• العربية • অসমীয়া • Azərbaycanca • Boarisch • Žemaitėška • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Brezhoneg • Bosanski • Català • کوردی • Čeština • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Ελληνικά • English • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Gaeilge • Kriyòl gwiyannen • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Magyar • Հայերեն • Italiano • 日本語 • ქართული • Қазақша • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Кыргызча • Limburgs • ລາວ • Lietuvių • Latviešu • Minangkabau • Македонски • മലയാളം • Монгол • मराठी • Bahasa Melayu • Mirandés • မြန်မာဘာသာ • नेपाली • Nederlands • Norsk bokmål • Norfuk / Pitkern • Polski • پښتو • Română • Русский • Sicilianu • Scots • Srpskohrvatski / српскохрватски • සිංහල • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Shqip • Српски / srpski • Svenska • Kiswahili • தமிழ் • Тоҷикӣ • ไทย • Tagalog • Türkçe • Українська • اردو • Oʻzbekcha/ўзбекча • Tiếng Việt • 吴语 • ייִדיש • 中文 • Bân-lâm-gú • 粵語 Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. [1] Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. [2] Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal. [3] Daftar isi • 1 Etimologi • 2 Sejarah • 2.1 Pemikiran awal • 2.2 Era manajemen ilmiah • 2.3 Era manusia sosial • 2.4 Era modern • 3 Teori • 3.1 Manajemen ilmiah • 3.2 Pendekatan kuantitatif • 3.3 Klasifikasi • 4 Fungsi • 5 Sarana • 6 Prinsip • 7 Manajer • 7.1 Tingkatan manajer • 7.2 Peran manajer • 7.3 Keterampilan manajer • 7.4 Etika • 8 Cabang keilmuan • 8.1 Manajemen pendidikan • 8.2 Manajemen proyek • 8.3 Manajemen biaya • 8.4 Manajemen sumber daya manusia • 9 Lihat pula • 10 Referensi • 11 Daftar pustaka • 12 Pranala luar Etimologi [ sunting - sunting sumber ] Kata Manajemen salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum dari bahasa perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." [4] Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan".
[5] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. [4] Sejarah [ sunting - sunting sumber ] Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. [6] Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.
Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya. Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan.
Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini.
Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut.
Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern. [7] Pemikiran awal [ sunting - sunting sumber ] Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
[3] Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja ( division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan dua puluh peniti sehari.
Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. [8] Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Era manajemen ilmiah [ sunting - sunting sumber ] Frederick Winslow Taylor. Pada era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson [9] Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun 1911.
Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern. [3] Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth.
Henry Gantt. yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin ( industrious ) dan kooperatif.
Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien. [9] Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. [9] Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
[10] Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. [3] Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal.
Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini. [3] Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi.
Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" ( Concept of the Corporation).
Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan ( chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi. [11] Era manusia sosial [ sunting - sunting sumber ] Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku ( behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains.
Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthorne. Eksperimen Hawthorne dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthorne milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. [3] Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja.
Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu. [9] Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet.
Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. [9] Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok.
Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi.
Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien". Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan.
Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerja sama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.
Era modern [ sunting - sunting sumber ] Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total ( total quality management—TQM) pada abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904). Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.
[9] Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat.
Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas. Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. [9] Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk.
Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dan diimplementasikan. Teori [ sunting - sunting sumber ] Manajemen ilmiah [ sunting - sunting sumber ] Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
[9] Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap).
Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja. [9] Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior.
Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan.
Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari. [ butuh rujukan] Pendekatan kuantitatif [ sunting - sunting sumber ] Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen mengambil keputusan.
Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis ( Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum ( economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II.
[12] Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki " Whiz Kids." [12] Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Klasifikasi [ sunting - sunting sumber ] Ada 6 macam teori manajamen diantaranya: • Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. • Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia.
Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia. • Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen. • Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
• Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
• Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen. Fungsi [ sunting - sunting sumber ] Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
[ butuh rujukan] Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. [13] Salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga [ butuh rujukan], yaitu: • Perencanaan ( planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. • Pengorganisasian ( organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
• Pengarahan ( directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. • Pengawasan, meliputi kegiatan pengawasan yang dilakukan agar kegiatan dapat sesuai dengan standar yang telah direncanakan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. [14] Sarana [ sunting - sunting sumber ] Man dan machine, dua sarana manajemen.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana ( tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. [ butuh rujukan] Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang merupakan alat ( tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Materials terdiri dari bahan setengah jadi ( raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana.
Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peran utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.
Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. Prinsip [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Prinsip manajemen Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.
Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari: • Pembagian kerja ( division of work) • Wewenang dan tanggung jawab ( authority and responsibility) • Disiplin ( discipline) • Kesatuan perintah ( unity of command) • Kesatuan pengarahan ( unity of direction) • Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri ( subordination of individual interests to the general interests) • Pembayaran upah yang adil ( renumeration) • Pemusatan ( centralisation) • Hierarki ( hierarchy) • Tata tertib ( order) • Keadilan ( equity) • Stabilitas kondisi karyawan ( stability of tenure of salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum • Inisiatif ( Inisiative) • Semangat kesatuan (esprits de corps) Manajer [ sunting - sunting sumber ] Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
[ butuh rujukan] Tingkatan manajer [ sunting - sunting sumber ] Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama ( first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia ( supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor ( foreman). Manajemen tingkat menengah ( middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.
Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajemen puncak ( top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO ( Chief Executive Officer), CIO ( Chief Information Officer), dan CFO ( Chief Financial Officer). Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Peran manajer [ sunting - sunting sumber ] Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. [15] yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.
Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain. [15] Keterampilan manajer [ sunting - sunting sumber ] Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
[16] Ketiga keterampilan tersebut adalah: • Keterampilan konseptual ( conceptional skill) Manajer tingkat atas ( top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang konkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. • Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. • Keterampilan teknis ( technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu: [2] • Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit.
Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
• Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas ( top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Etika [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Etika manajerial Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W.
Griffin: [2] • Perilaku terhadap karyawan • Perilaku terhadap organisasi • Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya Cabang keilmuan [ sunting - sunting sumber ] Manajemen salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum [ sunting - sunting sumber ] Manajemen pendidikan adalah suatu proses pengelolaan sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pendidikan.
Pelaksanaan manajemen pendidikan dapat dalam bentuk personal maupun material. [17] Kegiatan utama dalam manajemen pendidikan berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk pengabdian dan pelayanan terhadap proses pendidikan. [18] Manajemen proyek [ sunting - sunting sumber ] Manajemen proyek merupakan suatu metode pengelolaan untuk menyelesaikan berbagai kegiatan yang berbentuk proyek.
Pengelolaan di dalam manajemen proyek dilakukan secara ilmiah intensif sejak pertengahan abad ke-20 Masehi. Manajemen proyek mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan keteknikan, konstruki dan manufaktur. Tujuan dari manajemen proyek ialah mengatasi segala keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di dalam suatu negara. [19] Objek kajian dari manajemen proyek adalah segala jenis kegiatan yang berbentuk proyek. Sifat dari proyek yang dikelola ialah sangat beragam, nonrutin, saling mempengaruhi satu sama lain dan mengikuti pola siklus kelangsungan hidup tertentu.
Tiap kegiatan proyek memiliki jadwal pengerjaan dengan waktu memulai dan waktu mengakhiri yang jelas. Setiap kegiatan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan jenis dan intensitas pekerjaan yang berbeda-beda.
[20] Manajemen biaya [ sunting - sunting sumber ] Manajemen biaya adalah pengelolaan sistem informasi keuangan dan sistem informasi keuangan yang berkaitan dengan pendapatan, biaya, dan produtivitas bagi perusahaan atau organisasi. Melalui manajemen biaya, suatu perusahaan atau organisasi dapat mengatur pengadaan dan penyediaan sumbe daya yang diperlukan untuk kegiatan pengembangan.
Dalam bidang ekonomi, kegiatan manajemen biaya meliputi proses desain dan pengembangan, kegiatan pembelian dan produksi, sistem pelayanan konsumen, serta sistem pemasaran dan distribusi. [21] Manajemen keuangan berguna dalam menentukan jenis kegiatan yang berarti dari segi keuangan dan operasional yang memerlukan biaya.
Selain itu, manajemen biaya juga dapat menjadi acuan dalam menilai kinerja yang dicapai dan perbaikan kinerja yang diperlukan dalam berbagai kegiatan. [22] Manajemen sumber daya manusia [ sunting - sunting sumber ] Manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan yang dilakukan untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber daya manusia dalam berbagai keperluan. Dalam manajemen sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya manusia menjadi penentu dalam mengelola sumber daya lain seperti modal, teknologi produksi, dan strategi kegiatan operasional.
[23] Manajemen sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat berbentuk proses atau kebijakan. Manajemen sumber daya manusia dalam perannya sebagai sebuah proses, bertujuan untuk membantu pencapaian tujuan organisasi. [24] Sedangkan dalam perannya sebagai kebijakan, manajemen sumber daya manusia menjadi suatu sarana pencapaian tujuan organisasi secara efektif. [25] Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Manajemen administrasi perkantoran • Manajemen pergantian • Manajemen komunikasi • Manajemen constraint • Manajemen biaya • Manajemen hubungan pelanggan • Manajemen harga pendapatan • Manajemen enterprise • Manajemen fasilitas • Manajemen integrasi • Manajemen pengetahuan • Manajemen pemasaran • Manajemen mikro • Manajemen sakit • Manajemen pandangan • Manajemen pengadaan • Manajemen program • Manajemen projek • Manajemen proses • Manajemen produksi • Manajemen kualitas • Manajemen sumber daya manusia • Manajemen risiko • Keahlian manajemen • Manajemen pengeluaran • Manajemen rantai suplai • Manajemen sistem • Manajemen waktu • Manajemen stress • Manajemen strategis • Manajemen keuangan • Manajemen personalia • Manajemen organisasi • Manajemen Pertunjukan • Manajemen Persiapan dan Pelaksanaan • Manajemen Pendidikan Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard barrett - Business & Economics - 2003.
- Page 51. • ^ a b c Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall. • ^ a b c d e f Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall. • ^ a b Oxford English Dictionary • ^ Online Etymology: Manage • ^ C.S. George Jr. 1972. The History of Management Thought, ed. 2nd. Upper Saddle River, NJ. Prentice Hall. h.4 • ^ Wren, Daniel dan Arthur Bedeian. 2009. The Evolution of Management Thought • ^ Smith, Adam.
1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. • ^ a b c d e f g h i http://www.referenceforbusiness.com/management/Or-Pr/Pioneers-of-Management.html • ^ Fayol, Henry. 1949. Administration, industrielle et generale. • ^ Drucker, Peter. 1946. Concept of Corporation. John Day Company. • ^ a b Kisah Whiz Kids • ^ Management Principles and Practices by Lallan Prasad and SS Gulshan (dalam bahasa Inggris).
Excel Books India. hlm. 6. ISBN 978-93-5062-099-1. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Suwondo 2013, hlm. 7. • ^ a b Mintzberg 1973. The Nature of Managerial Work • ^ Robert L. Katz. Skills of an Effective Administrator. • ^ Farikhah dan Wahyudhiana 2018, hlm. 4. • ^ Farikhah dan Wahyudhiana 2018, hlm. 5. • ^ Soeharto 1999, hlm. xiii. • ^ Soeharto 1999, hlm. xiv. • ^ Mulyana 2017, hlm. 2. • ^ Mulyana 2017, hlm.
2-3. • ^ Priyono 2010, hlm. 3. • ^ Priyono 2010, hlm. 4. • ^ Priyono 2010, hlm. 5. Daftar pustaka [ sunting - salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum sumber ] • Farikhah, S., dan Wahyudhiana (2018).
Manajemen Pendidikan (PDF). Sleman: Aswaja Pressindo. ISBN 978-602-6733-39-9. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • Mulyana, Deden (2017). Manajemen Biaya: Salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum Lingkungan Bsinis Kontemporer.
Tasikmalaya: Lembaga Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Universitas Siliwangi. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • Soeharto, Iman (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1: Konsep, Studi Kelayakan dan Jaringan Kerja (PDF) (edisi ke-2).
Jakarta: Penerbit Erlangga. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • Priyono (2010). Manajemen Sumber Daya Manusa (PDF). Sidoarjo: Zifatama Publishing. ISBN 978-602-6930-16-3. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • Suwondo, Chandra (2013). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta Barat: halaman Moeka Publishing. ISBN 9786022690177. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] Wikimedia Commons memiliki media mengenai Management.
• (Indonesia) Pengertian Manajemen Adalah; Proses dan Jenis-Jenisnya • (Inggris) Management Theories • (Inggris) Free Management Library • (Inggris) Famous Quotes on Management • Antropologi • arkeologi • budaya • sosial • Ekonomi • ekonomi makro • ekonomi mikro • Geografi • manusia • terpadu • Hukum • Sejarah hukum • sistem hukum • Yurisprudensi • Ilmu politik • administrasi publik • hubungan internasional • kebijakan publik • psefologi • Psikologi • abnormal • biopsikologi • kepribadian • kognitif • perkembangan • sosial • Sejarah • budaya • ekonomi • politik • sosial • Sosiologi • demografi • Internet • kriminologi • pedesaan • perkotaan Interdisipliner • Antrozoologi • Ekologi manusia • Ekologi politik • Ekonomi politik • Filsafat ilmu pengetahuan • ekonomi • sejarah • psikologi • ilmu sosial • Ilmu informasi • Ilmu kognitif • Ilmu regional • Kajian bisnis • Kajian budaya • Kajian gender • Kajian global • Kajian internasional • Kajian komunikasi • Kajian makanan • Kajian masyarakat • Kajian media • Kajian pembangunan • Kajian sains • sejarah • Kajian sains dan teknologi • Kajian wilayah • Kerja sosial • Kesehatan masyarakat • Lingkungan • ilmu sosial • kajian • Pendidikan • Perencanaan • daerah • penggunaan lahan • perkotaan • Sejarah teknologi Kategorisasi lainnya Kategori tersembunyi: • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • CS1 sumber berbahasa Inggris (en) • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Maret 2022 • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list • Pranala kategori Commons ada di Wikidata • Halaman ini terakhir diubah pada 20 Maret 2022, pukul 01.42.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • • • Аԥсшәа • العربية • Asturianu • अवधी • Azərbaycanca • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Bosanski • Català • Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄ • Cebuano • کوردی • Čeština • Чӑвашла • Cymraeg • Deutsch • Emiliàn e rumagnòl • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Frysk • Gaeilge • Galego • Avañe'ẽ • עברית • हिन्दी • Fiji Hindi • Hrvatski • Magyar • Հայերեն salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum Interlingua • Íslenska • Italiano • 日本語 • Jawa • ქართული • Kabɩyɛ • Қазақша • 한국어 • Kernowek • Кыргызча • Latina • ລາວ • Lietuvių • Latviešu • Македонски • മലയാളം • Монгол • Bahasa Melayu • नेपाल भाषा • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Occitan • ਪੰਜਾਬੀ • Polski • Português • Română • Русский • Русиньскый • संस्कृतम् • Саха тыла • سنڌي • Srpskohrvatski / српскохрватски • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Shqip • Српски / srpski • Svenska • தமிழ் • తెలుగు • Тоҷикӣ • ไทย • Tagalog • Türkçe • Татарча/tatarça • Українська • اردو • Tiếng Việt • 吴语 • ייִדיש • 中文 • Bân-lâm-gú • 粵語 Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan.
Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu. Cari sumber: "Moral" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Moral ( Latin: Moralitas; Arab: أخلاق, akhlāq) adalah (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. [1] Moral merupakan standar perilaku yang memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup secara kooperatif dalam suatu kelompok.
Moral dapat mengacu pada sanksi-sanksi masyarakat terkait perilaku yang benar dan dapat diterima. Secara Etimologi Moral berasal dari bahasa Latin mos(jamak: mores) yang berarti kebiasaan, adat. Kata mos”(mores) dalam bahasa Latin sama artinya dengan etos dalam bahasa Yunani. Di dalam bahasa Indonesia, kata moral diterjemahkan dengan “aturan kesusilaan” ataupun suatu istilah yang digunakan untuk menentukan sebuah batas-batas dari sifat peran lain, kehendak, pendapat atau batasan perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik maupun buruk.
kata 'moral' sering disamakan dengan kata 'etika', karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti kebiasaan, adat. Moral itu sendiri dapat diartikan sebagai : nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Di samping itu, terdapat kata yang berhubungan dengan moral yang merupakan kata berimbuhan yang berasal dari kata 'moral', yaitu 'moralitas'. 'Moralitas' adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Jadi, Moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif dalam pandangan manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu. Tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai kemutlakan dalam kehidupan ber masyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia.
Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama. Daftar isi • 1 Komponen • 1.1 Konsistensi • 2 Pengertian Moral menurut Para ahli • 3 Ciri-ciri Moral • 4 Jenis-jenis Moral • 5 Referensi dan lihat pula Komponen [ sunting - sunting sumber ] Konsistensi [ sunting - sunting sumber ] Konsistensi karakter diri merupakan bagian utama dari moral.
Penilaian konsistensi di dalam moral meliputi kesesuaian dan keberlanjutan yang sama secara terus-menerus antara ucapan, tindakan. Individu yang memiliki moral harus memiliki perkataan dan perbuatan yang konsisten. Sifat konsistensi di dalam moral dapat diuji melalui berbagai permasalahan yang menghubungkan antara perkataan dan perbuatan.
Pengamatan mengenai konsistensi ini salah satunya dapat teramati pada para politikus ketika mulai menjabat serta dalam pengambilan keputusan dan menggunakan kekuasaan. [2] Pengertian Moral menurut Para ahli [ sunting - sunting sumber ] Beberapa pengertian Moral menurut para ahli yaitu Al-Ghazali, Helden dan Richards, Baron, dkk, Chaplin, Hurlock, Immanuel Kant [3] Al-Ghazali Menurut Al-Ghazali, moral adalah perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.
Helden dan Richards Moral adalah suatu kepekaan dalam pikiran perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan aturan. Baron, dkk Moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar. Chaplin Moral adalah segala akhlak yang cocok dengan ketentuan sosial, atau mencantol hukum atau adat kelaziman yang menata tingkah laku.
Hurlock Moral merupakan suatu tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan konsep konsep moral atau ketentuan perilaku yang sudah menjadi kebiasaan untuk anggota sebuah budaya. Immanuel Kant Moral adalah sesuatu urusan kenyakinan serta sikap batin dan tidak saja hal sebatas penyesuaian dengan sejumlah aturan dari luar, entah tersebut aturan berupa hukum negara, hukum agama atau hukum adat-istiadat.
• Menurut Kamus Psikologi : Pengertian moral adalah mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. • Menurut W.
J. S. Poerdarminta : Menyatakan bahwa ajaran moral dari perbuatan baik dan buruk dan perilaku. • Menurut Hurlock : Definisi moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. • Menurut Sonny Keraf : Pengertian moral adalah Moral dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat (member of society) atau sebagai manusia yang memiliki posisi tertentu atau pekerjaan tertentu.
• Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan : Salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum moral adalah suatu tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar dan norma yang mengatur perilaku seseorang dan masyarakat. • Menurut Chaplin (2006) : Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
• Menurut Wantah (2005) : Pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku • Menurut Dewey : Mengatakan bahwa masalah moral yang berkaitan salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum nilai-nilai moral. • Menurut Maria Assumpta : Pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia. • Menurut Merriam-webster : Moral adalah mengenai atau berhubungan dengan salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum yang benar dan salah dalam perilaku manusia, dianggap benar dan baik oleh kebanyakan orang sesuai dengan standar perilaku yang tepat pada kelompok atau masyarakat tersebut.
• Menurut Baron dkk, : Mengatakan bahwa moral yang terkait dengan pelarangan dan mendiskusikan tindakan yang benar atau salah. • Menurut Dian Ibung : Moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang.
Maria Assumpta menambahkan bahwa pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia. • Menurut Magnis-Susino : Mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik orang miskin sebagai manusia, sehingga aspek moral kehidupan manusia dalam hal kebaikan sebagai manusia.
• Menurut Shaffer : Moral merupakan kaidah norma yang dapat mengatur perilaku suatu individu dalam menjalankan hubungan dan kerjasama di lingkungan masyarakat berdasarkan aturan yang berlaku. • Menurut A. Mustafa : Mengungkapkan moral sebagai penentuan dasar perilaku mana yang baik dan yang buruk melalui pengamatan pada perbuatan manusia sejauh akal pikiran mereka. • Menurut Imam Sukardi : Moral adalah kebaikan bahwa seorang pria dengan langkah-langkah yang diadopsi oleh aksi bersama. • Menurut Wiwit Wahyuning (2003) : Menurutnya, ketika seseorang berbicara tentang nilai moral pada umumnya akan terdengar sebagai sikap dan perbuatan setiap inividu terhadap kehidupan orang lain.
• Menurut Russel Swanburg : Moral merupakan pernyataan dari salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum yang berhubungan dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu dapat merangsang perilaku seseorang tersebut. • Menurut Gunarsa : Arti moral adalah seperangkat nilai-nilai berbagai perilaku yang harus dipatuhi.
Ciri-ciri Moral [ sunting - sunting sumber ] Menurut Bertens K, ciri-ciri nilai moral adalah: Berkaitan dengan tanggung jawab Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia, namun lebih spesifik lagi berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai moral mengakibatkan seseorang bersalah atau tidak bersalah, karena dia bertanggung jawab.
Berkaitan dengan hati nurani Ciri khas nilai moral adalah hanya nilai inilah yang menimbulkan suara dari hati nurani, baik yang menuduh, karena orang meremehkan atau menentang nilai – nilai moral atau memuji bila orang mewujudkan nilai – nilai moralnya.
Mewajibkan Nilai moral mewajibkan secara absolut dan tak bisa ditawar-tawar.Sebagai contoh adalah bila seseorang memiliki nilai estetis, makadia akan menghargai lukisan yang bermutu, sebaliknya salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum lainboleh saja tidak menghargai lukisan tersebut. Namun pada nilaimoral, orang harus mengakui dan harus merealisasikan. Kewajiban absolute melekat pada nilai-nilai moral, karena nilainilai ini berlaku bagi manusia sebagai manusia.
Bersifat formal Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai moral membonceng pada nilai-nilai lain. Hal ini berarti dalam merealisasikan nilai-nilai moral seseorang mengikut sertakan nilai-nilai lain dalam suatu tingkah laku moral Jenis-jenis Moral [ sunting - sunting sumber ] Moralitas objektif Moralitas objektif adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai suatu perbuatan yang telah dikerjakan, bebas dari pengaruh-pengaruh pihak pelaku.
Moralitas subyektif Moralitas subyektif adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai individu, dalam hal ini dipengaruhi latar belakang,kondisi pendidikan dan sifat pribadi. Moralitas intrinsik Moralitas intrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatanmenurut hakikatnya bebas dari setiap bentuk hukum positif.
Moralitas ekstrinsik Moralitas ekstrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatansebagai sesuatu yang diperintahkan atau dilarang oleh seseorangyang berkuasa atau hukum positif, baik dari manusia atau dariTuhan. Referensi dan lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • ^ "Arti kata moral - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online".
kbbi.web.id. Diakses tanggal 2021-11-02. • ^ Syukur, Yanuardi (2017). Menulis di Jalan Tuhan. Sleman: Deepublish. hlm. 55. ISBN 978-602-401-711-8. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Liputan6.com (2021-04-06). "Moral adalah Tingkah Laku Manusia, Kenali Pengertian, Ciri dan Macamnya". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-11-02. • Halaman ini terakhir diubah pada 30 April 2022, pukul 13.35. • Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
Daftar Isi • Hukum Adat Potong Jari, Papua • Hukum Adat Berjenjang, Aceh • Hukum Adat Warisan, Bali • Hukum Adat Mahar, Maluku • Hukum Adat Wanita Pilih Pasangan, China • Hukum Adat Pengasingan, Maluku Hukum Adat Potong Jari, Papua Bersedih karena anggota keluarga meninggal biasanya dilampiaskan dengan menangis atau meratapi kepergian hingga rasa sedih reda.
Tapi berbeda bagi masyarakat suku Dani di pegunungan Halmahera. Hukum adat yang berlaku malah seperti menambah derita keluarga yang ditinggalkan, karena mereka harus memotong jari. Setiap ada seorang anggota keluarga yang meninggal, seorang anggota suku tersebut harus memotong satu ruas jari tangannya, sebagai pengingat bahwa anggota keluarga sudah tak lengkap lagi. Kenapa ruas jari? Karena tangan melambangkan kesempurnaan, ketika ada yang hilang, maka tentunya kehidupan tidak lagi sempurna.
Hukum Adat Berjenjang, Aceh Di Aceh Contoh Hukum Adat yang berlaku adalah hukum berjenjang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat, baik itu kalangan bawah hingga orang berpangkat. Dimulai dengan teguran, lalu naik pada harus meminta maaf pada masyarakat banyak, hingga akhirnya ada hukum denda dan hingga hukuman pada fisik pelaku kesalahan.
Hukum Adat Warisan, Bali Bali yang menganut paham patrilineal atau prioritas pada kaum laki-laki memiliki hukum ahli waris keluarga yang jatuh ke tangan laki-kali seratus persen. Sementara anak perempuan hanya bisa menggunakan saja, hal ini didasari karena tanggung jawab laki-laki dinilai lebih besar ketimbang perempuan dalam sebuah keluarga. Hukum tersebut sedikit dirubah pada tahun 2010 dimana perempuan diberikan hak atas warisan, tepatnya setengah dari harta yang sebelumnya sudah diambil sepertiga untuk dijadikan harta pusaka.
Namun hukum ini hanya berlaku pada perempuan Hindu. Tak berlaku pada perempuan Bali yang pindah ke agama lain. Hukum Adat Mahar, Maluku Sampai tahun 2005 silam masyarakat suku Naulu masih menganut hukum adat mahar pernikahan berupa kepala manusia yang dipenggal.
Memang sangat mengerikan, namun masyarakat setempat percaya bahwa hal itu akan membawa kelanggengan bagi rumah tangga mereka nantinya. Beruntung pemerintah sudah melarang diberlakukannya hukum ini. Hukum Adat Wanita Pilih Pasangan, China Di salah satu suku yang terdapat di kepulauan Miuso, perempuan memiliki hak sendiri untuk memilih pasangan untuk dinikahi.
Caranya adalah mereka akan mendatangi rumah laki-laki yang mereka inginkan untuk kemudian dijadikan suami. Hingga saat ini hukum adat tersebut masih sering diberlakukan walau terkadang mendapat tentangan dari banyak pihak.
Hukum Adat Pengasingan, Maluku Sangat menyedihkan nasib para ibu hamil dan hampir melahirkan di suku Naulu Pulau Seram Provinsi Maluku. Contoh Hukum Adat yang berlaku disana adalah beberapa waktu menjelang melahirkan mereka akan diasingkan dari keluarga. Mereka akan ditempatkan di gubuk yang dikenal dengan nama Tikusune berukuran 2×3 meter yang hanya dilengkapi sebuah kasur.
Keberadaan hukum adat dan beberapa Contoh Hukum Adat yang masih dianut masyarakat tersebut, membuka mata kita bahwa ternyata kepercayaan terhadap budaya dan adat masih sangat kental di berbagai daerah.
Akan sangat menyenangkan jika kepercayaan dan ketaatan itu juga berlaku dalam upaya menjunjung hukum konstitusional yang berlaku di negara kita bukan? MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) 6.3.
Sebarkan ini: Pengertian Silogisme Silogisme adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung.Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal yaitu Aristoteles.Dalam pengertian umum, silogisme adalah suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan.Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan menjadi suatu proposisi baru (kesimpulan).Premis yang pertama disebut premis umum (premis mayor) dan premis yang kedua disebut premis khusus (premis minor).Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada.Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.
Silogisme ialah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi “premis-premis” disimpulkan suatu proposisi baru “kesimpulan”. Premis yang pertama disebut premis umum “premis mayor” dan premis yang kedua disebut premis khusus “premis minor”. Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada, jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.
Jadi yang dinamakan silogisme disini adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal) suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya. Dengan kata lain silogisme adalah merupakan pola berpikir yang di susun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan Contoh : • Semua makhluk mempunyai mata, (Premis Mayor) • Si kacong adalah seorang makhluk (Premis Minor) • Jadi, Si kacong mempunyai mata.
(Kesimpulan) Silogisme adalah suatu cara untuk melahirkan deduksi. Silogisme mengajarkan pada kita merumuskan, menggolong – golongkan pikiran sehingga kita dapat melihat hubungannya dengan mudah, Dengan demikian kita belajar berfikir tertib, jelas, tajam. Ini diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapat melihat akibat dari suatu pendirian atau penyataan yang telah kita lontarkan.
Banyak orang merumuskan pendirian atau membuat pernyataan yang apabila ditelaah lebih lanjut, sebenarnya pendirian atau pernyataannya tadi kurang tepat atau kurang benar. Mungkin saja hal itu karena tidak mau menghargai kebenaran dari suatu tradisi atau tidak dapat menilai kegunaan yang besar dari sesuatu yang berasal dari masa lampau.
Akan tetapi kita generasi penerus, proses pemikiran kita menurut kenyataannya mengikuti pola silogisme jauh lebih sering dari pada yang kita duga dan dari proses tersebut pemikiran kita lebih terbuka tertib dan jelas.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Struktur Generik – Pengertian, Struktur, Jenis, Naratif, Deskriptif, Argumentatif, Contoh Silogisme Menurut Para Ahli • Menurut Asal Katanya Silogisme berasal dari bahasa Yunani yang berarti konklusi. • Menurut Sutrisno Hadi Silogisme itu terdiri atas empat yakni silogisme kategorik, silogisme hipotetik, silogisme alternatif, dan silogisme disjungtif.
Bentuk dan Jenis Silogisme Beragam Corak dan Bentuk Silogisme adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik. Contoh: • Premis Mayor : Semua manusia tidak lepas dari kesalahan Premis Minor : Semua cendikiawan adalah manusia Konklusi : Semua cendikiawan tidak lepas dari kesalahan • Premis Mayor : Semua tanaman membutuhkan air Premis Minor : Padi adalah tanaman Konklusi : Padi membutuhkan air 2.
Silogisme Hipotetik, adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Macam tipe silogisme hipotetik: • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent Contoh: Premis Mayor : Jika hujansaya naik becak Premis Minor : Sekarang Hujan. Konklusi : Jadi saya naik becak. • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekwensinya Contoh: Premis Mayor : Bila hujanbumi akan basah Premis Minor : Sekarang bumi telah basah.
Konklusi : Jadi hujan telah turun • Silogisme hipotetik yang premis Minornya mengingkari antecendent Contoh: Premis Mayor : Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul. Premis Minor : Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksaKonklusi : Jadi kegelisahan tidak akan timbul • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekwensinya Contoh: Premis Mayor : Bila mahasiswa turun kejalanan, pihak penguasa akan gelisah Premis Minor : Pihak penguasa tidak gelisah Konklusi : Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan 3.
Silogisme disjungtifadalah silogisme dimana premis mayor maupun minornya, baik salah satu maupun keduanya, merupakan keputusan disjunctive. Contoh : Premis Mayor : Kamu atau saya yang pergi Premis Minor : Kamu tidak pergi Konklusi : Maka sayalah yang pergi Silogisme disjungtive mempunyai dua buah corak diantaranya : • modus ponendo tolles, contoh: Planet kita ini diam atau berputar.
Karena berputar, jadi bukanlah diam • modus tolledo ponens, contoh: Planet bumi kita ini diam atau berputar Planit bumi kita ini tidak diam Jadi.
planet bumi kita ini berputar. Silogisme disjungtif dalam arti sempit maupun arti luas mempunyai dua tipe yaitu : • Premis minornya mengingkari salah satu alternative, konklusinya adalah mengakuialternative yang lain, contoh : Premis Mayor : Ia berada diluar atau di dalam Premis Minor : Ternyata tidak berada di luar.
Konklusi : Jadi ia berada di dalam. • Premis minor mengakui salah satu alternative, kesimpulannya adalah mengingkarialternative yang lain, contoh: Premis Mayor : Budi di masjid atau di sekolah Premis Minor : Ia berada di masjid.
Konklusi : Jadi ia tidak berada di sekolah 4. Silogisme Konjungtif, adalah silogisme yang premis mayornya berbentuk suatu proporsi konjungtif. Silogisme konjungtif hanya mempunyai sebuah corak, yakni akuilah satu bagian di premis minor, dan tolaklah yang lain di kesimpulan. Contoh: • Premis Mayor : Tidak ada orang yang membaca dan tidur dalam waktu yang bersamaan. • Premis Minor : Sartono tidur • Konklusi : Maka ia tidak membaca Jenis-jenis Silogisme Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif.
1. Silogisme kategoris Silogisme kategoris adalah silogisme yang terdiri dari tiga proposisi (premis) kategoris. Contoh: • Semua manusia adalah makhluk berakal budi (premis mayor) • Afdan adalah manusia (premis minor) • Jadi, Afdan adalah makhluk berakal budi (kesimpulan) 2.
Silogisme hipotesis Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan premis minornya merupakan pernyataan kategoris. Contoh: • Jika hari ini tidak hujan, saya akan ke rumah paman (premis mayor) • Hari ini tidak hujan (premis minor) • Maka, saya akan kerumah paman (kesimpulan). 3. Silogisme alternatif Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis alternatif, premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain.
Contoh: • Kakek berada di Bantaeng atau Makassar (premis mayor) • Kakek berada di Bantaeng (premis minor) • Jadi, kakek tidak berada di Makassar (kesimpulan) 4. Entimen Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.Baik dalam bentuk lisan maupun tulisan hanya dikemukakan premis mayor dan kesimpulannya. Contoh : • Fajar berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha keras dalam belajar • Fajar telah berusaha keras dalam belajar, karena itu Fajar layak mendapatkan peringkat satu.
5. Silogisme Disjungtif Silogisme Disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Contoh : • Seno masuk sekolah atau tidak. (premis mayor) • Ternyata Seno tidak masuk sekolah. (premis minor) • Ia tidak masuk sekolah. (kesimpulan). Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Argumentasi – Pengertian, Isi, Struktur, Ciri, Pola, Langkah, Salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum, Contoh, Para Ahli Struktur Silogisme Sebuah silogisme terdiri dari atas tiga proposisi yaitu dua proposisi yang disajikan dan sebuah proposisi yang ditariknya.
Proposisi yang disajikan dinamai premis mayor dan premis minor, sedangkan kesimpulannya dinamai konklusi. Setiap proposisi terdiri dari atas dua term.oleh karena itu, silogisme harus mempunyai enam term. Sebenarnya, silogisme hanya memiliki tiga term, karena untuk masing-masing dinyatakan dua kali. P konklusi disebut term mayor, sedangkan S-nya disebut term minor, dan term yang sama-sama terdapat pada kedua proposisi disebut term penengah.
Term penengah ini merupakan faktor penting dalam silogisme, karen penyebab kedua premis dapat saling berhubungan sehingga menghasilkan konklusi. Dengan perkataan lain, term penengah menetapkan hubungan term mayor dengan term minor. Hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam silogisme yaitu : • Premis mayor disajikan terlebih dahulu, lalu diikuti premis minor.
• Term penengah dilambangkan oleh M. • Term mayor dilambangkan oleh P. • Term minor dilambangkan oleh S. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teks Eksposisi : Pengertian, Contoh, Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah Macam Silogisme dan Contohnya Silogisme Kategorik Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan proposisi kategorik. Proposisi yang menjadi pangkalan umum dan pangkalan khusus disebut premis ( mukaddimah), sedangkan proposisi yang dihasilkan dari sintesis kedua premisnya disebut term penengah ( middle term / terminus Medius ).
Premis yang termnya menjadi predikat pada konklusi disebut premis mayor Contoh sebagai berikut sebagai unsur silogisme: Semua tanamanmembutuhkan air (permis mayor) S−M P Akasia adalah tanaman (permis minor) S M−P Akasiamembutuhkan air (konklusi) S P Keterangan: S = subyek; P = predikat; M = medius term. • A. Hukum-hukum Silogisme Kategorik Agar mendapat kesimpulan yang benar, kita harus memperhatikan patokan-patokan silogisme.
Patokan-patokan itu adalah: • Apabia salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus pertikular juga. Contoh : Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor) Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor) Jadi, sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi) • Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh : Semua korupsi tidak disenangi (mayor) Sebagian pejabat korupsi (minor) Jadi, sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
• Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan. Contoh : Beberapa politikus tidak jujur (premis 1) Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak harus disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi). • Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menghubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif. Contoh : Kerbau bukan bunga mawar (premis 1) Kucing bukan bunga mawar (premis 2) Kedua premis tersebut tidak mempunya kesimpulan.
• Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh : Semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata. • Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikay yang pada premisnya.
Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah. Contoh : Kerbau adalah binatang (premis 1) Kambing bukan kerbau (premis 2) Jadi, kembing bukan binatang?
Binatang pada konklusi merupakan term negatid sedangkan pada premis 1 bersift positif. • Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
Contoh : Bulan itu bersinar di langit (mayor) Januari adalah bulan (minor) Jadi, januari bersinar dilangit? • Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak diturunkan konklusinya. Contoh : Kucing adalah binatang (premis 1) Domba adalah binatang (premis 2) Beringin adalah tumbuhan (premis 3) Sawo adalah tumbuhan (premis 4) Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya.
• B. Absah dan benar Dalam membicarakan silogisme kita salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum mengenal dua istilah yaitu salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum dan benar. Absah (valid) berkaitan dengan prosedur penyimpulannya, apakah pengambilan konklusi sesuai dengan patokan atau tidak.
Dikatakan valid apabila sesuai dengan patokan di atas dan dikatakan tidak valid bila sebaliknya. Keabsahan dan kebenaran dalam silogisme merupakan suatu satuan yang tidak bisa dipisahkan, untuk mendapatkan konklusi yang sah dan benar. Hanya konklusi dari premis yang benar dari prosedur yang sah konklusi itu dapat diakui.
Hal itu karena bisa terjadi dari premis salah dan prosedur valid menghasilkan konklusi yang benar, demikian juga dari premis salah dan prosedur invalid dihasilkan konklusi benar • C. Selogisme Berdasarkan Modusnya Silogisme berdasarkan dari modusnya dapat dibedakan menjadi 16 bentuk yang terdiri dari premis mayor A, E, I dan O dan premis minor A, E, I dan O.
• Mayor: A A A A E E E E I I I I O O O O • Minor: A E I O A E I O A E I O A I E O Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini. Modus Silogisme Kategorik pada Premis P/S A E I O A AA EA IA OA E AE EE IE OI I AI EI II OE O AO EO IO OO Silogisme mempunyai 16 modus dan 4 susunan dasar, maka secara teoritis, silogisme dapat dibedakan menjadi 64 jenis. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini. Premis/Konklusi A E I O AA (A-A-A) A-A-E (A-A-I) A-A-O AE A-E-A (A-E-E) A-E-I A-E-O AI A-I-A A-I-E (A-I-I) A-I-O AO A-O-A A-O-E A-O-I (A-O-O) EA E-A-A (E-A-E) E-A-I (E-A-O) EE E-E-A E-E-E E-E-I E-E-O EI E-I-A E-I-E E-I-I (E-I-O) EO E-O-A E-O-E E-O-I E-O-O IA I-A-A I-A-E (I-A-I) I-A-O IE I-E-A I-E-E I-E-I I-E-O II I-I-A I-I-E I-I-I I-I-O IO I-O-A I-O-E I-O-I I-O-O OA O-A-A O-A-E O-A-I (O-A-O) OE O-E-A O-E-E O-E-I O-E-O OI O-I-A O-I-E O-I-I O-I-O OO O-O-A O-O-E O-O-I O-O-O Dari 64 Silogisme yang sohih hanya ada • Susunan I: A-A-A nama Barbara E-A-E nama Celarent A-I-I nama Darii E-I-O nama Ferio • Susunan II: A-E-E nama Camestres E-A-E nama Cesare A-O-O nama Baroco E-I-O nama Festino • Susunan III: A-A-I nama Darapti E-A-O nama Felapton A-I-I nama Datisi E-I-O nama Fresion I-A-I nama Disamis O-A-O nama Borcado • Susunan IV: A-A-I nama Bramantis A-E-E nama Camenes E-A-O nama Fesapo E-I-O nama Ferison I-A-I nama Dimaris Silogisme hipotetis Merupakan suatu silogisme yang premisnya berupa pernyataan bersyarat.
Predikat diakui atau dimungkiri tentang subyek tidak secara mutlak, akan tetapi tergantung kepada suatu syarat. Silogisme Hipotetis adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik yang menetapkan atau mengingkari term antecindent atau term konsecwen premis mayornya.
Sebenarnya silogisme hipotetik tidak memiliki premis mayor maupun premis minor, karena kita ketahui premis mayor itu mengandung term predikat pada konklusi, sedangkan premis minor itu mengandung term subyek pada konklusi. Macam tipe silogisme hipotetis: • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent. Contoh : Jika hujan, saya naik becak Sekarang Hujan. Jadi saya naik becak. • Silogisme hipotetik yang premis minornya bagian konsekwensinya. Contoh: Jika hujan saya naik becak (mayor) Sekarang hujan (minor) Jadi, saya naik becak (konklusi).
• Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecendent. Contoh: Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul. Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksa, Jadi kegelisahan tidak akan timbul. • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekwensinya. Contoh: Bila mahasiswa turun kejalanan, pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa tidak gelisah Jadi mahasiswa tidak turun kejalanan. Hukum-hukum silogisme hipotetik Hukum-hukum silogisme hipotetik mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik.
Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila premis-preminya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B maka hukum silogisme hipotetik adalah: Bila antecedent kita lambangkan A dan kosekuen kita lambangkan B, jadwal hokum silogisme hipotetik adalah: • Bila A terlaksana maka B terlaksana, seperti: Bila terjadi peperangan harga-harga bahan makanan membubung tinggi.
Nah, peperangan terjadi. Jadi harga bahan makanan membubung tinggi. • Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana (tidaksah= salah), seperti: Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi. Nah, peperangan tidak terjadi.
Jadi, harga bahan makanan tidak membubung tinggi. (tidaksah= salah). • Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidaksah= salah), seperti: Bila terja dipeperangan harga bahan makanan membubung tinggi. Nah, sekarang harga makanan membubung tinggi. Jadi peperangan terjadi. (tidaksah= salah) • Bila B terlaksana maka A terlaksana, seperti: Bila peperangan terjadi harga bahan makanan membubung tinggi.
Nah, harga makanan tidak membubung tinggi. Jadi peperangan tidak terjadi. Silogisme Disjungtif Silogisme disjungtif ialah silogisme yang premis mayornya terdiri dari keputusan disjungtif. premis minor menyatakan atau memungkiri salah satu dari “kemungkinan” yang disebut dalam mayor. Kesimpulan mengandung kemungkinan yang lain. Keputusan disjungtif ialah keputusan yang didalamnya terkandung suatu pilihan antara dua (atau lebih) kemungkinan (menunjukkan apa yang disebut suatu “alternatif”, dinyatakan dengan kalimat dengan atau atau).
Dibedakan: 1. Disjungtif dalam arti sempit Hanya mengandung dua kemungkinan, tidak lebih dan tidak kurang, tidak dapat bersama-sama benar. Dan tidak ada kemungkinan ketiga. Jadi, dari dua kemungkinan yang disebut hanya satu dapat benar, jika kedua kemungkinan itu bersama-sama benar atau ada kemungkinan ketiga, maka silogisme tidak sah.
Misalnya: • Kesebelasan kita menang atau kalah. Nah, tidak kalah, jadi menang (salah, sebab ada kemungkinan ketiga, yaitu salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum kuat) • Bunga itu merah atau berwarna (yang satu mengandung yang lain) • Tuknas masuk atau tinggal diluar (= tidak masuk). Nah, ia masuk, jadi tidak tinggal diluar (ini sah, sebab antara masuk dan tidak masuk tak ada kemungkinan lain) 2. Disjungtif dalam arti luas Juga mengemukakan pilihan antara dua kemungkinan A atau B, tetapi kemungkinan-kemungkinan yang disebut itu dapat juga bersana-sama benar, atau ada kemungkinan ketiga.
Jadi, satu kemungkinan benar, yang lain mungkin benar juga sebab dapat dikombinasikan. Misalnya: Dia yang pergi atau saya (dapat juga bersama-sama) Silogisme disjungtif dalam arti sempit atau dalam arti luas mempunyai dua tipe: • Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusinya adalahmengakui alternatif yang lain, seperti: Ia berada diluar atau didalam Ternyata tidak berada di luar Jadi Ia berada di dalam Ia berada diluar atau di dalam Ternyata tidak berada di dalam Jadi Ia berada di luar • Premis minor mengakui salah satu aternatif, kesimpulannya adlah mengingkari alternatif yang lain, seperti: Budi di masjid atau di sekolah Ia berada di masjid Jadi Ia tidak berada di sekolah Budi di masjid atau di sekolah Ia berada di sekolah Jadi Ia tidak barada di masjid Hukum-hukum silogisme Disyungtif: • Silogisme disyungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid.
• Silogisme disyungtif dalam arti luas, kebenaran konklusinya sebagai berikut: Pertama, Bila premis minor mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya sah (benar). Kedua,Bila premis minor mengingkari salah satu alternatif, konklusinya tidak sah(salah).
4. Dilema Menurut Mundari dalam bukunya yang berjudul logika ia mengartikan Dilema adalah argumerntasi, bentuknya merupakan campuran antara silogisme hipotetik dan silogisme disyungtif. Hal ini terjadi karena premis mayornya terdiri dari dua proposisi hipotetik dan premis minornya satu proposisi disjungtif. Konklusinya, berupa proposisi disyungtif, tetapi bisa proposisi kategorika. Dalam dilema, terkandung konsekuensi yang kedua kemungkinannya sama berat.
Adapun konklusi yang diambil selalu tidak menyenangkan. Dalam debat, dilemma dipergunakan sebagai alat pemojok, sehingga alternatif apapun yang dipilih, lawan bicara selalu dalam situasi tidak menyenangkan.
Suatu contoh klasik tentang dilema adalah ucapan seorang ibu yang membujuk anaknya agar tidak terjun dalam dunia politiksebagai brikut; • Jika engkau berbuat adil manusia akan membencimu. Jika engkau berbuat tidak adil tuhan akan membencimu.
Sedangkan engkau harus bersikap adil atau tidak adil. Berbuat adil ataupun tidak engkau akan dibenci. • Apabila para mahasiswa suka belajarmaka motivasi menggiatkan belajar tidak berguna.
Sedangkan bila mahasiswa malas belajar motivasi itu tidak membawa hasil. Karena itu motivasi menggiatkan belajar itu tidak bermanfaat atau tidak membawa hasil. Pada kedua contoh tersebut, konklusi berupa proposisi disjungtif, Contoh pertama adalah dilemma bentuk baku, kedua bentuk non baku. Sekarang kita ambil contoh dilema yang konklusinya merupakan keputusan kategorika. • Jika Budi kalah dalam perkara ini, ia harus membayarku berdasarkan keputusan pengadilan. Bila ia menang ia juga harus membayarku berdasarkan perjanjian.
Ia mungkin kalah dan mungkin pula menang. Karena itu ia harus tetap harus membayar kepadaku. • Setiap orang yang saleh membutuhkan rahmat supaya tekun dalam kebaikan. Setiap pendusta membutuhkan rahmat supaya dapat ditobatkan.
Dan setiap manusia itu saleh salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum pendusta. Maka setiap manusia membutuhkan rahmat.
Dilema dalam arti lebih luas adalah situasi (bukan argumentasi ) dimana kita harus memilih dua alternative yang kedua – duanya mempuyai konsekwensi yang tidak diingi, sehingga sulit menentukan pilihan Aturan salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum aturan dilema dan Cara Mengatasi Dilema 1.
Aturan – aturan dilema : • Disjungsi harus utuh. Masing – masing bagian harus betul – betul selesai, sehingga tidak ada kemungkinan lain. Apabila terdapat kemungkinan lain, hal akan merupakan jalan keluar. Tutuplah jalan keluar tersebut. Waspadalah untuk tidak tergelincir kedalam sofisme, yakni pemikiran yang nampaknya betul, tetapi sesungguhnya salah.
• Consequent haruslah sah disimpulkan dari masing – masing bagian. • Kesimpulan yang ditarik dari masing – masing bagian, haruslah merupakan satu satunya kesimpulan yang mungkin diambil.
Jika tidak, maka lawan kita akan sanggup mengambil kesimpulan yang berlawanan dengan kesimpulan kita 2. Cara Mengatasi Dilema Ada beberpa cara yang dapat kita pakai dalam mengatasi dilemma yang kita hadapi. • Dengan meneliti kausalitas premis mayor. Sering benar terjadi dalam dilema terdapat hubungan kausalitas tidak benar yang dinyatakan dalam premis mayornya.
Dalam contoh diatas dikemukakan bahwa motivasi peningkatan belajar tidak berguna atau tidak membawa hasil. konklusi tidak benarkarena di tarik dari premis mayor yang mempuyai hubungan kausalitas tidak benar. Tidak semua mahasiswa yang tidak suka belajar mempuyai sebab yang sama.
Dari sekian mahasiswa yang tidak suka belajar, bisa disebabkan kurang kesadaran, sehingga motiovasi sangat berguna bagi mereka.
Untuk mengatasi dilemma model ini kita tinggal menyatakan bahwa premis tidak mempuyai dasar kebenaran yang kuat. • Dengan meneliti alternative yang di kemukakan. Mengapa, karena mungkin sekali alternative pada permasalahan yang diketegahkan tidak sekedar dinyatakan, tetapi lebih dari itu. Salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum masa lalu seorang pemimpin sering berkata: Pilihlah Sukarno atau biarlah Negara ini hancur. Benarkan hanya Sukarno yang bisa menyelamatkan Negara ini?
Apakah tidak ada orang lain nyang bisa menggantinya? Tentu saja ada, sehingga alternatifnya lebih dari dua. • Dengan contra dilemma. Bila dilema yang kita hadapi tidak mengandung kemungkinan, maka dapat kita atasi dengan mengemukakan dilemma tandingan. Banyak sekali dilema yang di hadapi orang kepada kita merupakan alat pemojok yang sebenarnya tidak mempuyai kekuatan, maka dilema itu dapat dinyatakan dalam bentuk lain yang mempuyai konklusi berlainan dengan penampilan semula.
Sebagai contoh adalah pendapat orang yang menyatakan bahwa hidup ini adalah penderitaan, hendak memaksakan keyakinan itu dengan mengajukan dilemma kepad kita sebagai berikut: Bila kita bekerja maka kita tidak bisa menyenangkan diri kita. Bila kita tidak bekerja, kita tidak dapat uang. Jadi bekerja atau tidak bekerja, kita dalam keadaan tidak menyenangkan Dilema itu dapat kita jawab dengan kontra dilema sebagai berikut: Bila kita bekerja, kita mendapat uang. Bila kita tidak bekerja kita dapat meyenangkan diri kita.
Jadi bekerja atau tidak, selalu menyenangkan kita. • Dengan memilih alternative yang paling ringan. Bila dilema yang kita hadapi tidak mungkin kita atasi dengan teknik diatas, maka jalan terakhir adalah memilih alternatif yang paling ringan. Pada dasarnya tidak ada dilema yang menampilkan alternatif yang benar- benar sama beratnya.
Dalam dilema serupa dibawah ini kita hanya dapat memilih alternative yang paling ringan. Contoh: Apabila tuan masih tercatat sebagai pegawai negeri, maka tuan tidak bisa menduduki jabatan tertinggi pada PT “Buana Jaya” ini. Untuk menduduki jabatan tinggi pada PT ini maka anda harus rela melepaskan status tuan sebagai pegawai negeri.
Sementara itu anda berat melepas pekerjaan sebagai pegawai negeri, sedangkan bila tidak menjabat pimpinan pendapatan anda di PT itu tetap sedikit Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Etnosentrisme – Pengertian, Metateori, Konsep, Faktor, Penyebab, Dampak, Contoh, Para Ahli Aturan-aturan dalam Silogisme Dalam silogisme, aturan umum dibagi menjadi dua bagian.
Aturan yang berdasarkan pada term dan aturan yang berdasarkan pada premis. A. Aturan yang berdasarkan pada Term. Aturan I: Jumplah term tidak boleh lebih atau kurang dari tiga, atau jumplah term harus tiga buah. Silogisme katergoris adalah pola penyimpulan tidak langsung, dimana dua buah term dibandingkan dengan term ketiga. Term minor sebagai subjek dari kesimpulan dan term mayor sebagai predikatnya.
Sedangkan term antara sebagai pembanding antara term minor dengan term mayor. Sehingga ketiga term saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Misalnya jika hanya ada dua term, maka tidak dapat dilakukan penyimpulan, melainkan yang ada hanya sebuah putusan atau proposisi. Contoh: Mahasiswa (M) adalah warga akademisi (P) Jika ada empat term, maka tidak ada term khusus yang membandingkan antara term mayor dengan term minor, sehingga tidak ada yang digunakan untuk membandingkan apakah term minor (S) cocok atau tidak cocok dengan term mayor (P).
Contoh: • Premis Mayor : Keadaan sosial politik saat ini (S) sangat genting (M1) • Premis Minor : Gentingnya (M2) banyak yang bocor (P) • Kesimpulan : jadi, Keadaan sosial politik saat ini (S) sudah banyak yang bocor (P) Menggunakan metode silogisme, kesimpulannya kelihatan benar, namun tidak memiliki hubungan logis dengan premis-premisnya.
Kesalahan silogisme dapat terjadi karena adanya term yang memiliki makna ganda atau term ekuivok. Aturan II: term Subjek (S) atau term predikat (P) di dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas daripada term subjek (S) atau term predikat (P) yang terdapat dalam premis-premisnya. Artinya adalah term mayor (P) di dalam kesimpulan tidak boleh universal jika di dalam premisnya term tersebut bersifat partikular. Atau term minor (S) di dalam kesimpulan tidak boleh universal jika di dalam premisnya term tersebut bersifat partikular.
Karena jika term mayor (P) dan term minor (S) adalah partikular di dalam premis-premisnya dan universal di dalam kesimpulannya, maka yang cocok dengan term hanya sebagian objek saja. Contoh : • Premis Mayor : Mahasiswa (M) adalah kaum intelektual (P) • Salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum Minor : Karyawan (S) bukan mahasiswa (M) • Kesimpulan : Karyawan (S) bukan kaum intelektual (P).
Term P kaum intelektual dalam preposisi afirmatif adalah partikular, dan term ini menjadi universal ketika berada dalam kesimpulan setelah menjadi predikat dari proposisi negatif. Dari contoh dapat difahami bahwa beberapa referent dari term Mayor (P) kaum intelektual cocok dengan term minor (S) mahasiswa. Kesimpulannya tidak ada satupun term antara (M) yang cocok dengan term minor (S). Artinya tidak ada karyawan yang kaum intelektual, padahal hanya ada kemungkinan karyawan adalah mahasiswa, dan mahasiswa adalah kaum intelektual.
Sehingga sebagian karyawan adalah kaum intelektual. Maka silogisme diatas dinilai salah. Aturan III: term antara (M) tidak boleh masuk dalam kesimpulan. Term antara (M) adalah pembanding antara term mayor (P) dan term minor (S). antara term mayor (P) dan term minor (S) ada kesesuaian atau tidak. Sehingga term antara (M) harus terdapat pada kedua premis salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum tidak terdapat pada kesimpulan.
Jika term antara (M) muncul lagi dalam kesimpulan, maka artinya dalam proses penalaran tidak terjadi penyimpulan. Contoh : • Premis mayor : setiap orang dapat menangis • Premis minor : setiap orang dapat tertawa • Kesimpulan : setiap orang dapat menangis dan tertawa Proses penalaran yang terjadi seperti contoh tersebut adalah logis, namun tidak menciptakan kesimpulan dan kebenaran baru dari premis-premisnya, sehingga tidak dinamakan silogisme.
Aturan IV: term antara harus sekurang-kurangnya satu kali universal Referent (objek) dari term antara (M) sekurang-kurangnya identik atau tidak identik dengan referent (objek) dari term mayor atau term minor.
Jika term antara digunakan dua kali secara pertikular di dalam premis-premisnya, maka term minor hanya sesuai dengan bagian tertentu dari term mayor. Contoh : • Premis mayor : tikus (P) mempunyai ekor (M) • Premis minor : ikan (S) mempunyai ekor (M) • Kesimpulan : Ikan (S) sama dengan tikus (P) Fakta membutikan bahwa antara tikus dan ikan sama-sama memiliki ekor, namun keduanya tidak bisa disamakan secara salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum seperti yang ada pada kesimpulan yang bersifat universal.
Sehingga kesimpulan tidak cocok dengan premis-premisnya, dan silogisme dinyatakan salah. B. Aturan yang berdasarkan pada Premis. Aturan I: jika premis-premisnya afirmatif, maka kesimpulannya harus afirmatif.
Artinya kedua premis mayor dan minor adalah afirmatif. Sehingga kedua term mayor (P) dan term minor (S) menunjukan kesesuaian dengan term antara (M). maka dalam kesimpulan harus sesuai dengan kesesuaian kedua term dengan term ketiga. Contoh : • Premis Mayor : Hewan (M) adalah makhluk yang memiliki insting (P) • Premis Minor : Anjing (S) adalah hewan (M) • Kesimpulan : Jadi, anjing (S) adalah makhluk yang mempunyai insting (P) Jika premis-premisnya afirmatif dan kesimpulannya negatif, maka silogisme dinyatakan salah.
Misalnya kesimpulannya dirubah menjadi Anjing bukan makhluk yang mempnyai insting. Maka kesimpulannya menjadi salah dan tidak logis. Aturan II: Kedua premis tidak boleh Negatif Jika kedua premis negatif, artinya term mayor (P) dan term minor (S) tidak cocok dengan term antara (M), sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya term antara.
Sehingga term antara tidak mampu menghibungkan antara term salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum S dan term mayor P. Dan jika kesimpulan terpaksa dilakukan, maka kesimpulan dianggap tidak sah. Contoh : • Premis Mayor : Nuril (M) tidak merasa bahagia (P) • Premis Minor : Saiful (S) bukan Nuril (M) Kesimpulan : Saiful (S) tidak merasa bahagia (P) Padahal dalam kenyataan Saiful (S) mungkin mengalami bahagia dan susah, namun bukan karena Saiful adalah bukan Nuril.
Sehingga silogisme diatas dianggap tidak valid. Aturan III: Jika salah satu premisnya partikular, maka kesimpulannya harus partikular; dan jika salah satu premisnya adalah negatif, maka kesimpulannya adalah afirmatif Artinya jika salah satu premisnya adalah negatif dan partikular, maka kesimpulannya harus negatif dan partikular. Jadi kesimpulan harus sesuai dengan premis minornya. Contoh : • Premis Mayor : Semua orang Jawa (M) adalah warga negara Indonesia (P) • Premis Minor : Beberapa orang itu (S) adalah Orang Jawa (M) • Kesimpulan : Beberapa orang itu (S) adalah warga negara Indonesia (P) Contoh lain : • Premis Mayor : Orang Bali (M) bukan orang Irian (P) • Premis Minor : Nyoman (S) adalah orang Bali (M) • Kesimpulan : Nyoman (S) bukan orang Irian (P) Aturan IIII: kedua premis tidak boleh partikular; salah satu premis harus universal.
Jika kedua permis sama-sama partikular, ada tiga kemungkinan yaitu: a) keduanya afirmatif, b) keduanya negatif dan c) yang satu afirmatif dan yang satu negatif.
• Contoh a: Beberapa mahasiswa (M) rajin belajar (S) Ada mahasiswa (M) mencontek di dalam ujian (P) Jadi, ada orang yang rajin belajar (S) mencontek dalam ujian (P) • Contoh b: Tim bola voli kita (P) tidak berhasil menjadi juara (M) Tim sepak bola kita (S) juga tidak berhasil menjadi juara (M) Jadi, tim sepak bola (S) bukan tim bola voli (P) • Contoh c: Ada temanku (M) yang tidak pernah hadir kuliah (P) Beberapa anggota tim SAR (S) adalah teman-temanku (M) Jadi, beberapa anggota tim SAR (S) tidak pernah hadi kuliah (P) Dari cotoh diatas dapat difahami bahwa jika kedua permis adalah afirmatif partikular, maka semua term yang ada adalah partikular.
Jika kedua term adalah negatif pertikular, maka tidak dapat ditarik kesimpulan. Dan jika salah satu dari ke kedua term partikular tersebut negatif, dan salah satu yang lain afirmatif, maka akan terjadi pelanggaran pada term P di kesimpulan. • Kesimpulan Silogisme adalah suatu cara untuk melahirkan deduksi. Silogisme salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum pada kita merumuskan, menggolong – golongkan pikiran sehingga kita dapat melihat hubungannya dengan mudah, Dengan demikian kita belajar berfikir tertib, jelas, tajam.
Ini diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapat melihat akibat dari suatu pendirian atau penyataan yang telah kita lontarkan.
Banyak orang merumuskan pendirian atau membuat pernyataan yang apabila salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum lebih lanjut, sebenarnya pendirian atau pernyataannya tadi kurang tepat atau kurang benar. Mungkin saja hal itu karena tidak mau menghargai kebenaran dari suatu tradisi atau tidak dapat menilai kegunaan yang besar dari sesuatu yang berasal dari masa lampau.
Akan tetapi kita generasi penerus, proses pemikiran kita menurut kenyataannya mengikuti pola silogisme jauh lebih sering dari pada yang kita duga dan dari proses tersebut pemikiran kita lebih terbuka tertib dan jelas.
Daftar Pustaka • H. Burhanuddin Salam, Logika Formal; FilsafatBerfikir, PT BinaAksara : Jakarta, 1988 • H. Mundiri, Logika, PT. Raja GrafindoPersada: Jakarta, 2012 • Jujun, suria sumantri filsafat ilmu sebuah pengantar popular, pustaka sinar harapan, Jakarta, 2003 • Khalima.
Logika Teori dan Aplikasi. Gaung Persada Press, Jakarta:2011. • R.G. Soekadijo, Logika Dasar, tradisional, simbolik dan induktif. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1983 • Sumaryono, Dasar-Dasar Logika, Kanisius: Yogyakarta, 1999 • Sunardji dahri tiam, Langkah – langkah berpikir logis, cet 2, CV Bumi Jaya nyalaran: Pamekasan 2001 • W.Poespoprodjo.
Logika Ilmu Menalar,Pustaka Grafika, Bandung: 1999 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Bahasa Indonesia, SMA, SMK Ditag arti deduksi, arti deduktif, arti silogisme dan contohnya, Aturan-aturan dalam Silogisme, Bentuk dan Jenis Silogisme, Beragam Corak dan Bentuk Silogisme, buatlah dua contoh silogisme kategorial, cara mengatasi dilema dalam logika, ciri ciri silogisme, contoh antilogisme dan dilema, contoh kalimat premis mayor dan minor, contoh kalimat silogisme kategorial, contoh polisilogisme, contoh silogisme, contoh silogisme alternatif, contoh silogisme dalam kehidupan sehari-hari, contoh silogisme dan generalisasi, contoh silogisme figur 2, contoh silogisme hipotetik, contoh silogisme non standar, contoh soal premis, hukum silogisme, inferensi silogistik, jenis jenis silogisme beserta contohnya, jenis silogisme beserta contoh, Jenis-jenis Silogisme, macam macam silogisme, Macam Silogisme dan Contohnya, makalah silogisme, makalah silogisme majemuk dan dilema, materi makalah silogisme pdf, modus tollendo ponens adalah, pengertian entimen, pengertian premis, Pengertian Silogisme, perbedaan premis dan proposisi, perbedaan silogisme dan proposisi kategoris, premis dasar adalah, prinsip prinsip silogisme, rumus silogisme, rumus silogisme pdf, silogisme dalam filsafat, Silogisme Disjungtif, silogisme filsafat, silogisme hipotesis, Silogisme hipotetis, silogisme kategorial, silogisme kategorik, silogisme kategoris, silogisme makalah, Silogisme Menurut Para Ahli, silogisme pdf, Struktur Silogisme, susunan dan modus silogisme Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Dinoflagellata – Ciri, Klasifikasi, Toksisitas, Macam, Fenomena, Contoh, Para Ahli • Pengertian Myxomycota – Ciri, Siklus, Klasifikasi, Susunan Tubuh, Daur Hidup, Contoh • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya • Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Simpatik, Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh • Higgs domino apk versi 1.80 Terbaru 2022 • Pengertian Gizi – Sejarah, Perkembangan, Pengelompokan, Makro, Mikro, Ruang Lingkup, Cabang Ilmu, Para Ahli • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
Daftar Lengkap Isi Artikel • Pengertian Negara Hukum Adalah • Pengertian Negara Hukum Menurut Para Ahli • Prof.
Dr. Ismail Suny, SH., M. CL • Aristoteles • Plato dan Aristoteles • Hugo Krabbe • Prof. R. Djokosutomo, SH • Unsur Unsur Negara Hukum • Contoh Negara Hukum • Prinsip Negara Hukum • Ciri Ciri Negara Hukum • Tujuan Negara Hukum • Hakikat Negara Hukum • Makna Indonesia Sebagai Negara Hukum • Konsep Negara Hukum • Sebarkan ini: • Posting terkait: Pengertian Negara Hukum Adalah Negara Hukum merupakan negara yang penyelenggaraan pemerintahannya bertumpu pada dasar hukum yang berlaku di negara tersebut.
Dalam negara hukum terdapat dua elemen penting, pertama hubungan antara set dan diatur tidak dengan kekerasan, tetapi dengan norma-norma objektivitas, yang juga mengikat partai yang berkuasa, sementara yang kedua yaitu norma objektif harus memenuhi syarat tidak hanya secara formal, tetapi dapat dipertahankan untuk menangani gagasan hukum.
Baca juga : Pancasila Sebagai Dasar Negara : Makna, Fungsi, Contoh, Dasar Hukum Pengertian Negara Hukum Menurut Para Ahli Adapun pengertian negara hukum menurut para ahli antaralain adalah sebagai berikut: • Prof. Dr. Ismail Suny, SH., M. CL Menurut beliau negara hukum merupakan negara yang didalam mencakup unsur-unsur seperti; Menegakkan hukum, Pembagian kekuasaan, Perlindungan keberadaan hak asasi manusia.
• Aristoteles Menurut Aristoteles negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi warganya. Hukum dapat dibagi menjadi dua menurut bentuknya, yaitu hukum tertulis dan hukum tak tertulis. • Plato dan Aristoteles Sementara menurut mereka berdua, Negara Hukum diartikan sebagai negara yang diperintah oleh negara adil, dan disebutkan bahwa konsep hukum negara memiliki aspirasi yang dapat digambarkan sebagai berikut: • Cita-cita untuk mengejar kebenaran • Angan-angan untuk mengejar kesusilaan • Cita-cita manusia untuk mengejar keindahan • Cita-cita untuk mengejar keadilan • Hugo Krabbe Sementara menurut Krabbe Negara Hukum adalah negara yang didasarkan pada hukum dan harus bertanggung jawab salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum hukum.
• Prof. R. Djokosutomo, SH Menurut beliau negara hukum merupakan negara yang didasarkan pada aturan hukum sesuai dengan UUD 1945. Karena negara dipandang sebagai subyek hukum, maka apabila seseorang dinyatakan bersalah, ia harus mendapat tuntutan yang setimpal di depan pengadilan.
Baca juga : Hukum Tata Negara Adalah Unsur Unsur Negara Hukum Terdapat beberapa unsur dalam suatu negara hukum. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah: • Setiap manusia memiliki hak untuk dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya.
• Untuk menjamin hak-hak tersebut terdapat pemisah atau pembagian kekuasaan. • Pemerintahan dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. • Perselisihan antara rakyat dengan pemerintahannya menyebabkan hadirnya peradilan administrasi. • Perlindungan hak-hak asasi manusia; • Pemerintahan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan; dan • Peradilan administrasi dalam perselisihan.
Contoh Negara Hukum Indonesia merupakan salah satu contoh dari beberapa negara hukum. Hal ini di jelaskan dalam UUD 1945, tepatnya pada pasal 1 ayat 3 yang berbunyi : “negara indonesia adalah negara hukum”. Konsekuensi ketentuan ini adalah bahwa setia sikap, kebijakan, dan perilaku alat negara dan penduduk harus berdasar dan sesuai hukum.
Bahkan, ketentuan ini untuk mencegah terjadi kesewenang-wenangan dan arogansi kekuasaan, baik yang dilakukan alat negara maupun penduduk.
Baca juga : Hukum Acara Perdata Adalah Prinsip Negara Hukum Terdapat beberapa prinsip negara hukum, antaralain adalah sebagai berikut: • Perlindungan hak asasi manusia • Pembagian kekuasaan • Pemerintahan berdasarkan undang-undang • Peradilan Tata Usaha Negara. Ciri Ciri Negara Hukum Adapun ciri-ciri dari negara hukum antara lain : • Kekuasaan dalam pemerintahan dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Kekuasaan kehakiman yang efektif mengontrol pekerjaan negara. • Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin HAM. • Menuntut pembagian kekuasaan.
• Terdapat supremasi hukum, artinya yaitu untuk tidak sewenang-wenang, sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum. • Kedudukan sama di depan hukum. Baik rakyat biasa ataupun pejabat. • Terjaminnya HAM dalam undang-undang atau keputusan pengadilan. Tujuan Negara Hukum Setiap tindakan dari negara haruslah bertujuan untuk menegakkan kepastian hukum yang setara tanpa memandang ke salah satu pihak demi menegakkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, serta melindungi hak asasi manusia.
Tujuan suatu perkara dalam negara hukum yaitu agar dijatuhi putusan yang sesuai dengan kebenaran. Dan untuk memastikan kebenaran tersebut, maka semua pihak berhak atas pembelaan atau bantuan hukum. Baca juga : Pengertian Hukum Adalah Hakikat Negara Hukum Negara yang berdiri di atas hukum dan menjamin keadilan bagi warga negaranya dapat disebut sebagai negara hukum.
Sebab keadilan menjadi syarat mutlak tercapainya kebahagiaan hidup setiap warga Negaranya. Oleh karena itu keadilan perlu diajarkan kepada setiap manusia agar ia menjadi warganegara yang baik.
Menurut Aristoteles yang memerintah Negara bukanlah manusia melainkan “pikiranyang adil”. Penguasa hanyalah pemegang hukum dan keseimbangan saja.
Makna Indonesia Sebagai Negara Hukum Makna Indonesia sebagai negara hukum adalah segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara serta administrasi pemerintahan harus didasarkan pada hukum dan segala produk perundang-undangan yang berlaku.
Indonesia adalah negara hukum. Hal ini berarti bahwa segala kegiatan di dalam wilayah NKRI harus didasarkan pada hukum dan segala produk perundang-undangan serta turunannya yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan oleh UUD 1945 dan Pancasila sebagai sumber dari segala hukum di Indonesia.
Produk tersebut dapat berupa Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Instruksi Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, dan berbagai peraturan lainnya. Baca juga : Pancasila : Pengertian, Sejarah, Makna, Tujuan, Dasar, Bunyi, Fungsi Konsep Negara Hukum Konsep negara hukum berakar dari paham kedaulatan hukum yang pada hakikatnya berprinsip bahwa kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara adalah berdasarkan atas hukum.
Negara hukum merupakan substansi dasar dari kontrak sosial setiap negara hukum (Hamidi & Lutfi, 2009: 9). Dalam kontrak tersebut tercantum kewajiban-kewajiban terhadap hukum (negara) untuk memelihara, mematuhi dan mengembangkannya dalam konteks pembangunan hukum. Arti negara hukum itu sendiri pada hakikatnya berakar dari konsep dan teori kedaulatan hukum yang pada prinsipnya menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara adalah hukum, oleh sebab itu seluruh alat perlengkapan negara apapun namanya termasuk warga negara harus tunduk dan patuh serta menjung tinggi hukum tanpa terkecuali.
Paham kedaulatan hukum menjadi pilar yang tak terpisahkan oleh konsep Negara hukum. Paham kedaulatan hukum ini merupakan ajaran yang mengatakan bahwa kekuasaan tertinggi terletak ada hukum atau tidak ada kekuasaan lain apapun, kecuali hukum semata. PBanyak rumusan yang diberikan terhadap pengertian Negara hukum tetapi sulit untuk mencari rumusan yang sama, baik itu disebabkan karena perbedaan asas Negara hukum yang dianut maupun karena kondisi masyarakat dan zaman saat perumusan Negara hukum dicetuskan.
Baca juga : • Sanksi Adalah • Adat Istiadat Adalah • Adat Istiadat • Asas Hubungan Internasional • Politik Luar Negeri Adalah : Pengertian, Indonesia, Tujuan, Contoh Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id semoga bisa bermanfaat. Posting terkait: • Soal PKN Kelas 8 Semester 2 • Hakikat Atau Tujuan Otonomi Daerah • Matematika Kelas 5 Posting pada PKN, UMUM Ditag apa sebenarnya perlindungan hukum itu, apa yang dimaksud dengan negara hukum brainly, apakah hak dan kewajiban warga negara, berikut ini yang bukan merupakan ciri ciri negara hukum adalah, buku negara hukum pdf, ciri ciri negara hukum, ciri ciri negara hukum brainly, ciri-ciri negara hukum adalah sebagai berikut, contoh negara hukum, e book negara hukum, hakikat negara hukum, jelaskan arti penegakan hukum, jelaskan arti perlindungan dalam hukum, jelaskan pengertian keadilan protektif, konsep negara hukum, konsep negara hukum pancasila, konsep negara pdf, kriteria negara yang demokratis, macam macam negara hukum, makalah negara hukum, makalah negara hukum dan demokrasi, makna indonesia sebagai negara hukum, menurut konvensi, negara hukum adalah negara yang berlandaskan, negara hukum dalam arti luas, negara hukum dalam arti sempit, negara hukum dalam arti terbatas, negara hukum dan demokrasi pdf, negara hukum dan negara konstitusional, negara hukum harus memenuhi empat unsur, negara hukum indonesia, negara indonesia adalah negara hukum artinya, pasal 2 ayat 1, pemahaman negara hukum demokratis, pengertian ham menurut george jellinek, pengertian konsep negara hukum, pengertian negara hukum brainly, pengertian negara hukum menurut para ahli, pengertian negara hukum salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum, pengertian negara hukum rule of law, pengertian negara kekuasaan, pengertian unsur prinsip dan konsep negara, peraturan pemerintah, prinsip salah satu contoh bahwa indonesia adalah negara hukum hukum, prinsip negara hukum frans magnis suseno, salah satu prinsip bagi negara hukum adalah, sebagai hukum dasar, sebutkan dan jelaskan 3 prinsip negara hukum, sebutkan dan jelaskan 3 unsur negara hukum, teori negara hukum menurut para ahli pdf, tinjauan khusus dari partai politik adalah, tinjauan umum tentang negara hukum, tipe negara hukum, tujuan negara hukum, tujuan negara hukum secara umum adalah, undang-undang mulai berlaku apabila, unsur unsur negara hukum, unsur-unsur negara hukum menurut f.j.
stahl, uud 1945 merupakan Resecent Posts • Soal PKN Kelas 8 Semester 2 • Hakikat Atau Tujuan Otonomi Daerah • Matematika Kelas 5 • Soal PKn Kelas 1 • Soal PKn Kelas 3 • Soal PKn Kelas 4 • Soal PKn Kelas 5 • Soal PKn Kelas 8 • Kode Alam Merobek Buku Nikah 4D 3D 2D • Bentuk Pemerintahan Monarki • Soal PKN Kelas 8 Semester 1 • Peran Indonesia Dalam Hubungan Internasional • Kode Alam Ufo 4D 3D 2D • Rumus Trigonometri • Soal PKN Kelas 7 Beserta Jawabannya