosua • Hakim-hakim • Rut • 1–2 Samuel • 1–2 Raja-raja • 1–2 Tawarikh • Ezra • Nehemia • Ester • Ayub • Mazmur • Amsal • Pengkhotbah • Kidung Agung • Yesaya • Yeremia • Ratapan • Yehezkiel • Daniel • Hosea • Yoël • Amos • Apa itu dialek • Yunus • Mikha • Nahum apa itu dialek Habakuk • Zefanya • Hagai • Zakharia • Maleakhi Deuterokanonika dan Apokrifa • Halaman ini terakhir diubah pada 16 Mei 2021, pukul 18.37.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • • Majlis Bahasa Kod bahasa ISO 639-1 ms ISO 639-2 may (B) msa (T) ISO 639-3 Pelbagai: zlm – Bahasa Melayu (generik) msa – Bahasa Melayu (tertentu) btj – Bahasa Melayu Bacan bve – Bahasa Melayu Berau bvu – Bahasa Melayu Bukit coa – Bahasa Melayu Cocos jax – Bahasa Melayu Jambi bke – Bahasa Melayu Bengkulu plm – Bahasa Palembang mfb – Bahasa Bangka meo – Bahasa Melayu Kedah mqg – Bahasa Melayu Kutai Kota Bangun xmm – Bahasa Manado max – Bahasa Melayu Maluku Utara mfa – Bahasa Melayu Kelantan-Pattani msi – Bahasa Melayu Sabah vkt – Bahasa Melayu Kutai Tenggarong hji – Bahasa Haji bew – Bahasa Betawi pmy – Bahasa Melayu Papua bjn – Bahasa Banjar zsm – Bahasa Melayu Standard ind – Bahasa Apa itu dialek zmi – Bahasa Melayu Negeri Sembilan Glottolog indo1326 Bahasa Melayu ( Tulisan Jawi: بهاس ملايو; Tulisan Rejang: ꤷꥁꤼ ꤸꥍꤾꤿꥈ) ialah sejenis bahasa Melayu-Polinesia di bawah keluarga bahasa Austronesia yang telah digunakan di wilayah Indonesia, Malaysia, dan persekitarannya sejak melebihi 1,000 tahun lalu.
Asal usul pertumbuhan bahasa Melayu berasal dari Sumatera Selatan di sekitar Jambi dan Palembang. [4] Rekod terawal bahasa Melayu Kuno ialah sebuah batu bersurat bertarikh 682 Masihi yang dijumpai di Sumatera Selatan. Bahasa Melayu ialah bahasa kebangsaan di Brunei, Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), Malaysia dan Singapura. Di Indonesia, bahasa standard Melayu berkembang dan dipiawaikan menjadi bahasa Indonesia.
Kerajaan Malaysia pernah berhasrat menamakan bahasa kebangsaan sebagai " bahasa Malaysia" sebagai bahasa cadangan untuk menentang bahasa Indonesia yang sebenarnya ialah bahasa standard Melayu yang dipiawaikan dan digunakan secara rasmi sebagai bahasa kebangsaan di Indonesia, namun konsep itu bertentangan dengan keterangan bahasa kebangsaan yang termaktub dalam Perkara 152 Perlembagaan Persekutuan Malaysia. Selain daripada keempat-empat negara tersebut, bahasa Melayu juga ditutur oleh penduduk-penduduk Melayu di Selatan Thailand, Selatan Filipina, Kemboja, Selatan Vietnam, Sri Lanka dan Afrika Selatan.
Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia, penutur bahasa Melayu dianggarkan berjumlah 77 juta [5] dan lebih 300 juta jika penutur bahasa Indonesia tergolong dalam bancian. [6] Selain itu, sekira s. 70,000 orang mampu bertutur dalam bahasa Melayu di Sri Lanka, manakala di China, terdapat radio dalam bahasa Melayu.
[ petikan diperlukan] Bahasa Melayu Piawai (disebut juga sebagai Bahasa Standard Melayu atau Bahasa Baku Melayu) ialah Bahasa Melayu Johor-Riau yang berasal dari Johor (Malaysia) & Riau (Indonesia), seperti yang dipersetujui dan diiktiraf oleh Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Bahasa Melayu Johor-Riau seterusnya dikenali sebagai induk kelahiran bahasa Melayu yang dipakai sebagai bahasa rasmi kebangsaan pada zaman moden.
Di Malaysia, bahasa Melayu mengalami perubahan nama beberapa kali. Pada awal 1970-an, Bahasa Melayu dinamakan "Bahasa Malaysia" atas sebab politik untuk menentang Bahasa Indonesia. Namun nama "Bahasa Melayu" digunakan semula dalam masyarakat. Bermula tahun 2007, bahasa kebangsaan Malaysia dinamakan kembali kepada "Bahasa Malaysia" sebagai simbol bahawa bahasa ini ialah bahasa untuk semua dan tidak mengira kaum.
Namun begitu, hal tersebut tidaklah dapat dibenarkan sebab menurut Perkara 152 Perlembagaan Persekutuan Malaysia, menyebut bahawa: "Bahasa kebangsaan ialah "bahasa Melayu".
Sehingga sampai masa ini, tiada pertukaran nama bahasa Melayu ke bahasa Malaysia terjadi. [7] Bahasa Melayu mempunyai banyak dialek dan setiap dialek mempunyai perbezaan ketara dari segi sebutan dan kosa kata. Misalnya, Bahasa Melayu Riau berbeza dialek dengan Bahasa Melayu Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Melayu Riau menggunakan dialek "e" sedangkan Bahasa Melayu Palembang, Jambi, dan Bengkulu menggunakan dialek "o".
Selain itu, bahasa yang digunakan oleh masyarakat peranakan atau Cina Selat apa itu dialek pendatang Cina dan penduduk asal) merupakan campuran antara Bahasa Melayu dan dialek Hokkien. Bahasa ini dahulunya banyak digunakan di negeri-negeri Selat seperti Sumatera Utara (terutama di Medan), Riau, Pulau Pinang dan Melaka.
Walau bagaimanapun, kini kaum peranakan lebih gemar berbahasa Hokkien atau Inggeris. Bahasa Melayu merupakan bahasa aglutinatif, bermaksud makna perkataan boleh diubah dengan menambah imbuhan tertentu.
Umumnya, kata dasar (atau kata akar) terdiri daripada kata kerja. Penggunaan Bahasa Melayu di negara-negara ini berbeza bergantung kepada sejarah dan budaya.
Bahasa Melayu menjadi bahasa rasmi di Malaysia pada 1968, tetapi Bahasa Inggeris masih digunakan dengan luas terutama sekali di kalangan masyarakat Cina dan India, sama seperti di Brunei. Berbeza di Indonesia, Bahasa Indonesia berjaya menjadi bahasa perantaraan utama atau lingua franca untuk rakyatnya yang berbilang kaum kerana usaha gigih kerajaan Indonesia dalam menggalakkan penggunaan Bahasa Indonesia.
Di Timor Leste, meski telah terlepas dari Indonesia, Bahasa Indonesia masih tetap dikekalkan sebagai bahasa rasmi utamanya sebagai "bahasa bekerja". Di Singapura, Bahasa Melayu dikekalkan statusnya sebagai bahasa kebangsaan walaupun Singapura mempunyai empat bahasa rasmi (iaitu Bahasa Inggeris, Cina, India, dan Melayu.) Di selatan Thailand, bahasa Melayu digunakan oleh orang-orang dari Kesultanan Melayu Patani (orang Melayu Pattani), tetapi tidak memperolehi sebarang pengiktirafan daripada kerajaan.
Pada awal tahun 2004, Dewan Bahasa dan Pustaka (Malaysia) dan MABBIM mencadangkan Bahasa Melayu dijadikan bahasa rasmi ASEAN memandangkan lebih separuh jumlah penduduk ASEAN mampu bertutur dalam Bahasa Melayu. Walau bagaimanapun, perkara ini masih dalam perbincangan dan bahasa Indonesia lah yang kemudian berkembang menjadi satu bahasa rasmi ASEAN selain daripada bahasa Apa itu dialek sebab lagi banyak penutur bahasa Inonesia dalam perkiraan berbanding penutur bahasa Apa itu dialek, dan pada asasnya bahasa Indonesia masih boleh dipahami oleh sebahagian besar penutur bahasa Melayu terutama yang sudah lazim dalam Bahasa Melayu Piawai (juga disebut Bahasa Standard Melayu atau Bahasa Baku Melayu) yang sememangnya berasal dari Bahasa Melayu Riau.
[8] [9] Isi kandungan • 1 Sistem fonologi • 2 Perbezaan antara Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia • 3 Sejarah Bahasa Melayu سجاره بهاس ملايو • 3.1 Bahasa Melayu berasal dari Asia Tengah • 3.2 Bahasa Melayu berasal dari Kepulauan Melayu • 4 Perkembangan Bahasa Melayu ڤركمبڠن بهاس ملايو • 4.1 Perubahan aksara penulisan bahasa Melayu sehingga kini • 5 Pengaruh daripada bahasa asing • 5.1 Pengaruh Bahasa Sanskrit • 5.2 Pengaruh Bahasa Jawa • 5.3 Pengaruh Arab-Islam • 5.3.1 Perbendaharaan Kata • 5.3.2 Sebutan Kata • 5.3.3 Tulisan • 5.4 Pengaruh Bahasa Cina • 5.5 Pengaruh Portugis • 5.6 Pengaruh Inggeris • 6 Definisi bahasa Melayu tinggi dan apa itu dialek Melayu baku • 7 Frasa mudah dalam Bahasa Melayu • 7.1 Bahasa pasar serta penggunaan kontemporari • 8 Galeri • 9 Lihat juga • 10 Rujukan • 10.1 Nota kaki • 11 Pautan luar Sistem fonologi Rencana utama: Fonologi bahasa Melayu Salah satu faktor utama yang menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa yang sangat mudah untuk dipelajari adalah disebabkan oleh sistem fonologi yang amat mudah.
Boleh dikatakan hampir setiap huruf Rumi mewakili satu sebutan fonem. Jadual fonem konsonan dalam Bahasa Melayu Dwibibir Bibir- gigi Gigi/ Gusi Bel. gusi Lelangit Velum Uvula Peti suara Sengau m /m/ n /n/ ny /ɲ/ ng /ŋ/ Letupan/ Hentian p /p/ /pʰ/ b /b/ t /t/ d /d/ k /k/ g /g/ k (hujung)/ q /ʔ/ Letusan c /tʃ/ j /dʒ/ Geseran f /f/ v /v, ʋ/ s /s/ z /z/ sy /ʃ/ h /h/ Malaran tak geser y /j/ w /w/ Getaran r /r/* Sisian l /l/ * Mengikut takrifan bahasa baku.
Penutur tidak semestinya menyebut fonem /r/ sebegini. Jadual fonem vokal dalam Bahasa Melayu Ketinggian Depan Pusat Belakang Sempit i /i/ u /u/ Separuh sempit e /e/ o /o/ Tengah e /ə/ Separuh luas e [ɛ]* o [ɔ]* Luas a /a/ a [ɑ]* * Bukan standard, terdapat dalam sebutan loghat atau kata pinjaman. Jadual diftong dalam Bahasa Melayu Ortografi IPA ai [ aɪ̯, ai] au [ aʊ̯, au] ua [ ua] Terdapat 2 sebutan vokal yang diwakili oleh huruf "e", iaitu [ e, ɛ] dan [ ə].
Pelajar Bahasa Melayu berupaya untuk membezakan antara 2 sebutan tersebut setiap kali mempelajari perkataan baru. Di dalam beberapa tempat di Semenanjung Malaysia, terutamanya di kawasan tengah dan selatan, kebanyakan perkatan yang berakhir dengan huruf a selalunya disebut sebagai [ ə]. Perbezaan antara Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia Untuk rencana lanjutan, lihat Perbezaan antara Bahasa Melayu Piawai dan Bahasa Indonesia atau Perbezaan sebutan Bahasa Apa itu dialek dan Bahasa Indonesia Perbezaan antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia sebenarnya tidak terlalu jauh berbeza, sebab bahasa Indonesia sendiri pada dasarnya didasarkan kepada bahasa Melayu dialek Riau yang merupakan bahasa Melayu Piawai yang juga dipakai di Malaysia sebagai bahasa standard atau lazim disebut dengan "Bahasa Melayu Baku".
Namun, jika dibezakan dari segi sejarah, budaya, perlakuan tatabahasa masing-masing, dan lain-lain, jelas adalah perbezaan yang ketara antara kedua-dua bahasa.
Penutur bahasa Melayu kebanyakan boleh memahami bahasa Indonesia, tetapi penutur bahasa Indonesia kebanyakan tidak boleh memahami bahasa Melayu sebab ada banyak perbezaan dari segi ejaan dan kosa kata. Bahasa Indonesia pun dimakna berbeza daripada bahasa Melayu yang lazim dituturkan di Malaysia kerana mempunyai banyak perkataan yang apa itu dialek dari bahasa Kawi, Jawa, Sunda, Betawi, Bali, Madura, Minangkabau, Belanda, dan lain-lain, walaupun sebenarnya bahasa Melayu yang dipakai di Malaysia pun banyak mempunyai kata pinjaman dari bahasa-bahasa daerah di Indonesia seperti bahasa Melayu Palembang, Minangkabau, Jawa, Lampung, Banjar, dan lain-lain.
Sejarah Bahasa Melayu سجاره بهاس ملايو Asal usul orang-orang Melayu amat kabur kerana sejarah kuno Asia Tenggara masih belum diselidiki dengan mendalam. [10] Bagaimanapun, istilah "Melayu" adalah sangat baru dan timbul buat pertama kali dalam tulisan Cina antara tahun 644 dan 645 Masihi. Tulisan itu menyebut orang Mo-lo-yeu, letaknya kerajaan Mo-lo-yeu : di Jambi Sumatera  [11] Bukti konkrit yang pertama tentang bentuk dan sifat bahasa Melayu hanya terdapat sejak tahun 683, dengan terjumpanya empat buah batu bersurat: • di Kedukan Bukit, Palembang, Indonesia, pada 683 Masihi • di Talang Tuwo, Palembang, Indonesia, pada 684 Masihi • di Kota Kapur, Pulau Bangka, Indonesia, pada 686 Masihi • di Karang Brahi, Kabupaten Merangin Indonesia, di daerah hulu Jambi apa itu dialek 686 Masihi.
Ada yang berpendapat bahasa Melayu berasal dari Asia Tengah, ada juga yang berpendapat bahasa Melayu sudah lama wujud di Kepulauan Melayu.
Bahasa Melayu berasal dari Asia Tengah Untuk rencana lanjutan, lihat Bahasa Melayu berasal dari Asia Tengah Menurut beberapa teori, penutur-penutur bahasa Melayu berasal daripada golongan Austronesia yang datang sejak 2500 SM dari daerah Yunan dalam beberapa bentuk gelombang pergerakan manusia dan menduduki wilayah Asia Tenggara.
[10] Golongan pertama ini dipanggil Melayu Proto. Kemudian, pada kira-kira tahun 1500 SM, datangnya golongan kedua pula yang menduduki daerah pantai dan tanah lembah di Apa itu dialek Tenggara yang dipanggil Melayu Deutro. [10] Bahasa Austronesia tergolong dalam keluarga bahasa Austris. Rumpun bahasa Austronesia terbahagi kepada empat cabang, iaitu: • bahasa-bahasa di Kepulauan Melayu (atau Nusantara) • bahasa-bahasa Polinesia, umpamanya bahasa-bahasa Hawaii, Tonga, dan Maori • bahasa-bahasa Melanesia, umpamanya bahasa-bahasa di Kepulauan Fiji, New Caledonia dan Irian • bahasa-bahasa Mikronesia, umpamanya bahasa-bahasa di Kepulauan Marianna, Marshall, Carolina dan Gilbert.
[10] Bahasa Melayu tergolong dalam cabang Nusantara yang mempunyai paling banyak bahasa, iaitu kira-kira 200-300 bahasa. Oleh itu, bahasa-bahasa Nusantara dibahagikan lagi kepada 16 golongan tertentu, antaranya: • Golongan Filipina: umpamanya bahasa- bahasa Tagalog, Iloko, Bikol, dan Sulu • Golongan Sumatera: umpamanya bahasa- bahasa Aceh, Batak, Minangkabau, Melayu, Nias, Lampung, dan Orang Laut • Golongan Jawa: umpamanya bahasa- bahasa Sunda, Jawa, dan Madura • Golongan Kalimantan: umpamanya bahasa- bahasa Iban, Kenya Kayan, dan Melanau • Golongan Bali- Sasak: umpamanya bahasa- bahasa Bali, Sasak, dan Sumbawa • Golongan Sulawesi Selatan: umpamanya bahasa- apa itu dialek Makasar, Bugis, dan Seko • Golongan Halmahera Selatan- Irian Jaya: umpamanya bahasa- bahasa Halmahera Selatan, Nufur dan Kowiai.
Menurut ahli- ahli bahasa dan sejarah ini, Melayu Moden berasal daripada bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Klasik berasal daripada bahasa Melayu Induk.
Bahasa Melayu Induk berasal daripada bahasa Melayu Purba yang juga merupakan asal daripada bahasa Melayu Kuno. Ini bermakna bahasa Melayu Moden bukanlah merupakan pengembangan daripada dialek Johor-Riau dan bahasa Melayu Moden tidak begitu rapat hubungannya dengan dialek yang lain.
Dialek yang lain berasal daripada Melayu Induk manakala dialek Johor-Riau berasal daripada Melayu Klasik. Bahasa Melayu berasal dari Kepulauan Melayu Untuk rencana asal, lihat Bahasa Melayu berasal dari Kepulauan Melayu Penemuan orang Jawa yang berusia ribuan tahun menunjukkan Kepulauan Melayu sudah dihuni manusia, dan bukannya berasal dari Asia Tengah seperti pendapat sesetengah ahli sejarah.
Perkembangan Bahasa Melayu ڤركمبڠن بهاس ملايو Kedatangan agama Hindu, Islam dan penjajah Eropah ke Asia Tenggara telah menyebabkan perbezaan yang ketara berlaku antara bahasa Melayu Kuno, bahasa Melayu Klasik dan Bahasa Melayu Moden. Ini menyebabkan penutur bahasa Melayu Moden tidak mungkin dapat memahami bahasa Melayu dari zaman-zaman sebelumnya.
Ahli bahasa membahagikan perkembangan apa itu dialek Melayu kepada tiga tahap utama dan setiap tahap bahasa mempunyai sifatnya yang tersendiri misalnya bahasa Melayu kuno mempunyai pengaruh Sanskrit dan Hindu yang kuat, dan bahasa Melayu klasik terpengaruh dengan bahasa Arab dan Islam. Manakala bahasa Melayu moden lebih banyak dipengaruhi oleh penjajah Barat terutamanya Inggeris. • Bahasa Melayu Kuno • Bahasa Melayu Klasik • Bahasa Melayu Moden Perubahan aksara penulisan bahasa Melayu sehingga kini Rencana utama: Abjad Bahasa Melayu Penulisan bahasa Melayu telah mengalami beberapa perubahan dan menggunakan beberapa jenis huruf yang saling berganti.
Tulisan yang mula dipakai ialah tulisan Pallava yang berasal dari India. Tulisan Pallava ini kemudian mengalami perubahan. Oleh itu, timbul jenis-jenis tulisan seperti berikut: • Tulisan Rencong.
• Tulisan Pallava. • Tulisan Kawi. • Tulisan Jawi • Tulisan Rumi Untuk mengetahui kaedah penggunaan abjad, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan dan tanda baca umum yang dipraktikkan dalam bahasa Melayu, sila lihat: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Melayu Diarkibkan 2012-07-21 di Wayback Machine.
Pengaruh daripada bahasa asing Bahasa Melayu banyak menyerap bahasa-bahasa asing seperti Sanskrit, Inggeris, Belanda, Jawa, Arab dan sebagainya.
Pengaruh Bahasa Sanskrit Bahasa Sanskrit, bahasa perantara agama Hindu dan Buddha, telah banyak mempengaruhi bahasa Melayu apabila bahasa Melayu berada di peringkat kuno, iaitu pada peringkat sebelum bahasa Melayu mencapai zaman klasik pada zaman Kesultanan Melayu Melaka yang mana bahasa Melayu telah mengalami zaman kuno antara abad ke-7 dan abad ke-13.
Bukti pengaruh bahasa Sanskrit dalam bahasa kuno dapat dikesan dalam batu bersurat yang ditinggalkan oleh kerajaan Srivijaya. Mengenai bukti bahasa Melayu kuno, terdapat empat batu bersurat yang penting, iaitu yang dijumpai di: • Kedukan Bukit, Palembang ( 683 M) • Talang Tuwo, Palembang ( 684 M) • Kota Kapur, Pulau Bangka ( 686 M) • Karang Brahi, Meringi, daerah hulu Jambi (686 M).
Selain itu sebagai faktor sampingan, faktor kemegahan juga faktor yang mendorong kepada peminjaman bahasa daripada bahasa Sanskrit. Peminjaman ini adalah kerana bahasa Sanskrit merupakan bahasa yang dianggap bahasa yang apa itu dialek pada zaman kuno.
Penyerapan bahasa Sanskrit dalam bahasa seharian dijadikan satu cara perolehan kemegahan. Keadaan ini khususnya menyebabkan peminjaman perkataan yang sudah ada dalam bahasa Melayu asli, tetapi digantikan juga dengan bahasa Sanskrit, kerana barangkali dianggap lebih sesuai, lebih sedap bunyinya ataupun semata-mata kerana disangka lebih "tinggi" mutunya kerana bahasa Sanskrit merupakan bahasa sarjana.
Dalam bahasa Melayu, terdapat 677 perkataan yang berasal daripada bahasa Sanskrit. Berikut disenaraikan beberapa contoh perkataan Sanskrit yang dipinjam ke dalam bahasa Melayu: Bahasa Sanskrit Bahasa Melayu Tulisan Jawi bhasa bahasa بهاس malaiu Melayu ملايو akasa angkasa اڠكاس samudhara samudera سامودرا apa itu dialek maha مها apa itu dialek raja راج bhumi bumi بومي putra putera ڤوترا nagara negara نڬارا nagari negeri نڬري agama agama اڬام anka angka اڠك vaca baca باچ bhagya bahagia بهاڬيا vamsa bangsa بڠسا balya belia بليا varta berita بريتا buddhi budi بودي chaya cahaya چهاي cakra cakra چقرا dosa dosa دوسا dukkha duka دوك deva dewa ديوا rupa rupa روڤا samsara sengsara سڠسارا maharani maharani مهاراني Pengaruh Bahasa Jawa Bahasa Jawa dan bahasa Melayu merupakan bahasa serumpun.
Kedua-kedua bahasa tergolong kepada keluarga bahasa Indonesia. Terdapat dua faktor utama dalam penyebaran pengaruh bahasa Jawa ke Bahasa Melayu, iaitu: • Pengaruh melalui penyebaran cerita panji • Pengaruh melalui interaksi sosial dan ekonomi Cerita panji ialah sejenis cerita yang berasal dari Jawa. Isinya mengenai wira dan wirawati. Cerita ini terdapat banyak versi, dan boleh dikesan di seluruh nusantara sehingga di Kemboja.
Migrasi orang Jawa ke Tanah Melayu telah berlaku semenjak zaman Kesultanan Melayu Melaka. Pertempatan orang Jawa sudah dapat dikesan di bandar Melaka pada zaman itu, iaitu Kampung Jawa dan Parit Jawa. Walau bagaimanapun, migrasi orang Jawa ke Tanah Melayu yang ketara berlaku bermula pada awal abad ke-19. Tumpuan migrasi Jawa adalah di negeri-negeri Selat dan juga negeri Selangor dan negeri Johor. Pertembungan orang tempatan yang menutur bahasa Melayu dengan pendatang Jawa yang menutur dalam bahasa Jawa telah menyebabkan unsur-unsur bahasa Jawa meresap ke dalam Bahasa Melayu.
Apa itu dialek bagaimanapun, perlu diketahui bahawa kata-kata pinjaman Jawa meresap ke dalam Bahasa Melayu secara terpencil dan tidak tersebar luas. Ia dikatakan diserap ke dalam Bahasa Melayu kerana migrasi orang-orang Jawa yang masih mengekalkan bahasa mereka dan tidak menguasai perbendaharaan bahasa Melayu yang sebenar.
Berikut disenaraikan beberapa kata-kata pinjaman Jawa dalam bahasa Melayu: Perkataan Tulisan Jawi Maksudnya andong اندوڠ Kereta kuda(sewaan) batok باتوق tempurung berangasan بيرڠاسان mudah naik marah wedana ويدنا ketua daerah adipati اديڤتي raja Pengaruh Arab-Islam Bahasa Arab dan agama Islam sangat mempengaruhi perkembangan bahasa Melayu. Status bahasa Melayu yang bertaraf lingua franca dan keunikannya telah menyebabkan agama Islam disebarkan dalam bahasa Melayu dan bukan dengan bahasa Arab.
Walau bagaimanapun, bahasa Arab melalui kedatangan agama Islam telah mempengaruhi perkembangan bahasa Melayu dalam beberapa aspek, antaranya: 1- perbendaharaan kata 2- sebutan kata 3- tulisan Perbendaharaan Kata Hampir sebahagian besar perbendaharaan bahasa Melayu meminjam perkataan bahasa Arab. Berikut disenaraikan beberapa contoh perkataan Arab yang dipinjam ke dalam bahasa Melayu: Bahasa Arab Bahasa Melayu Tulisan Jawi abba abah ابه syukr syukur شكور jadwal jadual جدوال qamus kamus كاموس subh subuh صبح waqtu waktu وقتو hayawan haiwan حيوان wajh wajah وجه aqal akal عقل dunya dunia دنيا mahkamah mahkamah محكمه asal asal اصل mas'alah masalah مسئله hadyah hadiah هديه sadaqah sedekah صدقه mawt maut موت quwat kuat كوات janin janin جنين kitab kitab كتاب Sebutan Kata Pengaruh Arab-Islam memberi kesan yang sangat besar kepada sebutan perkataan dalam bahasa Melayu.
Bahasa Melayu mula dituturkan supaya menghampiri sebutan bahasa Arab, kerana masyarakat Melayu terdorong untuk membaca Al-Qur'an dengan betul. Sebutan dengan pengaruh Arab-Islam ini turut membezakan antara penutur asal bahasa Melayu (iaitu orang-orang Melayu) dengan penutur bukan asal (seperti kaum Cina, India, atau bangsa Eropah) kerana penutur bukan asal ini tidak dapat apa itu dialek beberapa perkataan yang menerima pengaruh Arab.
Contoh-contoh perkataan yang berbeza sebutan antara sebutan penutur Melayu dan penutur bukan Melayu: Bahasa Melayu Tulisan Jawi Abdullah عبدالله maklumat معلومت iklan اكلان kadi قاضي Tulisan Kedatangan pengaruh Arab-Islam telah menyumbang kepada penulisan bahasa Melayu dalam tulisan Arab yang akhirnya disebut tulisan Jawi.
Tulisan Jawi ini digunakan antara lain bagi memudahkan orang-orang Melayu yang rata-rata beragama Islam membaca Al-Quran. Hal ini dapat dilihat dengan jelas apabila sistem pendidikan Malaysia menukar tulisan Jawi kepada tulisan Rumi, ramai orang-orang Melayu mula tidak mampu membaca Al-Quran dengan baik. Ia dinamakan sindrom Buta Jawi atau Buta Al-Quran. Pengaruh Bahasa Cina Dalam Kamus Dewan, terdapat kata-kata yang mempunyai etimologi berlabel C.
Perkataan ini merupakan kata-kata yang dipinjam daripada bahasa Cina. Tetapi bukan semua kata-kata yang berlabel C dalam Kamus Dewan Bahasa merupakan kata-kata yang dipinjam daripada bahasa Cina. Dalam kajian Kong 1993, telah disimpulkan bahawa lebih kurang 261 patah perkataan Bahasa Melayu telah dipinjam daripada bahasa Cina. Terdapat 10 pengelasan kata yang telah disimpulkan oleh Kong iaitu: • Sayur-sayuran, buah-buahan, dan makanan.
• Barang kegunaan harian. • Adat istiadat. • Bangunan dan tempat. • Permainan perjudian dan kepercayaan • Jabatan, kerjaya, dan posisi sosial. • Kenderaan dan alat pengangkutan.
• Perkataan lain-lain. Kajian ini juga dilakukan oleh Mashudi dan Yeong pada tahun 1989. Hasil kajian mereka mendapati terdapat lebih kurang 341 patah perkataan Bahasa Melayu dipinjam daripada bahasa Cina.
Kajian melihat pada fonologi perkataan bahasa Melayu tersebut. Sistem fonologi kata asli bahasa Melayu tidak bertepatan dengan sistem fonologi kata bahasa Cina. Antara kata Bahasa Cina yang dipinjam dalam Kamus Dewan Bahasa ialah: • Pinjaman kata Bahasa Cina yang bertentangan dengan harmoni vokal • Anglo اڠلو • apek اڤيك • cingge چيڠڬ • kaleng كلاڠ • kongsi كوڠسي apa itu dialek lio ليو • liong ليوڠ • lisong ليسوڠ • lokcuan لوقچوان • mahjong مهجوڠ • panglong ڤڠلوڠ • singkong سيڠكوڠ • taikong تايكوڠ • Pinjaman kata Bahasa Cina yang bertentangan dengan rangkap nasal homorgan • angpau اڠڤاو • bangpak بڠڤق • camca چمچا • kamsia كمسيا • samsu سمسو • samseng سمسڠ • Pinjaman kata Bahasa Cina yang tidak berlaku reduksi vokal • beca بيچا • camca چمچا • kekwa كيكوا • nyonya ڽوڽا • popia ڤوڤيا • misoa ميسوا • mua موا • sempoa سمڤوا • taukua تاوكوا • Pinjaman kata Bahasa Cina yang mengalami nasalisasi vokal • popia ڤوڤيا • misoa ميسوا • sempoa سمڤوا • siya سيا • taukua تاوكوا Prilaku fonologi pinjaman kata Bahasa Cina adalah bertentangan dengan sistem fonologi bahasa Melayu.
Pengaruh Portugis Terdapat 131 perkataan yang berasal daripada bahasa Portugis. [12] Beberapa contoh perkataan Portugis yang diserap dalam bahasa Melayu ialah: Bahasa Portugis Bahasa Melayu Tulisan Jawi armário almari الماري bola bola بولا bandeira bendera بنديرا camisa kemeja كمجا dado dadu دادو garfo garpu ڬرڤو igreja gereja ڬرجا limão limau ليماو manteiga mentega منتيڬ domingo minggu ميڠڬو padre paderi ڤادري toalha tuala توالا janela jendela جنديلا escola sekolah سكوله sábado Sabtu سبتو sabão sabun سابون sapato sepatu سڤاتو abba abah ابه almari almari الماري kameja kemeja كمجا salwar seluar سلوار Pengaruh Inggeris Pengaruh bahasa Inggeris dalam bahasa Apa itu dialek merupakan pengaruh paling ketara dan paling meluas masa kini, dan lazimnya perkataan Inggeris dipinjam ke dalam bahasa Melayu apabila tiada perkataan tempatan untuk menggambarkan situasi baru yang memerlukan satu panggilan khusus untuk merujuk kepadanya.
Contoh perkataan sebegini ialah konotasi ( Jawi: كونوتاسي; connotation), kompromi ( Jawi: كومڤرومي; compromise) dan siri ( Jawi: سيري; series). Tetapi kebingungan dan bantahan sering timbul apabila perkataan Inggeris yang diterima masuk ke dalam bahasa Melayu terlalu banyak sehinggakan ada yang bertindak sebagai pengganti perkataan yang telah wujud.
Dewan Bahasa dan Pustaka telah terus membenarkan kemasukan perkataan sebegini dalam kosa kata bahasa Melayu dan tidak menghiraukan bantahan yang dikemukakan. Penggunaan perkataan sebegini yang meluas di media percetakan dalam bahasa Melayu di Malaysia seperti pada akhbar Utusan Malaysia telah mengeruhkan lagi permasalahan ini.
Satu-satunya kenyataan bernada bimbang terhadap situasi ini pernah dilafazkan bekas perdana menteri Malaysia, Mahathir bin Mohamad meskipun beliau sendiri telah memperkenalkan suatu perkataan baru "bajet" ( Jawi: باجيت) menggantikan perkataan "belanjawan" ( Jawi: بلنجاوان) semasa pembentangan belanjawannya yang terakhir, dengan alasan bahawa istilah belanjawan tidak tepat kerana anggaran kewangan kerajaan turut melibatkan hasil, dan bukan belanja semata-mata.
Berikut merupakan beberapa perkataan yang telah diterima dalam bahasa Melayu secara rasmi dan digunakan secara meluas dan dianggap telah diterima.
Bahasa Inggeris Bahasa Melayu Tulisan Jawi book buku بوكو lamp lampu لمڤو ball bola بولا mind minda ميندا cheque cek چيك bus bas بس taxi teksi تكسي Beberapa tahun kebelakangan ini (sekitar 2003), stesen televisyen milik kerajaan Malaysia RTM 1 (dahulu dikenali sebagai TV 1) telah menukar tema salurannya kepada "Saluran Infotainmen Anda" ( Jawi: سالورن اينفوتاينمن اندا; daripada bahasa Inggeris Your Infotainment Channel) dan ini menimbulkan kontroversi apabila Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) mendakwa perkataan "Infortainmen" merosakkan penggunaan bahasa Melayu.
Alasan yang diberikan adalah bahawa -tain- yang harus disebut seakan perkataan Melayu main, dan ini kedengaran agak janggal. Penukaran ejaan ke "Infotenmen" pula tidak diterima sebagai piawai DBP dan kerajaan disaran menggantikannya dengan perkataan lain seperti " Infohibur" tetapi Kementerian Penerangan yang mengendalikan stesen televisyen kerajaan Radio Televisyen Malaysia enggan menuruti saranan berkenaan.
Pada tahun 2006 tema ini ditukarkan ke Saluran Inforia ( Jawi: سالورن اينفوريا). • (Inggeris) Lebih mengenai pengaruh bahasa Inggeris dalam bahasa Melayu Definisi bahasa Melayu tinggi dan bahasa Melayu baku Konsep bahasa Melayu tinggi merujuk kepada penggunaan bahasa Melayu dalam konteks wacana ilmiah dan berkaitan dengan ketamadunan. Bahasa Melayu tinggi sering dirujuk sebagai wahana bagi melahirkan idea dan wawasan yang berkaitan dengan kesarjanaan dan kebudayaan.
Bahasa Melayu tinggi lazimnya digunakan apa itu dialek seminar, persidangan atau kongres yang berkaitan dengan bahasa, budaya ataupun bidang ilmiah yang lain. Bahasa Melayu baku pula ialah bahasa Melayu yang sempurna dari segi penggunaan aspek bahasanya, iaitu ejaan, tatabahasa, istilah, penggunaan kata, laras bahasa dan sebutan.
Frasa mudah dalam Bahasa Melayu Di Malaysia, biasanya masyarakat Melayu bertegur sapa sesama sendiri dengan ucapan salam, tetapi ucapan formal seperti "Selamat pagi" atau "Selamat sejahtera" turut digunakan bagi penutur bukan Islam.
Ucapan "Hai" juga sering digunakan apabila bertegur sama sesama rakan-rakan, sebagaimana perkataan " Bye-bye" semasa meminta diri untuk beredar. Frasa bahasa Melayu IPA Tulisan Jawi Selamat datang / səlamat dataŋ/ سلامت داتڠ Selamat jalan / səlamat dʒalan/ سلامت جالن Selamat tinggal / səlamat tiŋgal/ سلامت تيڠڬل Terima kasih / tərima kasih/ تريما كاسيه Sama-sama / sama sama/ سام-سام Selamat pagi / səlamat apa itu dialek سلامت ڤاڬي Selamat petang / səlamat pətaŋ/ سلامت ڤتڠ Selamat sejahtera / səlamat sədʒahtəra/ سلامت سجهترا Selamat malam / səlamat malam/ سلامت مالم Jumpa lagi / dʒumpa lagi/ جومڤا لاڬي Siapakah nama awak?/Nama awak siapa?
/ siapakah nama awak/ atau / nama awak siapa/ سياڤاكه نام اوق؟/نام اوق سياڤا؟ Nama saya . / nama saja/ (diikuti dengan nama) نام ساي . Apa khabar? / apa kabar/ اڤ خبر؟ Khabar baik apa itu dialek kabar baik/ خبر باءيق Saya sakit / saja sakit/ ساي ساكيت Ya / ja/ يا Tidak (tidak formal: "tak") / tidak/ atau / tak/ تيدق Ibu sayang engkau/kamu (awak) / ibu sajaŋ əŋkau/ (ايبو سايڠ اڠكاو/كامو (اوق Aku (Saya) cinta pada mu (awak) / aku tʃinta pada apa itu dialek (اكو (ساي) چينتا ڤد مو (اوق Saya benci awak / saja bentʃi awak/ ساي بنچي اوق Saya tidak faham (tidak formal: "tak faham") / saja tidak faham/ ساي تيدق فهم Saya tidak tahu (tidak formal: "tak tau" ataupun "sik tau" di Sarawak) / saja tidak tahu/ ساي تيدق تاهو (Minta) maaf / minta ma'af/ مينت) معاف) Tumpang tanya / tumpaŋ taɲa/ تومڤڠ تاڽ (Minta) tolong / toloŋ/ مينت) تولوڠ) Apa / apa/ اڤ Tiada / tiada/ تياد Bahasa pasar serta penggunaan kontemporari Bahasa Melayu Pasar turut termasuk sebilangan perkataan slanga, terbentuk daripada pengubahsuaian daripada perkataan dalam Bahasa Melayu Piawai ataupun dicedok daripada bahasa lain, sering digunakan terutamanya di kalangan masyarakat bandar, yang mungkin sukar difahami di kalangan generasi terdahulu, contohnya awek apa itu dialek balak (jejaka); usha (perhati); skodeng (intai); cun (cantik); poyo/ slenge (buruk) dll.
Kata ganti nama yang baru turut direka dengan menggunakan gabungan kata ganti nama sedia ada dengan perkataan orang, contohnya kitorang ( kita + orang, menggantikan perkataan kami); korang ( kau + orang, bagi merujuk kepada ramai orang dan menggantikan perkataan kalian); diorang or derang ( dia + orang, menggantikan perkataan mereka).
Sebilangan penutur bahasa Melayu, terutamanya di Kuala Lumpur, juga sering menukar bahasa ( beralih kod) antara bahasa Melayu dengan bahasa Inggeris, yang seterusnya membentuk bahasa rojak. Contoh pinjaman kata yang digunakan ialah: Bestlah tempat ni (Baguslah tempat ni); kau ni terror lah (Kau ni hebatlah). Akibatnya, fenomena ini melahirkan rasa kurang senang di kalangan pencinta bahasa di Malaysia, yang sering memperjuangkan penggunaan bahasa kebangsaan dengan betul.
Berikut merupakan beberapa kependekan yang sering digunakan oleh remaja Melayu: Perkataan tidak formal Perkataan formal Tulisan Jawi bleh boleh بوليه ko engkau اڠکاو nape kenapa/mengapa کناڤ gi/pi pergi ڤرݢي kat dekat/di دکت/د ne mana مان tau tahu تاهو je sahaja سهاج awek gadis ݢاديس balak pemuda ڤمودا skodeng mengintai مڠينتاي cun cantik چنتيک jom mari ماري poyo/selenge berlagak برلاݢق blah beredar برايدر meh mari ماري apsal apa pasal اڤ ڤأسل tak yah tidak payah تيدق ڤايه pastu selepas itu سلڤس ايت ambik ambil امبيل Galeri • • ^ Mikael Parkvall, "Världens 100 största språk 2007", Nationalencyklopedin • ^ Uli, Kozok (10 March 2012).
"How many people speak Indonesian". University of Hawaii at Manoa. Dicapai pada 20 October 2012.
• ^ "Languages of ASEAN". Dicapai pada 7 August 2017. • ^ "Laman web Penerbit USM: Bahasa Melayu". Diarkibkan daripada yang asal pada 2008-05-04. Dicapai pada 2007-10-27. • ^ Mikael Parkvall, "Världens 100 apa itu dialek språk 2007", Nationalencyklopedin • ^ Uli, Kozok (10 March 2012).
"How many people speak Indonesian". University of Hawaii at Manoa. Dicapai pada 20 October 2012. • ^ Teks PDF oleh Jabatan Pengajian Tinggi, Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia-Perkara 152. Bahasa kebangsaan.
• ^ Chairman’s Statement of the 12th ASEAN Plus Three Summit • ^ ASEAN Regional Plan of Action • ^ a b c d Nik Safiah Karim dan dll. Tatabahasa Dewan, Edisi Baharu. Dewan Bahasa dan Pustaka 2006 • ^ https://fellindonesia.wordpress.com/2013/01/02/melayu-kingdom/ • ^ http://www.youtube.com/watch?v=pycewToY3_A [ sumber tak boleh dipercayai?] • Dewan Bahasa dan Pustaka - Jilid 4 Bil.4 Disember 2004 - Halaman 705-723 - Jurnal Bahasa - ISSN 1511-9084 Pautan luar Wikimedia Commons mempunyai media berkaitan Bahasa Melayu • Kamus Dewan Dalam Talian • Kamus Melayu-Cina • Kamus Melayu-Inggeris • Sejarah bahasa Melayu.
Diarkibkan 2004-02-21 di Wayback Machine • Asal Apa itu dialek Bahasa Melayu • Penerbit USM: Bahasa Melayu Diarkibkan 2008-05-04 di Wayback Machine • Makna Perkataan Melayu-Inggeris Kategori-kategori tersembunyi: • Rencana yang mengandungi teks bahasa secara jelas menyebut Bahasa Apa itu dialek • Semua rencana dengan kenyataan tidak bersumber • Pautan wayback templat webarchive • Rencana pilihan • Rencana Wikipedia dengan pengenalan BNF • Rencana Wikipedia dengan pengenalan GND • Rencana Wikipedia dengan pengenalan LCCN • Rencana Wikipedia dengan pengenalan NDL • Acèh • Afrikaans • አማርኛ • العربية • Aragonés • Asturianu • Avañe'ẽ • Azərbaycanca • تۆرکجه • Bahasa Hulontalo • Bahasa Indonesia • Basa Bali • বাংলা • Banjar • Bân-lâm-gú • Башҡортса • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Madhurâ • Bikol Central • Bosanski • Brezhoneg • Български • Català • Cebuano • Čeština • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Eesti • Ελληνικά • English • Español • Esperanto • Euskara • فارسی • Fiji Hindi • Français • Frysk • Gaeilge • Galego • 客家語/Hak-kâ-ngî • Хальмг • 한국어 • Hawaiʻi • Հայերեն • हिन्दी • Hornjoserbsce • Hrvatski • Ido • Ilokano • Interlingua • IsiZulu • Italiano • עברית • Jawa • ქართული • Қазақша • Kiswahili • Коми • Latina • Latviešu • Lietuvių • Ligure • Limburgs • Lingua Franca Nova • Magyar • Македонски • Malagasy • മലയാളം • Māori • मराठी • მარგალური • مصرى • ꯃꯤꯇꯩ ꯂꯣꯟ • Minangkabau • Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄ • apa itu dialek • Nederlands • 日本語 • Нохчийн • Nordfriisk • Norsk bokmål • Norsk nynorsk • Occitan • پنجابی • پښتو • ភាសាខ្មែរ • Piemontèis • Plattdüütsch • Polski • Português • Română • Runa Simi • Русский • Саха тыла • ᱥᱟᱱᱛᱟᱲᱤ • Scots • Simple English • سنڌي • Ślůnski • Српски / srpski • Srpskohrvatski / српскохрватски • Sunda • Suomi • Svenska • Tagalog • தமிழ் • ไทย • Tiếng Việt • Тоҷикӣ • Türkçe • Українська • اردو • ئۇيغۇرچە / Uyghurche • Vèneto • Winaray • 吴语 • ייִדיש • 粵語 • Zazaki • 中文 Sunting pautan • Laman ini kali terakhir disunting pada 03:36, 7 Mei 2022.
• Teks disediakan dengan Lesen Creative Commons Pengiktirafan/Perkongsian Serupa; terma tambahan mungkin digunakan.
Lihat Terma Penggunaan untuk butiran lanjut. • Dasar privasi • Perihal Wikipedia • Penafian • Paparan mudah alih • Pembangun • Statistik • Kenyataan kuki • •