Pelaku pelecehan kpi

pelaku pelecehan kpi

Menu • HOME • RAMADHAN • Kabar Ramadhan • Puasa Nabi • Tips Puasa • Kuliner • Fiqih Ramadhan • Hikmah Ramadhan • Video • Infografis pelaku pelecehan kpi NEWS • Politik • Hukum • Pendidikan • Umum • News Analysis • UMM • UBSI • Telko Highlight • NUSANTARA • Jabodetabek • banten • Jawa Barat • Jawa Tengah & DIY • Jawa Timur • kalimantan • Sulawesi • Sumatra • Bali Nusa Tenggara • Papua Maluku • KHAZANAH • Indonesia • Dunia • Filantropi • Hikmah • Mualaf • Rumah Zakat • Sang Pencerah • Ihram • Alquran Digital • ISLAM DIGEST • Nabi Muhammad • Muslimah • Kisah • Fatwa • Mozaik • INTERNASIONAL • Timur tengah • Palestina pelaku pelecehan kpi Eropa • Amerika • Asia • Afrika • Jejak Waktu • Australia Plus • DW • EKONOMI • Digital • Syariah • Bisnis • Finansial • Migas • pertanian • Global • Energi • REPUBLIKBOLA • Klasemen • Bola Nasional • Liga Inggris • Liga Spanyol • Liga Italia • Liga Dunia • Internasional • Free kick • Arena • Sea Games 2021 • SEAGAMES 2021 • Berita • Histori • Pernik • Profil • LEISURE • Gaya Hidup • travelling • kuliner • Parenting • Health • Senggang • Republikopi • tips • TEKNOLOGI • Internet • elektronika • gadget • aplikasi • fun pelaku pelecehan kpi & math • review • sains • tips • KOLOM • Resonansi • Analisis • Fokus • Selarung • Sastra • konsultasi • Kalam • INFOGRAFIS • Breaking • sport • tips • komik • karikatur • agama • JURNAL-HAJI • video • haji-umrah • journey • halal • tips • ihrampedia • REPUBLIKA TV • ENGLISH • General • National • Economy • Speak Out • KONSULTASI • keuangan • fikih muamalah • agama islam • zakat • IN PICTURES • Nasional • Jabodetabek • Internasional • Olahraga • Rana • PILKADA 2020 • berita pilkada • foto pilkada • video pilkada • KPU Bawaslu • SASTRA • cerpen • syair • resensi-buku • RETIZEN • Info Warga • video warga • teh anget • INDEKS • LAINNYA • In pictures • infografis • Pilkada 2020 • Sastra • Retizen • indeks Korban MS pada Senin (6/9), dijadwalkan diperiksa di Polres Metro Jakpus.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan, telah membebastugaskan delapan orang pegawai yang diduga menjadi pelaku perundungan, dan pelecehan seksual terhadap rekan kerja yang juga korban berinisial MS. Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah mengatakan, pembebasan tugas bagi delapan orang terduga pelaku tersebut bisa menjadi pemecatan. Hal itu terjadi apabila nantinya telah ada keputusan hukum tetap, dan mereka terbukti melakukan kejahatan.

"Delapan orang itu telah dibebastugaskan. Untuk sanksi tegasnya, tentu disesuaikan dengan aturan kepegawaian yang ada. Sanksi terberat, diberhentikan," kata Nuning di Kota Batu, Jawa Timur, Ahad (5/9) malam WIB. Nuning menjelaskan, untuk mengetahui detail kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual tersebut, pihaknya mendatangkan sejumlah saksi yang merupakan mantan pegawai KPI.

Mereka dimintai keterangan untuk dikonfrontasi dengan informasi yang ada. Dia menyebut, langkah itu perlu dilakukan mengingat dugaan kasus perundungan dan pelecehan seksual yang dialami korban MS tersebut, terjadi pada periode 2012-2015. Dalam kurun waktu tersebut, juga telah terjadi beberapa perubahan dalam kepegawaian.

"Untuk menghadirkan mantan pegawai KPI, tidak bisa secara langsung. Ada yang bisa hadir, namun juga ada kemungkinan kami mendatangi tempat yang bersangkutan," kata Nuning. Baca juga : KPI Bebas Tugaskan Terduga Pelaku Pelecehan Pelaku pelecehan kpi Menurut dia, KPI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kepegawaian yang ada.

Beberapa hal yang akan dilakukan evaluasi tersebut, di antaranya mulai sistem rekrutmen, monitoring atau pengawasan, dan lainnya. Selain itu, KPI juga akan menyiapkan ruang konseling, dan pengaduan, yang merupakan bentuk jaminan kenyamanan kepada para pegawai.

Hal tersebut juga bertujuan agar tidak ada lagi kasus serupa di KPI. "Untuk itu kami berharap atas munculnya kasus ini bisa menjadi pemicu bagi para korban di luar sana agar berani berbicara," kata Nuning. Dia menambahkan, korban MS pada Senin (6/9) dijadwalkan menjalani proses pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat. Kemudian, juga dilakukan pemeriksaan psikologis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Pemeriksaan kondisi psikologis korban tersebut dilakukan karena, ditengarai korban mengalami stresdan trauma berat atas kejadian yang menimpanya. Pada hari pelaku pelecehan kpi sama, kata Nuning, polisi juga direncanakan bakal memeriksa lima terduga pelaku yang saat ini statusnya masih sebagai saksi. KPI juga menyiapkan pendampingan hukum untuk korban MS. Pendampingan tersebut bertujuan agar korban mendapatkan pelayanan terbaik.

Selain itu, KPI mendukung penuh proses pengusutan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. "Di internal juga kami melakukan investigasi mengenai kasus ini. Saat ini proses investigasi sudah berjalan, minggu ini diharapkan seluruh informasi sudah terkumpul," kata Nuning. Pada Rabui (1/9), seorang pria yang mengaku sebagai pegawai KPI Pusat mengalami perundungan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh rekan kerjanya selama periode 2011-2020.

Pengakuan korban itu muncul ke publik melalui siaran tertulis yang diterima oleh sejumlah media nasional di Jakarta. Korban mengaku mengalami trauma dan stres akibat kejadian yang dialaminya tersebut. tirto.id - Terduga pelaku perundungan dan pelecehan seksual yang merupakan pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berencana melaporkan balik korban MS ke polisi. Korban dituduh melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) karena menyebarkan pelaku pelecehan kpi pelaku perbuatan bejat tersebut.

Kuasa Hukum terduga pelaku berinisial RT dan EO, Tegar Putuhena mengatakan identitas kliennya disebar melalui rilis dan atau pesan berantai di aplikasi perpesanan. "Yang terjadi cyber bullying baik kepada klien kami, maupun keluarga dan anak. Itu sudah keterlaluan menurut kami" kata Tegar saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (6/9/2021). Tegar menjelaskan bahwa ketiga terlapor lainnya, melalui kuasa hukum masing-masing, telah mempertimbangkan pelaporan tersebut dan mempelajari unsur-unsur pidananya.

Ia menilai bahwa rilis yang disebar di media massa nasional pada Rabu (1/9/2021) itu telah membuka identitas pribadi yang diduga melanggar UU ITE. "Semua unsur-unsur pidana akan kami pelajari, misalnya pertama membuka identitas pribadi secara tanpa hak, itu sudah melanggar UU ITE.

Kemudian dari situ disebarluaskan, terjadi cyber bullying terhadap keluarga, foto keluarga disebarkan itu juga akan kami pertimbangkan," kata Tegar. Tindakan laporan balik terhadap korban MS ini akan diajukan oleh para terlapor, baik ke pihak Kepolisian dan Komnas HAM.

Polres Metro Jakarta Pusat kemarin memanggil lima terlapor yang diduga sebagai pelaku perundungan dan pelecehan seksual di KPI Pusat. Kelima terlapor berinisial RM alias O, FP, RE alias RT, EO dan CL diketahui menjalani pemeriksaan di ruang unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Pelaku pelecehan kpi Pusat.

Sekitar 20 pertanyaan diajukan penyidik kepada para terlapor guna mendalami kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual di KPI Pusat.
"Benar, klien kami sudah mempertimbangkannya," kata kuasa hukum RT dan EO, Tegar Putuhena saat dikonfirmasi pada Selasa dini hari, 7 September 2021.

Tidak hanya MSA, Tegar mengatakan bahwa kliennya juga berencana melaporkan penyebar rilis yang berisi kronologi dugaan pelecehan.

pelaku pelecehan kpi

Rilis itu sebelumnya tersebar di aplikasi percakapan. Di dalamnya juga tercantum nama-nama dan jabatan para terduga pelaku. Tegar belum bisa memastikan apakah terduga lain juga bakal melaporkan balik MSA. Dia pelaku pelecehan kpi bakal berkoordinasi untuk membahas rencana ini dengan terlapor lain. Sebelumnya, karyawan KPI Pusat berinisial MSA diduga mengalami pelecehan seksual oleh rekan kerjanya pada 2015.

Para pelaku perundungan pegawai KPI itu disebut menelanjangi dan mencoret buah zakar korban. Selain itu, korban juga mengalami perundungan secara berkala hingga membuat MSA depresi.

Kasus ini terungkap setelah sebuah rilis yang berisi kronologi pelecehan dan bullying terhadap MSA viral. Korban perundungan dan komisioner KPI lantas membuat laporan di Polres Jakarta Pusat pada Rabu, 1 September 2021. Sebanyak lima karyawan KPI Pusat dilaporkan sebagai pelaku. Baca juga: Lima Fakta Kasus Perundungan dan Pelecehan Pegawai KPI yang Viral Jakarta: Pesan berantai korban pelecehan seksual dan perundungan di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat viral di media sosial.

Korban pelaku pelecehan kpi merupakan pria berinisial MS mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan itu sejak 2011. Sejak mulai bekerja di KPI Pusat, MS kerap mendapat intimidasi dan perundungan dari rekan kerja seniornya. Dia kerap diminta membelikan makanan. "Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," ungkap MS. Pelecehan seksual yang dialami MS terjadi pada 2015.

Rekan-rekan kerjanya berinisial RE, EO, TS, SG, RT, CL, dan FP menelanjangi MS. Kala itu, rekannya EO mulai mencoret-coret kelaminnya dengan spidol. Aksi itu pun direkam oleh CL. "Mereka beramai-ramai memiting, melecehkan saya dengan mencoret-coret buah zakar saya memakai spidol. Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi," kata dia.

Baca: Pelecehan Seksual dan Perundungan Pegawai Viral, KPI Pusat Angkat Bicara Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? • Happy • Inspire • Confuse • Sad MS mengungkap identitas para pelaku serta peran mereka. Berikut daftarnya: 1. RM alias O diduga selama 2 tahun mulai 2012-2014, kerap memaksa korban membelikan makanan pelaku pelecehan kpi budak, kerap memaki dan menghina bernuasa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), serta memimpin pelecehan seksual.

2. TS diduga sepanjang 2012-2015 melakukan perundungan dan memaki korban. 3. SG diduga sepanjang 2012-2015 melakukan perundungan dan memaki korban. 4. RT pada 2015, berperan memegangi tangan dan kaki kiri korban lalu bersama-sama menelanjangi korban di kantor KPI pusat.

Dia juga menendang bangku korban saat sedang beristirahat. Pelaku juga terlibat melempar korban ke kolam renang di Resort Prima Cipayung, Bogor, pada 2017. 5. FP pada 2015, berperan memegangi tangan dan kaki kanan korban lalu bersama-sama menelanjangi korban di kantor KPI pusat.

Pelaku juga pernah memukul kepala korban dan memaki dengan kalimat kotor di grup percakapan kantor. 6. EO pada 2015, berperan mencoret kelamin korban dengan spidol setelah korban dalam keadaan telanjang dan dikeroyok tak berdaya. 7. CL pada 2015, berperan memotret kelamin korban yang sudah dicoret dan menyimpan gambar tersebut. 8. TK pada 2019, berperan membuang tas korban keluar ruangan kantor dan menyingkirkan bangku kerja korban keluar ruangan.

Pelaku juga menulis "bangku ini tidak ada orangnya!" Respon KI Pusat KPI Pusat buka suara terkait dugaan pegawainya menjadi korban pelecehan seksual dan perundungan dari rekan sejawatnya. KPI Pusat akan melakukan investigasi internal dan menindak tegas para pelaku apabila terbukti melakukan tindakan tersebut. Hal tersebut disampaikan Ketua KPI Pusat Agung Supri usai melaksanakan rapat pleno terkait cerita korban pelecehan seksual dan perundungan yang terjadi di lingkungan kerja KPI Pusat.

Berikut pernyataan lengkap KPI Pusat soal kasus pelecehan seksual dan perundungan salah satu pegawainya. Menyikapi beredar informasi di tengah masyarakat terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Maka, kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1.

pelaku pelecehan kpi

Turut prihatin dan tidak mentoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan atau bullying, terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun. 2.

pelaku pelecehan kpi

Melakukan langkah-langkah investigasi internal, dengan meminta penjelasan kepada kedua belah pihak. 3. Mendukung aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Memberikan perlindungan, pendampingan hukum dan pemulihan secara psikologi terhadap korban.

pelaku pelecehan kpi

5. Menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan (bullying) terhadap korban, sesuai hukum yang berlaku.
KOMPAS.com - Pelecehan seksual dan perundungan yang dialami oleh seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat sedang ramai menjadi perbincangan di media sosial. Pegawai pria berinisial MS ini, akhirnya memberanikan diri membuka suara dan menceritakan kisahnya dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo.

pelaku pelecehan kpi

Korban mengaku dirinya mengalami perlakuan buruk tersebut sejak tahun 2012. Puncaknya adalah pada tahun pelaku pelecehan kpi, ketika korban dilecehkan ramai-ramai oleh para pelaku yang juga pria.

Baca juga: Mengapa Orang Cenderung Diam Saat Mengalami Pelecehan Seksual? Sains Jelaskan "Tolong Pak Joko Widodo, saya tak kuat dirundung dan dilecehkan di KPI, saya trauma buah zakar dicoret spidol oleh mereka," tulis korban membuka surat terbuka itu. Selain pelecehan seksual, korban juga mengaku dirinya pernah dipukul, dimaki, dan diperlakukan seperti pesuruh. Perlakuan buruk tersebut membuat korban merasa stres dan terhina, hingga akhirnya mengalami penurunan fungsi tubuh. Akibatnya, korban didiagnosa hipersekresi cairan lambung dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Apalagi, sebelumnya ia sempat melapor pada polisi dan atasan di kantornya, namun tak mendapatkan penanganan serius.

pelaku pelecehan kpi

Pelecehan seksual tak bisa dianggap sepele dan diabaiakan. Pasalnya, pelecehan seksual dapat mendatangkan malapetaka pada korban. Bukan hanya dapat mengganggu kesehatan mental, tetapi juga menyebabkan sakit fisik. Para korban pelecehan seksual seringkali menderita kerugian emosional dan psikologis, termasuk stres, depresi, dan kecemasan. Mereka juga mengalami penurunan kepercayaan diri dan harga diri. Colleen Cullen, seorang psikolog klinis berlisensi di Columbia University Medical Center mengatakan, bahwa bagi korban pelecehan seksual, diagnosis yang paling umum adalah depresi, kecemasan, dan bahkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

"Pengalaman (dengan pelecehan seksual) dapat memicu gejala depresi dan kecemasan pelaku pelecehan kpi baru bagi orang tersebut; atau dapat memperburuk kondisi sebelumnya yang mungkin telah diselesaikan. Pasien juga dapat mengalami gejala yang memburuk," kata Dr.

Cullen. "Beberapa penelitian telah menemukan, bahwa pelecehan seksual yang terjadi di awal karier seseorang khususnya, dapat (menyebabkan) gejala depresi jangka panjang," imbuh Dr. Cullen. Baca juga: Mengenal 5 Jenis Pelecehan Seksual, termasuk Komentar Cabul dan Penyuapan Berita Terkait Mengenal 5 Jenis Pelecehan Seksual, termasuk Komentar Cabul dan Penyuapan Ajarkan Anak Melindungi Dirinya dari Pelecehan Seksual Mengapa Orang Cenderung Diam Saat Mengalami Pelecehan Seksual?

Sains Jelaskan Efek Jangka Panjang "Bullying" pada Pelaku dan Korban 8 Manfaat Menangis Pelaku pelecehan kpi Sains, Kurangi Stres sampai Tingkatkan Mood Berita Terkait Mengenal 5 Jenis Pelecehan Seksual, termasuk Komentar Cabul dan Penyuapan Ajarkan Anak Melindungi Dirinya dari Pelecehan Seksual Mengapa Orang Cenderung Diam Saat Mengalami Pelecehan Seksual?

Sains Jelaskan Efek Jangka Panjang "Bullying" pada Pelaku dan Korban 8 Manfaat Menangis Menurut Sains, Kurangi Stres sampai Tingkatkan Mood Indonesia Jadi Salah Satu Negara Paling Terdampak Kenaikan Permukaan Laut Ekstrem https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/02/203000323/indonesia-jadi-salah-satu-negara-paling-terdampak-kenaikan-permukaan-laut https://asset.kompas.com/crops/Mchc9XP3rxx-Dr4nsSx0szlbKog=/0x84:867x517/195x98/data/photo/2018/07/25/2039538487.jpeg
• HOME • NEWS • Politik dan Hukum • Ekonomi • Humaniora • Megapolitan • Nusantara • Internasional • Olahraga • VIEWS • Editorial • Podium • Opini • Kolom Pakar • Sketsa • FOTO • VIDEO • INFOGRAFIS • WEEKEND • SEPAK BOLA • SAJAK KOFE • OTOMOTIF • TEKNOLOGI • RAMADAN • LAINNYA • Live Streaming • Media Guru • Telecommunication Update SEORANG pegawai kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat mengakui mendapatkan perlakuan pelecehan seksual sesama jenis dan perundungan.

Korban diketahui bernama MS. Kejadian tersebut telah membayangi korban selama bertahun-tahun sejak masuk ke KPI. Menurutnya, dari awal terdapat rekan kerja senior mengintimidasi dan memaksa dirinya untuk membeli makan selama bekerja. Korban pun mengutarakan merasa diperlakukan secara rendah dan ditindas oleh rekan-rekan kerjanya seperti budak.

"Saya sendiri dan mereka banyak. Perendahan martabat saya dilakukan terus menerus dan berulang-ulang sehingga saya tertekan," kata MS saat dihubungi Rabu (1/9). Lebih rinci, ia menceritakan pada 2015 para pelaku perundungan sudah memulai untuk melakukan pelecehan seksual. Diceritakan, para pelaku bekerja sama memegangi kepala, tangan, kaki, hingga menelanjangi korban.

Bahkan, sempat terjadi para pelaku mencoret-coret alat kelamin MS dengan menggunakan spidol. Perbuatan tersebut telah membuat dirinya merasa trauma dan rendah diri. MS tak bisa melawan aksi perundungan yang dilakukan secara ramai-ramai itu. MS pun mengutarakan kebingungannya karena kejadian tersebut terjadi di kantor pusat KPI. Akibatnya para pelaku memiliki dokumentasi aksi pelecehannya itu. MS pun khawatir dokumentasi tersebut dapat disebarkan secara daring. "Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas.

Diriku tak sama lagi usai kejadian itu. Rasanya saya tidak ada harganya lagi sebagai manusia, sebagai pria, sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga," ungkapnya. Setelah setahun berlalu, MS mengaku masih merasa stres akibat perlakuan para seniornya di kantor.

Ia mengatakan sering berteriak tanpa sebab dan mengingat masa-masa pelecehan tersebut. Ia bahkan pernah merasakan pengalaman saat tak enak badan dan mengalami penurunan fungsi tubuh dan gangguan kesehatan. Ia pernah berobat ke RS Pelni untuk pelaku pelecehan kpi endoskopi pada 8 Juli 2017.

Hasilnya, MS diduga mengalami hipersekresi cairan lambung akibat trauma dan stres berkelanjutan. Meski demikian, hal tersebut tak berarti aksi perundungan itu sudah berakhir.

Dia juga berobat ke psikiater di RS Sumber Waras. Tak hanya itu, ia bercerita pernah dilempar ke kolam renang saat sedang mengikuti kegiatan di Resort Prima Cipayung, Bogor. Saat itu, ia sedang tertidur lalu dirundung oleh para pelaku. Sekitar pukul 01.30 WIB, ia dilempar dan dijadikan sebagai hiburan.

Atas perundungan dan pelecehan seksual tersebut, dia pun mengadukan perlakuan senior-seniornya itu ke Komnas HAM pada 11 Agustus 2017. Menurutnya, Komnas menyimpulkan perkara tersebut sebagai kejahatan dan tindak pidana. MS direkomendasikan untuk membuat laporan polisi. MS baru memberanikan diri untuk melapor ke polisi pada 2019. Namun, laporan itu tak diterima dan diarahkan agar korban melapor ke atasan sehingga dapat diselesaikan secara internal kantor. "Akhirnya saya mengadukan para pelaku ke atasan sambil menangis.

Pelaku pelecehan kpi menceritakan semua pelecehan dan penindasan yang saya alami," cetusnya seraya bercerita. "(Laporan) Ke Kasubag dan Kabag," imbuhnya. Namun, laporan tersebut bocor dan ia dipindahkan ke ruangan lain untuk menghindari para perundung tersebut. Namun, hal tersebut justru malah membuat perundungan semakin bertambah.

Ia dicap sebagai pengadu dan kerap disebut manusia lemah. Namun, para pelaku tak disanksi. "Bahkan pelaku pelecehan kpi tas saya dilempar keluar ruangan. Kursi saya dikeluarkan dan ditulisi, 'Bangku ini tidak ada orangnya'. Perundungan itu terjadi selama bertahun-tahun dan lingkungan kerja seolah tidak kaget," ucap dia.

Selama itu, perundungan terus terjadi, tetapi proses hukum oleh kepolisian disebutnya tak berjalan.

pelaku pelecehan kpi

Padahal, kata dia, korban dapat mengajukan laporan sehingga para pelaku dapat diproses. Hingga kini, ia masih bekerja di KPI Pusat. Ia berpikiran untuk mengundurkan diri. Namun hal tersebut tak perlu dilakukannya karena MS merupakan korban. Selain itu, masa pandemi covid-19 juga memaksanya untuk terus bekerja dan mencari pelaku pelecehan kpi. "Lagi pula, kenapa saya yang harus keluar dari KPI pusat?

Bukankah saya korban? Bukankah harusnya para pelaku yang disanksi atau dipecat sebagai tanggung jawab atas perilakunya? Saya benar," kata dia. MS pun telah membeberkan sejumlah nama terduga pelaku perundungan kepada dirinya dalam keterangan pers yang dibagikan lewat WhatsApp. Setidaknya, ada tujuh nama yang disebut MS. Kebanyakan berasal dari Divisi Visual Data di KPI pusat.

Pesan tersebut diketahui telah sampai ke komisioner ataupun pejabat di KPI pusat. Mereka kini telah melakukan pendalaman terkait dengan kebenaran informasi tersebut. Ketua KPI Agung Suprio mengatakan saat ini jajaran pimpinan akan melakukan investigasi internal untuk mendalami informasi tersebut. Kata dia, rapat akan dilakukan sore ini. Ia mengatakan, investigasi dilakukan karena nama-nama terduga pelaku yang tertera dalam pesan tersebut itu benar merupakan pegawai KPI Pusat.

pelaku pelecehan kpi

"Kami melakukan investigasi internal terhadap keterangan yang didapat dari pelaku pelecehan kpi tersebut. Karena kan nama-nama di dalam broadcast itu memang betul mereka itu pekerja di KPI," ucap dia saat dihubungi. Agung mengatakan, KPI pusat akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku apabila pelecehan seksual dan aksi perundungan itu terbukti benar dilakukan.

Menurutnya, pihak komisioner saat ini juga sudah mengetahui identitas dari korban. Baca juga: Polisi Libatkan Ahli dalami Kasus Dugaan "Fetish" Mukena Ia mengatakan akan melakukan pendekatan kepada korban agar mau bercerita lebih lanjut terkait peristiwa perundungan itu. KPI juga bersedia untuk memberikan bantuan hukum apabila korban hendak memproses perkara itu ke kepolisian. "KPI akan berada bersama korban. Kemudian KPI akan mendampingi korban jika memang korban ingin melaporkan ke kepolisian," tutupnya.

(OL-14)Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja dan siapa saja bisa menjadi korbannya. Tak terkecuali para laki-laki. Bahkan, tak jarang kasus pelecehan seksual meninggalkan trauma mendalam hingga mengganggu kesehatan mental korbannya. Seperti pengalaman yang diceritakan oleh seorang pria berinisial MS ini. Selama bertahun-tahun, MS menjadi korban perundungan sekaligus pelecehan di lingkungan kerjanya, KPI Pusat yang berlokasi di Jakarta.

Karena perlakuan ini, MS menjadi begitu trauma dan bahkan membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi masalah kesehatan mentalnya. Bagaimana kronologi pelecehan dan apa tanggapan KPI Pusat soal hal ini? Kejadian bermula di tahun 2011 dan terus terjadi hingga 2019 Melalui sebuah akun Instagram dengan nama @GrassrootID yang kemudian diunggah ulang di Twitter @Mediteraniaq, MS menceritakan kronologi perundungan dan pelecehan seksual yang dialaminya.

Kejadian bermula saat MS diterima bekerja di KPI Pusat yang berlokasi di Jakarta. Saat itu, di tahun 2011 sampai 2014, MS menerima perlakuan tak senonoh yang dilakukan oleh rekan kerjanya yang berstatus aparatur pelaku pelecehan kpi negara (ASN).

MS kerap menerima cacian, diminta untuk membeli makanan, hingga bagian dari kemaluannya dicoret-coret menggunakan spidol yang kemudian difoto. Mungkin bagi pelaku, apa yang mereka lakukan merupakan hiburan di kala senggang bekerja.

pelaku pelecehan kpi

Tapi, bagi MS, hal tersebut adalah mimpi buruk yang membuatnya tersiksa. Tentu MS sangat tidak nyaman bekerja karena di tempatnya mencari nafkah, ia harus bertemu dengan orang-orang yang membuatnya merasa terhina. Twitter.com/Mediteraniaq Mengalami perundungan dan pelecehan selama hampir sepuluh tahun, MS bukannya tak pernah mencoba untuk mencari bantuan.

Ia pernah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian pada tahun 2019. Namun, hasilnya nihil. Polisi menyarankan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada atasan MS di kantor dan tidak membuat BAP. Padahal, berdasarkan konsultasi MS dengan lembaga bantuan hukum, apa yang dialami MS sudah masuk kepada tindak penganiayaan dan seharusnya bisa diproses ke kepolisian. Satu tahun setelahnya, MS kembali melaporkan kasus ini ke polisi dan tanggapannya masih tak jauh berbeda.

Twitter.com/Mediteraniaq Saran dari pihak Polres Gambir, Jakarta Pusat untuk melaporkan kejadian ini kepada atasan di kantor juga sudah dilakukan MS. Solusinya saat itu, ruang kerja MS dipindah ke ruangan lain. Menurut atasannya, ruangan baru MS tersebut berisi orang-orang yang lebih lembut dan tidak kasar. Pada kenyataannya, masalah tidak selesai sampai di situ. Para pelaku yang berjumlah tujuh orang ini semakin terus merundung MS.

Bahkan, mereka mengatakan bahwa MS adalah sosok yang lemah dan si pengadu. Unsplash.com/Ilayza Macayan Selain menceritakan kronologi pelecehan dan perundungan, dalam keterangannya, MS juga menyebutkan nama lengkap pelaku. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan jabatan pelaku dan apa saja yang pernah pelaku lakukan terhadap MS.

Berbekal nama pelaku ini, warganet pun beramai-ramai mencari siapa sosok tujuh pelaku yang dimaksud MS. Hasilnya? Warganet berhasil pelaku pelecehan kpi akun media sosial, nomor ponsel, hingga alamat rumah lengkap pelaku. Bahkan, tak segan-segan warganet datang pelaku pelecehan kpi KPI Pusat hanya untuk menyambangi pelaku atau mengirimkan ribuan pesan ke nomor ponsel pelaku. Dok. Internet Setelah kasus ini menjadi viral di media sosial, hari ini, 2 September 2021, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) memanggil tujuh terduga pelaku dan juga korban.

Pemanggilan mereka dilakukan di waktu yang berbeda untuk menjaga psikologi masing-masing pihak. Merangkum dari berbagai sumber, Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah akan terus memberikan pendampingan terhadap korban dan berusaha seadil mungkin. Oleh karena itu, sampai saat ini, ia tidak ingin langsung memvonis siapa yang bersalah sebelum pelaku dan korban memberikan keterangan yang dibutuhkan.

pelaku pelecehan kpi

Menurut Nuning, KPI Pusat sangat menyesalkan hal ini apabila benar terjadi. KPI Pusat memiliki komitmen bahwa seluruh karyawannya berhak mendapatkan rasa aman dan nyaman saat bekerja. Itulah kronologi kasus pelecehan seksual yang terjadi di KPI Pusat. Semoga saja masalah ini segera menemukan penyelesaiannya dan MS bisa mendapatkan keadilan yang semestinya, ya, Bela.

pelaku pelecehan kpi

Baca Juga: Lagi, Diduga Korban Pelecehan Seksual di Bawah Umur Kris Wu Bertambah Baca Juga: Kabar Bullying Mencuat, Benarkah Hyunjoo Keluar karena Perundungan? Baca Juga: Timeline Kronologi Kontroversi Kris Wu yang Diduga Lakukan Pelecehan
Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berjenis kelamin pria mendapatkan pelecehan seksual dari 7 orang terduga rekannya di kantor.

Ironisnya, menurut curhat korban berinisial MS, dirinya mendapatkan pelecehan seksual sejak 2015 silam. Namun kasus ini baru viral setelah curhat di medsos. Kekuatan medsos pun akhirnya mengungkap sosok 7 orang terduga pelecehan seksual tersebut. Foto tersebut diunggah oleh sebuah akun gosip @mak_inpoh. "Kang foto beserta kontaknya," tertulis keterangan di foto tersebut. Baca juga • Sibuk Ngeblur Kartun, KPI Tak Tahu Pelecehan Seks sejak 2015 • Kasus Pelecehan Seksual di KPI, Komnas HAM Tunggu Aduan Korban Selain foto-foto 7 orang bapak berwibawa, nama lengkap hingga sapaan akrab mereka pun diungkap di akun gosip tersebut.

Jika dilihat dari wajahnya, bapak-bapak tersebut diduga memiliki kelainan seks karena pelaku pelecehan kpi menelanjangi korban bahkan mencorat-coret kelamin korban dan memotretnya. Advertisement Beberapa orang tersebut tampak berwajah mesum dan diduga open booking (BO).

Entah akun tersebut asli atau palsu. Sebab akun-akun medsos para terduga pelaku ikut disertakan dalam unggahan tersebut. Wajah pelaku pelecehan kpi terduga pelaku pelecehan tampak berwibawa dan seperti orang baik-baik. (Foto: Tangkapan layar) Advertisement Beragam komentar dari netizen pun bermunculan. Bahkan ada yang meminta agar pengacara hebat seperti Hotman Paris turun pelaku pelecehan kpi. "Bang Hotman pls bantu pidanakan gerombolan pelakunya samai tuntas & tuntut ganti rugi finansial utk mengganti tekanan mentalnya," tulis akun and***.

"Mantafff.sangsi sosial lbh kejaaam lagi.biar ikutan stresss lo kyk si korban (smg korban cepat sembuh dr trauma)," kata au rie***. Salah satu terduga pelaku pelecehan seks tampak centil. (Foto: Istimewa) Sejauh ini, pihak KPI telah mengumpulkan tujuh nama pegawai yang diduga komplotan perundung dan penganiaya MS. "KPI Pusat akan menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan terhadap korban sesuai hukum yang berlaku," kata Ketua KPI, Agung Suprio.

Nama lengkap 7 orang terduga pelecehan seks juga ikut disebar di media sosial. (Foto: Tangkapan layar)
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan investigasi internal terkait kasus pelecehan seksual dan perundungan yang dialami pegawainya.

KPI membebastugaskan korban dan terduga pelaku dari pekerjaan. "Iya betul sedang dilakukan investigasi. Pihak kepolisian juga telah mulai merespons," Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi Purnomo kepada wartawan, Kamis (2/9/2021) malam.

Baca juga: 5 Terlapor Dugaan Pelecehan Seks Pegawai KPI Diperiksa 6 September "Sanksi ditentukan oleh kadar pelanggaran jika itu terbukti.

Kepala sekretariat yang lebih paham soal aturan kepegawaian," imbuhnya. Polisi sebelumnya memanggil 5 terlapor kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual terhadap pegawai sesama pria di kantor KPI. Pemeriksaan dijadwalkan akan dilakukan Senin depan (6/9). Tonton video 'Tujuh Fakta Soal Heboh Pelecehan Seksual Pegawai KPI': [Gambas:Video 20detik] Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Pelecehan Seksual dan Perundungan Pegawai KPI




2022 www.videocon.com